Oleh: Martin Simamora
“Yesus
Sang Mesias, Satu-Satunya Benih
Yang Dijanjikan Kepada “Manusia” Di
Eden, Untuk Menaklukan Pemerintahan Iblis Atas Umat Manusia(6.F)”
Bacalah lebih dulu:
“Tinjauan Pengajaran Pdt.Dr.Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (6.E)”
Sangat penting untuk
dicamkan, ketika dinyatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan, kebenaran,
dan hidup [Yohanes 14:6], maka ini bukan sebuah kebenaran kategorial atau hanya sebatas pada pemegang
Kitab Suci tertentu. Bahwa Ia satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup,
karena hanya ada satu Tuhan pencipta langit, bumi, manusia beserta segala
isinya yang menentukan apakah itu kekudusan, apakah itu keadilan dan apakah itu
kasih berdasarkan diri-Nya sendiri karena kekudusan-Nya, keadilan-Nya dan kasih-Nya
telah ada jauh sebelum adanya semua ciptaan itu sendiri, sebagaimana Ia ada di
dalam kekekalan yang tak terselami dan tak terukurkan. Siapakah yang sanggup
menghitung kekekalan dalam durasi dunia, setidak-tidaknya pada sebelum ada apa
yang disebut ciptaan itu. Setidaknya untuk dapat memahami bagaimanakah kasih,
kekudusan, dan kekekalan itu bekerja dan memerintah di dalam kekekalan. Sampai
secercah sinar kebenaran menyeruak dalam Kitab Musa pertama, kita dapat melihat
sedikit dari kemuliaan-Nya yang tunggal itu:
●Kejadian
2:15-17TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu TUHAN Allah memberi perintah
ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Ketika membaca ini,
maka DIA adalah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup. Ketika ketetapan yang
tak hanya tunggal tetapi absolut ini
dilanggar maka “pastilah engkau mati,” terjadi. Tak ada satu saja ruang untuk:
bertobat, membangun kembali komitmen untuk mentaati-Nya secara lebih baik, atau
memperbaiki kekudusan hidup. Tidak ada. Apa yang terjadi pada manusia kala melanggar adalah sebuah konsekuensi
fatal yang tak dapat dipulihkan manusia itu, bagaimanapun caranya dan
semenyesal apapun juga:
●Kejadian
3:2-7 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam
taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah
taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu:
"Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan
itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka
terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu
mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
●Kejadian
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau
telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang
Kularang
engkau makan itu?"
Sebuah
pelanggaran saja, maka manusia itu segera menjadi malu
dan mendapatkan diri mereka telanjang. Ketakpantasan berdiri dihadapan Allah
segera menyeruak dan mengusai diri mereka. Dosa telah membuat mereka tak berani
lagi menghampiri kedatangan Allah yang masih mau menyapa mereka!
Bagaimana mungkin hanya
satu kali melanggar maka mati? Masakan IA begitu kaku? Sekudus
itukah IA? Selurus itukah IA? Masakan IA tak memahami bahwa aku tak berdaya
terhadap muslihat iblis?
Bahwa IA satu-satunya kebenaran, satu-satunya kehidupan dan
satu-satunya jalan yang harus kauhidupi, memang tak main-main, sebagaimana yang
terjadi pada Adam dan Hawa:
●Kejadian
3:8-19 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan
dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu
terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah
memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Ia
menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Firman-Nya:
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia
itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi
dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian
berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah
kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan
aku, maka kumakan." Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada
ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara
segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau
akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini,
antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya." Firman-Nya
kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat
banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan
berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Lalu firman-Nya kepada
manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan
dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya,
maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari
rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
dengan
berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi
tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu."
