Pages

03 August 2015

Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1S)



Oleh: Martin Simamora

Bacalah lebih dulu bagian 1R

Sementara memang saya telah menunjukan siapakah orang-orang mati di hadapan Takhta Putih Yang Besar, dalam kaitannya dengan kitab kehidupan adalah sebuah poros Yesus Kritus dan orang-orang yang beriman kepadanya, namun saya kembali akan menyorot secara khusus perihal ini, sehubungan dengan paragraf 14, secara khusus pada bagian yang saya tebalkan: “Kalau dikatakan bahwa tidak ada keselamatan di luar Yesus Kristus apakah berarti semua orang di luar Kristus masuk neraka? Sebenarnya menjawab pertanyaan ini, kita harus mendalami apa yang dimaksud dengan neraka (Gehena). Tetapi untuk pembahasan ini neraka cukup di pahami sebagai terpisah dari Allah selama-lamanya, dimana seseorang tidak mendapat kesempatan masuk atau menikmati dunia yang akan datang di langit dan bumi yang baru. Menjawab pertanyaan tersebut jawabnya adalah “belum tentu mereka terbuang ke dalam lautan api”. Harus diingat bahwa Alkitab tidak berkata tegas bahwa mereka yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan, adalah hanya mereka yang mendengar Injil atau diselamatkan oleh iman (Wah 20:12-15).”

Benarkah Alkitab tidak tegas? Benarkah Alkitab dan Yesus sendiri menyisakan spekulasi, bahkan setelah karya penebusan Sang Kristus, terkait siapakah yang tercatat di dalam kitab kehidupan?


Pernyataan Yesus Akan Siapakah Yang  Tercatat Di Sorga
Mengapa harus mencari kebenaran pada apa yang dikatakan oleh Yesus Kristus, sementara yang  sedang diacukan adalah Kitab Wahyu dari Rasul Yohanes? Ada 2 hal mendasar dan merupakan  konstruksi  tunggal dan utama di dalam Alkitab [ pada Perjanjian Lama: Yesus Kristus yang dinantikan; pada Perjanjian Baru: Yesus Kristus yang sudah datang, sebagaimana  telah saya paparkan pada tinjauan bagian 1M dan bagian 1Q], yaitu Yesus, sehingga mutlak untuk mengacu kepada Yesus :

1.Yesus Kristus  Adalah Sang Logos yang telah menjadi manusia, sang Immanuel [Matius 1:23 Yohanes 1:1,14], dan kini telah  kembali ke sorga [KPR 1:11] untuk kembali duduk di sebelah kanan Allah yang mahatinggi [Markus 16:19, KPR 2:33, 7:55; Ef 1:20; Ibr 1:3,8:1,10:12,12:2], sebagaimana  yang telah disaksikan di dalam Injil dan juga kesaksian para rasul di dalam epistel-epistelnya.


2.Kitab Wahyu dimulai dengan identifikasi sumber. Siapakah sumber wahyu yang telah didengar, dilihat dan dituliskan oleh  rasul Yohanes: Yesus Kristus
-Wahyu 1:1 “Inilah Wahyu Yesus Kristus”
NIV The revelation from Jesus Christ,
KJ The Revelation of Jesus Christ
NET The revelation of Jesus Christ


3.Kitab Wahyu menunjukan, bahwa Yesus Kristus di dalam Wahyu, adalah Yesus yang sama yang pernah datang ke dunia untuk mengalami penderitaan, kematian melalui penyaliban:
Wahyu 1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
NIV "Look, he is coming with the clouds," and "every eye will see him, even those who pierced him"; and all peoples on earth "will mourn because of him." So shall it be! Amen.
KJ Behold, he cometh with clouds; and every eye shall see him, and they also which pierced him: and all kindreds of the earth shall wail because of him. Even so, Amen.
HCSB Look! He is coming with the clouds, and every eye will see Him, including those who pierced Him. And all the families of the earth will mourn over Him. This is certain. Amen."





Bandingkan dengan:
Yohanes 19:33-35 (33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (34) tetapi seorang dari antara prajurit  itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.(35) Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.(36) Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."(37) Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."

