Pages

06 August 2015

Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1T)


Oleh: Martin Simamora

Bacalah lebih dulu bagian 1S

Pada tinjauan bagian 1R, bagian 1S, dan bagian 1D itu sendiri, sudah menyanggah pernyataan pendeta Dr. Erastus Sabdono pada paragraf 14 yang berupaya keras menyatakan bahwa di luar Kristen [beriman kepada Kristus] tetap ada peluang untuk masuk ke dunia baru. Saya sudah menyatakan, bahwa Yesus sudah menutup peluang  bagi keselamatan manusia, di luar kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus, sebagaimana pada tinjauan bagian 1L. Namun demikian saya akan tetap menyanggah fantasinya terhadap kebenaran iman Kristen yang bersumber dari diri Kristus. Sebuah fantasi yang menista Yesus Kristus dan segenap sabda kebenarannya. Berikut ini adalah fantasi yang saya maksudkan:

“Hendaknya kita tidak beranggapan bahwa semua orang di luar orang Kristen pasti terbuang ke dalam kegelapan abadi dan tidak diperkenan masuk dunia yang akan datang. Hendaknya kita tidak berpikir salah, seolah-olah hanya orang Kristen yang dapat memperoleh kesempatan tinggal dalam dunia yang akan datang, yang sering dipahami sebagai Sorga. Selama ini banyak orang Kristen berpikir bahwa semua orang di luar Kristen pasti masuk neraka, ini tidak tepat.”

 
Pada kesempatan ini, karena pandangan fantasi semacam ini [tidak memiliki dasar kebenaran yang bersumber dari Alkitab] pada dasarnya telah dibantah sejak bagian 1A tinjauan pengajarannya, saya akan menghadirkan pandangan para rasul [karena saya telah menyajikan pernyataan Yesus sendiri secara khusus pada banyak bagian-bagian terdahulu]. Apakah para rasul mendukung pandangan pendeta Erastus Sabdono, atau sebaliknya akan menyatakan salah?


Kesaksian Para Rasul: Semua Orang Tanpa Kristus, Pasti Binasa
KKR Akbar Termegah Bertema: Menolak Dia Akan Binasa Berujung Pengadilan Mahkamah Agama

Bagaimana mungkin orang biasa dan tak terpelajar  namun terkenal sebagai pengikut Kristus [Kisah Para Rasul 4:13] dapat mempertobatkan kira-kira 5000 orang laki-laki bagi Kristus [ Kisah Para Rasul 4:4]. Orang biasa dan tak terpelajar, namun tenar sebagai pengikut Yesus, itulah satu-satunya gelar yang melekat pada mereka. Barangkali kedua orang ini disebut Petrus si Pengikut Yesus dan Yohanes si Pengikut Yesus.


Ketenaran duo Penginjil Tenar ini memang tak main-main bukan saja mujizat-mujizat [ Kisah Para Rasul 3:4-7] yang menyertai pemberitaan injil akbar itu, tetapi keberanian mereka untuk menyatakan bahwa: siapapun yang tak mendengarkan perkataan Yesus pasti binasa!
Kisah Para Rasul 3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
NIV Anyone who does not listen to him will be completely cut off from their people
KJ And it shall come to pass, that every soul, which will not hear that prophet, shall be destroyed from among the people.
NET Every person who does not obey that prophet will be destroyed and thus removed from the people.'
Aramaic Bible In Plain English “It shall be that every soul who will not hear that Prophet, that soul shall perish from among his people.”
Apa yang dikhotbahkan secara lantang dan terbuka, tanpa basa-basi dan tanpa kecanggungan akan apakah akan menimbulkan isu intoleransi atau akan dinilai keangkuhan, bersumber dari sebuah nubuat kuno yang diucapkan  melalui nabi Musa:
Kisah Para Rasul 3:22 Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.