Anda baru saja
melihat DIA Sang Kebenaran, Sang Hidup dan Sang Jalan yang menetapkan satu-satunya
ketetapan dan kebenaran. Dan inilah yang dimaksud dengan kebenaran tunggal bagi
manusia dalam Kitab Suci Kristen, bahwa
semua manusia berada dalam pemerintahan satu-satunya Allah yang kudus, adil dan kasih, yang harus dipatuhi.
Tak
Ada Pertobatan Yang Terlepas Dari Janji Keselamatan Itu, Dapat Memadamkan Murka
Allah Dan Melepaskan Manusia Dari Pemerintahan Iblis
Ketika anda membaca
ayat 16-19 ini: ”Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan
kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Lalu firman-Nya
kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari
padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau
akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang
akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu; dengan
berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi
tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu," maka anda sedang membaca
sebuah penghukuman global yang tak dapat dipulihkan oleh manusia dalam cara
yang bagaimanapun.
Tak peduli bagaimana
anda memandang Sang Kebenaran Yang Satu-Satunya itu, pada realitasnya, semua
manusia berada didalam penghukuman-Nya. Bahkan bumi telah tunduk di dalam
tangan-Nya menjadi alat penghukum atas pemberontakan manusia itu: “maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan
bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak
duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di
padang akan menjadi makananmu; dengan
berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi
tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu.”
Apakah anda menerima
atau menolak kebenaran ini; apakah anda pernah mendengarkan kebenaran ini
melalui para penginjil, realitasnya semua manusia berada didalam
penghukuman-Nya. Bumi memberitakan penghukuman ini dari zaman ke zaman.
Cukup oleh satu
pelanggaran maka penghukuman kepada Adam dan hawa telah menghukum
manusia-manusia setelahnya, menjangkau hingga generasi saya dan anda. Rasul
Paulus, terkait hal ini, menjelaskannya begini:
●Roma
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang,
dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua
orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
●Roma
5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam
sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara
yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang
akan datang.
Ketika Allah
menetapkan penghukuman atas Adam dan Hawa yang menjangkau semua manusia
hingga ke generasi-generasi mendatang,
itu didahului oleh sebuah janji yang sama sekali tak memperhitungkan Adam dan
Hawa sebagai memiliki nilai bagi-Nya, selain memperhitungkan diri-Nya sendiri
dan kehendak-Nya sendiri:
●Kejadian
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan
engkau akan meremukkan tumitnya."
Cukup
satu kali kesalahan terhadap DIA Sang Kebenaran maka sebuah
penghukuman kekal berlangsung. Tetapi uniknya dalam penghukuman yang akan menjangkau seluruh generasi
manusia, ada satu hal atau satu tindakan yang dilakukan oleh Allah dan manusia
tak berdaya untuk melakukannya, bahwa: Allah mengadakan permusuhan antara iblis
dengan perempuan itu. Perhatikan bahwa
Allah yang mengadakan permusuhan itu, bukan manusia. Mengapa? Karena pada
dasarnya dalam realitasnya, manusia lebih bersahabat terhadap iblis karena tak
berdaya terhadap dustanya, sebab dusta iblis memang begitu manis bagi jiwa manusia:
●Kejadian 3:4-5
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan
mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada
waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah,
tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Ini adalah permulaan relativisme
pada dunia manusia terhadap kebenaran Allah yang berbunyi:
“Sekali-kali kamu tidak akan mati walau kamu sedikit tak mematuhi-Nya,” telah
menjadi sebuah kebenaran yang diyakini. Inilah akar lahirnya berbagai macam
kebenaran di dunia ini. Bagi manusia, sebagaimana juga kini, maka itu adalah
kegilaan kalau demikian absolutnya Allah itu terhadap manusia yang begitu
beragam. Masakah Allah yang kasih itu sekejam itu? Ini harus anda pahami, bahwa
relativisme, pertama-tama terjadi di hadapan Allah sendiri kala iblis berhasil
mendustai Adam dan Hawa.