Kutipan dari Perjanjian Lama, aslinya bersumber dari [Pulpit  Commentary]:
Zakaria 12:10 Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

 
[Terkait dengan “Ia datang dengan awan-awan,” sangat penting untuk memperhatikan keterangan 2 malaikat kepada murid-murid Yesus:
Kisah Para Rasul 1:10-11 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Ini adalah sebuah peran penting yang diemban oleh para malaikat. Kita tentu ingat sejumlah peristiwa penting  yang melibatkan kehadiran malaikat-malaikat di sekitar Yesus, selalu  ada kehadiran malaikat pada peristiwa-peristiwa penting Yesus [ sebuah bukti yang tak bisa ditandingi oleh manusia manapun, dan sekaligus menyingkapkan keilahiannya sebagai sebuah jati diri yang tak pupus didalam inkarnasi Sang Logos menjadi manusia]:
-Peristiwa Yesus  didalam kandungan : Lukas 1:26-38
-Peristiwa  pengumuman Yesus telah dilahirkan ke dunia: Lukas 2:8-12
-Peristiwa bala tentara sorga mengunjungi bumi menghadap Yesus untuk memuji: Lukas 2:13-15
-Peristiwa malaikat-malaikat melayani Yesus setelah pencobaan di padang gurun: Matius 4:11
Sehingga keterangan 2 malaikat pada bagaimana Yesus akan datang kembali, adalah berita penting dari sorga yang sangat bernilai untuk dinantikan di dalam percaya penuh tanpa keraguan sedikitpun.]

Adakah Yesus pernah menyinggung soal Kitab Kehidupan, sebuah perihal nama-nama yang tercatat untuk masuk ke dalam sorga dan tidak mengalami kebinasaan atau kematian kekal, kala dia berada di bumi ini?  Ada satu  catatan penting, bagaimana sebuah nama tercatat di sorga dalam sebuah hal yang menggembirakan, ini adalah  cara lain menunjuk pada kitab kehidupan,:

Lukas 10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

NIV However, do not rejoice that the spirits submit to you, but rejoice that your names are written in heaven."

KJV Notwithstanding in this rejoice not, that the spirits are subject unto you; but rather rejoice, because your names are written in heaven.

NET Nevertheless, do not rejoice that the spirits submit to you, but rejoice that your names stand written in heaven."

Jika ditanyakan, apakah penyebab nama seseorang itu tercatat [seperti pada sebuah buku] di sorga, maka Yesus tidak menyebutkan terkait pada mujizat yang baru saja dilakukan oleh para murid [Lukas 10:17-18], namun pada apa yang telah Bapa lakukan  terhadap mereka:

Lukas 10: 21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.

KJ In that hour Jesus rejoiced in spirit, and said, I thank thee, O Father, Lord of heaven and earth, that thou hast hid these things from the wise and prudent, and hast revealed them unto babes: even so, Father; for so it seemed good in thy sight.

NET On that same occasion Jesus rejoiced in the Holy Spirit and said, "I praise you, Father, Lord of heaven and earth, because you have hidden these things from the wise and intelligent, and revealed them to little children. Yes, Father, for this was your gracious will.



Apakah yang disembunyikan itu?
Lukas 10:21 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."

Apa yang tersembunyi adalah: misteri mengapa seseorang  dapat beriman kepada Yesus Kristus? Misteri   yang tetap menjadi  rahasia bagi orang-orang pada umumnya, namun misteri itu tidak lagi menjadi  rahasia bagi orang-orang yang telah dijadikan beriman kepadanya
Tercatat di sorga adalah misteri dan rahasia, namun bukan lagi rahasia dan teka teki kebenaran kala Yesus menyingkapkannya, Yesus adalah kunci, mengapa seseorang dapat berada didalam kitab itu:
tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu [dengan demikian, seseorang yang diperkenan oleh Anak untuk mengenal siapakah dia sesungguhnya, sebagaimana Bapa, secara ketat bertaut dengan tertulisnya nama seseorang. Yesus dengan demikian menjadi penulis  nama seseorang  tercatat di sorga- ini harus dikatakan demikian, sebab  kepada siapa Yesus berkata saat itu, adalah kepada para murid yang beriman dan bertindak di dalam imannya pada kuasa yang mereka terima dari Kristus].
Misteri dan rahasia bagaimana seseorang dapat mengetahui siapakah Anak [yang sangat rahasia! Sebab dikatakan: tidak ada yang tahu siapakah Anak selain Bapa. Mengetahui siapakah Anak, sebagaimana Bapa, dengan demikian sangat penting dalam pandangan sorga: “ dan orang  yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.”]

Mengetahui siapakah Yesus, oleh Yesus sendiri dikatakannya sebagai hal yang sungguh membahagiakan dan sungguh dinantikan oleh para nabi. Ini sebuah kalimat pernyataan yang sangat luar biasa, sebab dia menautkan  keilahian Allah sebagai milik kepunyaannya  pada penantian dirinya dan pengenalan dirinya. Penantian dan pengenalan dirinya dengan demikian adalah ilahi oleh sebab merupakan hal yang telah ditetapkan oleh Bapa, diungkapkannya rahasia itu kepada para nabi-Nya:

Lukas 10:23-24 (23)Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.(24) Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Perihal banyak nabi yang menantikan Yesus:


Ibrani1:1  Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

1Petrus 1:9-10 (9)karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. (10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.

Perhatikan, senantiasa ada eksklusivitas kala berbicara siapakah Yesus. Eksklusivitas itu dimulai dari pernyataan Yesus sendiri:
-Hanya Bapa yang tahu siapakah dirinya
-Hanya orang yang kepadanya dia berkenan untuk menyatakan dirinya, akan tahu

Relasi Yesus dengan Bapa, adalah eksklusif, maka, demikian juga dengan siapakah Yesus mau atau berkenan atau senang untuk berhubungan atau membangunkan relasi iman, pasti akan bersifat eksklusif.  Dimulai dari pada siapa sajakah yang dapat mengenal dirinya.

Eksklusivisme itu berpusat pada relasi antara Yesus  terhadap siapa yang dapat beriman kepadanya [bukan saja mengenalnya sebagaimana Bapa], semacam inilah yang terus berlanjut dibangun oleh Yesus Kristus:
Yohanes 6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."

Ekslusivisme di sini  bukan berpijak pada  apapun yang dapat dipandang atau dinilai sebagai keistimewaan yang dimiliki atau dihasilkan manusia di dalam konteks apapun [normatif, moralitas, atau pun keselarasan dengan kebenaran Taurat], namun semata pada apa yang dilakukan oleh Bapa. Bapa di dalam relasinya dengan Yesus Kristus :“tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak.” Bapa hanya memandang Yesus terkait kepada siapakah manusia-manusia yang berada didalam genggamannya harus datang kepada Yesus. Hanya Yesus, dan tidak ada alternatif lainnya. Baik Bapa dan Anak bersifat eksklusif terkait bagaimana beriman kepada-Nya. Bapa secara eksklusif menetapkan Anak sebagai  yang dikehendakinya agar setiap manusia datang dan percaya melalui tindakan  penyerahan yang dilakukan Bapa; sementara Anak secara eksklusif hanya akan menerima siapa yang diserahkan kepadanya oleh Bapa, Yesus hanya akan menerima bila Bapa memang menghendaki dirinya untuk menerima  orang tersebut. [relasi yang eksklusivitas semacam ini dapat anda pelajari dalam artikel ini]


Eksklusivitas ada pada  bagaimana seseorang dapat mengenal siapakah Anak; eksklusivitas ada pada bagaimana seseorang dapat datang kepada Yesus untuk beriman, dan tentu saja, eksklusivitas ada pada siapakah yang tercatat di sorga, sangat ditentukan dan terjadi di dalam relasi para murid- orang-orang percaya dengan Yesus Kristus : "bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." Terdaftar di sorga ada dalam relasi Yesus dengan murid-muridnya, sebuah eksklusivitas dalam 2 kategori tertutup telah sekaligus dinyatakan oleh Yesus: a.dalam relasi keberimanan terhadapnya dimana hal ini hanya terjadi jika Bapa menyerahkan mereka kepadanya dan Anak berkenan menyatakan siapakah dirinya pada saat yang sama, dan b. Yesus adalah penentu pasti ketercatatan nama mereka, dan pernyataan bersukacitalah adalah sebuah "statement" yang luar biasa menyangkut kepastian dan keamanan ketercatatan mereka: bersukacitalah, jangan kuatir. Sebuah dasar yang kokoh sebab sejak semula hal-hal semacam ini bermula dari sebuah eksklusivitas yang "Grand" atau megah: diciptakan oleh Bapa dan Anak.


Apakah yang dapat kita pelajari, dan apakah kaitannya dengan kitab kehidupan? Kitab kehidupan berbicara mengenai Yesus Kristus, tidak pernah yang lain:
Wahyu 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Kitab kehidupan berkaitan dengan orang yang diakui oleh Yesus dihadapan Bapanya. Ini kembali relasi antara Yesus dengaan Bapa; dan juga relasi Yesus dengan orang yang beriman kepadanya. Sebuah eksklusivitas dinyatakan oleh  Yesus kepada jemaat –gereja-Nya di Sardis [3:1]

Wahyu 13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya[binatang], yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Perhatikan, yang tidak tertulis sejak dunia dijadikan bukan saja tidak percaya kepadanya, namun memerangi orang-orang kudus- beriman kepada Yesus[13;7] dan pengikut binatang yang diberi kuasa untuk menghujat Allah [13:3-6]

Wahyu 17:8 Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.

Perhatikan, senantiasa mereka yang tidak tercatat didalam kitab kehidupan, diasosiaasikan dengan binatang tersebut. Ini bertolak belakang dengan  mereka yang tercatat di dalam kitab kehidupan akan diasosiasikan dengan Yesus dan Bapa, sebagaimana pada 3:5

Wahyu 20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Saya sudah jelaskan pada bagian R, bahwa ada 2 macam penghakiman, namun hanya satu yang menuju keselamatan: mereka yang tercatat di dalam kitab kehidupan, mereka yang memiliki relasi dengan Anak dan dengan Bapa.

Wahyu 20:1-11 akan memperlihatkan dua kelompok manusia: manusia yang mati karena imannya kepada Yesus dan manusia yang mati sebagai sekutu sang Iblis. Pada Wahyu 20:6 sangat jelas status orang-orang beriman kepada Yesus itu: kematian yang kedua itu tidak berkuasa atas mereka!

Hanya orang-orang yang diakui oleh Yesus dihadapan Bapa atau tercatat di dalam kitab kehidupan saja yang luput dari kematian kedua [20:15]

Hal terpuncak adalah: kitab kehidupan senantiasa berkait dengan kekudusan dan Anak Domba. Saya telah memaparkan, bagaimana Wahyu menunjukan  pengudusan itu berlangsung pada orang-orang percaya: oleh darah Anak Domba!

Sekali lagi pada kitab kehidupan ada eksklusivitas yang dibangun oleh relasi Anak dan bapa,  yang membangun relasi eksklusif antara Anak dan orang-orang percaya.

Kitab kehidupan itu sendiri secara jelas dan keras menyatakan sebuah tindakan kedaulatan Allah dalam melakukan predestinasi pada siapa-siapa yang tidak tercatat pada kitab kehidupan atau  mereka yang tidak diakui oleh Yesus dihadapan Bapa, sehingga mereka adalah sekutu binatang itu dan mendapatkan bagian  kesudahannya bersama dengan binatang itu, demikian juga pada mereka yang tercatat, sebagaimana juga telah saja sajikan pada bagian sebelumnya, seperti dinyatakan oleh Kitab Wahyu itu sendiri: " bersukacitalah karena ada namamu ada terdaftar di sorga."

Wahyu 13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Wahyu 17:8  Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.

Secara bersamaan, ini menjelaskan mengenai bagaimana seseorang tercatat  dan tidak tercatat dan kapankah pencatatan itu? Allah melakukan pencatatan itu sejak dunia dijadikan, ini menunjukan tepat pada saat Allah baru saja mau  memulai penciptaan-Nya, Dia telah memiliki catatan atas siapa saja yang tidak tercatat di dalam kitab kehidupan atau mereka yang tak diakui oleh Anak dihadapan Bapa.

Sehingga menyatakan : Harus diingat bahwa Alkitab tidak berkata tegas bahwa mereka yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan, adalah hanya mereka yang mendengar Injil atau diselamatkan oleh iman (Wah 20:12-15), adalah sebuah kesalahan sangat fatal oleh pendeta Erastus Sabdono.


                                                                  AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN

No comments:

Post a Comment