Pages

05 December 2013

Kebencian Tanpa Sebab - 3

Oleh:  Charles H Spurgeon



Kebencian Tanpa Sebab


Mereka membenci Aku tanpa alasan.” – Yohanes 15:25




 Bacalah lebih dulu bagian2


Beberapa orang membuat kebencian-kebencian lainnya karena mereka angkuh. Saya mengenal beberapa orang  yang dapat saya sukai sangat baik jika kekakuan semacam ini sudah tidak ada lagi pada diri mereka. Saya dapat benar-benar bersimpati dengan mereka dan mengagumi mereka andaikan mereka setidak-tidaknya tidak  memandang dirinya berharga untuk dihormati—tetapi mereka terlihat berjalan di dunia ini dengan lagak  yang angkuh! Mereka mungkin tidak angkuh—sepertinya memang sangat tidak angkuh—tetapi, seperti pepatah tua lama berkata, “ Ketika kita melihat  ekor seekor rubah terjulur keluar dari sebuah lubang, kita secara alami mengharap rubah ada disana.” Dan entah bagaimana, pikiran manusia tidak  dapat tahan dengan keangkuhan. Kita selalu  menyepak keangkuhan keluar dari benak kita. Tetapi tidak ada sama sekali hal keangkuhan dalam  Juru selamat kita. Betapa  Dia rendah hati! Mengapa Dia merendahkan diri-Nya pada apa saja! Dia mau membasuh  kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13:5).




Dan ketika Dia berjalan diantara orang banyak, tidak ada parade  tentang Dia, seolah Dia  hendak berkata pada mereka, “Lihatlah talenta-Ku, lihatlah kuasa-Ku, lihatlah kedudukan-Ku, lihatlah martabat-Ku—jika perlu—Aku lebih  besar daripada kamu.” Tidak, Dia justru duduk—ada Matius, pemungut cukai, duduk disamping Dia ( baca Matius 9:9-11)—dan Yesus tidak berpikir bahwa Dia menjadi direndahkan oleh pemungut cukai, walau dia terburuk diantara orang-orang berdosa. Dan ada seorang pelacur—Yesus berbicara dengan dia (Lukas 7:36-50).

Dia  berbicara dengan orang yang pernah dirasuk tujuh setan—Dia mengusir setan-setan itu dari dirinya (Markus 16:9). Dan yang lainnya  lagi, dengan orang yang mengidap  kusta dan Dia bahkan menyentuh penderita kusta itu (baca  Matius 8:1-4; bandingkan dengan Imamat 5:3, 2 Raja-Raja 7:3; terhadap tindakan Yesus ini bacalah Matius 5:17-18  lalu bandingkan dengan Imamat 13:3,8,10,13,17) untuk memperlihatkan betapa rendah hatinya Dia dan bahwa tidak ada keangkuhan sama sekali pada Dia. 


Oh.. dapatkah   kamu melihat sang Juru selamat, Dia adalah teladan sempurna kerendahan hati!  Tidak ada satupun  bentuk-bentuk etiket dan kesantunanmu yang mendekati Dia. Dia memiliki kesantunan sejati yang membuat kesantunan itu sendiri menyenangkan bagi semua manusia karena kesantunannya baik dan  kasih kepada semua. Tidak ada keangkuhan dalam diri sang Juru selamat dan, konsekuensinya, tidak ada apapun yang menggairahkan atau membangkitkan kemarahan orang-orang pada perihal ini. Oleh karena itulah, mereka membenci Dia “ tanpa sebuah sebab.”

Ada orang-orang lain yang tidak  terelakan dibenci karena mereka  kasar dan pemberang dan marah. Mereka terlihat seolah  mereka terlahir pada  hari yang agaknya sedang badai  gelap mengerikan dan seolah, dalam  campuran tubuh mereka, tidak ada sedikitpun vinegar (sejenis cuka untuk penyedap dan pengawet makanan) yang digunakan. Kamu tidak dapat duduk lama dengan mereka tanpa merasa bahwa kamu harus menjaga lidahmu  pada sebuah rantai  yang sangat ketat.


