Pages

25 March 2015

Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus(7)



Oleh: Martin Simamora

Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus(7)


Bacalah lebih dulu bagian 6

Tak ada yang lebih janggal untuk melihat interaksi-interaksi Sang Pemberi Hidup-Yesus Kristus, berdialog dengan mereka yang mencari hidup, jenis hidup yang hanya dapat diberikan oleh Yesus sebab memang hanya di dalam dia ada kehidupan:

Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.-Yohanes1:4


Tak adakah siapapun  yang bertanya jawab dengan Yesus dapat melihat bahwa didalam dia Yesus Kristus  ada hidup, atau tak adakah siapapun yang dapat  melihat bahwa dia adalah Sang Penyelamat yang datang dari Allah, selain Yohanes Pembaptis (Yoh 1:29), Simeon(Lukas 2:25-32, 34-35), nabiah Hanna (Lukas 2:36-38) dan Elizabeth (Lukas 1:39-45)? Mengapa masih mencari hidup di dalam  hukum Taurat atau apa yang dapat atau harus kuperbuat/kuperjuangkan, sementara mereka sedang berbicara dengan Sang Pemilik dan Pemberi hidup. Mengapa  tak melihat hidup yang telah tersedia di dalam Yesus, namun malah mencari hidup yang tak tersedia di dalam hukum Taurat atau perjuangan-perjuanganmu yang bagaimanapun? Betapa janggal dan melampaui apapun yang dapat disebut janggal.


Mengapa Yohanes Pembaptis dapat mengenali siapakah Yesus sesungguhnya tanpa perlu bertanya jawab teologis dengannya seperti halnya para ahli Taurat? Mengapa Elizabeth bahkan dapat mengenai  siapakah Yesus sesungguhnya yang bahkan masih berada di dalam kandungan? Mengapa nabiah Hana, seorang janda berusia 84 tahun dapat mengenali siapakah Yesus sesungguhnya sebagai Sang Pembebas? Dan mari kita lihat apakah yang dikatakan oleh Simeon mengenai Yesus:

Lukas 2:25- 32 (25)Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,(26) dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.(27) Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,(28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya(29) Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,(30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,(31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,(32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."


Semua Manusia Dipenjara Oleh Kegelapan & Membutuhkan Pembebasan Untuk Melihat dan Percaya Kepada Sang Terang
Mengapa Yohanes Pembaptis dapat mengenali siapakah Yesus? Sebab Tuhanlah yang membuatnya untuk mengenali Yesus Sang Terang (Yohanes 1:6-7); Mengapa nabiah Hana dapat mengenali Yesus? Sebab Tuhanlah yang membuat Hana untuk  mengenali Yesus Sang Pembebas (Lukas 2:37-38); Mengapa BAHKAN Elizabeth dapat mengenali Siapakah sesungguhnya anak didalam kandungan Maria? Sebab  Tuhanlah yang membuat Elizabeth dapat mengenali dan  percaya kepada Yesus dan siapakah Yesus sesungguhnya- bahkan saat masih berada di dalam kandungan (Lukas 1:40-43).


Sangat menakjubkan ada manusia-manusia  tertentu yang dapat mengenali siapakah Yesus sesungguhnya, bahkan dapat mengenali Yesus sejak masih di dalam kandungan! Ini menakjubkan oleh  hal-hal berikut ini, bahwa terkait Yesus:

(1)Dunia tidak mengenalinya, sekalipun telah ada di dalam dunia ini (Yohanes 1:10)
(2)Ia bahkan ditolak oleh orang-orang yang menerima janji Allah mengenai kedatanganya(Yohanes 1:11)
(3)Semua manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, tanpa kecuali (Yohanes 3:19)


Itulah sebabnya kita akan menemukan sebuah faktor tunggal dan mulia pada tokoh-tokoh seperti Elizabeth dan Simeon sebagai penyebab  tunggal mengapa mereka dapat melihat dan percaya kepada Yesus. Sebuah kontras dengan, misal: orang kaya dan seorang  ahli Taurat yang sekalipun mengalami interaksi yang panjang dan kompleks bahkan bertanya jawab hingga pada tatar teologia  yang jauh dari sederhana, namun tak juga melihat kesejatian siapakah Yesus? Tak peduli bagaimana Yesus menjawab mereka dan tak peduli bagaimana Yesus mengadakan tanda-tanda mujizat tak akan serta merta membuat banyak orang menjadi percaya kepadanya bahwa dia adalah “Sang Mesias Sang Terang Sang Pembebas Sang Rabbi Sang Pemimpin.” Yesus hadir dihadapan mereka, Yesus berkata-kata panjang lebar dengan mereka, Yesus mengadakan tanda-tanda dalam pelayanannya tak serta merta membuat mereka dapat melihat siapakah Yesus. Bahkan sekalipun Yesus berkata mengenai siapakah Dia, tak membuat manusia-manusia akan mengalami sebuah proses berpikir otonomi terlepas dari Yesus, yang jernih dan proses menimbang yang melahirkan keputusan yang tepat: percaya kepadanya dan menerima dia sebagaimana dia telah mendeklarasikan dirinya. 