Ini mengingatkan saya dengan pernyataan Bapa terhadap Anak:
Markus 9:7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
yang dinyatakan  Bapa dihadapan  nabi Musa dan nabi Elia yang saat itu sedang bercakap-cakap dengan Yesus [Markus 9:4; Matius 17:3].  Injil Lukas memberitahukan

apakah isi pembicaraan Yesus dengan 2 nabi besar dan sangat dihormati itu:
Lukas 9:30-31  Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. (31) Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

Yesus berbicara dengan Musa dan Elia, dua nabi Perjanjian Lama yang menampakan diri, mengenai diri Yesus akan apakah tujuan kepergian-Nya akan digenapi.


Saya dapat pastikan, ini adalah momen paling membahagiakan bagi Nabi Musa si penubuat yang nubuatnya dikutip oleh Petrus dan Yohanes. Bukahkah juga itu adalah momen yang paling membahagiakan bagi Petrus dan Yohanes, mengetahui bahwa nubuat kuno mesianik yang dicatat di dalam Kitab Musa, tergenapi didepan mata mereka? Sebab mereka menyaksikan dengan mata dan kepala mereka sendiri bahwa Nabi Penubuat  berjumpa dengan Sang Dia Yang Dinubuatkan? [ Lukas 9:28-33].


Tak hanya itu, Petrus dan Yohanes dibawa masuk oleh Bapa kedalam kemuliaan Bapa, untuk mendengarkan sebuah deklarasi sorga mengenai Anak, yang kelak membuat mereka  memiliki dasar terkokoh; yang kelak membuat mereka sekalipun orang biasa dan bukan terpelajar, namun adalah orang-orang yang juga  berjumpa dengan Musa dan Elia, menyaksikan mereka bercakap-cakap dengan Yesus mengenai apakah tujuan Yesus ke Yerusalam yang akan digenapi, mereka mendengarkan ini di dalam kemuliaan Bapa:
Lukas 9:34-36 (34)Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.(35) Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."(36) Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat itu.
Sebuah keindahan yang tak terkatakan namun dapat dirasakan oleh jiwa sekalipun tak melihat dan tak mengalami, hanya oleh jiwa dan bukan yang lain. Petrus dan Yohanes tak hanya  dinaungi oleh awan, namun masuk ke dalam awan [awan adalah representasi kemuliaan Allah yang mahakudus, yang akan membumihanguskan apapun yang tak kudus, sekecil apapun. Kecuali didalam perkenanan Bapa (Keluaran 24:16-18)], untuk mengalami sebuah keindahan yang menakjubkan namun sekaligus pengalaman yang paling menggentarkan sebagai manusia berdosa untuk memperoleh kasih karunia bersama Yesus berada didalam kemuliaan Bapa: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.” Dan setelah deklarasi ilahi itu adalah sangat penting bagi dunia sebagaimana sorga yang telah menetapkan segala sesuatunya. Mengapa luar biasa penting? Sebab, dengan demikian, itu adalah sebuah deklarasi yang meneguhkan sejarah rencana keselamatan manusia yang  menyelimuti segenap Perjanjian Lama, bahwa nubuat Musa yang dikutip Petrus dan Yohanes telah genap, ditandai dengan lenyapnya Musa dan Elia di dalam awan kemuliaan Tuhan, dan menyisakan Yesus Kristus, seorang. Sebagaimana Musa telah dibawa masuk oleh Allah ke dalam kemuliaan-Nya:
Keluaran 24:16-18 Kemuliaan TUHAN diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggil-Nyalah Musa dari tengah-tengah awan itu. Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel. Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

Untuk mendengarkan segala sesuatu yang hendak dikemukakan Bapa baginya, maka demikianlah Bapa menghadirkan Musa didalam awan kemuliaan-Nya, kali ini, dihadapan “Dia Sang Yang Dinubuatkan”, disaksikan oleh murid-murid Sang Mesias yang dinubuatkan oleh Musa.