Itulah sebabnya,
selain penghakiman [Kejadian 3:14] kepada iblis, juga diadakan-Nya permusuhan antara
iblis dan manusia diadakan oleh Allah, selain itu menunjukan ketakberdayaan manusia,
juga harus dipandang sebagai tindakan Allah dihadapan manusia, bahwa kebenaran-Nya itu absolut dan tak pernah
menjadi relatif. Dan demikianlah, dari keturunan manusia yang telah diperdaya
iblis itulah, oleh tindakan-Nya yang berdaulat penuh atas manusia yang mati, IA
telah menanamkan sebuah benih kehidupan atau janji kehidupan yang menanggulangi
kematian manusia itu. Dan inilah benih kehidupan-Nya yang ditanamkan-Nya dalam IA mengadakan permusuhan yang akan
berlangsung di segenap bola bumi [karena Allah telah mengutuk tanah bumi ini
untuk menimbulkan berbagai kesukaran dan tantangan hidup untuk mempertahankan
kehidupan- Kejadian 3:17:
●Kejadian
3:15 keturunannya akan meremukkan
kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Ada
satu keturunan manusia [ingat belum ada satu kebangsaanpun saat janji ini
dinyatakan Allah kepada manusia] yang berkuasa atas iblis, berkuasa untuk
menghancurkan kekuasaannya atas manusia: “meremukan kepalanya,” walau cara satu-satunya keturunan itu dalam meremukan
kepala si iblis itu, akan mengakibatkan cidera yang berat padanya: “tumitnya
remuk.”
Inilah janji kehidupan dari Allah
pada manusia yang mati. Nilai manusia itu, pada dasarnya, sudah tak ada. Hanya
oleh tindakan Allah mengadakan perjanjian semacam itulah, dalam Allah telah
menghukum manusia itu, tetap bernilai di mata-Nya. Manusia bernilai bukan
karena dirinya begitu mulia sebagai ciptaan-Nya, tetapi karena IA membuatnya
tetap bernilai dengan menaburkan sebuah benih pada manusia yang mati tersebut.
Kebenaran ini adalah
kebenaran tunggal, karena: hanya akan ada satu keturunan manusia yang dapat
menaklukan kekuasaan iblis dalam cara yang akan mengakibatkan dirinya cidera
berat-dalam hal ini Ia mengalami penyiksaan hingga kematian di salib tetapi itu tak membinasakannya atau tak membuat maut membinasakannya-, namun ia menang: kepala iblis diremukannya atau pemerintahannya
ditaklukannya. Sehingga satu-satunya keturunan ini memang memiliki
kuasa atas iblis untuk meremukannya, tidak seperti Adam yang kehidupannya
diremukan oleh iblis. Satu Adam telah membuat semua keturunan manusia hidup di atas tanah yang telah dikutuk Tuhan
dan telah kehilangan hubungan dengan Allah, dan oleh juga satu manusia yang
satu-satunya berkuasa untuk meremukan kekuasaan atau pemeritahan iblis, maka
manusia dapat kembali memiliki kehidupan yang dilepaskan dari kuasa pemerintah
iblis, dalam ia percaya kepada dia yang berkusa untuk meremukan kepala iblis.
Inilah satu-satunya
dasar untuk mengatkan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan, kebenaran
dan hidup yang bukan kategorial Kristen, dan bagia yang bukan Kristen memiliki
kategorialnya sendiri.
Itu sebabnya Yesus berkata
begini:
●Yohanes
8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu
akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Maka
itu tak dapat dikatakan sebagai
kebenaran hanya
untuk Yahudi, sementara memang itu diberitahukan pertama-tama
kepada mereka, sebagai bangsa yang belakangan menerima janji yang sama. Bahkan
ini bukan sebuah kebenaran yang
relatif karena bergantung pada apakah
seseorang itu mau beriman atau tidak beriman kepadanya. Kalau tak beriman maka
perihal itu tak dapat menjadi kebenaran yang menghakimi orang tersebut
“Akulah
Dia,” adalah dia yang sebagaimana telah dijanjikan kepada Adam dan Hawa, bahwa
dialah yang akan meremukan kepala iblis!
