Pages

11 June 2015

Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1D)

Oleh: Martin Simamora



Bacalah lebih dahulu bagian1C

Dengan demikian, pernyataan pendeta Erastus Sabdono selanjutnya, pada paragraf 9 tersebut, melanjutkan kesalahannya fatalnya: “Perbuatan baik memang tidak menyelamatkan, tetapi itu hanya berlaku bagi mereka yang mendengar Injil (keselamatan mereka tergantung sikapnya terhadap karya Kristus)”. Pernyataan ini  merupakan penegasan gagasan utama yang diusungnya bahwa ada terdapat keselamatan di luar Kristen yang disokong oleh Kitab suci. Secara berulang ditekankan olehnya, bahwa keselamatan dari Allah yang datang ke dunia, hanya berlaku bagi mereka yang mendengar Injil.  Pada bagian 1B, saya sudah tunjukan bahwa kebenaran yang telah dinyatakan oleh Tuhan, berlaku bagi semua manusia. Tak peduli apakah seseorang itu pernah mendengar atau belum pernah mendengar sama sekali; percaya atau tidak percaya.

Teks-teks semacam ini, tidak bisa anda dan siapapun mengurungnya dan mengatakan hanya berlaku bagi mereka yang mendengar Injil. Perhatikan bagian yang saya beri penekanan dengan menebalkan dan memberikan garis bawah:
Yohanes 3:16              Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kepada siapakah firman ini? Kepada dunia, kepada setiap  manusia di dunia ini. Teks ini mengabaikan atau lebih tepat melampaui lokalitas, kebangsaan dan kekinian era kala itu, ketika Yesus sendiri berkata: “supaya SETIAP orang yang PERCAYA kepada-Nya, tidak binasa.”


Perhatikan! Perbuatan  baik tidak menyelamatkan, bukan hanya ditujukan bagi orang-orang Kristen saja, sebagai kebenaran yang kerjanya hanya pada yang beriman kepada Kristus. Ketika Yesus berkata “supaya setiap orang yang PERCAYA kepada-Nya, TIDAK BINASA,” maka jelas, SETIAP YANG TIDAK PERCAYA: BINASA. Iman kepada Yesus Kristus adalah faktor tunggal; iman kepada Yesus Kristus dituntut oleh Yesus kepada SETIAP manusia di DUNIA, supaya tidak binasa.



PRINSIP TUNGGAL dan ABSOLUT ini, merupakan pola pemberitaan kabar baik bagi dunia, bahkan dimulai oleh SANG KRISTUS sendiri. Perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya:

Yohanes 3:18              Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.


KEBERLAKUKAN ketentuan Allah ini bagi setiap orang di bumi, bukan hal yang kabur sehingga pembaca perlu melakukan dugaan atau asumsi. Yesus telah menutup ruang spekulasi pada seluas dan sejauh apakah teks-teks semacam ini mengikat para manusia di segenap bola dunia ini dan segenap jagad raya ini. KEBERLAKUANNYA tak dapat dicegah oleh apapun yang diyakini oleh setiap manusia; KEBERLAKUANNYA tak dapat dicegah oleh apakah seseorang itu menerima (pada berkatnya) atau menolaknya (pada konsekuensinya), atau pernah atau tidak pernah mendengarkannya; KEBERLAKUANNYA  melintasi zaman, peradaban, kesukuan, kelas sosial, dan apapun yang dapat dikatakan oleh manusia- Percaya kepadanya adalah mutlak! Yesus tidak memberikan indikasi turunan yang seperti apapun, sebaliknya sebuah KEMUTLAKAN dan KEABSOLUTAN, tak peduli bahwa saat itu dia sedang berdiri di negeri mana; tak peduli betapa terbatasnya sarana untuk mentransmisikan kebenaran penting yang menyangkut hidup dan matinya manusia. Apa  yang Allah lakukan, masuk ke dalam sejarah manusia. Allah telah memilih sebuah waktu, telah memilih sebuah kota mungil sebagai tempat kelahirannya, telah memilih sepasang anak manusia yang bukan siapa-siapa sehingga kelahirannya bukanlah kelahiran yang mengundang gemerlap dan sorak sambut meriah, seperti kelahiran anak seorang pangeran atau bangsawan terpandang. Allah memilih sebuah tempat, peradaban, dan era yang terbatas; Allah telah memilih sebuah cara  penghadiran keselamatan di dunia, pun sudah dengan sebuah cara yang menyukarkan bagi segenap manusia atau  bangsa tertentu untuk se-iya dan se-kata untuk mengatakan: “ya  benar! Dialah Mesias yang kita nantikan, marilah kita terima secara bulat.” Faktanya, sang Mesias ditolak oleh milik kepunyaannya sendiri (Yohanes 1:11), bahkan demikian juga dunia! (Yohanes 1:10). Apakah dengan fakta-fakta demikian maka dikatakan bahwa kebenaran dari-Nya menjadi sebuah kebenaran yang tidak bisa berlaku kepada segenap penduduk di bumi ini, termasuk konsekuensi mautnya? TIDAK, tetap berlaku menyapu segenap bola dunia ini dan menyapu segenap zaman. Perhatikan Yohanes 1:12:
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Faktanya:
(1)Orang-orang kepunyaan-Nya menolaknya (bandingkan dengan Keluaran 19:5, Ulangan 7:6-7- terkait orang-orang kepunyaannya)
(2)Dunia (kosmos)   tidak mengenalnya.

