Pages

13 February 2015

TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Dia Tak Bertindak Dalam Kemalanganku??” (Bagian 4)



Oleh: Martin Simamora

TUHAN Tidak Mahatahu Karena “Dia Tak Bertindak Dalam Kemalanganku??”
(Bagian 4)


 “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah “Yesaya 45:5


Bacalah lebih dulu bagian 3
Apakah kemalanganmu?dan...
Siapakah Dia? Jika Dia memperkenalkan diriNya kepadamu sekarang ini, siapkah untuk menerimaNya  sebagaimana Dia berfirman mengenai dirinya termasuk apa dan bagaimana Dia melaksanakan apa yang menjadi kehendakNya? Menerimanya sebagai kebenaranNya, bukan menurutku. Ataukah menolaknya? Perhatikan  bagaimana Dia menyatakan keberadaan-Nya di setiap titik waktu perjalanan alam semesta, di setiap titik waktu manusia dan di setiap sejarah manusia, hanya Dia saja TUHAN atas segala-galanya:


Yesaya 45 Ayat 6 berkata begini :“supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,”

TUHAN menghendaki semua orang tahu bahwa Dia adalah TUHAN di setiap titik atau sudut/penjuru semesta ini, dan  mengatakan tidak ada yang lain di luar Aku  bukan semata absolutisme dalam bayang intelektual manusia, sebab sejatinya ini bukan soal keabsolutan tetapi memang Dia satu-satuNya TUHAN. Adakah yang dapat berkata kepadaNya bahwa Dia terlampau absolut dengan demikian?


Percayakah anda bahwa  tidak ada yang lain selain Dia yang dapat disebut TUHAN didalam waktu yang telah diciptakan-Nya, dari terbitnya matahari sampai terbenamnya. Sejak anda (bahkan juga  segenap mahluk) bangun beranjak dari tidurmu, kemudian beraktivitas hingga pada  malam hari kala anda merebahkan diri tidur, Dialah TUHAN. Bukan hanya itu saja! Sebagai TUHAN yang  tak ada selain hanya Dia saja, maka untuk apapun dan bagaimanapun yang disebut sebagai peristiwa atau sejarah atau berbagai fenomena kehidupan manusia dalam seluruh aspeknya mustahil tak juga sujud menyembahNya. Jika dari terbitnya matahari sampai terbenamnya (matahari) dideklarasikanNya bahwa Dia satu-satunya TUHAN atas perjalanan waktu maka apapun juga dan bagaimanapun juga yang terjadi di dalam setiap titik waktu hanya Dia sajalah TUHAN yang memenuhinya :


Ayat 7 melanjutkannya begini: “yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.”


Kepada Yesaya, Dia mendeklarasikan diriNya sebagai yang berdaulat penuh, memenuhi setiap titik di dalam waktu dan sejarah. Tak ada satupun yang dapat disebut sebagai Dia tidak berada di dalamnya. Kesemestaan Alam semesta ini tak pernah membuatNya kepayahan untuk menegakan kedaulatanNya bahwa Dia  berkuasa penuh bukan semata-mata dalam perkataan belaka namun dalam keeksistensiannya atau keberadaanNya:

Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman TUHAN. Yeremia 23:24
Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau.. I Raja 8:27


TUHAN memenuhi kesemestaan alam semesta adalah hal yang teramat sederhana bagiNya!
Sesungguhnya berbicara kedaulatanNya dan kehadiranNya sekalipun menggunakan kata mahakuasa dan mahahadir, tetap terlampau megah untuk dipahami oleh  manusia, sebab ketika kita mengatakan Dia mahahadir, jelas  melampaui dimensi waktu dan ruang yang dapat kita pahami sebagai manusia:

Tetapi siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Dia?       2 Taw 2:6

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Maz 139:7-10

Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? Yesaya 66:1


Kedaulatan dan kemaha-hadiran beserta kemahatahuanNya adalah hal yang sukar untuk dipahami dalam kepresesian sebagaimana adanya Dia, apalagi jika TUHAN berkata demikian dalam sebuah keuniversalan sejarah apapun  dari terbitnya matahari sampai terbenamanya- dari permulaan hingga kesudahannya:

Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian; Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya. Daniel 2:21-22
Sejarah berada di tanganNya, dinamika politik sebuah negara bahkan dunia ada di dalam genggaman tanganNya. Apakah sang diktator, apakah sang demokrat, apakah sang negarawan, apakah sang totalitarian tak ada yang muncul begitu saja seolah ada sejarah di bawah terbitnya matahari hingga terbenamnya  lahir bukan keluar dari tanganNya!

Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap TUHAN, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata: "Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?" Yesaya 29:15


Bukankah anda kerap berpikir bahwa kejahatan tersembunyi adalah ranah di mana Tuhan tidak berada sebab Tuhan tidak akan ada di dalam diri orang-orang jahat? Yesaya 29:15 sudah menjawabnya bagi kita.

