Oleh: Martin Simamora
Bacalah lebih dulu bagian 3Q-3f
Bagi Yesus, Ia harus
menyatakan dirinya adalah kebenaran tunggal. Ini bukan soal membangun hegemoni
kebenaran yang kemudian berlaku begitu represif atau menindas
kebenaran-kebenaran lainnya yang ada di bumi. Mengapa demikian? Karena bagi
Yesus dan sebagaimana juga kesaksian
injil meneruskannya, tidak satu apapun, di dunia ini, yang bahkan dapat disebut setitik terang kebenaran. Yesus dideklarasikan
sebagai satu-satunya terang saat masuk ke dalam dunia ini, dengan kata lain, di
dalam dunia ini, apa yang ada adalah kegelapan atau tak memiliki kehidupan:
Yohanes
1:5,9 Terang itu bercahaya di dalam
kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Terang yang sesungguhnya,
yang menerangi
setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Yesus pada hakikatnya, menyatakan dirinya adalah Pelita atau Terang
tubuh manusia yang pada hakikatnya dikuasai kegelapan. Semua manusia
memerlukan pelita tubuh itu yaitu diri sang Kristus sendiri:
Yohanes
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup
itu adalah terang manusia.
Yohanes
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa
mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia akan
mempunyai terang hidup."
Yesus memberitakan realita semua
manusia: “semua berjalan dalam
kegelapan.” Yesus memberitakan
kabar baiknya: “akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku,
ia tidak akan berjalan dalam kegelapan.” Bagi Yesus, apapun juga yang
dihidupi manusia, termasuk keyakinan-keyakinan, kebenaran-kebenaran dan
norma-norma atau moral-moral luhur, sekalipun luhur untuk dihidupi, dalam hal
itu sekalipun, tak akan memiliki dan
menghasilkan kuasa untuk melepaskan manusia dari kegelapan yang sedang
Yesus maksudkan.
Dengan demikian “terang manusia” di sini, bukanlah
semacam pencerahan jiwa atau kebangkitan moralitas manusia untuk beranjak
keluar dari kejahatan dan kekelaman hati
manusia, sebab dalam hal itu sekalipun, tak akan berkuasa mengeluarkan
manusia dari problem kegelapan yang Yesus sedang maksudkan.