Pages

24 December 2018

Menyambut Natal 2018 (4-Selesai)

Oleh: Martin Simamora


Natal Setelah Kesunyian Sabda Yang Panjang:
Sang Firman Berinkarnasi Menjadi Manusia Membawa Terang Manusia

Bacalah lebih dulu: Bagian1, Bagian 2, Bagian3

400 Tahun Kesunyian Firman
Selama 400 tahun (diperkirakan) Allah tak berfirman sama sekali kepada bangsa Yahudi diperhitungkan semenjak peringatan terakhir-Nya sebagaimana yang dicatat dalam Kitab Maleakhi:” Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.” (Malaekhi 4:5-6). Era peringatan Malaekahi, sekitar tahun 430 Sebelum Masehi, bangsa Yahudi baru saja pulang dari pembuangan Babel (sebagai para pedagang, bukan sebagai gembala). Saart itu kerajaan Medo-Persian masih menduduki Israel, dan bait suci telah dibangun kembali. Baik hukum dan keimamatan Harun telah dipulihkan, dan bangsa Yahudi telah membuang semua berhalanya. Akan tetapi peringatan Malaekhi tersebut bukan tanpa sebab. Orang-orang Yahudi berlaku semena-mena terhadap isterinya, menikahi perempuan-perempuan penyembah berhala dan tidak memberikan  persepuluhan, para imam mengabaikan bait suci dan tidak mengajarkan jalan-jalan Tuhan. Singkatnya, orang-orang Yahudi tidak menghormati Allah.

Tahun 333 Sebelum Masehi,Israel jatuh kedalam pendudukan Yunani, dan tahun 323 Sebelum Masehi, jatuh kedalam pendudukan Mesir. Orang-orang Yahudi secara umum diperlakukan baik dalam pendudukan-pendudukan tersebut, dan mereka mengdopsi bahasa Yunani dan banyak kebiasaan Yunani, dan budayanya, dan di Mesir, Perjanjian Lama diterjemahkan kedalam bahasa Yunani. Terjemahan ini, disebut Septuaginta, dan dipergunakan secara luas, dan kerap dikutip dalam Perjanjian Baru..

Hukum dan keimamatan Yahudi masih berlangsung cukup memadai hingga Antiokhos Yang Agung dari Syria menduduki Israel pada tahun 204 Sebelum Masehi. Ia dan penerusnya, Antiokhos dari Epifanes, menganiaya orang-orang Yahudi dan memperdagangkan keimamatan, dan pada tahun 171 Sebelum Masehi, Epifanes menghancurkan kesakralan Ruang Mahakudus yang mengakibatkan perlawanan atau pemberontakan oleh Yudas Makabe yang masih turunan Harun, dan pada tahun 165 Sebelum Masehi, Israel berhasil memiliki kembali Yerusalem dan menyucikan bait suci. Akan tetapi peperangan terus berlangsung antara orang-orang Yahudi dan orang-orang Syria sampai Roma menduduki Israel pada tahun 63 Sebelum Masehi dan pada saat itulah Pompey memasuki Ruang Mahakudus (ini sebuah pelanggaran tak terampuni karena hanya Imam Besar yang telah terlebih dahulu memenuhi tuntutan hukum taurat-seperti ia harus mempersembahkan kurban bagi pengudusan dirinya sendiri lebih dahulu-untuk melakukan pelayanan keimamatannya), dan sekali lagi mengejutkan dan rasa sakit hati yang mendalam bagi orang-orang Yahudi. Pada tahun 47 Sebelum Masehi, Caesar mengangkat Antipater, keturunan Esau, sebagai Prokurator/Wali Negeri Yudea, dan Antipater kemudian menunjuk dua puteranya sebagai raja-raja atas Galilea dan Yudea.


Sebagaimana Perjanjian Baru dibuka, putera Antipater, Herodes Agung, seorang keturuan Esau adalah seorang raja. Era itu, keimamatan adalah sebuah kedudukan politis dan bukan berasal dari keturunan Harun. Bermotifkan politik sebagai hasil perkembangan dua faksi yang ada saat itu: Farisi dan Saduki. Kelompok Saduki mengusung perilaku liberal dan praketik-praktik  budaya Yunani, Mereka hanya mengusung Taurat sebagai agama tetapi sebagaimana semua aristocrat bahwa Tuhan tidak seharusnya mendapat bagian apapun dalam menjalankan pemerintahan. Sementara itu Farisi pengusung garis keras dengan pertolongan para penyalin kitab suci, mengembangkan hukum agama hingga pada titik dimana kepedulian dan perhatian orang pada dasarnya tak bermakna.

Antara era Malaekhi dan kedatangan Mesias, beberapa nubuat telah digenapi, termaskuk 2.300 hari penistaan ruang mahakudus antara tahun 171 dan 165 Sebelum Masehi (Daniel 8:14), tetapi tidak satupun nubuat yang terpenuhi atau 400 tahun bangsa itu mempelajari Kitab Suci untuk mencari Tuhan (Mazmur 43-44) dan mempersiapkan kedatangan Mesias, menjadikan 400 tahun untuk hal yang baik. Faktanya, mereka dibutakan dan ditulikan hingga ke titik dimana hampir semua orang Yahudi bahkan tidak dapat mempertimbangkan konsep Mesias yang rendah hati (Zakaria 9:9; Yesaya 6:10; Yohanes 12:40).


Kesunyian 400 tahun Terpecahkan di Bait suci
Sekarang mari kita melihat sebuah catatan penting dalam injil Lukas, sebuah catatan yang begitu penting dan begitu krusial yang bahkan tak lagi satupun bangsa Yahudi sanggup memiliki hikmat yang benar tentang mesias yang dijanjikan itu. Mari kita memperhatikannya:
Lukas 1:5-20Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.

Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang, Imam Besar Zakharia keturunan Harun itu bukan saja menerima lawatan Allah yang menyampaikan firman atau kabar baik bukan saja bagi dirinya bahwa ia akan juga memiliki seorang putera dari isterinya yang sudah tua dan mandul, tetapi seorang putera yang berdasarkan ketetapan Allah akan menjadi sosok yang akan mempersiapka jalan bagi Tuhan yang akan datang ke dalam dunia melawat umatnya.

Empat ratus tahun kesunyian berakhir di bait suci dengan diterimanya sabda Allah oleh Imam Zakharia yang keturunan Harun yang wujudnya bukan saja sabda tetapi lahirnya seorang yang akan: berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Penutup pada Kitab Malaekhi kini telah berjumpa dengan penggenapannya tepat di bait suci dan tepat pada imam besar Zakharia dan pada keturunannya yang telah ditetapkan Allah sebagai seorang yang akan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dadn dengaan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Mesias atau Kristus, kelahirannya diberitakan dalam sebuah rantai penggenapan nubuat yang berkait satu sama lain: dia yang meluruskan jalan bagi Tuhan dan Tuhan yang turun kedunia menjadi manusia. Karena itu injil Lukas terkait pelayanan Yohanes Sang Pembaptis (tentu saja pada saat Yesus sudah dewasa untuk masuk kedalam saat pelayanannya di muka bumi) menuliskan begini:

Lukas 3:1-6 Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."


Kesunyian 400 Tahun Berakhir dengan Orang Melihat Keselamatan yang dari Tuhan: Kelahiran Sang Juruselamat
Karena itulah, rasul Yohanes mengidentifikasi kelahiran Kristus kedalam dunia adalah berakhirnya masa sunyi atau berakhirnya kediaman Allah terhadap bangsa Yahudi secara khusus dan secara global kepada dunia dan segenap umat manusia, dalam sebuah pembukaan injil yang menunjukan Allah mengutus Sang Firman kedalam dunia untuk bersabda sebagai Sang Firman yang telah mengambil rupa manusia untuk bersabda dalam kesucian dalam rupa manusia:

Yohanes 1:1-5 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Yohanes 1:9  Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


Karena Ia adalah Sang Firman yang selama 400 tahun tak bersabda sama sekali kepada bangsa Yahudi dan tadi kita melihat fakta gelap kehidupan rohani bangsa Yahudi dan kusamnya kekudusan keimamatan dalam bangsa tersebut maka pada konteks terdekat kita bisa memahami apakah maksud terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya, bahwa ini sangat lekat dengan keadaan rohani bagsa ini yang bahkan gagal untuk mempelajari kitab suci untuk mencari Tuhan dan apalagi untuk mempersipakan kedatangan Mesias. Karena itulah pembuka injil Yohanes secara jitu menuliskan situasi ini:
Yohanes 1:10-11Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Namun dikatakan bahwa kegelapan tidak menguasainya atau apapun juga keadaan dunia ini bahkan yang seperti ini “dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya” tidak dapat menggagalkan maksudnya. Bahwa problem ketulian dan kebutaan manusia yang tak dapat ditanggulangi oleh manusia sama sekali tak menggagalkan Sang Firman untuk dapat melihat dan mendengarkan-Nya karena Ia Sang Sabda yang telah menjadi manusia itu datang untuk menyelamatkan dari belenggu dosa semacam ini dengan cara-Nya:

Yohanes 1:13orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah



Siapakah  Ia dan Apakah Tujuan Sang Mesias Lahir Kedalam Dunia?
Dalam salah satu pelayanannya di bait suci, Sang Kristus mengungkapkannya sebagaimana injil Lukas mencatatnya:
Lukas 4:17-21 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku  untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Pertama Ia adalah Sang Penggenap Firman
Kedua Ia adalah Yang Berfirman


Ia menggenapi nubuat kitab Yesaya; Ia berfirman bahwa pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.

400 tahun masa sunyi itu diakhiri dalam cara yang sangat mencengangkan. Pertama semua nubuat mesianik mulai mengalami sebuah runtut penggenapan yang hanya dapat dimulai dan digenapi oleh Sang Sabda yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Dalam Ia mengambil rupa menjadi manusia, Ia tetap Sang Sabda dalam otoritas dan kuasa bersabda dan menggenapinya sekaligus. 