Namun, kedua fakta ini TIDAK MELEMAHKAN sedikitpun bagaimana keluasan, kedalaman dan ketinggian KEBERLAKUKAN setiap kebenaran KESELAMATAN itu HARUS bekerja dan berlangsung. Yesus tetap berjalan dan mengajarkan kebenarannya beserta konsekuensinya, SEKALIPUN bangsanya sendiri menolak dirinya, Yesus tetap mendeklarasikan kebenaran semacam ini: “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”


SEKALIPUN saat itu dia hanya berada di bumi “Timur Tengah (itupun di sebuah wilayah terbatas sekali),” Yesus dalam hal itu  berkata kepada DUNIA:
(1)Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia (Yoh 3:17)
(2)Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,..... supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa (Yoh 3:18)
(3) Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. (Yoh 3:19)
(4)"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yoh 8:12)
(5) Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." (Yoh 9:5)
(6) Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. (Yoh 12:46)
(7)Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. (Yohanes 8:23)

Apakah Yesus tidak sedang mengarahkan KEBERLAKUAN dirinya dan segenap perkataannya kepada DUNIA dalam arti bola dunia ini? Bukankah Yesus mengatasi dunia ini, ketika dia berkata: “Aku dari atas,” “Aku bukan dari dunia ini?” Yesus sedang berkata-kata kepada segenap dunia ketika ia berkata: “Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Yesus sedang berkata-kata kepada segenap dunia ketika ia berkata “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan.” Yesus sedang mendeklarasikan kedatangannya kepada segenap planet bumi, ketika dia berkata:” Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kejahatan.” Allah sedang mengumandangkan sebuah kebenaran ilahi ke segenap penjuru bumi ketika dia berkata “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,..... supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa.”

Mengapa Yesus, sekalipun dia  hanya berada di sebuah titik di bumi dan hanya berhadapan dengan sebuah populasi yang terpisah dari populasi manusia-manusia lainnya, di belahan dunia lainnya, namun mendeklarasikan dirinya untuk dunia baik kebenaran-kebenaran menyelamatkan dan kebenaran-kebenaran kebinasaan, sebagai akibat percaya kepadanya dan sebagai akibat menolak dirinya?

Sebab Yesus  adalah Allah Sang Firman yang menjadi manusia, datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih Allah yang besar. Dia adalah Sang Pencipta dunia ini!  Perhatikan hal-hal berikut ini:

Yohanes 1:1-3,14 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. ... (14)Firman itu telah menjadi manusia...”
Yohanes 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

Alam semesta ini  turut diciptakan oleh Dia! Maka demikian juga setiap ras manusia di bumi adalah ciptaannya. Ketika Yesus berkata dengan klaim-klaim dunia, maka itu adalah sebuah kewajaran baginya sebagai  “YANG BUKAN BERASAL DARI DUNIA INI.”

Apa yang hendak saya katakan? Sangat gegabah dan sangat serong untuk mengatakan: “Perbuatan baik memang tidak menyelamatkan, tetapi itu hanya berlaku bagi mereka yang mendengar Injil (keselamatan mereka tergantung sikapnya terhadap karya Kristus).”  Atau dengan kata lain: “Bagi orang yang tidak mendengar Injil, perbuatan baik merupakan ukuran dalam penghakiman nanti. Penghakiman itu akan menjadi ukuran apakah seseorang diperkenan masuk dunia yang akan datang atau binasa di dalam lautan api.” Ini  adalah kebenaran palsu yang tidak pernah sama sekali Yesus katakan! Faktanya Yesus MENUNTUT agar SETIAP ORANG DI DUNIA INI PERCAYA KEPADANYA agar TIDAK BINASA. Kita sudah melihat  sejumlah perkataan Yesus di atas tadi.


Penghakiman Manusia Terjadi Sesuai Dengan Perbuatannya
Sekarang kita akan melihat, anak kalimat terakhir pada paragraf  9: “Penghakiman terjadi atas manusia sesuai dengan perbuatannya. ”Camkan, penghakiman memang terjadi atas manusia sesuai dengan perbuatannya, TETAPI terkait KESELAMATAN, tidak sama sekali. Mengapa perbuatan sama sekali tidak diperhitungkan oleh  Allah, kita  telah melihat pada bagian 1A, 1B,  dan 1C, bagaimana ketakberdayaan manusia untuk memenuhi tuntutan Tuhan pada apa yang harus dilakukan membuat manusia mustahil memenuhi tuntutan Allah agar sesempurna dirinya, sehingga Yesus mengatakan bahwa dirinya saja SANG PENGGENAP terhadap tuntutan tersebut. Poin inilah yang menjadi dasar mengapa “perbuatan baik manusia-manusia” tidak pernah masuk pada ketentuan-ketentuan Allah yang sedikit pun tidak boleh kurang dari sempurna. Ini tidak boleh diartikan bahwa perbuatan-perbuatan baik sebagai bernilai sampah, sebaliknya mulia namun, orang tersebut harus di dalam Kristus, harus menjadi seorang yang di dalam dirinya, Kristus berdiam ( Roma 8:9, Galatia 4:6, Efesus 3:17, Filipi 1:19- bandingkan dengan: Yohanes 14:17, Yohanes 14:23, Kisah Para Rasul 16:7, Roma 8:11, 1Kor 3:16, 1Kor 6:17, 1Kor 6:19, 2Kor 6:16, Efesus 3:17, 1Yoh 3:24).

Namun, untuk membantah  pengajaran pendeta Erastus Sabdono, pada kesempatan ini, saya akan menyajikan Epistel Roma:

Sekarang, perhatikan teks-teks berikut ini:
Roma 2:6-8  Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.

Perhatikan! Nas yang baru saja kita baca, harus dipahami dalam konteks kebenaran Taurat, ini mutlak, sebab Paulus memang sedang membicarakan perihal ini dalam konteks hukum Taurat, dan bukan sama sekali berbicara mengenai keselamatan yang dibawa oleh diri Kristus.  Perhatikan, penjelasan Paulus  berikutnya:

Roma 2:12  Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.

Harus dipahami bahwa Paulus sedang berbicara mengenai KEBERLAKUAN kehendak Allah yang Kudus- MUTLAK dipatuhi. Tak peduli apakah seseorang itu memiliki hukum Taurat atau TAK memiliki hukum Taurat, terdapat sebuah KEBERLAKUKAN HUKUM KUDUS Allah : SEMUA ORANG BERDOSA AKAN BINASA atau AKAN DIHAKIMI.

Tahukah anda, bahwa teks ini berbicara mengenai ALLAH PEMBERI TAURAT sedang menghakimi dan membinasakan SEMUA MANUSIA BERDOSA sekalipun mereka tak memiliki Taurat, yang berarti orang-orang yang  tidak menerima atau mendengarkan pengajaran dari SANG AKU ADALAH AKU (Keluaran 3:13-14), pun termasuk dihakimi oleh-Nya! Pada  poin ini, kita melihat sebuah konsistensi KEBERLAKUKAN kehendak Allah yang kudus terkait keselamatan dan terkait dosa, terhadap segenap dunia-terhadap segenap manusia tanpa sebuah pengecualian yang bagaimanapun!


Bunyi: membalas setiap orang menurut perbuatannya pada Roma 2:6 tersebut  sekalipun bertautan dengan “hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik” harus dipahami sebagai memang itulah yang dikehendaki Allah, HARUS dipenuhi, sebagaimana memang hukum Taurat menghendakinya:

Roma 2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.

Paulus sedang membicarakan bagaimana tuntutan Taurat itu bekerja, bukan saja pada orang yang memiliki Taurat, namun juga atas orang TANPA Taurat (Roma 2:14-15), sebagaimana yang telah saya singgung pada tinjauan di bagian sebelumnya. Bagaimana seseorang itu DIBENARKAN berdasarkan tuntutan Taurat.

TETAPI PAULUS sama sekali tidak sedang berbicara KESELAMATAN, sekalipun dia sedang membicarakan apa yang dituntut Taurat,  bahwa Allah tidak memandang bulu (Roma 2:11). Sebaliknya, Paulus sedang menyingkapkan kegagalan umat Taurat untuk memenuhi tuntutan Taurat! Perhatikan dan baca: Roma 2:17-24).


