Pages

28 April 2013

KEJATUHAN MANUSIA! (Bagian 4 Selesai)


Oleh : Bob Deffinbaugh


Bacalah juga bagian 1 , bagian 2 dan bagian 3 untuk  mendapatkan pemahaman, dan ikutilah  bagian selanjutnya sehingga mendapatkan pengertian yang utuh.



Sebuah Anugerah Yang Hebat
(Kejadian 3:22-24)




Janji  yang disampaikan Setan dalam sebuah cara yang tidak langsung  telah  terwujud. Adam dan Hawa  dalam   dalam beberapa hal menjadi seperti Tuhan dalam mengetahui hal yang baik dan jahat (Kejadian 3:22). Tetapi ada sebuah  perbedaan besar juga  sejumlah kesamaan. Baik  manusia dan Tuhan telah mengetahui yang baik dan jahat, tetapi dalam sebuah cara yang  jauh sangat berbeda.



Berangkali perbedaan tersebut dapat digambarkan paling baik dalam cara ini. Seorang dokter dapat mengetahui kanker berdasarkan pendidikan dan pengalamannya sebagai seorang dokter.  Dia sudah mempelajari kanker, telah mendengarkan pengajaran-pengajaran tentang kanker, dan telah melihat kanker didalam diri pasiennya. Seorang pasien, juga, dapat mengetahui kanker tapi sebagai korbannya.  Sekalipun keduanya mengenal kanker,pasien akan berharap tidak pernah mendengar  penyakit ini. Pengetahuan  yang semacam inilah yang dimiliki Adam dan Hawa.



Tuhan telah menjanjikan keselamatan untuk  datang pada waktunya  melalui kelahiran Mesias, yang akan menghancurkan Setan.  Adam dan  Hawa berangkali tergoda untuk memperoleh hidup yang  kekal melalui memakan buah dari pohon kehidupan. Mereka telah memilih pengetahuan bukannya kehidupan. Sekarang, seperti orang-orang Israel yang sangat terlambat untuk memiliki  Kanaan ( Bilangan 14:39-45), demikian  juga dengan manusia yang telah jatuh berupaya untuk mendapatkan kehidupan melalui pohon kehidupan didalam taman.


Akan terlihat bahwa Adam dan Hawa telah memakan pohon kehidupan sehingga mereka dapat hidup selama-lamanya (ayat 22). Inilah alasan  Tuhan mengusir mereka keluar dari taman (ayat 23). Dalam ayat 24 “menuntun keluar” dua manusia tersebut  secara lebih dramatis disebut “ mengusir.” Menempatkan di pintu masuk taman itu kerubim dengan pedang berapi.

“Betapa kasar dan kejam ,” beberapa orang akan  menjadi tergoda untuk memprotes. Dalam jargon hukum dewasa ini, hal ini berangkali akan disebut “penghukuman yang kasar dan tidak lazim.” Tetapi pikirkanlah sejenak, sebelum anda bicara secara  gegabah. Apakah yang  dapat terjadi jika Tuhan tidak mengusir pasangan ini dari taman dan  melarang kepulangannya? Saya dapat  menjawab dalam satu kata—neraka. Neraka memberikan  apa yang manusia inginkan dan pantas dapatkan (bandingkan dengan Wahyu 16:6) untuk selama-lamanya. Neraka adalah menghabiskan kekekalan didalam dosa, terpisah dari Tuhan :


Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya ( II Tesalonika 1:9)


Kesimpulan


Saya tidak bisa  berhenti memikirkan kata-kata Paulus ketika saya membaca bab ini, “Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya” (Roma 11:22)



Ada dosa dan  ada penghukuman.  Tetapi  bab ini ditautkan dengan anugerah. Tuhan mencari  orang-orang berdosa. Dia  telah menghukum mereka juga, tetapi dengan sebuah janji keselamatan yang akan datang. Dan menjauhkan mereka dari neraka di bumi, Tuhan menyediakan kepada mereka sebuah penutup untuk saat itu dan penebusan penuh pada waktunya. Betapa hebatnya sang Juru selamat!