Ini bukan soal kemampuan manusia untuk berpikir dan menimbang, ini bukan soal kecerdasan siapapun untuk dapat merenungkan semua teks-teks suci di dalam semua kitab Musa, kitab nabi-nabi dan Mazmur yang menuturkan sebuah masa nun jauh kala Yesus Sang Mesias datang ke dunia ini kepada bangsa itu. Bukan sama sekali kemampuan memilih dan bukan sama sekali kehendak bebas manusia untuk memutuskan sebuah penolakan atau penerimaan. Lihatlah pada Simeon, Elizabeth, nabiah Hana, dan lihatlah Simeon. Pada mereka kita hanya melihat Allah sebagai faktor tunggal dan kudus yang menggerakan mereka untuk berkata, untuk pergi mendatangi Yesus dan untuk kemudian berkata-kata di depan banyak orang akan siapakah Yesus. Allahlah yang membangkitkan iman didalam mereka sehingga mereka bersukacita dan berbahagian untuk segera menutup mata.


Harus dikatakan juga bahwa tak bisa dikatakan faktor manusia yang bagaimanapun (kehendak bebas, kemampuan memilih, kemampuan intelektual, pertimbangan nurani dan lain sebagainya) sebagai   yang  TERTINGGI menentukan apakah seseorang akan menolak atau menerima Yesus. Sekali lagi, mari perhatikan hal berikut ini:

(1)Semua manusia membutuhkan terang. Sebuah realita bahwa semua manusia berada di dalam kegelapan

Yohanes 1:9 Terang (phos) yang sesungguhnya(alēthinon atau sumber terang itu pada dirinya), yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.


(2)Tak ada satupun bagian dari manusia itu yang tak berada didalam kegelapan, termasuk kecermelangan seseorang dalam berpikir, kebijaksanaan manusia didalam menimbang, dan kemurnian nurani seorang manusia pun tak terkecualikan berada di dalam kegelapan dan membutuhkan terang dari Sang Terang.


Lukas 11:35  Karena itu perhatikanlah supaya terang (phōs) yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.
Teks ini(11:35) bukan hendak mengatakan bahwa Sang Terang dapat menjadi redup hingga akhirnya menjadi kegelapan. Ini penting diperhatikan sebab  Yohanes 1:5 berkata bahwa kegelapan tidak menguasai terang (phōs) itu! Sehingga Yohanes 1:5 harus menjadi pertimbangan penting kala membaca Lukas 11:35 sehingga kita dapat memahami bahwa  Sang Terang yang ada di dalam diri orang percaya tidak akan dapat diredupkan sehingga menjadi kegelapan. Untuk menolong, pada teks iterlinearnya kita akan melihat bahwa terang itu tidak dapat menjadi kegelapan seolah takluk, namun orang dapat menyangka dia memiliki terang namun kegelapan adanya (didalam dirinya):



Σκόπει          οὖν,          μὴ  τὸ       φῶς  τὸ        ἐν  σοὶ  σκότος    ἐστίν
Skopei          oun            to       phōs to        en  soi   skotos    estin
Take heed       therefore    lest   the      light   that[is]  in    you   darkness  be
Berhati-hatilah  karena itu   jangan sampai terang yang ada di dalam mu kegelapan adanya


Sebagai pembanding, mari kita meninjau bagaimana Alkitab bahasa Inggris versi lain menuliskan bagian ini:

NIV  See to it, then, that the light within you is not darkness. [Amatilah terang itu, bahwa terang didalammu bukan kegelapan]
KJV Take heed therefore that the light which is in thee be not darkness.[Berhati-hatilah karena itu bahwa terang yang di dalam mu  janganlah  kegelapan]
Holman Christian Bible Standard Take care then, that the light in you is not darkness.[Jadi berhati-hatilah, bahwa terang di dalammu bukan kegelapan]
Aramaic Bible in Plain English “Take care therefore lest the light that is in you is darkness”[Karena itu berhati-hatilah jangan sampai terang yang ada di dalam mu adalah kegelapan]




Lukas 11:36 Jika seluruh (olon- komplit, tak ada yang tidak) tubuhmu (sōma- tubuh jasmaniah/daging) terang (phōteinon) dan tidak ada bagian yang gelap (skoteinon- full of darkness/penuh kegelapan), maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita menerangi engkau dengan cahayanya."