Inilah mengapa bahwa apa yang terkandung dalam iman Kristen pada dasarnya
adalah kebenaran yang harus diberitakan kepada semua manusia dari segala
bangsa. Sebab IA satu-satunya yang dapat
memberikan kehidupan, sekalipun mati. Yesus memang sedang mendatangi manusia-manusia
yang mati sebagaimana yang dialami Adam, sebab semua manusia saat itu dan saat ini adalah
manusia-manusia yang hidup di dalam penghukuman Allah. Jejak-jejak penghukuman
Allah terhadap Adam itu menghukum semua manusia ke semua generasi telah
dimonumenkan oleh Allah kala IA menghukum para perempuan akan mengalami persalinan
yang menyakitkan [Kejadian 3:16]; mencari rezeki harus dengan bekerja keras dan
dalam hal itu tak pernah menjadi jaminan kesuksesan yang sama, mengahadapi
tantangan atau persaingan sengit atau kelicikan [Kejadian 3:18], dan manusia
baik jiwa dan tubuhnya tak memiliki kehidupan kekal-roh manusiapun tidak pernah
kekal: “engkau kembali lagi menjadi
tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu- Kejadian 3:19.”
Itu
sebabnya Yesus memiliki kuasa untuk menebus manusia dari penghukuman kekal ini atau dari maut kekal
ini dan memberikannya hidup, sebagaimana tersingkap dalam dialognya dengan
Marta seorang sahabat terkasihnya:
▬Yohanes
11:24-27 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu
orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap
orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak
akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal
ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa
Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Tanpa Yesus,
maka semua manusia akan mati
selama-lamanya! Bagaimana Yesus menjelasakan bagaimana keadaan mati selama-lamanya,
terlihat jelas dan lugas kala ia menjelaskan siapakah dia sesungguhnya:
▬Yohanes
5:24-25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku
dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan
tidak turut dihukum, sebab ia sudah
pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya,
akan hidup.
Mati
selama-lamanya adalah sebuah realitas manusia yang berupa: berada dalam maut selama-lamanya.
Yesus sendiri,
sebagai satu-satunya keturunan yang
telah dijanjikan kepada Adam dan Hawa, bahkan begitu sempurna mengetahui bagaimana iblis memperdayai manusia
itu. Ia sendiri hadir dalam kejatuhan Adam dan Hawa itu sendiri. Itu sebabnya
IA sanggup bersabda demikian dalam kekuasaannya yang penuh:
▬Yohanes
8:43-45 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat
menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan
tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia
berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta
dan bapa segala dusta.
Bukankah
ini sebetulnya apa yang menimpa Adam dan Hawa, yang tidak mempedulikan apa yang
telah menjadi ketetapan Allah yang merupakan satu-satunya kebenaran itu
[Kejadian 2:15-17], malah mendengarkan dusta iblis sebab menyangka tak mungkin
itu satu-satunya kebenaran sebab pasti ada firman-firman lainnya yang juga
bagus, seperti ini:
▬Kejadian
3:1-5 Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman:
Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut
perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh
kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Tetapi
ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi
Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan
kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Dalam
hal inilah, Yesus berkata bahwa iblis adalah bapa segala dusta dan di dalam dia
tidak ada kebenaran. Yesus tahu sebab Ia
ada dalam peristiwa itu.
Bukankah
Yesus sendiri menyatakan bahwa IA telah ada
bahkan sebelum Abraham ada:
▄Yohanes 8:58 Kata Yesus kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada."
maksudnya,
ia kekal adanya sebagaimana Allah adanya. Itu sebabnya ia dapat
berkata dalam cara semacam ini:
▄Yohanes 17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan
kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
Sebelum
ia datang ke dunia ini, Ia ada bersama-sama dengan Allah dalam kemuliaan-Nya
tersendiri atau miliknya sendiri! Ia tak meminjam kemuliaan milik Allah tetapi
Ia memilikinya sendiri! Kekekalan dan kemuliaan Yesus adalah miliknya sendiri
dan dalam kemuliaan yang tak lebih rendah dari Allah.
