Pages

03 May 2020

Hal Pertama Yang Dilakukan Kristus Kepada Para Muridnya (4)


Ia Menjelaskan Apa Yang Tertulis Tentang Dia Dalam Seluruh Kitab Suci, Mulai Dari Kitab-Kitab Musa Dan Segala Kitab Nabi-Nabi 

Oleh:Blogger Martin Simamora
Supper at Emaus

A.Situasi yang Mencekam: Apakah Masih Harus Berharap Pada Sang Mesias?
Kehidupan para murid Kristus dan siapapun yang terkait dengan Yesus Kristus telah menjadi tidak mudah dan begitu penuh bahaya bahkan secara politis. Konspirasi politik yang dibangun oleh para imam-imam  dan prajurit Romawi telah meletakan kehidupan semua pengikut Yesus Kristus dalam bahaya yang tak akan pernah mereka bayangkan dan apalagi untuk diantisipasi. Namun semua telah terjadi dan kehidupan tetap harus dijalani dalam alam konspirasi semacam ini:

Matius 28:2-4Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.

Matius 28:11-13 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.

Situasi membuat kehidupan para murid menjadi semakin rapuh dan meruntuh pengharapan mereka akan mesias. Hal ini sangat terlihat jelas saat Sang Mesias yang telah bangkit dari orang mati menjumpai dua orang muridnya  yang sedang dalam perjalanan menuju Emaus. Percakapan ini menjadi begitu penting sebab sentralnya adalah Sang Mesias dan kebenaran yang dibangun didalam dan hanya digenapi dalam diri Sang Mesias itu saja. Mari kita membacanya sebagaimana injil mencatatkannya:


Lukas 24:13-17Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

B.Ia Menjelaskan Apa Yang Tertulis Tentang Dirinya Dalam Seluruh Kitab Suci
Kehidupan para murid secara keseluruhan (tak hanya 11 murid utama Yesus Kristus) telah sungguh-sungguh berubah, mereka tak hanya kehilangan pengharapan tetapi telah menjalani kehidupan dalam sebuah tujuan yang tak memiliki kepastian. Penyaliban Kristus dan kematiannya bukan hanya sekedar masalah kematian seorang manusia tetapi telah menjadi masalah bagi banyak orang yang menaruh pengharapan terbesar kepada Sang Mesias, Kleopas menumpahkan tekanan emosional yang selama ini berkecamuk dalam dirinya kepada Sang Mesias yang bahkan tidak lagi dapat dilihat dalam pandangannya:

Lukas 24:17-18Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"

Bagi Kleopas, pertanyaan Yesus adalah pertanyaan yang sangat konyol, sebab apa yang dipercakapkan bukanlah peristiwa biasa tetapi peristiwa besar yang seantero negeri pasti mengetahui!

Namun Sang Mesias terus menyelidik hendak menggali keluar apa yang menjadi kecemasan murid-muridnya ini, dan ini akan menjadi pondasi kebenaran yang akan ditegakan Sang Mesias pada murid-muridnya:

Lukas 24:19-24Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."

Perhatikan, bahkan Kleopas dan temannya telah mendengarkan berita bahwa Kristus telah hidup dan kubur Kristus telah kosong! Namun masih merupakan problem yang sungguh amat serius. Bagi mereka, tidak seharusnya mesias mengalami kematian yang begitu keji terlepas pada akhirnya ia bangkit. Bagi Kleopas ini adalah berita Mesias yang kalah terhadap dunia, bukan mesias yang menang. Jika ia pada akhirnya bangkit, mengapa tidak ia mempertahankan diri dengan kuasa yang sama, sehingga mesias tidak perlu menjadi begitu terhina, bahkan sekarang situasinya menjadi semakin buruk sebab para pengikut Yesus telah disudutkan dengan berita bahwa mereka adalah pencuri mayat Yesus. Bagi semua murid Kristus, inilah yang harus dipertahankan sebagai sebuah kemuliaan: Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.