Teks ini menunjukan tak ada bagian dari manusia itu yang lepas dari kegelapan, termasuk kehendak bebasmu, nuranimu, kebriliananmu, hikmatmu dan kedalaman pertimbangan-pertimbanganmu sangat membutuhkan terang. Sang Terang memandang dirimu sepenuhnya di dalam kegelapan, tak peduli anda diakui oleh dunia sebagai seorang berhikmat dan seorang sangat rendah hati dan penuh kasih kelembutan. Jika anda tak memiliki terang itu atau terang tak ada di dalam dirimu maka anda gelap seluruhnya. Kegelapan menyanderamu dan anda tak dapat berbuat apapun. Anda tak dapat melihat Yesus untuk kemudian datang dan percaya kepada Yesus. Seperti orang kaya dan seorang ahli Taurat yang   berjuang mendapatkan hidup dari Hukum Taurat dan menolak  Sang Terang yang sedanh berbicara dengannya.


Itu terjadi sebab memang kegelapan menguasainya seutuhnya. Betapa penjara kegelapan membelenggu segenap manusia dan betapa manusia memang membutuhkan Sang Pembebas.



Manusia-Manusia Dalam Kegelapan Membantah Sang Terang
Kita sejauh ini telah melihat perbantahan manusia-manusia terhadap Yesus Sang Mesias Sang Terang Sang Rabbi, dan pada  keseluruhan pelayanan Yesus memang kita akan melihat betapa Yesus begitu  kerap diliputi perbantahan atau konflik-konflik keras dan tajam. Alkitab saya dan anda pada akhirnya puncah pembantahan terhadap nya adalah peristiwa salib.

Adalah Simeon selanjutnya di dalam pimpinan Roh Kudus yang  menyatakan bahwa memang kedatangan Sang Terang akan melahirkan perbantahan-perbantahan. Sebuah penguatan pada realita dunia yang dikuasai kegelapan ini, bahwa kegelapan mebuat manusia-manusia tak menyukainya, tak mengenalinya (Yohanes 1:10-11). Mari kita lihat apa yang dikatakan oleh Simeon kepada Maria mengenai anaknya. Seolah mempersiapkan Maria akan apa yang dialami oleh puteranya tersebut:


Lukas 2:34-35 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan—(35)dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."


Yesus telah ditentukan (keitai- dikhususkan atau ditempatkan atau telah didestinasikan):

(1)Untuk menjatuhkan dan membangkitkan: banyak orang Israel
(2)Untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (antilegomenon= berkata melawannya untuk mengontradiksikan, melawannya)
(3)Menjadi suatu pedang (romphaia, pedang besar dan lebar) yang menghujam membelah(dieleusetai) jiwamu supaya menjadi nyata pikiran (dialogismoi, pertimbangan pikiran) hati (kardiōn= hati atau maksud, manusia jiwa)banyak orang.


Ketika terang masuk ke dalam kegelapan maka tak terhindarkan sebuah “clash” atau benturan yang keras. Dan apa yang dapat dikatakan mengenai Yesus? Dia memang terkenal sebagai pembuat mujizat, sebagai pemberi makanan. Tetapi Yesus juga dituding sebagai penghasut rakyat Yahudi (Lukas 23:1-2) dan penghujat Tuhan (Yohanes 10:30-33) sebagai akibat tanya jawab atau interaksi-interaksi antara dirinya dengan para ahli Taurat, orang Farisi dan orang banyak. Mari kita melihat sejumlah segmen kehidupan Yesus terkait hal ini:


Penyembuhan di kolam Betesda pada hari Sabat:

Yohanes 5:5-18 (5)Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.(6) Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"(7) Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."(8) Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."(9) Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.(10) Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."(11) Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."(12) Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"(13) Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.(14) Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."(15) Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.(16) Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.(17) Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."(18) Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.


Saya berharap anda mau meluangkan waktu untuk membaca  teks panjang ini. Saya tak akan menjelaskannya secara panjang lebar pada kesempatan ini, namun saya hendak memberikan sebuah pernyataan singkat untuk membantu anda merenungkan dan memahami Yesus Sang Terang ketika masuk kedalam kegelapan maka sebuah pergolakan dahsyat menyapu habis setiap manusia gelap yang berupaya membangun kebenaran sendiri, yang menyangka didalam dirinya  berdiam terang namun ternyata kegelapan. Sehingga kita melihat sebuah  upaya pembunuhan oleh sebab perbantahan  Sabat antara Sang Mesias Sang Rabbi Sang Terang Sang Pemimpin Yesus Kristus dengan para ahli Taurat.



Berikutnya, sebuah episode lainnya yang secara menyolok menunjukan bagaimana Yesus menjadi sebagaimana yang telah disampaikan oleh Simeon:

Yesus Meninggalkan Orang-Orang Farisi, tetap berada didalam kegelapan

Markus 8:11-  Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.


Yesus tidak menggubris mereka sebab Yesus  juga  telah ditentukan untuk menjatuhkan banyak orang-orang Israel. Perhatikan “Aku berkata  kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Ia meninggalkan mereka.




Yesus Datang Sebagai Hakim Untuk Membutakan orang yang menyangka dapat melihat tanpa Yesus Sang Terang (menyangka memiliki terang tanpa memiliki Yesus)

Yohanes 9:39-40 Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta." Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?" Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."



Anda harus memahami bahwa orang-orang Farisi ini baru saja melihat sebuah perbuatan Yesus di hari Sabat, menyembuhkan seorang buta namun berani berkata:

Yohanes 9:14-16 (14)Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.(15) Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."(16) Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.


Orang-orang Farisi ini telah berani menghakimi Yesus, mereka berani berdiri sebagai hakim-hakim yang berlagak melek kebenaran, namun tak dapat  melihat siapakah Yesus sejatinya dan tak dapat melihat kebenaran didalam tindakan Sang Logos yang  berinkarnasi itu??  Perhatikan poin-poin ini:

(1)Orang Farisi menghakimi Yesus :”Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.”
(2)Orang Farisi menghakimi Yesus: “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?”


Oleh orang-orang Farisi Yesus Sang Mesias Sang Rabbi Sang Terang Sang Pembebas telah dihakimi sebagai: tidak berasal dari Allah dan seorang berdosa. Mereka berpikir melihat benar namun kenyataannya tidak. Sayang sekali mereka bersikukuh memiliki terang. Perhatikan, sekalipun mereka memiliki kitab Musa namun mereka tidak akan dapat memahami terang ilahi didalam kitab Musa yang menunjuk pada Yesus, mereka membutuhkan Yesus sang Terang agar mereka ketika membaca kitab-kitab mereka akan berjumpa dengan Yesus:

Lukas 24:44-45  Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.


Itu sebabnya Yesus berkata kepada mereka aku datang sebagai hakim supaya barang siapa yang dapat melihat menjadi buta, maksudnya jika manusia menyangka memiliki terang tanpa Yesus Sang Terang maka kebutaan mematikan akan tinggal tetap   bagi mereka.




Tak Memadai Sama Sekali! Sekalipun Seorang Guru Kitab Suci Untuk Dapat Masuk Ke Dalam Kerajaan Sorga.
Apa yang akan kita baca berikut ini merupakan sebuah dialog yang unik antara seorang Guru Israel bernama Nikodemus dengan  Yesus Sang Guru Sang Mesias Sang Pembebas. Saya  hanya akan menyajikan  serangkain ayat yang mengisahkannya untuk anda baca, pelajari dan renungkan.


Sebelumnya saya ingin mengatakan bahwa ada  sebuah kemungkinan Nikodemus ada diantara  mereka yang takjub kepadanya:


Lukas 2:46-47  Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.

Matius 7:28-29 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.


Lukas 5:17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.


Namun, saya tidak hendak mengajak anda berspekulasi atas hal-hal yang tidak diinformasikan secara spesifik terkait mengapa  Nikodemus melakukan kunjungan khusus pada sebuah waktu khusus untuk kepentingan dirinya sendiri. Kita dapat mengatakan bahwa Yesus telah menjadi gravitasi utama kehidupan rohani dan keagamaan Yahudi baik dalam penentangan  hebat maupun dalam penerimaan tersembunyi.


Sekarang  mari kita melihat Guru Israel  bernama Nikodemus yang sedang berdialog dengan Yesus:



Yohanes 3:1-2 (1) Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.(2) Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."

Perhatikan Nikodemus dan bandingkan dengan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang menilai Yesus bukan dari Allah dan seorang berdosa.


(3) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Apa yang menarik adalah jawaban Yesus terhadap pengakuan Nikodemus. Yesus berkata jika seseorang tidak dilahirkan kembali, tidak dapat melihat  Kerajaan Allah (basileian atau kedaulatan/kerajaan. Tidak dapat (dunatai) adalah terkait memiliki kuasa untuk dapat melihat Kerajaan Allah; memiliki kuasa untuk dapat melihat oleh Yesus bertaut tanpa dapat dipisahkan dengan gennēthē atau diperanakan atau dilahirkan kembali dari  atas atau sorga (anōthen). Jawaban Yesus ini sangat identik dengan bagaimana rasul Yohanes dalam pembukaan injilnya  menuliskan perihal sejenis ini:

Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;



(4) Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

Apa yang dikatakan oleh Yesus telah menjadi sebuah kesukaran yang teramat pelik, Nikodemus  telah kehilangan atau tersesat untuk dapat mengikuti perkataan Yesus. Perkataan Yesus  telah menjadi terlampau mulia untuk dapat dipahami kedalamanya selain kulit luarnya; perkataan Yesus diluar kuasa dirinya untuk memahaminya sementara kegelapan masih menguasai dirinya. Matanya melihat dan telinganya mendengar tetapi tetap saja keliru.



(5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Yesus sedang menegaskan kembali kepada Nikodemus bahwa manusia harus mengalami perubahan fundamental yaitu sebuah keberadaan yang sama sekali baru bahwa yang lama  harus lenyap. Dan perubahan fundamental yang dimaksud oleh Yesus dilakukan dan dikerjakan oleh Tuhan



(6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Apa yang sedang Yesus bicarakan, sama sekali mengenai pekerjaan Allah. Bahwa seorang  harus dilahirkan oleh Roh untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Ini bukan apa yang dapat dilakukan oleh daging, ini bukanlah peristiwa manusiawi dan kekuatan manusia. Masuk ke dalam kerajaan Allah atau memiliki kehidupan kekal  bersama dengan Allah tidak sama sekali dengan apa yang dapat kuperbuat, sebagaimana yang pernah ditanyakan oleh seorang kaya dan seorang ahli Taurat.

Ini memang sukar untuk menerima bahwa kemanusiaanmu tak berperan sama sekali dalam peristiwa dilahirkan oleh Roh. Orang harus mengingat bahwa Yesus berkata mengenai dirinya adalah Sang Terang dan semua orang membutuhkan terang atau semua orang berada didalam kegelapan. Orang juga harus mengingat bahwa kegelapan itu meliputi segenap tubuhmu segenap keberadaanmu, sebuah situasi  yang membuat manusia tak berdaya sebab dosa atau kegelapan yang menguasai setiap ruang  dan pojok kemanusiaanmu pada setiap aspeknya. Itu sebabnya Yesus berulang kali berkata harus dilahirkan, dilahirkan  kembali (dari atas) oleh Roh



(7)Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
Yesus kembali menegaskan kepada Nikodemus bahwa  dia harus dilahirkan kembali,dan itu hanya dapat terjadi jika Roh melahirkannya kembali untuk dia dapat menjadi seseorang yang dapat  masuk ke dalam kerajaan Allah.

Memiliki kehidupan kekal tidak dapat dengan sebuah peristiwa yang dilahirkan oleh  daging, tidak bisa dengan melakukan perbuatan-perbuatan  terkait hukum Taurat, tak terkait dengan perjuangan-perjuanganmu untuk menaklukan kedaginganmu sehingga anda akan mengalami kelahiran baru, sebagaimana sebelumnya diupayakan oleh seorang kaya dan seorang ahli Taurat dan telah dinyatakan gagal oleh Yesus, sebab itu sebuah kemustahilan bagi manusia untuk masuk ke dalam kerajaan sorga oleh usaha-usahanya sendiri atau melalui sebuah perjuangan agar anda pantas atau dipantaskan untuk masuk. Kita sudah melihat hal ini telah ditunjukan oleh Yesus pada bagian-bagian sebelumnya.