Bahkan :
Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan merekapun tidak terlindung di depan mata-Ku. Yeremia 16:17
sejatinya Dia ada di tengah-tengah kumpulan-kumpulan  para penjahat. Mereka bisa memperdaya manusia-manusia lain dengan bibir yang manis dan kesantunan yang memukau dan di saat yang sama berhati kelabu dan sedang memuslihati orang banyak. Namun, tidak pada TUHAN!


Terkait kejahatan yang bagaimanapun, maka renungkanlah : adakah satu jenis kejahatan saja yang luput dalam pengamatan Tuhan? Renungkan Yeremia 16:17.


Jika demikian, berangkali pertanyaan selanjutnya yang lebih keras adalah: mengapa kejahatan tetap terjadi seolah Tuhan tak tahu menahu? Atau: mengapa perkosaan menimpa seorang anak gadis belia dan kemudian dibunuh secara brutal, jika Dia memang mengamati segala tingkah langkah mereka? Apakah Dia hanya mahatahu tetapi tidak berdaya sama sekali? Perhatikan dan renungkanlah hal ini:

Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu! Engkaulah yang menunjukkan kasih setia-Mu kepada beribu-ribu orang dan yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya yang datang kemudian. Ya Allah yang besar dan perkasa, nama-Mu adalah TUHAN semesta alam, besar dalam rancangan-Mu dan agung dalam perbuatan-Mu; mata-Mu terbuka terhadap segala tingkah langkah anak-anak manusia dengan mengganjar setiap orang sesuai dengan tingkah langkahnya dan sesuai dengan buah perbuatannya; Yeremia 32:17-19


Pertanyaan “moral” untuk Tuhan yang kerap dilontarkan manusia, setidak-tidaknya, adalah:

(1)mengapa Dia tidak mencegah sebuah kejahatan jika sedari awal (tidak yang tersembunyi, bahkan apa yang dirancang manusia di dalam kegelapan) Dia telah mengetahui?
Atau
(2)mengapa Dia membiarkan tangan-tangan jahat mencabik-cabik dan merengut kesucian gadis belia itu sehingga  rusak masa depannya? Apakah Dia tidak berdaya terhadap kejahatan manusia? Atau : apakah Dia mahatahu dan membolehkan hal itu terjadi?


Anda dapat menambahkan pertanyaan moral ini lebih banyak lagi! Tetapi menjawab pertanyaan yang tak mudah ini, Yeremia memberikan sebuah jawaban yang dapat membantu kita memahaminya, sebab Yeremia sendiri  berada di dalam situasi yang tak mudah untuk menjelaskan realita yang tak mudah yang sedang dideritanya (Coba bacalah Yeremia 1: 10-19) :
besar dalam rancangan-Mu dan agung dalam perbuatan-Mu; mata-Mu terbuka terhadap segala tingkah langkah anak-anak manusia dengan mengganjar setiap orang sesuai dengan tingkah langkahnya dan sesuai dengan buah perbuatannya;-Yeremia 32:19

Apapun juga hal yang meremukan hati untuk dilihat dan didengar dan membuatmu menengadahkan ke langit dan berkata : mengapa Tuhan ... dan mengapa Engkau berdiam saja? Takkah Engkau mendengar teriak minta tolongnya?


Ya.... Tuhan mahatahu dan Ya...Tuhan kadang bisa membiarkan sebuah kejahatan berlangsung sekalipun dihadapan mataNya yang menyorot, atau kesukaran atau penderitaan atau hal apapun yang membuat kita berharap namun tak jua datang. Memang ada hal penderitaan sebagai akibat dosa seperti akibat mencuri dapat di penjara, akibat menjadi bandar narkoba dapat tertangkap dan beresiko divonis hukuman mati. Atau akibat kerap menipu sehingga tidak ada yang mempercayainya atau akibat berzinah dapat merusak kehidupan keluarga hingga terkena penyakit mematikan seperti HIV – AIDS. Untuk hal semacam ini, kadang manusia dapat menerimanya dengan hati lebih menerima. Namun ketika orang tak bersalah (maksudnya tak melakukan hal jahat yang patut mendatangkan penderitaan) mengalami kesengsaraan, mengalami kejahatan, mengalami ketakadilan, dituduh bersalah padahal tidak dan lain sebagainya, maka ini sebuah problem yang akan menimbulkan pertanyaan: apakah Tuhan mahatahu dan mahakuasa sehingga bertindak.  Kalau saya bertanya, apa yang anda harapkan dari Tuhan? Segera mencegah dan segara mendatangkan celaka pada penjahatnya? Itukah yang hendak anda tuntut pada Tuhan? Manusia dengan demikian bisa sedang memaksa Tuhan untuk tidak menjadi panjang sabar dan penuh kasih, manusia bisa memaksa Tuhan menjadi Tuhan yang tak panjang sabar sehingga mengumbar murkanya. Sementara itu, di saat yang sama, bukankah anda dan saya menuntutNya menjadi Tuhan yang mahakasih dan panjang sabar??  Namun, satu hal yang anda perlu ketahui adalah: Dia adalah TUHAN  yang adil dan mahatahu sekaligus mahakuasa, sebagaimana Yeremia 32:19  mengganjar setiap orang sesuai dengan tingkah langkahnya dan sesuai dengan buah perbuatannya”. Apapun juga boleh terjadi, dan sangat mungkin Tuhan terlihat tidak segera mengganjarnya, namun yang jelas Dia tidak diam terhadap kejahatan dan ketakadilan. Dia membolehkan kejahatan yang terjadi dihadapan mataNya, Dia memutuskan tidak mencegah kejahatan menimpa seseorang adalah realita, namun jelas kejahatan bukan hal yang menyenangkan  bagiNya, ada pembalasan setimpal! Renungkan kembali, apa yang Nahum katakan mengenai hal ini : “Ketika Tuhan Yang Panjang Sabar Berjalan Di Dalam Puting Beliung.”


Masihkah anda mau menerima Dia adalah Tuhanmu? Bahwa  tidak satupun ruang dan peristiwa  yang dapat dikatakan bahwa Tuhan absen atau tidak hadir dalam peristiwa berbahagia dan peristiwa kemalangan di dunia yang fana ini. Bahwa Dia berdaulat tanpa tandingan dalam setiap momen di dunia ini. Bahkan di dalam cara yang janggal di dalam pandangan manusia: membiarkan maut memburu dan tak segera melenyapkannya? Cobalah lihat ini:

Keluaran 14:19-20
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.

Kegelapan yang hebat, sehingga Mesir tak dapat mendekati Israel di sepanjang waktu itu! Sebuah situasi “horor penuh teror” eksis sekalipun Tuhan menolong, dan itu tak main-main sebab yang mengejar adalah pasukan maut yang menghendaki kematian!


Tak hanya Dia pencipta bumi dan satu-satunya Tuhan, dan pencipta hari kemalangan dan hari kemujuran;  tak hanya Dia pencipta manusia; tak hanya Dia yang membentangkan langit, namun Dia jugalah yang menjadi sumber peristiwa dan sejarah di muka bumi ini baik damai dan perang! Dia pencipta sejarah, lihatlah bagaimana Mesir  tak kuasa mengejar Israel sekalipun Mesir adalah adidaya dan Israel hanyalah gerombolan pemberontak di negerinya? Dia adalah pencipta sejarah: sejarah kelam sekaligus sejarah gemilang. Kelam bagi yang kalah dan gemilang bagi yang menang. Perhatikan ini:

Yesaya 45:1.13 Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup:.... Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap," firman TUHAN semesta alam.

Perhatikan, sekalipun TUHAN mengurapi Koresh untuk menundukan bangsa-bangsa namun, TUHAN berkata bahwa DIA YANG MENUNDUKAN mereka. Menegaskan bahwa DIA penentu sejarah dunia ini


Anda sedang mencari keadilan sejati? Anda berdoa agar keadilan tegak bagimu? Anda memperjuangkan keadilan bagi mereka yang tertindas? Jika anda mendapatkan keadilan diserongkan atau keadilan dapat diperdagangkan, memang benar itu adalah realita nyata yang sangat mengecewakan:

Pengkhotbah 3:16 Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.

Amsal 19:28 BIS  Memberi kesaksian palsu, berarti meremehkan hukum; mencelakakan orang, sedap rasanya bagi orang jahat.

Lalu, apakah dengan demikian kita menjadi tak berpengharapan dalam kehidupan ini? Karena mengharapkan keadilan dari lembaga-lembaga hukum adalah sia-sia?

Kalau anda percaya bahwa TUHAN berdaulat dalam setiap aspek di dunia ini bahkan di dalam dunia  ketakadilan atau dalam kegelapan, maka anda punya dasar kokoh untuk menantikan keadilan dari Tuhan, datang:

Yesaya 45:8
Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan! Akulah TUHAN yang menciptakan semuanya ini."

TUHAN berdaulat bahkan didalam ketakadilan yang kokoh berakar dan mustahil bagi siapapun untuk menjangkaunya. Dia menunjukan  SIAPAKAH DIA, bahwa Akulah TUHAN. Lihatlah bagaimana Dia memerintahkan langit, memerintahkan bumi termasuk didalamnya manusia-manusianya (para penegak hukum dan pemerintahan dunia, dan bahkan apapun dan siapapun dapat digunakannya – “memerintahkan bumi”) untuk menumbuhkan keadilan di dalam dunia yang tak menyukai keadilan dan lebih menyukai kejahatan. Tuhan mengiringimu dan tidak meninggalkanmu di dalam situasi-situasi yang disebut dan dirasakan sebagai penderitaan atau kemalangan atau ketakadilan. Renungkan sebuah peristiwa ini:


Mamur 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Ada waktu dimana lembah kekelaman tak Dia singkirkan darimu tetapi diinginkanNya untuk dijalani olehmu, dan dalam hal itu Dia menyertaimu. Masihkah anda melihatNya kala anda didalam hal-hal yang membuatmu merasa gelap dan mau mati rasanya? Daud dapat melihat Dia sekalipun di dalam lembah kekelaman!




Tidak Ada Hak Untuk Menggugat TUHAN
Kerap kita  mempertanyakan  apa yang kita lihat dan kita rasakan sebagai tak selaras dengan apa yang menjadi pengharapan dan apa yang menjadi  dambaan kita terhadapnya.  Sebuah kondisi yang pernah dialami sang pemuji dan pelihat bernama Asaf. Bagaimana mungkin Dia  menciptakan kemujuran sekaligus kemalangan? Sebagaimana  Yesaya 45:7 tadi di atas?


TUHAN adalah Tuhan atas segala peristiwa di dunia ini. Iblis boleh menari-nari dan  melakukan konspirasi tergelap sekalipun  seperti dia menari-nari dan berjingkrak girang sebagaimana pernah dilakukannya pada Ayub atau menunggangi Yudas dan para pemimpin agama Yahudi untuk menghasut orang banyak agar menyalibkan Yesus Kristus sebagai ganti Yesus Barabas (Matius 27:15-17) sehingga menghasilkan sebuah ketakadilan terkelam. Tuhan menanggung ketakadilan pada dirinya untuk memberikan keadilan tersempurna yang hanya ada didalam diri Kristus; ketakadilan yang lahir secara alami dari diri manusia  yang takluk dan dikuasai oleh dosa!

Matius 27:15-17-19
Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak. Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki.

Saya yakin, kalau saya bertanya:  apakah tanggapanmu sebagai orang Kristen membaca teks di atas? anda akan menjawab : itu adalah keagungan kasih Tuhan di dalam Kristus atau itu adalah bukti betapa besarnya kasih Allah kepada dunia ini. Tidakkah demikian?


Nyaris tidak ada yang berteriak lantang : hei Allah  bagaimana bisa ketakadilan engkau timpakan kepada Yesus? Padahal  Dia adalah AnakMu  satu-satunya yang engkau kasihi? (Bacalah :Matius 3:17, Matius 17:5, Markus 1:11).


Itu adalah hari tergelap bagi Yesus; itu adalah kemalangan yang paling buruk dan paling memalukan yang dapat dialami oleh seorang manusia, hanya karena sebuah kedengkian belaka dan otoritas negara setempat tak dapat berbuat apapun selain menyerah pada skenario busuk para tokoh agama dan para pembenci Kristus.


Anda, ketika membacanya hanya akan mengamini sebab apa yang dihasilkan dari penyaliban Yesus melalui peristiwa tak adil, bagi anda, sudah sepantasnya untuk mendatangkan keselamatan bagimu! Anda tak akan berkata dan bertanya : kok bisa ya, Bapa tak selamatkan Yesus? TIDAK AKAN! Sebab Yesus bukan dirimu, sebab anda sedang menikmati anugerah keselamatan yang tak anda peroleh dengan  keringat dan darah bercucur hingga meregang nyawa dalam sengsara menggantung antara bumi dan langit! Dan anda tak tahu dan tak paham ketika Dia berteriak Eli, Eli, lama sabakhtani? (Matius 27:46). Anda tak akan  mempertanyakan Allah, anda tidak akan  memprotes Allah yang membiarkan kemalangan menimpaNya, anda tak akan juga gundah gulana sebab anda mengimani bahwa kemalangan  pada hari itu adalah hari keselamatan bagimu, Dia memang Anak Domba yang harus di sembelih pada hari itu, hari Paskah Yahudi:

Yohanes 1:29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. (Yoh 1:36)

Kisah Para Rasul 8:32
Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.

Tidak tahukah anda bahwa pada hari itu adalah hari kemalangan  Yesus belaka dalam pandangan mata manusia. Namun itu jelas hari kemalangan yang dikehendaki oleh Allah harus terjadi, bahkan sejak lama nabi Perjanjian Lama mengisahkannya:

Yesaya 53:7-10
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.


Apakah anda akan memprotes Tuhan atas hal ini? Perhatikan baik-baik:
yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.” Yes 45:7

Apakah anda akan memprotes nasib malang Yesus yang harus mati demi anda? Siapakah anda sehingga dia mau mati bagimu demi keselamatan dengan membiarkan kemalangan demi kemalangan menimpa dirinya hingga kematian harus dialaminya! Anda tak akan memprotesnya sebab itu menyangkut keselamatanmu! Sekarang, apakah anda juga akan menerima hal ini? " Dia yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang, Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini."


Tentu sukar bagi anda UNTUK MENGAKUI KEDAULATAN TUHAN yang demikian sebab yang ada dipikiranmu adalah apa yang menyenangkan hati dan pikiranmu, dan menuding TUHAN jahat jika Dia menciptakan kemalangan. Namun, saya sukar untuk mendengar ada orang Kristen yang berkata Dia jahat karena mengorbankan Yesus demi keselamatan yang dikasihiNya. Itulah manusia dan celakanya manusia!


Hari kemalangan Yesus datang dari TUHAN, hari kegelapan yang  melingkupi Yesus datang dari TUHAN. Memang, dalam hal ini, kegelapan itu tak pernah mengusai diri Yesus, sebab TUHAN memang berdaulat atas kejahatan sekalipun kejahatan itu memeluk diri Yesus dengan teramat mesranya!

Yohanes 1:4-5
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Saudara-saudaraku, tidak ada sandiwara dalam hal ini! Ini adalah kedaulatan Allah yang mengatasi sejarah, ini adalah kedaulatan Allah yang menaklukan sejarah untuk melayani maksud dan kehendakNya. Lihatlah “Allah berkata  berkehendak meremukan dia dengan kesakitan.”