Tetapi kombinasi kehidupan keimamatan yang dipolitisasi dan masa 400 tahun yang tidak digunakan sama sekali untuk mempelajari kitab suci untuk mencari Tuhan dan mengenal Mesias yang benar telah menghasilkan sebuah pemberontakan:

Lukas 4:23-30 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Dosa telah menghasilkan sebuah ketulian dan kebutaan yang mengerikan. 400 tahun masa sunyi menunjukan betapa malangnya manusia tanpa firman, betapa tak berdayanya moralitas manusia tanpa firman. Tanpa firman manusia berada dalam kegelapan yang tak satupun manusia sanggup membayangkannya bahwa ia sedang berada dalam kegelapan sehingga dapat berlaku seperti ini:

Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu


Siapakah Yesus? Ia adalah Yang Bersabda dan Ia adalah Yang Menggenapinya! Tak pernah ada manusia dimuka bumi ini yang dapat berkata:
Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?- Luka 5:23


Karena Ia adalah Dia Yang Berfirman Dan Menggenapinya, sehingga kalau Ia bersabda dosamu sudah diampuni maka ia terampuni berdasarkan sabda Sang Firman yang telah menjadi manusia:
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."- Lukas 5:24-26



Ia Adalah Sang Firman, Bukan Saudara Lucifer & Bukan Juga Datang untuk Menjadi Teladan Corpus Delicti Bagi Anda Agar Bapa Punya Barang Bukti Kejahatan Satan
Tetapi di natal ini, kembali penipuan besar-besaran akan berlangsung sebab tak memberitakan dan mengakui bahwa Yesus adalah Sang Firman dan adalah Allah, tetapi sebuah Allah yang lebih rendah, sebuah malaikat yang sedikit lebih tinggi daripada malaikat.

Atau Mesias dan Anak Allah hanyalah semacam Tuhan yang ketika keluar dari Bapa maka ia benar-benar terputus dari Bapa sehingga ia sang Kristus diajarkan sebagai manusia yang berpotensi untuk berdosa sebab pada dasarnya tubuh adalah jahat. Jadi Ia sang Kristus perlu berjuang mati-matian sebagai manusia yang mengalami kesurutan keilahian dan kekudusannya sehingga dapat salah dalam perkataan, pikiran dan pertimbangan sebab kabut dosa pun meliputi sang Mesias. Ini adalah sebuah konsepsi yang menjadi pondasi ajaran Corpus Delicti dan ini adalah ajaran yang menipu banyak orang akan siapakah Yesus dan apakah tujuan kedatangannya kedalam dunia?

Natal  apakah yang sedang anda rayakan? Hati-hatilah jangan menjadi  bagian orang yang terkutuk karena memelintirkan sabda Allah kepada Imam Besar Zakharia yang diterimanya saat melakukan pelayanan keimamatannya.

Tentu itu terserah anda. Tetapi ingatlah baik-baik, sebaik-baiknya dan semulia-mulianya anda memandang keteladanan seorang pendeta, jika mulutnya mengajarkan pengajaran asing maka terkutuklah ia sebagaimana Yesus memperingatkan para penyesat:

Lukas 17:1-2Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.

Penyesatan melalui ajaran mengenai siapakah Yesus dan apakah tujuannya, akan menentukan natal siapakah yang anda sedang rayakan? Jika anda sedang merayakan Yesus yang direkayasa dalam konsepsi Corpus Delicti, konsepsi Yesus adalah Saudara Lucifer, konsepsi Yesus adalah Anak Allah yang keluar dari Bapa dan ketika keluar ia memiliki keindividuan terpisah total dan berpotensi dosa dengan demikian, maka anda harus waspada karena anda sedang merayakan Yesus yang direkayasa dalam pemikiran anti Sang Sabda. Jika itulah Yesus yang anda agungkan dalam natal kali ini, maka anda tak mungkin mengaminkan sabda Yesus satu ini:

Lukas 5:20-24Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?.... Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"

Yesus datang untuk mengampuni sebagai Sang Firman yang Bersabda dosamu sudah diampuni-tanpa berbuat apapun dari pihak manusia?? Tepat sebagaimana kecaman para ahli Taurat dan orang Farisi bahwa hanya Allah yang sanggup bersabda demikian. Jika Yesus bukan Allah maka mustahil Sabda Kristus terjawab dalam cara ini:

berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.- Lukas 5:24-25

Jadi awasilah dirimu akan apa yang kamu dengar dan imani, pastikan bahwa Yesus yang kamu muliakan adalah Ia sang Sabda yang datang ke dalam dunia untuk mengampuni dosa berdasarkan diri dan sabda sang Kristus sendiri sebab Ia adalah Allah Sang Firman.

Merry Christmas 2018

Solus Christus
Soli Deo Gloria
Rujukan untuk artikel di atas
-What were the 400 years of silence?:

-Four Hundred Silent Years:

- Corpus Delicti :

-The World Into Which Christ Came:




No comments:

Post a Comment