Sebelum kita mengarahkan perhatian kita pada aplikasi  bab ini kepada kehidupan-kehidupan kita, pertimbangkan untuk sesaat apakah makna nas ini bagi orang   di masa Musa.  Mereka telah dibebaskan dari Mesir dan telah diberikan Hukum. Mereka belum juga masuk kedalam tanah yang telah dijanjikan.



Maksud  Kitab Musa ( yang mencakup Kejadian) diberikan  ada didalam  Ulangan bab 31:
(24) Ketika Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan,(25) maka Musa memerintahkan kepada orang-orang Lewi pengangkut tabut perjanjian TUHAN, demikian (26) Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau. (27) Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati. (28) Suruhlah berkumpul kepadaku segala tua-tua sukumu dan para pengatur pasukanmu, maka aku akan mengatakan hal yang berikut kepada mereka dan memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap mereka. (29) Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu." (Ulangan 31:24-29)


Dalam banyak hal Eden  merupakan sebuah tipe dari tanah perjanjian dan Kanaan merupakan anti tipe. Kanaan seperti Firdaus, merupakan sebuah tempat yang  cantik dan berlimpah, sebuah “tanah susu dan madu” (bandingkan dengan  Ulangan 31:20). Israel akan mengalami berkat dan kemakmuran sejauh mereka mematuhi Firman Tuhan ( Ulangan 28:1-14). Jika hukum Tuhan diabaikan, mereka akan mengalami kesukaran, kalah, kemiskinan, dan akan diusir keluar dari tanah itu ( Ulangan 28:15-68). Sebenarnya Kanaan merupakan sebuah kesempatan bagi Israel untuk mengalami,  pada sebuah derajat yang terbatas, berkat-berkat dari Eden. Disini, sebagaimana halnya di Eden, umat Tuhan diperhadapkan dengan sebuah keputusan  untuk dibuat:  Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan’ ( Ulangan 30:15)

Kejadian bab tiga jauh dari  akademik atau semata sejarah. Kejadian 3 adalah sebuah kata peringatan. Apa yang telah terjadi di Eden    akan dapat terjadi kembali di Kanaan ( bandingkan dengan Keluaran 31:16 dan seterusnya).  Mereka akan   menjadi tergoda untuk tidak mematuhi, persis seperti yang telah dilakukan Adam dan Hawa. Pertimbangan serius dari bab ini dan implikasi-implikasinya esensial  bagi masa depan Israel.

Bab ini  juga secara nyata adalah profetik, karena Israel tidak mematuhi dan memilih jalan kematian, seperti halnya juga pasangan di dalam taman. Seperti Adam dan Hawa diusir keluar dari Taman, Israel telah dikeluarkan dari tanah itu. Tetapi ada pengharapan juga, karena Tuhan telah menjanjikan seorang Penebus, yang akan  dilahirkan dari wanita ( Kejadian 3:15). Tuhan akan  menghajar Israel dan  membawanya  kembali ke tanah  perjanjian ( Ulangan 30:1 dan seterusnya). Bahkan kemudian Israel tidak akan menjadi setia kepada Tuhannya. Israel harus menantikan  Mesias di Kejadian 3:15 untuk membawanya kepada restorasi final dan permanen. Sejarah Israel, kemudian, disarikan dalam Kejadian 3.

Bagi kita ada banyak aplikasi. Kita tidak boleh   abai dengan perangkat-perangkat Setan ( 1 Korintus 2:11).  Cara godaan Setan diulangi dalam kesaksian  Yesus Kristus di gurun ( Matius 4:1-11; Lukas 4:1-12). Dan  dia juga akan  terus  menggoda kita pada hari ini.



Kejadian bab tiga vital bagi orang-orang Kristen hari ini karena  hanya Kejadian bab 3 menjelaskan hal-hal semacam ini.   Dunia kita adalah sebuah perpaduan kecantikan dan  kejijikan, percampuran  kecantikan  dan yang  buruk. Kecantikan yang  masih ada tersisa merupakan bukti dari kebaikan dan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan segala hal (bandingkan dengan Roma 1:18 dan seterusnya). Keburukan adalah bukti keberdosaan manusia ( Roma 8:18-25).