Kamu tidak boleh bicara bebas, atau akan ada sebuah omelan, karena mereka akan membuatmu seorang bersalah karena sebuah kata! Kamu mungkin berkata, “Orang semacam ini, tidak diragukan lagi, seorang  yang baik. Tapi sungguh, tempramennya, saya   tidak tahan dengan itu.” Dan ketika seorang pria berdiri secara menonjol dihadapan publik, dengan sebuah gaya yang sangat menjengkelkan, orang merasa cenderung untuk membencinya.

Tetapi tidak ada apapun  akan perihal ini pada  Juru selamat kita. “Ketika Dia dikritisi/ditentang dalam cara semena-mena dan amarah, Dia tidak membalas” [misal Lukas 4:30; Yohanes 5:1-16,19; Matius 12:1-14, Markus 2:23-3:6; Yohanes 8:1-11). Jika orang meludahi wajahnya, Dia tidak berkata apapun pada pada mereka (Matius 26:67-68, bandingkan dengan Markus 14: 65, Lukas 22:63-65, Meludahi adalah bentuk penghinaan luar biasa dalam kalangan Yahudi: Bilangan 12:14, ulangan 25:5-10-  terkait ini anda dapat membacaPengejekan Terhadap Yesus” di sini]. 


"Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"
Matius 26:67-68 - Kredit foto: MOCpages
Dan ketika mereka memukuli Dia (Matius 26:67), Dia tidak mengutuki mereka. Dia duduk diam saja dan menanggung cemoohan mereka. Dia telah  berjalan di dunia ini dengan  penghinaan dan  ketaksenonohan yang terus menerus ditumpahkan pada Dia. Tetapi,” Dia tidak menjawab sepatah kata” ( bacalah Matius 27:14-19).”


Dia tidak pernah marah atas hal semacam  ini, Kamu tidak akan mendapatinya marah dalam hal semacam ini, dalam membaca  kehidupan sang Juru selamat, bahwa Dia  telah mengatakan satu kata marah, menyimpan  kata-kata marah  kudus itu yang telah Dia tuangkan, seperti  minyak panas, keatas  keangkuhan kepala  Farisi (bacalah Matius 12:1-37)! Kemudian, memang benar,  Dia marah, tetapi  itu adalah marah yang kudus [ini terkait murka  Allah terhadap dosa, dan murka  terhadap dosa itu sedemikian hebat seperti digambarkan Matius 26:38, Lukas 22:44; bandingkan Mazmur 22:1 dengan Matius 27:46; terkait murka kudus ini bacalah juga Roma 3:24-26, 1 Yohanes 2:2, 1 Yohanes 4:10, Efesus 2L1-10, 1 Tesalonika 1:9-10, 1 Tesalonika 5:9; SIAPAKAH EKSEKUTOR MURKA KUDUS INI? JAWAB : YESUS Kristus- bacalah Matius 3:5-12- terutama ayat 12, memang  tujuan  utama kedatangan Yesus  ke dunia ini bukan untuk mengeksekusi murka Allah, namun Yesus terkadang menyingkapkannya seperti di Yohanes 2:13-17 dan Matius 21:12-13- ditambahkan oleh editor Anchor]!

Dengan  jiwa yang sedemikian  kasih,  baik dan lembut, orang akan berpikiran bahwa Dia akan  menjalani seluruh dunia ini semudah yang  dapat dicapai. Kebaikan  jiwanya  untuk membuat sebuah jalan yang lurus bagi kaki-Nya. Tetapi meskipun demikian, mereka telah membenci Dia! Memang benar, kita dapat berkata, “mereka telah membenci Dia tanpa sebuah alasan.”

Bersambung ke Bagian 4

Hatred Without Cause | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment