F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan  Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?

Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (3)
                                                                      [Refleksi]



Injil Yohanes memberikan catatan penting terkait penampakan Yesus terhadap para murid-Nya sebagai sebuah grup atau tampil bagi semua murid sekaligus: Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati- Yohanes 21:14. Pertemuan pertama dengan sebelas murid  tanpa Tomas (Yohanes 20:19,24), pertemuan kedua ketika Tomas hadir (Yohanes 20:26,27), dan pertemuan ketiga ada pada bagian yang telah saya sajikan pada bagian sebelum ini, yang terjadi di pantai Tiberias dimana Yesus telah menjamu mereka dengan roti dan ikan bakar. Jelas dapat dikatakan secara meyakinkan, kesebelas murid ini secara utuh telah melihat Yesus lebih dari satu kali. Tidak senantiasa mereka bersama dengan Yesus dan melihatnya secara jasmaniah, tetapi jelas semua telah melihat dan mengalami interaksi yang sangat istimewa dan penuh berkat dari-Nya. Penampilan Yesus berikut ini,yang menjadi rujukan inti refleksi kali ini, terjadi dalam rentang waktu setelah 3 kali perjumpaan besar sebelumnya dan juga  merupakan tindakan para murid untuk melakukan apa yang dipesankan oleh Yesus untuk dilakukan.

Perhatikan penampilan Kristus berikut ini:
Matius 28:9-10 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Matius 28:16-17 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

Mengenai “keraguan”, ini telah menjadi sebuah warna yang begitu kental di antara para murid-Nya, sekalipun telah lebih dari satu kali dijumpai oleh-Nya dalam sebuah cara yang menakjubkan, seperti: tiba-tiba hadir di antara mereka dan menunjukan bagian-bagian tubuhnya yang memperlihatkan bekas-bekas luka yang begitu nyata merekam secara sempurna kehebatan penderitaan yang mendera tubuhnya sebelum kematian. Apa yang begitu berkemilau dalam pertemuan kali ini, Yesus menunjukan hakikat kematian-Nya bukanlah semata kematian seorang manusia yang kemudian bangkit. Sebaliknya, Ia sedang menyatakan bagaimana pengajaran-pengajarannya mengenai kematian dan kebangkitannya telah digenapinya sehingga Ia dapat berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi- Matius 28:18


Bagaimana bisa sebuah kematian dan kebangkitan seorang manusia telah menjadikannya memiliki kuasa di sorga dan di bumi? 


Siapakah atau apakah Yesus ini sesungguhnya dalam kematian dan kebangkitannya?

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan  Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (2)
[Refleksi]





Penampakan Yesus kali ini akan memulihkan kehancuran atau kegagalan iman yang mematikan, sebuah kemelesetan atau keluncasan iman yang hanya Allah dapat memperbaikinya sebagai Sang Pemelihara atas kehidupan mereka. Yesus  tampil saat matahari mulai meninggi setelah semalaman mereka menjala ikan, Ia bahkan menjamu mereka dengan sebuah jamuan ikan dan roti bakar yang telah dipersiapkannya terlebih dahulu, sebuah momen untuk makan siang yang pas, karena para muridnya pasti letih dan lapar setelah semalaman mencari  ikan di pantai Tiberias. Namun kunjungan Sang Mesias yang telah bangkit dari kematian kepada mereka untuk berbincang-bincang dengan mereka, adalah peristiwa yang begitu jauh dari antisipasi hati dan pengharapan para murid. Kehidupan mereka pada dasarnya adalah kehidupan sediakala sebelum Yesus memanggil mereka (inilah substansi kemelesatan dan keluncasan dari sasaran yang sudah ditargetkan Yesus bagi mereka), kini mereka sedang melakukan pekerjaan lama mereka sebagai nelayan. Mereka jelas-jelas telah kehilangan arah yang semula begitu jelas bagi mereka kala sebelumnya bersama dengan Yesus, kemanapun Yesus pergi mereka ikut dan tak perlu pusing berpikir mau apa dan harus kemana pergi. Yesus senantiasa menjadi penentu agenda utama kehidupan mereka. Namun sejak peristiwa kematiannya, kebangkitannya dan kehadiran atau penampakan dirinya yang tidak senantiasa bersama-sama dengannya, telah membuat mereka berpikir dan yakin bahwa inilah saatnya untuk kembali bekerja di dunia ini, mengejar nafkah penghidupan. Era melayani Tuhan sudah selesai, kini saatnya untuk bekerja demi kehidupan dan demi diri sendiri. Pernahkah anda berpikir bahwa melayani Tuhan itu tidak mungkin hingga kesudahan hidupmu, hingga momen kematianmu? Renungkanlah sementara Yesus memberikan sebuah  pengajaran akbar terkait hal ini, kepada Petrus dan kepada semua muridnya!


Beginilah peristiwa itu dicatat untuk menjadi refleksi saya dan anda:

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9