Dari apa yang dapat  saya katakan, keadaan  ciptaan Tuhan saat ini  merupakan salah satu elemen-elemen krusial dalam  langkah Darwin dari ortodoksi  menuju ke keraguan dan  penyangkalan. Dia tidak memegang  keteraturan penciptaan dan berkata pada dirinya sendiri, “Oh ini pasti telah terjadi   Karena peluang.” Sebaliknya, dia  telah melihat pada kekasaran dan kejelekan dan  menyimpulkan, “Bagaimana bisa Tuhan  yang  kasih, maha kuasa bertanggungjawab atas hal ini?” Jawabnya, tentu saja, ditemukan dalam teks  Kejadian bab 3 : dosa manusia telah  menjadikan ciptaan Tuhan terbalik.



Satu-satunya solusi   adalah  agar  Tuhan melakukan sesuatu untuk membawa penebusan dan pemulihan. Hal ini telah diselesaikan didalam Yesus Kristus. Hukuman  bagi dosa-dosa manusia telah ditanggung oleh Dia. Konsekuensi-konsekuensi atas dosa-dosa Adam tidak harus menghancurkan kita. Pilihan yang diperhadapkan kepada kita adalah ini: Apakah kita ingin dipersatukan dengan Adam pertama atau  yang Terakhir? Dalam Adam pertama kita  merupakan orang-orang berdosa dan  merupakan subyek kematian jasmani dan  spiritual. Dalam Adam yang terakhir kita menjadi ciptaan-ciptaan baru, dengan  hidup  yang  kekal ( rohani dan spiritual). Tuhan tidak menempatkan dua pohon dihadapan kita  tetapi dua manusia: Adam dan Kristus. Kita harus memutuskan dengan siapa kita akan  dikenali.Dalam salah satu  Adam ini  masa depan  kekal kita terletak.



Ada banyak hal yang dapat dipelajari  disini mengenai dosa. Pada dasarnya dosa adalah ketidakpatuhan. Perhatikan bahwa dosa awal tidak terlihat sangat serius. Dosa pertama ini bisa jadi kita anggap sebagai sebuah hal yang remeh.  Keseriusan dosa dapat dilihat dalam dua fakta signifikan, yang terlihat jelas dari teks kita.


Pertama, dosa  itu serius karena asal-usulnya.   Memakan buah terlarang  bukan merupakan esensi dosa, tetapi semata ekspresinya. Bukan merupakan sumber dosa, tetapi simbol dosa . Memakan buah itu sama dengan  turut serta mengambil bagian elemen-elemen, roti dan anggur, dari Perjamuan Tuhan, yaitu, tindakan mengekspresikan sesuatu yang  jauh lebih dalam dan menonjol. Sehingga akar dosa Adam dan Hawa adalah pemberontakan, ketidakpercayaan, dan tidak mengucap syukur. Tindakan mereka merupakan sebuah pilihan yang dengan sadar dilakukan untuk tidak mematuhi sebuah instruksi Tuhan yang jelas. Tindakan mereka menolak untuk dengan penuh ucapan syukur menerima hal-hal baik  yang berasal dari Tuhan dan  hal yang dilarang  sebagai untuk kebaikan   mereka juga. Hal  buruk dari semuanya, mereka telah memandang Tuhan sebagai yang jahat, kikir, dan mengancam sebagaimana  Setan telah menggambarkan Tuhan.



Kedua, dosa adalah hal serius karena buah-buahnya, Adam dan Hawa tidak mengalami sebuah bentuk eksistensi yang lebih tinggi, tetapi rasa  malu dan bersalah, Hal ini tidak memberikan mereka dengan hal lebih untuk dinikmati, tetapi telah mengacaukan  apa yang  sebelumnya telah mereka alami tanpa malu. Buruknya lagi, dosa membawa kejatuhan  pada seluruh ras. Permulaan efek-efek kejatuhan  terlihat dalam seluruh Alkitab. Kita melihat akibat-akibat dosa pada hari ini, dalam  kehidupan kita dan dalam masyarakat kita. Akibat dosa adalah penghukuman. Penghukuman hari ini dan   juga dimasa depan ( bandingkan Roma 1:26-27).



Mari saya katakan  sesuatu padamu, sahabatku, Setan itu selalu menekankan kesenangan-kesenangan  dosa saat ini  sambil menjauhkan pikiran-pikiran kita dari konsekuensi-konskekuensi dosa. Dosa tidak pernah  layak untuk dihargai.