Itu
dinampakannya dalam pernyataan semacam ini:
▄Yohanes 17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu
dan milik-Mu adalah milik-Ku
Tetapi
baik Yesus dan Bapa berada dalam satu kesatuan yang tak terpisahkan sementara
dapat dibedakan secara sempurna:
▄Yohanes 17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi
mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus,
peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Siapakah keturunan
yang akan meremukan kepala iblis itu, adalah IA yang sejak semula ada
bersama-sama dengan Bapa dan turut serta dalam pengadilan dalam taman Eden
tersebut! Janji kepada Adam dan Hawa yang kemudian diteguhkan Allah kembali
kepada Abraham. Mengenai ini, rasul Paulus telah menyatakannya begini:
●Galatia
3:8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan
orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil
kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati."
●Galatia
3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya.
Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud
banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada
keturunanmu", yaitu Kristus.
Ini
tepat seperti kepada Adam dan Hawa: Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya;
keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya-
Kejadian 3:15."
Sebagaimana
yang dijelaskan oleh rasul Paulus: “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke
dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu
telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab
sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak
diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian maut telah
berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak
berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang
adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan
pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah
jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan
karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu
Yesus Kristus- Roma 5:12-15”
Sehingga
di sini, kita telah menjadi mengerti bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus
Kristus, bukanlah sebuah arogansi keagamaan yang bernama Kristen atau
kesokmuliaan orang-orang Kristen. Bukan sama sekali, sebab apa yang dijumpai
telah menunjukan, memang itu adalah kehendak Allah sementara IA telah menghukum
manusia. Bahkan keselamatan yang demikian telah menjadi rancangan Allah sejak
semula dalam kemahatahuannya bahwa Adam dan Hawa tak akan menang terhadap satu kali
pencobaan iblis yang menipu dayanya.
Perhatikan realitas ini: hanya
satu kali pelanggaran, maka mati! Dalam hal ini tak ada satu bentuk
pertobatan yang dapat mengoreksinya dan bahkan dapat membuat murka Allah padam.
Pertobatan manusia yang terlepas dari ketetapan Allah bagaimana pertobatan itu bisa
berlangsung, tak akan membuahkan perdamaian. Pertobatan penting, tetapi apa
yang jauh lebih penting dari semua itu, apakah dalam pertobatan itu, para
manusia melakukan satu-satunya yang dikehendaki Allah?
Akan hal ini, rasul
Yakobus menggambarkannya dalam cara yang teramat tragis:
►Yakobus
2:10-11 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian
dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang
mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan
membunuh". Jadi jika kamu tidak
berzinah tetapi
membunuh, maka kamu menjadi
pelanggar hukum juga.
Akan hal ini, Yesus
Sang Mesias telah meletak dasar yang kokoh sebagaimana dahulu Allah kepada Adam
dan Hawa, bahwa oleh satu kali pelanggaran maka hukuman bagi manusia itu
mengalami: mati. Perhatikan hal-hal berikut ini:
►Matius
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata
kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang
berkata: Jahil! harus diserahkan ke
dalam neraka yang menyala-nyala.