Kepada Nikodemus, Yesus mengatakan hal yang sama:
Yohanes 3:9- (9)Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"

Tidakkah ada banyak diantara orang Kristen yang tak dapat menerima penjelasan Yesus dan masih bersikukuh bahwa kelahiran baru melibatkan peristiwa yang bersifat daging. SEKALIPUN Yesus berkata peristiwa DILAHIRKAN KEMBALI   OLEH ROH BUKAN OLEH DAGING! Bukankah ada pendeta Kristen atau pemimpin Kristen atau  guru-guru Kristen yang meracik “bumbu” baru bahwa DILAHIRKAN KEMBALI adalah  oleh upaya-upayamu agar  berkenan kepada Allah sehingga dapat dilahirkan kembali.

Sekarang tampil guru-guru Kristen moderen yang mengajarkan kepada jemaat-jemaatnya, bahwa tanpa dilahirkan (sebab untuk dilahirkan kembali adalah proses yang melibatkan upaya-upaya atau perjuang manusia untuk sampai pada titik dilahirkan oleh Roh) kembali dia masih memiliki terang, tanpa dilahirkan kembali dapat memiliki pemahaman benar dan melihat benar. Sebuah pengajaran yang bengkok, bahkan tak ada bedanya dengan orang-orang yang berdebat dengan Yesus. Tak ada bedanya dengan orang kaya dan seorang ahli Taurat yang telah kita pelajari.



(10) Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?(11) Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.

Nikodemus pada akhirnya meragukan dan tidak menerima kesaksian Yesus terkait keharusan dilahirkan baru yang mutlak oleh pekerjaan Roh. Nikodemus tidak menerima kesaksian kami. Siapakah kami yang dimaksud oleh Yesus? Mari saya kutipkan bagian 2, terkait “kami” dari serial ini, untuk menjadi kata mata memandang pernyataan Yesus dengan menggunakan kata “kami.” Dia dan Siapa?
Yohanes 8:16
“...sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.”

Ini, teks ini adalah penjelasan Yesus yang sangat terkait dengan apa yang dituntut hukum Taurat, sebagaimana  Yesus sendiri katakan:


Yohanes 8:17
Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;[bandingkan dengan Ulangan 19:15]


Dengan kata lain keputusan Yesus dalam penghakiman itu  bukan keputusannya seorang diri namun Yesus memutuskannya bersama dengan Bapa yang mengutusnya; bahwa kesaksian dan keputusan yang lahir dari diri Yesus merupakan keputusan yang juga dikehendaki oleh Bapa yang mengutusnya. Pola semacam ini juga termasuk kesaksian diri Yesus akan siapakah dia. Ketika dia berkata bahwa dia  diutus oleh Bapa maka dalam hal ini Bapa pun bersaksi demikian; kala dia bersaksi bahwa dia adalah terang dunia (Yohanes 8:12) saat semua hakim itu pergi, pun dalam hal ini Bapa bersaksi hal yang sama.


Ini  adalah sebuah kemutlakan yang tak dapat digeser didalam dunia yang dikuasai kegelapan total (sekali lagi anda harus memperhatikan realitas yang disingkapkan Injil Yohanes 1:4-5,9-11 dan ayat 12) sehingga manusia sangat bergantung pada tindakan Allah. Anda juga harus mengingat bahwa ketika masuk kedalam kerajaan sorga diletakan pada apa yang harus diupayakan manusia maka itu adalah sebuah kemustahilan, Yesus berkata bahkan “lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum.” Kita sudah melihatnya melalui serial singkat ini, sebuah serial yang menunjukan betapa Yesus adalah sentralitas mutlak dan satu-satunya. Bukan saja dia satu-satunya jalan keselamatan namun  bagaimana seseorang begitu bergantung pada Allah untuk diselamatkan adalah sebuah satu-satunya yang absolut, oleh sebab satu hal: anda sepenuhnya dibelenggu kegelapan dan membutuhkan terang. Jangan sampai anda menyangka memiliki terang padahal kegelapan yang anda miliki, sebab terangmu adalah upaya-upaya manusiamu dan hikmat manusiamu, jadi  berhati-hatilah!

Selamat membaca dan merenungkan. Kita akan berjumpa kembali pada kesempatan mendatang di dalam kasih setia  dan kemurahan Tuhan bagi saya dan anda.

Bersambung ke Bagian 8
AMIN
Segala Kemuliaan Bagi TUHAN

No comments:

Post a Comment