Sakit akibat ketidakadilan itu nyata, sakit akibat kegelapan hukum itu nyata, sakit akibat hukum yang diserongkan itu nyata, sakit akibat konspirasi jahat itu nyata. Dan TUHAN tahu sekali hal itu sebab didalam Yesus  apapun yang disebut sebagai ketakadilan dan kejahatan dan penderitaan dan  kegelapan dialami secara nyata! Bukan sandiwara belaka.


Ketakadilan dan kegelapan hukum menimpamu atau siapapun  juga yang tak sepantasnya bukan menandakan bahwa Iblis berkuasa dan Tuhan tidak berdaya. Mari kita lihat pada  Anak Manusia ini:

Yohanes 19:11
Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."

Tidakkah perkataan Yesus pada Yohanes 19:11  telah mengingatkan kita  akan kisah Ayub?

Dan apapun upaya untuk membebaskan Yesus adalah sia-sia, segala upaya untuk meluputkan Yesus dari  kemalangan itu adalah sia-sia, sebab kemalangan Yesus dan hari kemalangan Yesus memang diciptakan atau ditetapkan oleh Allah. Apa yang menjadi catatan penting adalah: ketika Allah menciptakan kemalangan dan menetapkan kemalangan atau kejahatan dan malapetaka, maka itu bukan sama sekali Tuhan sampai perlu merancang bibit kejahatan dan kemudian menginjeksikannya kedalam hati dan pikiran manusia. Tidak sama sekali, sebab memang pada dasarnya bibit kejahatan itu memang raja di dalam hati dan pikiran manusia, lihatlah bagaimana Pilatus berjuang melawan  pengaruh raja kegelapan di dalam diri manusia itu:


Yohanes 19:12-15
Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!" Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"

Adakah TUHAN dalam menciptakan hari kemalangan dan menetapkan kejahatan atau dosa, harus menginjeksikan kegelapan di dalam diri manusia? TIDAK! Dia memang menghendaki kejahatan terkelam menimpa Yesus  agar maksud dan tujuan keselamatan itu tercapai, namun tidak pernah Dia membenihkan kegelapan di dalam diri  para manusia. Sebab pada dasarnya semua manusia adalah jahat!


[Bandingkan dengan:
Roma 3:9-18
Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Seperti ada tertulis, bandingkan dengan : Mazmur 14, Mazmur 53. Dan juga: Maz 5:9, 140:3, 10:7, 36:1 Amsal 1:16, Yesaya 59:7—PulpitCommentary]


Paskah bedarah. Seorang manusia yang tak dapat ditemukan kesalahannya harus menumpahkan darahnya  karena ketakadilan. Kemalangan yang paling menyakitkan dan menghancurkan ketakadilan harus berlangsung tanpa ada yang dapat menghentikannya:

Lukas 23:13-15
Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, dan berkata kepada mereka: "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati.

Hukuman mati memang dapat diterima jika itu setimpal, dalam hukum-hukum negara manapun hukuman ini dapat dilaksanakan untuk jenis-jenis kejahatan besar yang terbukti secara ketat. Namun pada Yesus sekalipun tidak pantas untuk dihukum mati bahkan terlebih lagi sebagai orang tak bersalah, namun dipaksakan oleh penguasa yang ditekan oleh kelompok masa yang dihasut kelompok kepentingan lainnya dan  komplotan yang menyajikan saksi-saksi palsu:

  • Matius 27:13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
  • Matius 27:20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.

Yesus diam tak membela diri bahkan kala diberi kesempatan untuk membatah para saksi-saksi palsu itu, sebab kemalangan bagiNya telah ditetapkan dengan cara membiarkan kebusukan dan kekelaman jiwa manusia boleh bebas menjamah dirinya dan melakukan apapun. Dia diam sehingga kejahatan manusia mencapai kulminasi tertingginya : membenci Kasih Allah hingga menginginkan kematian kasihNYa:

Matius 27:14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
[Betapa benar manusia itu membenci terang dari Tuhan sebab memang tidak pernah menyukaiNya tepat di kedalaman jiwa mereka:
Yohanes 3:19 Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang,]  
 
Anda pasti tidak akan membuang kesempatan untuk membela diri bukan? Tetapi tidak pada Yesus, sebab Dia tunduk pada hari kemalangannya demi memenuhi apa yang menjadi kehendak BapaNya:

Matius 26:39
Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Kemalangan yang harus dialaminya sebagai ketetapan Bapa menjadi hal yang tak diprotesnya dan dipertanyakannya.

Itulah hari kemalangan yang telah diciptakan Bapa bagiNya sehingga hari kemujuran atau hari keselamatan itu boleh terbit bagi manusia sehingga siapa yang menjadi datang dan percaya kepadanya pasti diselamatkanNya!

Lihatlah! Dia tidak membantahnya sama sekali, dan jangan katakan bahwa ini adalah sebuah sandiwara :

Matius 26:38
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

Kesempurnaan Yesus memang bukan karena kemanusiaannya yang sempurna atau karena ketaatannya yang sempurna. Apa yang menjelaskan kesuksesanNya terletak pada siapakah Dia.


Siapakah Dia akan menjelaskan ketak-tergantikannya Dia sebagai Penebus manusia:

Yohanes 1:1-3,14  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.... Firman itu telah menjadi manusia
Luar biasa, segala sesuatu! Termasuk hari kemalanganNya yang mendatangkan hari keselamatan bagi siapa yang percaya kepadaNya.

Siapakah Dia menjelaskan kesempurnaanNya dalam memenuhi dan mematuhi ketetapan sorga yang harus dijalankan di bumi ini. Hanya Tuhan yang dapat menjalankan kehendakNya secara sempurna dan dalam cara yang tak adil sekalipun  sebab tidak akan ada keadilan dapat lahir dari dunia manusia berdosa.


Sekarang, kembali saya bertanya, apakah anda--saya tujukan pada mereka yang mengaku Kristen--pernah atau akan meributkan kepada Allah, ketakadilan  yang menimpa Yesus atau mempermasalahkan Tuhan yang membiarkan kemalangan padaNya, atau mempertanyakan Tuhan, bagaimana bisa hari paskah (Yahudi) menjadi paskah berdarah yang dicurahkan  oleh persekongkolan jahat manusia sehingga menggantikan Yesus Kristus dengan Yesus barabas atau orang tak bersalah dengan orang jahat sebagai pemuas nafsu   bejat  umat manusia terhadap Tuhan penciptaNya?

Jelas, pada umumnya, tidak ada yang mempermasalahkannya.

Tetapi coba jika anda melihat ketakadilan  atau mengalami sendiri ketakadilan maka anda mulai gelisah dan mulai mempertanyakan Tuhan manakala doamu tak dijawab malahan ketakdilan rasanya sudah kian mekar seolah Tuhan diam atas doamu? Anda bahkan tak lagi percaya “jadilah kehendakMu ya Bapa.” Atau anda tak percaya bahwa kehendak Bapa. Meragukannya sebab masakan kegelapan dan ketakadilan yang mesti kujalani? Anda mulai berpikir ada  yang salah dengan Tuhan. Saya tidak hendak mengatakan bahwa anda harus semenderita seperti Yesus sebab apa yang dialami oleh  Yesus memiliki maksud yang hanya Dia dapat mewujudkannya! Keselamatan yang dari Tuhan terpenuhi atau tergenapi! Yang hendak saya katakan, jika Tuhan berdaulat untuk mendatangkan kebaikan bagimu melalui kemalangan Yesus, mengapa anda menuding Tuhan salah seolah Dia tak berdaya dengan masalahmu-kemalanganmu! Itu problem yang harus anda dudukan secara tepat dihadapanNya!


Anda mulai mempertanyakan Tuhan dalam kedaulatanNya atas hidupmu! Dan yang paling menakutkan anda mulai menolak Tuhan "semacam ini" sebagai buah penolakanmu bahwa TUHAN memang berdaulat sekalipun kegelapan meliputimu. Saya mau katakan bahwa kehendak Tuhan atas kita bukanlah rancangan kejahatan sekalipun ditengah-tengah kekacauan dan penderitaan hebat:

Yesaya 55:8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Menurutmu mengapa Allah berfirman sedemikian? Sebab memang apa yang dialami manusia Israel  kala itu sebuah kondisi yang pasti membuat siapapun akan berpikir bahwa habis sudah hidup ini dan habis sudah Tuhan di dalam dunia ini (bacalah Yesaya 1:2-10 untuk memahaminya, dimana Tuhan kepada anak-anaknya sudah menyebut mereka sebagai manusia Sodom dan Gomorah). Siapapun akan berpikir, kalau anda membaca kitab Yesaya, Tuhan yang murka dan membawa penderitaan bagi anak-anakNya, ditakar sebagai sebuah kejahatan sudah keluar dari diri Tuhan- Dia adalah monster bagimu. Tuhan berkata: otak anda tak akan memahami pikiran dan maksudku:

Yesaya 55:9
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Hati-hati dengan menuding Tuhan tak mahatahu atau Tuhan tak mahakuasa atau Tuhan tak maha-hadir atau Tuhan tak berdaya atas kejahatan dunia ini. Hati-hati dengan otakmu dan mulutmu! Anda tak dapat menuding Tuhan adalah monster kala anda mengetahui bahwa sekalipun mataNya mengamati  gerak-gerik setiap manusia, namun tetap saja terjadi kejahatan demi kejahatan seperti pemerkosaan. Sekalipun Tuhan melihat dan membiarkannya berbuah kejahatan, anda tak berdasar menudingnya monster sebab monster sejatinya adalah manusia-manusia yang tak pernah mau takut akan Tuhan dan hormat pada kasih dan panjang sabar-Nya itu:

  • TUHAN itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman- Bil 14:18
  • Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.- Maz 86:15
  • TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.- Nahum 1:3
  • Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?- Roma 2:3-4

Kesabaran Tuhan inilah yang anda  lihat sebagai ironi, sebab anda berpikir Tuhan seharusnya hakim yang berhunuskan pedang dan memegang cemeti berapi dan siap seketika menghabisi setitik saja kejahatan menyeruak di muka bumi ini. Andai memang benar demikian maka jelas bumi ini segera lenyap dilalap kemurkaan Allah yang dahsyat atas kejahatan manusia. Tuhan tidak berdiam, dia bertindak, Namun sekalipun demikian faktanya kejahatan  makin menggila, sebab takut akan Tuhan sudah  redup  sebab berpikir Tuhan nyatanya tak  melakukan apapun sekalipun aku mengolokNya, berbuat jahat, korupsi, menyerongkan keadilan, memuaskan hasrat-hasrat yang tak berkenan bagi Tuhan:

Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.- Pengkhotbah 8:11

Kesabaran Tuhan tidak selama-lamanya (Bacalah “Kematian Yang Mengerikan”) :
TUHAN tidak tahan lagi melihat perbuatan-perbuatanmu yang jahat dan kejijikan yang kamu lakukan; oleh karena itu negerimupun telah menjadi reruntuhan, kengerian dan kutuk tanpa penduduk, seperti yang ternyata sekarang ini.- Yer 44:22

Anda tak perlu meragukan maksudNya selagi anda memang anak-anakNya sekalipun anda sedang berada di dalam didikannya yang keras dan terasa sakit Bacalah Wahyu 3:19, Ibrani 12:6, Amsal 3:11-12, Wahyu 2:5,1 Kor 11:32). Selagi memang anda adalah anak-anak yang dicintaiNya. Bahkan dalam penghukuman atasmu Dia tetap memiliki hasrat dan maksud indah atas dirimu, tidak ada niat jahat atau mempermainkanmu :

Yesaya 55:11-12
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

Anda jangan pernah berkata: apalagi yang bisa diharapkan dari Tuhan seperti ini. "Segitu sajakah kuasanya?", sehingga berlama-lama membiarkan saya dalam penderitaan. Anda kemudian menakar Tuhan seolah anda mahatahu daripada Tuhan dalam rancangan hidup terbaik bagi dirimu (Bacalah: Maz 92:5, Yes 5:8-9, Yeremia 29:11. Perhatikan bahwa pada era Yeremia dan Yesaya bahkan tak ada dasar untuk mempercayai firman itu sebab kenyataan mereka sedang sangat menderita). Sebuah pemikiran yang menjijikan untuk seorang yang mengaku Kristen apalagi kalau mengaku pendeta namun meragukan Tuhan.


Anda harus tahu bahwa sekalipun Dia mencintaimu dengan hebat namun Dia mendidikmu sebagai anak-anak hingga anda menjadi anak-anakNya yang meninggalkan kejahatan:

Yesaya 55:7
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.

Sadarkah saudara sebagai anak-anakNya, Dia tidak mengingingkanmu berperilaku dalam kehidupan sebagai orang fasik, orang jahat dan menghidupi gaya hidup seorang yang tak mengenal TUHAN. Dia mengingkan anda hidup sebagai anak-anakNya, bukan hidup seperti anak-anak Setan yang kelakuannya menjijikan Tuhan. Jika anda  hidup sebagai orang fasik dan anda menilainya sebagai kebenaran maka anda orang Kristen munafik dan anda sedang berfantasi dengan tetap berkata aku  salah satu dari anak-anak Tuhan- yang dilahirkan dari kasih Allah kepadaku di dalam Kristus. Omong kosong belaka.

Yesus berkata kalau anda mengasihi Dia maka kehidupanmu adalah kehidupan yang menuankan kasih Yesus sebagai penguasa hati dan pikiranmu. SEBAB ENGKAU ADALAH ANAK-ANAKNYA:
Yohanes 14:21  Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.

Penderitaan dan kemalangan jikapun dialami oleh orang-orang percaya akan menghasilkan hasil yang pasti dan tak akan gagal sebab penderitaan itu datang dari Tuhan, lihat kembali Yesaya 55:11-12.


Perhatikan sebagaimana kemalangan dan penderitaan dan kematian Yesus dirancang oleh Allah bahkan sebelum dunia ini jadikan, tujuannya adalah untuk mewujudkan keselamatan yang telah direncanakanNya, sekalipun itu harus berlangsung dalam kemalangan sebagai akibat penolakan manusia yang berdosa. Keselamatan dari Tuhan berjumpa dengan keberdosaan manusia dalam sebuah hasil yang mematikan sekaligus memberikan kehidupan (Yohanes 3:16).



Dan sebagaimana Yesus tidak memprotes BapaNya maka memang tak ada satupun manusia yang dapat memprotes kala Dia berkata:

Yesaya  45:7
yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

Kita sudah melihat itu pada Israel dan pada Yesus. Pada Israel hari kemalangan itu sebagai konsekuensi dosa  dan bentuk didikan Tuhan untuk menghasilkan anak-anak yang sungguh-sungguh mengenalNya. Pada Yesus hari kemalanganNya telah menghasilkan sebuah keselamatan bagi manusia yang percaya kepadaNya:

  • Yohanes 6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
  • Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.