►Matius
5:25 Segeralah berdamai dengan
lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan
engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
►Matius
5:27-30 Kamu telah mendengar firman: Jangan
berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah
berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan
menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika
satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu
yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik
bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
SATU KALI PELANGGARAN
SUDAH SANGAT MEMADAI BAGI SESEORANG
UNTUK MENGALAMI KEMATIAN KEKAL sebagaimana pada Adam dan Hawa. Itu
sebabnya tidak dikenal sebuah bentuk pertobatan yang terlepas dari pengakuan dan penudukan pada
satu-satunya Tuhan Sang Kebanaran oleh para manusia, yang dapat mendatangkan
kebaikan. Dalam perjanjian lama,
pertobatan, pengampunan dan pendamaian bukan saja disimbolkan tetapi
sesungguhnya dikerjakan oleh Allah sendiri bagi manusia-manusia itu melalui mempersembahkan
kurban-kurban binatang. Dalam perjanjian baru, pertobatan, pengampunan dan
pendamaian bagi manusia bukan saja disimbolkan, tetapi sesungguhnya dikerjakan
oleh Allah sendiri bagi manusia-manusia itu melalui mempersembahkan Anak-Nya
sendiri:
►Ibrani
10:5-7Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan
persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh
bagiku--. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak
berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang
Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
Mazmur
40:6-7 Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi
Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak
Engkau tuntut. Lalu aku berkata: "Sungguh, aku
datang; dalam
gulungan kitab ada tertulis tentang aku;
Manusia-manusia
harus datang dan menerima Yesus adalah kebenaran dari Allah yang telah
ditetapkan-Nya sejak Adam dan Hawa itu telah dihukum-Nya, bahwa Yesus adalah
satu-satunya keturunan yang bahkan telah dijanjikannya kepada Adam dan Hawa,
sementara mereka telah mati! Kebenaran Yesus sebagai satu-satunya keselamatan
manusia dengan demikian merupakan kehendak Allah, sebagaimana tertulis dalam
gulungan kitab mengenai Yesus, bahwa Ia datang
untuk melakukan kehendak Allah.Itu sebabnya: pertobatan begitu erat terkait
dengan janji keselamatan dari satu-satunya keturunan itu.
Nabi
Yohanes yang merupakan nabi perjanjian lama
terakhir yang telah menyatakan kegenapan
janji Allah kepada Adam dan Hawa tersebut, dengan berseru begini:
►Matius
3:1-3 Pada waktu itu tampillah Yohanes
Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga
sudah dekat! Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya
ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya."
►Matius
3:8 Jadi hasilkanlah
buah yang sesuai dengan pertobatan.
►Matius
3:13-15 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk
dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya:
"Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
Lalu
Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya
kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun
menuruti-Nya.
Nabi Yohanes telah menunjuk pada
Yesus sebagai yang telah dijanjikan oleh Kitab Suci/Tanakh, sebagai ia adalah
nabi terakhir perjanjian lama yang telah ditunjukan oleh nabi Yesaya untuk
menunjukan dan menyatakan bahwa Ia atau satu-satunya benih yang
dijanjikan sudah datang, maka ia dan Yesus harus melakukan apa yang harus
dilakukan sebagaimana kehendak Allah menghendaki, sebab itulah kebenaran
tunggal-Nya. Jadi dalam hal nabi Yohanes membaptis Yesus, bukan melantik
keilahiannya, sebab Yesus sendiri ketika datang kepada nabi Yohanes telah
mengetahui kepada siapa ia harus datang untuk menggenapi kehendak Bapa-Nya.
Pertobatan
tidak boleh terlepas dari satu-satunya kehendak Allah,
sebagaimana kebenaran ilahi tidak boleh terlepas dari satu-satunya kehendak
Allah bagi semua manusia. Apakah kehendak Allah itu? Harus menerima Yesus
sebagai satu-satunya yang telah dijanjikan kepada Adam dan Hawa dan kemudian
kepada Abraham. Itu sebabnya, penghukuman dari Yesus senantiasa berdasarkan
pada penolakan atau penerimaan dirinya.
Perhatikan
perihal-perihal berikut ini:
►Lukas
9:1-2 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan
kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk
memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,
►Lukas
9:4-6 Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ
sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu,
keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai
peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka
dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan
orang sakit di segala tempat
►Matius
10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka
untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala
kelemahan.