Ini adalah sebuah penggenapan nubuat yang melibatkan secara langsung Bapa, oleh sebab yang sangat istimewa, pertama-tama dan satu-satunya: pada siapakah yang terkandung di dalam nubuatan itu, siapakah yang dinantikan oleh segenap nabi-nabi Perjanjian Lama dalam pengharapan penuh, dalam iman penuh. Itu sebabnya Bapa  memberikan keistimewaan yang tak tertandingi oleh nabi-nabi manapun:
-inilah Anak-Ku [ tak ada nabi manapun yang disebut oleh Allah sebagai Anak. Menekankan kedekatan yang tak dapat dirobek oleh apapun]
-dengarkanlah dia [ semua nabi Perjanjian Lama memang harus didengarkan, namun dengan didahului dengan “inilah Anak-Ku,” maka jelas perintah dengarkan mengandung berkat yang jauh  lebih tinggi pada pertama-tama pada diri sang Mesias dan kutuk yang luar biasa mematikan pada pertama-tama diri sang Mesias itu sendiri; bukan sekedar perkataannya namun juga diri  Sang Mesias itu sendiri]
Kedua rasul tersebut mengidentifikasikan, sebagaimana Bapa telah mengidentifikasikan, bahwa Yesus adalah dia yang berada di dalam nubuatan Musa [aslinya tercatat dalam Ulangan 18:15-18]. Bahkan Rasul Petrus dan Yohanes menekankan:
Kisah 3:23-24 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.

Bandingkan dengan pernyataan Yesus Kristus sendiri:
Lukas 24:25-27 (25)Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!(26) Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"(27) Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Pemberitaan Injil Kristus di tempat ibadah orang-orang Yahudi yang menyalibkan Kristus karena tak beriman kepadanya [Kisah Para Rasul 3:12-14]. Sebuah penolakan dan pembunuhan yang telah ditetapkan Allah sebagai yang diinginkan-Nya:
Kisah Para Rasul 3:18 Tetapi dengan jalan [pembunuhan Yesus] demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
[Bandingkan  perihal penderitaan dan pembunuhan Mesias, menurut Sang Mesias itu sendiri: Mat 16:21; 17:22-23; 20:17-19]
Sudah jelas dan nyata mereka telah  menolak Yesus sedemikian kejinya, telah menolak untuk tak beriman kepada Kristus, namun tetap memberitakan Yesus kepada mereka. Tentu saja ini segera menjadi masalah yang menggemparkan, para pemimpin ulama Yahudi menghampiri mereka:

Kisah Para Rasul 4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.(2) Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.(3) Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.

Dan kota Yerusalem menggelar sidang untuk memeriksa mereka. Sebuah kota  menggelar sidang karena ada dua orang  memberitakan sebuah keyakinan kepada keyakinan lainnya:
Kisah Para Rasul 4:5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem  dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.

Kisah Para Rasul 4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"


Apakah jawaban Petrus dan Yohanes terhadap pertanyaan  yang  diajukan kepada mereka sebagai terperiksa:
Kisah Para Rasul 4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,(9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,(10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.(11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.

Perhatikan, sidang pengadilan ini secara tiba-tiba berbalik arah. Para terperiksa kini menjadi hakim  atas para pemimpin agama Yahudi yang menolak untuk mendengarkan Yesus.


Apakah jawaban Petrus yang dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus dengan demikian mengindikasikan bahwa injil Kristus dan keselamatan di dalam Yesus Kristus hanya terbatas bagi bangsa Yahudi atau hanya kepada yang beriman saja? Jelas, orang-orang Yahudi tak mengimani Kristus, namun tak membuat kebenaran Injil Kristus harus menjadi tak berlaku dan tak boleh diberitakan. Faktanya baik Rasul Yohanes dan Rasul Petrus adalah 2 rasul yang sangat berani memberitakan kepada yang tak beriman. Kita telah melihat satu bukti yang terkokoh bagi mereka untuk  tak bermain-main dengan pernyataan Bapa terhadap Yesus, tadi.


