F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kamulah Saksi-Saksi-Ku Hingga Ke Ujung Dunia [2]


Ketika Kristus Kausingkirkan Dari  Takhta Keberimananku

Oleh: Martin Simamora


Bacalah sebelumnya bagian 1

Atas nama kebebasan berpikir dan atas nama kemanusiaan itu sendiri, maka siapapun berhak untuk memperlakukan Yesus sebagai Dia yang BUKAN lagi bertakhta didalam kehidupanku, pada segala aspeknya. Inilah sebuah  penolakan penuhanan akan dirinya bahkan oleh seorang yang mengaku masih Kristen. Bahwa Dia  bukan lagi adalah sang empunyaku, aku-ku adalah milik-Nya.


Saya hanya akan menuliskan sebuah hal yang singkat saja, sebagai sebuah perenungan yang teramat serius di  menjelang pengenangan akan kasih Allah yang begitu akbar [Yoh 3:16]. Dan saya  teringat akan sebuah catatan maha penting di dalam Kisah Para Rasul, pada sebuah peristiwa terbuka atau diketahui oleh  publik :

Kisah Para Rasul 3:12-23 Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.

Ada 2 hal yang tak mungkin lagi dialami oleh anda dan saya:

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (3Q-3b)


“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya”

Oleh: Martin Simamora

-

Bacalah lebih dulu bagian 3Q-3a

Sang Kristus yang kudus dan penuh kasih, bukan sedang berkonsepsi atau sedang berteologia bagaikan seorang guru  kitab suci yang berhasil menemukan sebuah formulasi iman dan apakah tindakan yang seharusnya dilakukan oleh mereka yang mengaku sebagai murid-muridnya sehingga menjadi dasar untuk sah disebut murid-Nya. Kala ia berkata “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku pada Yohanes 14:15,” itu pada hakikatnya merupakan pelukisan-Nya mengenai kehidupan orang-orang kepunyaan Bapa  [Yoh 17:6,9 dan 20] yang berlangsung di dalam kasih-Nya. Sebuah kasih yang menjadikan diri Sang Kristus bukan sekedar primadona jiwa, tetapi penguasa yang bertakhta di atas segala “aku-ku.” Sebuah deskripsi realita, bukan tentang  dua yang saling mencintai, tetapi bagaimana pada hakikatnya hanya  satu pihak yang berkehendak mencintai atau mengasihi, sementara pada hakikatnya pihak yang dicintai tak akan bisa mengasihinya karena tak mungkin untuk mengenalinya. Sebuah kasih agung dari Allah yang menyebabkan sebuah pemuliaan dan sebuah penaklukan diri  pada dia yang dikasihi, membuahkan : “akan menuruti segala perintahku.”


Inilah kasih yang dimaksudkan oleh kitab suci. Mengasihi semacam ini akan menjadi teramat janggal untuk dikatakan sebagai sebuah cinta atau mengasihi? Betapa terlihat Yesus menuntut demikian. Haruskah yang mengasihinya berlaku sebagaimana mau-Nya? Apakah benar kasih kepada Allah yang merupakan kasih karunia Bapa mengandung pemaksaan atau  hal yang legalistik?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9