►Matius
10:5-7Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka:
"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota
orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
►Matius
10:11-Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan
tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang,
berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya,
salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan
apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah
dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu.
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah
Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Menolak satu-satunya
kebenaran yang telah dijanjikan kepada umat manusia melalui Adam dan Hawa,
Abraham dan Musa, telah mengakibatkan kematian kekal, tanpa dapat diurungkan
oleh pertobatan di sepanjang hidupnya. Itu sebabnya pada kota yang dihukumnya itu, penghukuman itu berdasarkan
pada penolakan berita pertobatan yang
disampaikan dalam nama-Nya, yang wujudnya kebinasaan sebagai kepastian hingga
kesudahan dunia ini: ”pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora
akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”
Menerima
diri-Nya dan mengikut diri-Nya sebagi satu-satunya penebus bagi manusia dari
kematian kekal, dan bukan sama sekali
bagaimana manusia itu seharusnya meneladani
manusia Yesus dan bukan meneladani
manusia Adam, sehingga luput dari kematian kekal, itu bukanlah kebenaran yang
dikehendaki Yesus. Menerima dan percaya kepadanya adalah kebenaran
tunggal dan kehendak satu-satunya Allah, itulah yang dikehendaki Yesus.
Tanpa itu maka
pertobatan apapun juga, tetap akan mendatangkan kebinasaan:
▬Matius
11:20-24 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di
situ Ia
paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: Celakalah engkau
Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi
mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan
berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari
penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan
sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di
tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi
Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih
ringan dari pada tanggunganmu."
Perhatikan seksama.
Yesus menghendaki pertobatan,
tetapi apa yang harus dicamkan: pertobatan itu pertama-tama berkaitan
dengan menerima Yesus Kristus sebagaimana yang dikehedaki-Nya.
Menolak-Nya maka akan mendatangkan pengecaman yang mematikan: celakalah dan
pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu.
Pertobatan
tak dapat dipisahkan dari pengampunan, pengudusan dan pendamaian kekal yang
hanya
dapat dilakukan oleh Yesus Kristus, karena dalam manusia bertobat
dari jalan-jalannya yang jahat tanpa penundukan diri kepada satu-satunya Tuhan
yang benar itu, tak sama sekali dapat mengatasi murka Allah dan kebinasaan yang
diakibatkan oleh dosa-dosa.
Pemazmur pada Mazmur
68 menggambarkan situasi bahwa IA adalah kebenaran tunggal dan menjadi
satu-satunya sumber keselamatan bagi semua orang dari segala bangsa, secara
sempurna:
Mazmur
68:1-35 Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang
membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup,
seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di
hadapan Allah. Tetapi orang-orang benar bersukacita,
mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah
bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan
melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya! Bapa
bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya
yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang
sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi
pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul. Ya
Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu, ketika Engkau melangkah
di padang belantara, bergoncanglah bumi, bahkan langit mencurahkan hujan di
hadapan Allah; Sinai bergoyang di hadapan Allah, Allah Israel. Hujan
yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang
gersang, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam
kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah. Tuhan
menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara
yang besar: Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri,
dan perempuan di rumah membagi-bagi jarahan. Maukah kamu
berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak,
bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan. Ketika Yang Mahakuasa menyerakkan
raja-raja di sana, turunlah salju di atas gunung Zalmon. Gunung
Allah gunung Basan itu, gunung yang berpuncak banyak gunung Basan itu! Hai
gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa
kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat
kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN
akan diam di sana untuk seterusnya! Kereta-kereta Allah puluhan ribu,
bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat
kudus! Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan;
Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari
pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah. Terpujilah
Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah
bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.
Sesungguhnya,
Allah meremukkan kepala musuh-Nya,
tempurung
kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam
kesalahan-kesalahannya. Tuhan telah berfirman: "Dari Basan
akan Kubawa kembali, akan Kubawa kembali dari tempat yang dalam, supaya engkau
membasuh kakimu dalam darah, dan lidah anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari
pada musuh." Orang melihat perarakan-Mu, ya Allah,
perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus. Di
depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik-pemetik kecapi, di
tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana. "Dalam jemaah
pujilah Allah, yakni TUHAN, hai kamu yang berasal dari sumber Israel!" Itu
Benyamin, yang bungsu, yang berjalan di depan mereka, pemuka-pemuka Yehuda
berbondong-bondong, pemuka-pemuka Zebulon, pemuka-pemuka Naftali. Kerahkanlah
kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah
bertindak bagi kami. Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan
orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang
mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang! Dari Mesir
orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada
Allah. Hai
kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi
Tuhan; bagi Dia
yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia
memperdengarkan suara-Nya, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuasaan Allah;
kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan. Allah
adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan
kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah!
IA adalah kebenaran
tunggal bagi segenap bangsa. Barangsiapa menolak atau melawannya maka
kebinasaan adalah kepastian baginya. Yesus telah datang dan kebenaran bait
suci, kini ada padanya, bukan lagi pada bangunan fisik, sebab Ia lebih besar
daripada Bait Allah dan lebih besar
daripada hari sabat itu sendiri:
►Matius
12:6-8 Aku berkata kepadamu: Di sini
ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu
mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan
persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena
Anak Manusia adalah Tuhan atas hari
Sabat."
Bahkan kini Bait
Allah itu adalah Yesus itu sendiri:
►Yohanes
2:19,21 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga
hari Aku akan mendirikannya kembali." Tetapi yang
dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Semenjak penolakan
Israel atas-Nya, sebagaimana Adam dan Hawa menolak kebenaran tunggal-Nya, maka
Israel telah kehilangan hubungan yang begitu intim dengan Allah sebagaimana
digambarkan Mazmur 68. Allah kini tak lagi hanya berdiam pada manusia
berdasarkan kebangsaan, tetapi hanya akan berdiam pada sebuah bangsa yang telah
menerima-Nya dan menghasilkan buah bagi kerajaan-Nya:
►Matius
21:37- 43 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku
akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu,
mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh
dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan
melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan
kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan
penggarap-penggarap itu?" Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan
membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada
penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada
waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi
dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab
itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan
diambil dari padamu dan akan diberikan
kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan
buah Kerajaan itu.
Yesus
memang kebenaran bagi semua bangsa di dalam Israel menjadi sebuah bangsa yang
darinya Ia yang satu-satunya keturunan
itu, lahir. Namun itu bukan kisah mengenai satu-satunya bangsa bernama Israel,
tetapi satu-satunya Allah yang telah menetapkan keselamatan hanya datang dari
satu-satunya keturunan itu, sebagaimana Ia telah berjanji kepada Adam dan Hawa,
Abraham dan Musa. Berdasarkan penebusan dari maut oleh Yesus, maka pertobatan
dapat menjadi buah dan membawa banyak
jiwa bagi kerajaan-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya.
Itu sebabnya,
pengajaran pendeta Dr. Erastus
Sabdono, yang mengajarkan kebenaran Israel sebagai terpisah dengan
penggenapan janji bagi bangsa itu sendiri terkait Mesias, dan tetap
mengandalkan persembahan kurban hewan, sungguh berbahaya dan
menyesatkan. Ia tidak membawa orang untuk datang kepada Yesus, sebaliknya
menyatakan itu sebagai kebenaran relatif saja, bukan kebenaran yang mengatasi
dan menghakimi segala bangsa di segala zaman.
Bersambung ke bagian 6G-1
AMIN
Segala
Pujian Hanya Kepada TUHAN
The cross transforms present criteria of relevance: present
criteria of relevance do not transform the cross
[dari
seorang teolog yang saya lupa namanya]
No comments:
Post a Comment