Apa argumentasi Paulus, untuk mengatakan bahwa umat non Taurat pun memiliki taurat sehingga tak ada bedanya dengan umat taurat?
Roma 2:26-27 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat? Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.

KEBERLAKUAN  kehendak Allah terhadap segenap manusia di bumi, justru ditegaskan oleh Paulus pada akhir perikop ini:
Roma 2:28-29 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.

Penutup ini, sama sekali bukan penuntun akan adanya keselamatan bagi setiap manusia-siapapun atau suku apapun atau apapun agama atau keyakinannya, tanpa perlu beriman kepada Kristus- sehingga dapat dikatakan adanya POLA KESELAMATAN BERBEDA, di LUAR KRISTEN.

Anda harus mengingat bagaimana Yesus menjelaskan apa sesungguhnya yang Allah kehendaki  bagi setiap orang jika ia ingin dibenarkan  karena melakukan Taurat dalam derajat “TETAPI AKU BERKATA,” sebagaimana telah saya jelaskan pada bagian1A. Penjelasan Yesus tersebut, dimulai dengan sebuah penegasan bahwa  DIA ADALAH SANG PENGGENAP sempurna!

Dan, Paulus sendiri pun menggaungkan kembali segenap kebenaran-kebenaran terkait keselamatan yang hanya bersumber dari diri Yesus belaka! Perhatikan pernyataan-pernyataan  rasul Paulus berikut ini:

Roma 3:19 Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.

Roma 2:6 adalah sebuah kebenaran! Sekarang, pertanyaannya: adakah  manusia-manusia yang hidup di bawah hukum Taurat tersebut berhasil mendapatkan kebenaran oleh karena melakukannya? Roma 3:19 menyatakan hal yang menggidikan:
-Supaya tersumbat setiap mulut
-Supaya seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah

"SUPAYA." Dengan demikian hukum Taurat berfungsi menegaskan realita sejati manusia. Bahwa pada dirinya sendiri, tak memiliki kuasa untuk memenuhi setiap hal yang dituntut oleh hukum Kudus-Nya. Kekudusan Allah dalam hukum Taurat begitu mulianya dan agungnya, sehingga tak ada satu saja semburat cahaya kemuliaan dari diri manusia (berdosa) itu yang sanggup mengalahkan  kebenderangan kemuliau Sang Kudus itu! Malahan,Semakin lamahukum Taurat itu  bersemayam di tengah-tengah manusia, maka semakin gelap dan semakin keras pekatnya kehitaman manusia (berdosa) itu; dan semakin menyilaukan saja terang kudus dari Sang Kudus yang bersemayam dalam  hukum Taurat tersebut, pada pandangan manusia yang berselimutkan dan bernafaskan kegelapan.

Sekarang, camkan hal ini:
Roma 3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Saudara-saudari pembaca. Penghakiman  berdasarkan perbuatan memang benar dan itu adalah sebuah kebenaran kudus dari Allah; juga benar memang demikianlah hukumnya: kebenaran diperoleh dengan melakukan ketentuan hukum Taurat.  TETAPI, itu ditujukan kepada mereka yang hidup dibawah hukum Taurat(Roma 3:19). TETAPI sudah dikatakann oleh Yesus sejak semula bahwa dialah Sang Penggenap (Matius 5:17) hukum Taurat itu, tak ada manusia lain! Bahkan, Paulus menyatakan bahwa justru oleh hukum Taurat, semua mulut manusia TERSUMBAT, tidak ada yang bisa mengklaim kebenaran pada dirinya karena melakukannya, sebab dalam melakukannya, gagal memenuhi kesempurnaan yang tidak bisa dikurangi dalam derajat yang sekecil apapun. Justru manusia mengenal dosa! Dosa semakin lama semakin nyata wujudnya oleh Taurat:

Roma 7:7 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!"


Roma 7:12-13 Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.

Jadi, akan seperti apakah akhir sebuah penghakiman berdasarkan perbuatan itu? Akankah keluar sebuah keputusan: KEBENARAN ADA PADA ORANG TERSEBUT sehingga bebas dari hukuman? TIDAK AKAN PERNAH! Sebab oleh hukum Taurat, manusia memang mengenal sebuah kebenaran yang kudus dari ALLAH, bahwa dia berdosa, dan hukum Taurat malah lebih membuat nyata keadaa dosa itu. Manusia tidak dapat mengelak lagi bahwa dirinya tidak berdosa, oleh kehadiran hukum Tauarat itu!


Kebenaran TANPA  Hukum Taurat, Namun KARENA Iman dalam Yesus Kristus!
Dan Paulus, selaras dengan Yesus Kristus, berkata:
Roma 3:21-22 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.

Kita melihat sebuah konklusi Paulus, yang selaras dengan Kristus. Hanya  jika Kristus adalah SANG PENGGENAP hukum Taurat maka Dia MEMILIKI KEBENARAN berdasarkan ketentuan Taurat, dan memang demikian adanya Kristus. Karena Taurat hanya semakin menyatakan keberadaan manusia yang berdosa dan tidak dapat memenuhi  tuntutan-tuntutan hukum Taurat, maka memang hukum Taurat tidak akan pernah membuat manusia menghasilkan kebenaran sebagaimana diharapkan oleh Taurat. Sebaliknya, sebagaimana Kristus, Paulus berkata bahwa “kebenaran Allah karena  iman dalam Yesus Kristus bagi semua  orang yang percaya.”

IMAN DALAM YESUS KRISTUS adalah FAKTOR TUNGGAL dan ABSOLUT terkait keselamatan, kembali digaungkan oleh rasul Paulus. Apa yang dahulu difirmankan oleh Yesus, diutarakan kembali oleh rasul Paulus sebagai sebuah kebenaran yang KEBERLAKUANNYA bekerja kepada segenap penjuru dunia dan kepada semua ras manusia di segala zaman!

Seperti yang disaksikan dalam kitab Taurat dan kitab nabi-nabi.” Ini terkait kebenaran Allah karena Iman dalam Yesus Kristus, tanpa hukum Taurat. Bagaimana bisa Kitab Taurat membicarakan hal ini? Perhatikan penjelasan rasul Paulus terkait hal ini dan pada suratnya yang lain,dan pada surat  rasul lainnya:
Roma 1:2 Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,

Roma 16:25-26 Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu,--menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya,

Kisah Para Rasul 10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
(karena nama Kristus, bukan karena melakukan Taurat!)


Kisah Para Rasul 28:23 Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore.

Paulus, si penulis epistel Roma 2:6, pun berdasarkan KITAB TAURAT- berdasarkan hukum MUSA berusaha meyakinkan orang-orang  tentang siapakah Yesus! Dari PAGI HINGGA SORE!

Galatia 3:8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati.


Rasul Petrus  Surat Petrus (Epistel Petrus siapakah penulisnya , secara singkat baca ini: "Who Wrote 2 Peter ?") terkait hal ini menyatakan:
1Petrus 1:10 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.


SEKARANG BAGAIMANA DENGAN YESUS?
Lukas 24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Lukas 24:44Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Lukas 18:31 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi

Perjanjian Lama sedang membicarakan KASIH KARUNIA yang akan datang!


Paulus, terkait hal ini, terkait KASIH KARUNIA yang telah datang itu, menuliskan ini:

Roma 3:23-24Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.


Semua telah berbuat dosa! Adakah orang berdosa dapat mendapatkan kebenaran dari hukum Taurat? Jelas tidak, sebab dosa adalah kegagalan. Keberhasilan adalah KESEMPURNAAN dan KESEMPURNAAN adalah TANPA DOSA SAMA SEKALI!


Sehingga, sebagaimana telah dinubuatkan oleh para nabi, sejak KITAB TAURAT, KEBENARAN hanya akan diperoleh dalam PERCAYA KEPADA KRISTUS, oleh KASIH KARUNIA. Dikatakan oleh KASIH KARUNIA, sebab secara TAURAT tidak ada satupun SKOR KUDUS  dapat diraih manusia untuk memenuhi ketentuan Taurat Tuhan yang Kudus itu!


Paulus, sebagaimana Yesus, mendeklarasikan KASIH KARUNIA itu:
Roma 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.


Perhatikan! Semua ini adalah kebenaran yang KEBERLAKUANNYA tanpa pengecualian! Pendeta Erastus Sabdono  begitu keliru dan fatal untuk berkata: ada POLA KESELAMATAN YANG BERBEDA. Bahkan Rasul Paulus membungkam  pengajaran semacam ini, dengan berkata:

Roma 3:29-30 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.


                                                                  AMIN

Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN

Info gambar: situs GBI Rhema Church Australia, yang merupakan mitra Rehobot Ministry, yang dipimpin oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono. Situs gereja tersebut, mempublikasikan secara terbuka bagi publik, pengajaran-pengajaran pendeta Erastus Sabdono: 






-











No comments:

Post a Comment