Dan berikut ini adalah penjelasan Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus, menunjukan bahwa kebenaran Yesus Kristus sebagai satu-satunya keselamatan didalam dunia global yang menerobos apapun keyakinan dan  agama :
Kisah 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
NIV Salvation is found in no one else, for there is no other name under heaven given to mankind by which we must be saved."
KJ Neither is there salvation in any other: for there is none other name under heaven given among men, whereby we must be saved.
NET And there is salvation in no one else, for there is no other name under heaven given among people by which we must be saved."
Aramaic Bible In Plain English “And there is no salvation in any other man, for there is no other name under Heaven given to the children of men by which it is necessary to receive life.”
Jawaban Petrus yang penuh dengan Roh Kudus ini, telah membuat keselamatan oleh Yesus bukan hanya satu-satunya, tetapi juga memiliki keberlakukan kebenaran yang global menjamah bangsa-bangsa lain di manapun di bola dunia ini. Bukan lagi di dalam dunia bangsa Yahudi dan dunia orang-orang beriman. Tuntutan ultimat semacam ini membeliti segenap bola bumi beserta  penghuninya. Keselamatan hanya dijumpai di dalam Yesus, tidak ada yang lain. Tak menjumpai keselamatan di dalam Yesus [dengan demikian, kehadiran Yesus beserta segenap kebenarannya adalah  mutlak dan absolut di dalam keberimanan dan keselamatan; tak ada sebuah kemungkinan kehadiran Yesus di dalam agama-agama lain atau keyakinan lain atau kebenaran-kebenaran atau  kebajikan-kebajikan apapun  tanpa Yesus ada dijumpai dan diimani; juga tak mungkin ada anugerah keselamatan di dalam agama-agama lain tanpa berjumpa dengan Yesus dan beriman kepadanya], ini adalah sebuah pengulangan dari pernyataan yang jauh lebih sederhana namun sangat keras dan meruntuhkan pengharapan-pengharapan pada kebenaran-kebenaran atau kebajikan-kebajikan manapun:
Kisah Para Rasul 3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
[ini jelas  menunjukan bahwa Dia Yang Dinantikan bukan sekedar nabi. Bagaimana mungkin tak mendengar nabi berkata maka seseorang akan dibinasakan? Seolah dia adalah Sabda Allah itu sendiri. Bukankah dia adalah Sang Sabda itu sendiri (Yohanes 1:1,14) di dalam rupa manusia? Yang adalah Allah yang mengambil rupa manusia untuk masuk ke dunia ini?!]
Bandingkan dengan:
Ulangan 18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Yohanes 12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.

Yohanes 7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.

Yohanes 8:26  Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."

Yohanes 8:28  Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku

Yohanes 14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Yohanes 14:24  Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku

Yohanes 14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

Mengapa mendengarkan dan tidak mendengarkan Sang Nabi ini memiliki konsekuensi berkat kekal dan kutuk kekal? Karena Sang Nabi adalah “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku,” sehingga ini menjadikan dirinya bukanlah  utusan yang lebih rendah daripada Dia yang mengutus; Sang Pengutus dan Sang Yang Diutus adalah setara. Sebagaimana orang menerima  Bapa dan menolak Bapa, maka demikian jugalah akan terjadi sebuah konsekuensi bagi yang menerima Anak dan menolak Anak:
Lukas 10:16 Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."

Markus 9:37 Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.

Matius 10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.


Apakah  tujuan Bapa, berkata “yang tidak mendengarkan nabi itu, binasa?
Yohanes 5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

Sebelumnya Yesus menyatakan sebuah  pola relasi yang serupa namun dalam sebuah cara yang jauh lebih aktif pada dirinya sendiri:

Yohanes 5:19 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Yohanes 5:20  Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Yohanes 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya
Yohanes 5:22  Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak


Kini kita telah melihat sebuah alasan yang begitu kuat mengapa tidak mendengarkan Yesus adalah sebuah kebinasaan: Bapa telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak.

Maka bagi rasul Petrus dan rasul Yohanes, berucap didalam pimpinan Roh Kudus: Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan," adalah lebih dari sekedar argumentatif, pernyataan tersebut adalah karena Allah Pencipta Langit dan Bumi inilah yang menyatakannya, bahwa Dia hanya berkenan kepada Yesus dan telah berkata: dengarkanlah dia!

Sehingga untuk mengatakan bahwa semua orang di luar Kristen akan  terbuang ke dalam kegelapan abadi dan tidak diperkenan masuk ke dalam dunia yang akan datang merupakan anggapan belaka dan pemikiran salah sebagaimana dikemukakan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono, merupakan kesalahan fatal dan fantasi rohani yang menyerongkan perkataan Yesus, menolak Yesus Kristus dengan segenap kebenarannya.


                                                                  AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN


No comments:

Post a Comment