Tetapi mari kita tidak berkonsentrasi pada dosa-dosa Adam dan Hawa. Kita harus menjadi terkejut  mempelajari bahwa godaan-godaan adalah sama bagi manusia hari ini seperti halnya di taman. Dan dosa juga sama.



Madison Avenue  telah mengambil langkah jahat ini. Iklan mendorong kita untuk melupakan banyak berkat yang telah kita miliki dan  mengarahkan perhatian kepada apa yang tidak kita miliki. Iklan-iklan mengatakan bahwa hidup tidak dapat sepenuhnya dialami tanpa sejumlah produk. Sebagai contoh, kita diberitahukan, “Coke menambahkan hidup.” Tidak, itu tidak menambahkan hidup; Coke pada dasarnya melapukan gigimu. Dan kemudian kita didesak untuk tidak  mempertimbangkan  biaya-biaya atau konsekuensi-konsekuensi dari memuaskan diri kita sendir dengan hal satu ini atau labih banyak benda yang kita perlukan. Kita  dapat  membayar hal- hal semacam ini dengan  MasterCard.



Saya  menduga bahwa ada sedikit senyum  terbentuk di wajahmu. Anda mungkin menganggap bahwa saya terlampau jauh. Pertimbangkan apa yang Paulus katakan  kepada kita mengenai makna kebenaran-kebenaran Perjanjian Lama  bagi pengalaman kita  saat ini :


(1) Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. (2) Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.(3) Mereka semua makan makanan rohani yang sama(4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.(5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.(6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat ( 1 Korintus 10:1-6)


Apa yang menjauhkan Adam dan Hawa dari berkat-berkat abadi merupakan keinginan mereka untuk memiliki kenikmatan  yang dibayar dengan ketidakpercayaan dan ketidakpatuhan. Hal semacam ini, Paulus tuliskan juga  hal yang dialami oleh Israel ( 1  Korintus 10:1-5).  Godaan yang sama kita hadapi, tetapi Tuhan telah memberikan kepada kita sarana-sarana yang memadai untuk memiliki kemenangan. Apakah sarana-sarana itu?



(1) Kita harus memahami bahwa  pembatasan-pembatasan (larangan-larangan, tidak boleh melakukan) dating dari tangan Tuhan  yang baik dan kasih

Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. (Mazmur 84:11)



(2)Kita harus menyadari bahwa  pembatasan-pembatasan adalah sebuah ujian iman dan kepatuhanmu:
(2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.(3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.(4) Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini.(5) Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.(Ulangan 8:2-5)


Larangan melakukan sesuatu  bukan berarti Tuhan menjauhkan kita dari berkat, tetapi mempersiapkan kita untuk hal itu:
(24) Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, (25) karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.(26) Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah. (Ibrani 11:24-26 bandingkan dengan Ulangan 8:6 dan seterusnya)


(6) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (7) Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.(8) Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.(9) Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Filipi 4:6-9).


Hampir setiap hari kita mendapatkan diri kita  mengulangi  dosa-dosa Adam dan Hawa. Kita merenungkan apa yang dilarang  untuk dimiliki. Kita mulai tidak mempercayai kebaikan Tuhan dan kemurahan-Nya  bagi kita. Kita menguatirkan hal-hal yang sesungguhnya ngawur. Dan kerap, dalam ketidakpercayaan, kita  mengambil  semua masalah kedalam tangan kita.



Banyak kali saya menemukan orang-orang Kristen yang secara serius mempertimbangkan dosa, mengetahui hal itu salah, dan menyadari bahwa akan ada konsekuensi-konsekuensi, tetapi dengan bodohnya  berpikiran bahwa ada kesenangan dalam dosa jauh  lebih besar daripada harganya. Betapa salahnya! Itu adalah kesalahan Adam dan Hawa.


Semoga Tuhan memampukan kita untuk memuji Dia untuk hal-hal  yang Dia  larang dan  percaya kepada Dia untuk hal-hal yang kita perlukan dan Dia janjikan untuk sediakan.



Selesai

The Fall of Man (Genesis 3:1-24) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora


No comments:

Post a Comment