Kemalangan Yesus telah menghasilkan sebuah kuasa untuk memberikan hidup kepada mereka yang percaya. Sebab kemalangan yang menghasilkan penderitaan dan kematian yang dirancangkan oleh Bapa telah mendatangkan kemenangan atas maut :
Yohanes 11:25-26
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

Bahkan sebagaimana Malaikat mendeklarasikan kedatangannya ditengah-tengah penolakan manusia dan dunia, pun malaikat yang mendeklarasikan kebangkitannya dari kematian:

  • Markus 16:5-6 Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.

  • Matius 28:5-6 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.

  • Lukas 24:4-8 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.

Firman Yesus tak pernah gagal! Percayakah anda? Bahkan malaikat mengumandangkannya dan tak meragukan kedaulatan TUHAN sekalipun faktanya Dia harus melalui kematian dan bahkan setelah kematianNya pun tak semua orang menjadi percaya dan menerimanya. Dan dengan demikian Firmanlah yang akan menjadi hakim kelak atas sikap penolakan mereka.

Sekarang, sekali lagi, apakah anda dapat menerima bahwa baik kemujuranmu dan kemalanganmu adalah datang dari Tuhan? Anda mau  mengajukan protes keras  dan merasa lebih bijak daripada Tuhan. Mari dengarkan kecaman Tuhan bagimu yang dikasihiNya:

Yesaya 45:9
Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!"



Bandingkan dengan
Roma 9:20-21
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

Yesaya 29:16
Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"?

Yeremia 18:6
Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!

Daniel 4:35
Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"

Ayub 9:12
Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya: Apa yang Kaulakukan?
 

Tuhan bisa menghukum dengan teramat keras, sebagai anak-anakNya sebab mustahil Dia membiarkanmu menjadi anak-anak liar seperti tak memiliki orang tua. Hanya orang tua bodoh yang senang anak-anaknya pergi melacur dan berpesta pora di dalam kemabokan dan kebinalan malam hari. Apakah anda senang dan berdiam diri melihat anak-anakmu demikian? Saya tidak tahu. Tetapi Alkitab menunjukan Allah adalah Allah yang peduli dan mendidik umat kepunyaanNya dengan penuh kasih dan penuh penjagaan. Dijaganya dirimu agar dirimu hidup didalam kebesaranNya bukan di dalam kebesaran Setan! Tetapi ingatlah bahwa Dia dalam menghukummu sebagai ayah yang sedang mendidik anak-anakNya!  Bukan menghendaki kebinasaanmu.Itulah Dia TUHANmu, bagimu sebagai anak-anakNya bukan anak-anak dunia (bandingkan dengan Yohanes 15:19, Yakobus 4:4)!

Sehingga ketika anda membaca teks-teks semacam ini, hendaklah berhati-hati dalam menakarnya sebagai teks yang "sesat" sebab tak mungkin demikian Tuhan adanya!

Pengkhotbah 3:1-3
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;....
Anda berpikir ini adalah teks sesat?


Yesaya 45:7
yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.”
Anda berpikir ini adalah teks sesat?


Yesaya 55:8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Anda berpikir ini adalah teks sesat sebab diungkapkan ditengah situasi derita hebat yang menghantam Israel?  Bacalah Yesaya 1:2-9 :
Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku. Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya." Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia. Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah murtad? Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu. Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang sehat: bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak......

Dan anda mau melihat kasih karunia Tuhan yang   besar itu?
Ayat 9 Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas, kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama seperti Gomora.

Anda anak-anak Tuhan? Mencintai Yesus? Tetapi ingat kalau hidupmu sama seperti Sodom dan Gomorah, awas Tuhan yang kasih itu tak akan tinggal diam melihatmu menjadi anak-anak brengsek. Oh ya...Dia tak akan memecatmu menjadi anakNya jika memang anda adalah anak-anakNya yang sejati -- (Perhatikan poin "anak-anak sejati atau  yang memang dipilih Tuhan  = "sedikit orang yang terlepas" atau  Yesus mengatakannya sebagai yang dipilihnya)-- sekalipun anda sedang dididik keras oleh banyak sebab agar maksudNya genap di dalammu, seperti Israel yang dalam kebrengsekannya pun tetap dipanggil anakNya. 


Namun jangan lengah dan pongah sebab Dia akan menegormu, dan jika perlu  tanganNya siap menghajarmu kala suara atau firman teguran dan nasehatnya engkau abaikan dan anggap sepi, semua demi kebaikanmu  agar menjadi anak-anak yang bertumbuh dewasa di dalam Dia, di dalam pengenalan akan Dia yang mengasihimu dan peduli dengan pertumbuhanmu:



Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!



Ibrani 12:3-11 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.



1Kor 11:32 Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
  



Jadi bagaimana?

Yesaya 45 Ayat 7 “yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.” 

Ayub 40:2
"Apakah si pengecam berbantah dengan Yang Mahakusa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!"

 

Apakah anda akan mengatakan AMIN?


AMIN
Segala Kemuliaan Hanya Bagi TUHAN


Kredit Foto : broomfield.org

Bersambung ke Bagian 5

No comments:

Post a Comment