F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Aku Datang Untuk Menggenapinya


Sesungguhnya Selama Belum Lenyap Langit Dan Bumi Ini, Satu Iota Atau Satu Titikpun Tidak Akan Ditiadakan Dari hukum Taurat, Sebelum Semuanya Terjadi

Oleh: Blogger Martin Simamora
A.Kristus dan Kitab Suci

Relasi Kristus terhadap Kitab suci merupakan sebuah format yang tak terbayangkan bekerja pada seorang manusia, jika dipikirkan sebagai format relasi ketaatan terhadap kitab suci maka nampak jelas relasi itu akan menunjukan bahwa dimensinya hanya diri Yesus Kristus yang mampu menghidupi dalam sebuah format yang benar-benar divinitas. Dalam catatan injil Matius, Sang Kristus menyingkapkan format relasi ini sebagai berikut:
Matius 5:17-18 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Spektrum penggenapannya melampaui eksistensi atau lebih tepat disebut sebagai sebuah eksistensi yang begitu absolut menentukan kesudahan serta kefinalan  dunia dan kefinalan kitab suci sebagaimana diungkapkan dalam pernyataan ini: sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjad yang sangat manunggal dengan diri Yesus Kristus serta tujuannya di dunia ini. Ia dan  firman tertulis (kitab suci) memiliki relasi bersifat kekal dalam hal eksistensi-Nya. Kemanusiaan Kristus sedang membicarakan natur Keilahiannya yang mahamulia sebagaimana Bapa ketika ia sendiri berkata Aku datang untuk menggenapi hukum Taurat dan kitab para nabi dalam konteks melampaui segala abad hingga segala abad itu mengalami kesudahannya di tangannya sendiri sebagaimana ia mendefinisikannya sebagai berikut: selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Masalah dunia adalah: bagaimana memahami “sebelum semuanya  terjadi” dalam sebuah platform waktu, tempat dan peristiwa. Semakro dan atau semikro apakah isi dari sebelum semuanya terjadi akan dapat menjadi kepelikan sendiri bagi manusia untuk memahaminya.

0 Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah  Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias

Oleh: Blogger Martin Simamora


Siapakah Kristus yang seharusnya diberitakan? Ini adalah pertanyaan yang akan diduga banyak orang akan dapat dijawab berdasarkan perspektif berbagai orang di eranya berdasarkan pengalaman dengannya. Dan jika berdasarkan demikian, maka perspektif para rasul adalah sumber penjelasan yang paling otentik. Namun pemberitaan para rasul Kristus tidaklah bersumber pengalaman subyektifitasnya sebab sumber otentik penjelasan siapakah Mesias bahkan Mesias yang telah disalibkan, mati, bangkit dari antara orang mati dan telah naik ke sorga adalah kitab suci (perjanjian lama) yang bahkan penulisnya tidak pernah berjumpa dan tidak mungkin melihatnya. Rasul-rasul Kristus pada dan setelah peristiwa pentakosta akan senantiasa menjelaskan siapakah Kristus dalam bingkai kesaksian firman Tuhan dan bukan dalam bingkai pengalaman  yang bersifat subyketif dan memang sangat istimewa antara mereka terhadap Kristus. Mari kita memperhatikan hal istimewa ini:
Kisah Para Rasul 2:29-31 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan

Ini menjadi sebuah mercu suar yang divinitas, tanpa ini semua akan tersesat dalam mengenali dan apalagi menjelaskan siapakah Mesias dan mengapa Ia harus mati namun daging-Nya tidak mengalami kebinasaan (tidak dikuasai maut sehingga tetap dalam perbudakan kematian). Pada payung besar dan divinitas ini sajalah kesaksian para rasul akan menjadi benar dan berkuasa untuk menyatakan siapakah Kristus: Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. (Kisah Para Rasul 2:23).

Relasi Daud  terhadap Mesias bukan sekedar dalam relasi profetis yang bersifat Pre-Destinasi bahwa Mesias  harus seorang keturunan Daud dan bahwa Mesias telah ditetapkan lebih dulu sebelum Mesias itu sendiri ada di bumi harus mati namun dagingnya tidak mengalami kebinasaan. Juga bukan  semata relasinya adalah Mesias yang harus keturunan Daud itu adalah pasti akan bertakhta di takhta Daud tetapi relasi Daud ini mengalami penggenapan pada saat Sang Mesias sendiri menjelaskan relasi dirinya terhadap Raja Daud:

0 Seperti Ada Tertulis: Problem Ketakberdayaan Manusia


"Allah Membuat Mereka Tidur Nyenyak, Memberikan Mata Untuk Tidak Melihat dan Telinga Untuk Tidak Mendengar, Sampai Kepada Hari Sekarang Ini"

(Pertanyaan Akbar, Jawaban Teragung)

Oleh: Blogger Martin Simamora


Siapapun yang membaca Roma 11:6 akan menghadapi sebuah tempat perhentian yang begitu besar, luas dengan konstruksi yang teramat kompleks sehingga sesungguhnya siapapun yang memasuki area Roma 11:6 akan tak mungkin begitu saja mencerna pertanyaan dan apalagi jawabannya secara renyah. Mari kita membacanya:

Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.- Roma 11:1

Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Ini adalah pertanyaan yang begitu personal dan dapat dipastikan ini adalah pertanyaan yang teramat serius yang akan hidup dalam segala zaman! Rasul Paulus menjawabnya secara tegas, lugas dan definitif. Apa yang semakin menarik adalah, bahwa kemudian rasul ini menautkan pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan dirinya, seperti ini: Karena aku sendiripun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Tentu menjadi penting untuk mengetahui mengenai siapakah rasul Paulus,mari kita melhat sejenak  profil dan curriculum vitae-nya:

Kisah Para Rasul 8:3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.


Kisah Para Rasul 9:1-2 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9