Namun apa yang diharapkan  manusia sekalipun mulia dan agung, bukan sama sekali apa yang dikehendaki oleh Allah dalam firman-firman-Nya. Problem utama manusia dalam memahami problem manusia dan penderitaan adalah ketidakmampuan melihat dan memahami bahwa Allah harus masuk kedalam dunia manusia beserta problemnya agar manusia dapat mengalami kelepasan berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah yang telah disampaikan melalui para nabi kudusnya yang dituangkan kedalam kitab suci. Perhatikanlah apa yang dinyatakan Yesus berikut ini:

Lukas 24:25-27 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Sang Kristus memulai penjelasannya terkait pengharapan mesianik berdasarkan pada apa yang telah dikatakan para nabi. Ini menunjukan pada satu hal saja bahwa Sang Mesias adalah Sang Penggenap Kitab Suci. Dan ini begitu gamblang dan lugas dinyatakannya dengan menjelaskan dirinya sendiri berdasarkan apa yang telah dituliskan oleh kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.


Dengan kata lain, setelah kebangkitannya dari kematian, tidak ada hal baru dan tidak ada sama sekali satu koreksipun terkait pengajaran Yesus pada masa sebelum penyaliban hingga kematian dan pada masa setelah kebangkitannya dari kematiannya. Tepat sebagaimana dikemukakan oleh malaikat:

Lukas 24:4-7 Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea,       yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."

Kebenaran perkataan Yesus adalah kebenaran yang bersifat absolut dan tak dapat melenceng sedikitpun dalam waktu, cara dan hasil kerjanya untuk menggenapi ucapannya sendiri yang merupakan penggenapan kitab suci. Malaikat hanya berkata: ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea.

Kebenaran sebelum kematian, dalam kematian, kehidupannya setelah kebangkitan dari antara orang mati adalah tetap dan tak berubah sebab kebenarannya merupakan penggenapan kebenaran pada Kitab Suci. Pada kesempatan lain, kembali kita menyaksikan kebenaran ini:
Lukas 24:38-40 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku." Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.

Lukas 24:44-45 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Ketika Sang Mesias memperlihatkan tangan dan kaki-Nya, Ia juga berkata bahwa semua itu harus terjadi sebagai sebuah penggenapan sempurna pada apa yang telah dituliskan tentang Kristus  dalam Taurat Musa, nabi-nabi dan Mazmur, bahwa: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga (Lukas 24:6).


C.Belajar Hidup Bersama Yesus Dalam Iman
Kristus memang tidak lagi senantiasa bersama mereka sebagaimana sebelumnya sehingga tidak bisa senantiasa dapat ditemui secara fisik, ini adalah perubahan hidup lainnya yang harus mereka hadapi sebagai pelajaran hidup bersama Yesus dalam iman, bukan lagi dalam melihat dan dekat sekali secara fisik. Mereka harus belajar keras dalam waktu-waktu terpenting yang masih mereka miliki dalam ketentuan Yesus saja:


Lukas 24:30-31       
Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.

Kehidupan para murid sungguh amat berbeda, mereka telah disajikan oleh Yesus dengan tubuhnya sendiri yang telah menggenapi kitab suci sebagai kemenangan gilang gemilang; mereka telah mengambil tubuh Kristus yang dibagikan oleh Kristus sendiri dalam rupa roti. Ini mengingatkan mereka pada momen sebelum Sang Guru harus melakukan penggenapan Kitab Suci:

Matius 26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."

Sekalipun Yesus tidak lagi bersama-sama dengan mereka sebagaimana sebelumnya, namun Kristus telah mempersembahkan tubuh kebangkitannya kepada para murid-muridnya sendiri tepat sebagaimana telah ia janjikan pada perjamuan akhir itu. Ia melakukan ini semua pertama-tama kepada para muridnya. Itulah sebabnya peristiwa kebangkitan dan tubuhnya pertama-tama adalah bagi semua domba kepunyaannya sebagaimana rasul Paulus sendiri menyatakannya:

1 Korintus 15:3-8 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Presentasi termulia yang dilakukan Yesus adalah memberikan tubuh kebangkitan yang merupakan penggenapan Kitab Suci. Inilah pemberitaan injil yang bergerak dari pengajaran Yesus sebelum dan sesudah kebangkitannya yang diteruskan kepada segala bangsa yang mau menerima tubuh kebangkitannya dalam iman walau tidak lagi dapat melihat dan hidup bersama Kristus, tepat sebagaimana yang telah dialami oleh para rasul Kristus sendiri.
Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment