Pages

31 December 2019

Menjelang 2020, Berkat Tuhan Bagi Kita


Apa yang Paling Kita Butuhkan Dalam Perjalanan Hidup Di Bumi Ini?
Oleh: Blogger Martin Simamora

A. Berkat Terbesar Sepanjang Masa Dari Tuhan Bagi Umat-Nya
Dalam kehidupan manusia secara global, kehidupan ini akan diukur dengan dua hal saja: pertama dengan berkat dan kedua dengan kesialan atau kerugian atau malapetaka dan seterusnya. Ini adalah dua hal alami yang senantiasa terjadi di muka bumi dan karenanya dalam segala upaya yang dilakukan manusia akan mengejar yang pertama untuk meluputkan diri dari yang kedua. Dalam kitab Suci bahkan hal ini diungkapkan bahkan dalam cara yang melampaui pengetahuan manusia…manusia tak dapat menyelami apa sebetulnya yang ada dan sedang berlangsung di dunia ini, serta siapakah sumber segala berkat dan sumber segala kuasa atas apapun yang telah, kini dan boleh terjadi di muka bumi ini. Mari kita membaca ini:
           
Ayub 1:5-10 Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa. Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."         
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.

Tidakkah ketika kita membaca teks ini, kita melihat Ayub begitu menyadari semacam bahaya dan resiko-resiko yang tak boleh dianggapnya sepi??Ia melakukan yang terbaik dan dalam penuh hormat bahwa dosa bukanlah hal yang boleh dianggap remeh…ia berpikir dan yakin jika dosa  memiliki korelasi ketat terhadap berkat atau kutuk.  Walau faktanya, ia akan mengalami serangkaian kontradiksi-kontradiksi yang menyakitkan dalam hidupnya berupa semacam ilusi takut akan Tuhan mendatangkan kutuk sehingga isterinya pun mengalami frustrasi sebagai akibat kegilaan situasi hidup yang mengurung kehidupan mereka tanpa sebuah kejelasan:"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9). Apakah anda sedang berada dalam situasi ini?



Komplikasi hidup manusia terkait berkat adalah kala ukurannya adalah kehidupan jasmaniah. Ini sangat sukar, bukan perkara mudah semudah mulut berujar sementara hati menginginkannya juga. Sebuah Mazmur menunjukan betapa manusia memiliki kecenderungan memformulasikan: hidup kudus atau takut akan Tuhan berelasi dengaan berkat atau kutuk yang manakala realita hidup bersabda berbeda maka baginya Tuhan dan berkat adalah ilusi hidup yang menjadi fakta hidup yang sangat menggetirkan jiwa dan pengharapan. Mari kita memperhatikan ini:

           
Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan. (Mazmur 73:1-6)

Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi. (Mazmur 73:13-14)

Pernahkah anda melihat atau barangkali mengalami realita semacam ini sehingga masuk ke ranah abu-abu bahwa takut akan Tuhan adalah sebuah kehidupan yang belaka ilusi, melihat fakta orang-orang tak bertuhan memiliki kehidupan yang nyata begitu diberkati? Kalau saya boleh menjawab ini: bahkan ada yang karena ini, ia benar-benar meninggalkan Tuhan.

Tetapi pada Asaf, kita melihat bahwa berkat Tuhan bukanlah sebuah dunia berkat materialistik, bahkan sebetulnya selama di dunia ini kalaupun Tuhan memberkati hidup seorang umat-Nya dalam takaran-takaran material yang begitu istimewa sesuai dengan maksud-Nya, tujuan terbesar dan berkat terbesar sepanjang hidup adalah berkat rohani yaitu berada dalam persekutuan dengan Bapa. Perhatikan bagian Mazmur Asaf ini:

sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan! (Mazmur 73:17-19)

Sekarang, kita melihat semacam kemewahan yang tak hanya glamor tetapi tak terbayangkan sebab tak mungkin ada di dunia ini. Apakah itu? Ini: sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah! Siapapun boleh dan dapat membangun tempat termewah dan terkhusus di bumi ini, tetapi pasti tak mungkin dapat membangunkan sebuah tempat kudus di mana Allah bersemayam! Sementara realita hidup  Asaf masih di dalam dunia yang penuh ketakadilan, penuh kontradiksi memilukan dan meletihkan jiwa sehingga memiliki resiko untuk berkata: sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah (Mazmur 73:13) atau hidup dalam persekutuan dengan Bapa, Asaf memiliki kekayaan yang tak mungkin dimiliki oleh siapapun jika bukan karena memiliki Allah yaitu: dapat masuk ke dalam tempat kudus Allah!

Saudara-saudaraku, hidup ini kerap bukan hanya kontradiktif dengan apa yang diharapkan namun kerap dapat membunuh jiwa yang sehat. Hidup ini memang tidak bebas dari tekanan dan stress yang berkepanjangan. Faktanya seorang pemimpin pujian terdekat dengan Raja Daud, seorang Pelihat dan seorang komposer bahkan dapat mengalami situasi rohani yang nyaris membunuh jiwanya…jika saja Tuhan tidak membawanya masuk ke dalam tempat kudus Allah!

Apakah Tuhan tidak ingin melihat saya dan anda berbahagia? Jawabnya adalah sangat dan ingin, namun pasti sesuai dengaan cara-Nya, maksud-Nya dan kemuliaan-Nya bukan berdasarkan dunia  beserta filosofi-filosofinya.

Sementara dunia memiliki formulasi: takut akan Tuhan maka diberkati Tuhan, faktanya berkat-berkat Tuhan tidak dimulai dengan formulasi semacam itu. Senantiasa berkat Tuhan—jikapun itu bahkan material--- datang kepadamu semata karena pemberian Tuhan. Coba perhatikan kata-kata berkat ini:

Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka: TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;             TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. (Bilangan 6:23-26)

Di dunia ini mustahil kita dapat hidup tanpa berkat, tetapi siapakah yang memberkati akan menentukan tujuan akhir hidup ini. Berkat ini sama sekali tak membicarakan semacam janji materialistik selain sebuah ikat janji Tuhan untuk senantiasa mencintai dengan segenap kekuatan, kekuasaan dan kedaulatan-Nya. Inilah berkat yang membuat kemuliaan dan kemegahan yang seperti apapun bukan saja menjadi begitu buram tetapi begitu kehilangan sinar atau cahaya kemuliaannya.Ketika TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya maka ini adalah satu gambar bagaimana Ia sangat berkenan dan sangat memberkati hidupmu dengan segenap kasih dan perhatian-Nya yang besar kepadamu sebagai anak-anak-Nya. Ia tak hanya menyinarimu dengan wajah-Nya, Ia juga menghadapkan wajah-Nya kepada-Mu untuk apa? Untuk memberikan damai sejahtera yang akan menolong manusia berdosa untuk menikmati kasih dan kebaikan Tuhan. Saya tidak tahu bagaimana anda memandang ini sebagai sebuah kemewahan yang benar-benar membuat jiwamu berbangga dan mengakibatkan lahirnya pengucapan syukur sepanjang masa, membuatmu setiap kali membuka mata maka inilah satu-satunya Harta yang ingin segera engkau lihat dan engkau peluk dan begitu kuatir jika sampai meninggalkannya?

Berkat ini pada Kitab Bilangan tersebut bahkan tidak berdasarkan formulasi: takut akan Tuhan maka diberkati secara material dan jasmaniah, tidak tetapi berdasarkan kasih Allah yang besar dan yang menyediakan cara pengampunan yang tak dapat diadakan oleh manusia dalam cara apapun. Perhatikan titah Allah sebelum titah berkat itu:
           
Maka haruslah imam mengolah yang seekor menjadi korban penghapus dosa dan yang lain menjadi korban bakaran, dan mengadakan pendamaian bagi dia, oleh karena dia telah berdosa dengan berada dekat mayat. Pada hari itu juga ia harus menguduskan kepalanya (Bilangan 6:11)

Tahukah anda bahwa bahkan imam penitah berkat itu sendiri bahkan bukanlah manusia tanpa dosa dan tak mungkin menguduskan dirinya dihadapan Allah oleh-Nya sendiri selain Allah sendiri harus menghapuskan dosanya dengan “korban penghapus dosa”.Sebetulnya inilah kontradiksi itu dan mengapa kontradiksi menyakitkan bisa dialami pada manusia, sebab Tuhan memberkati manusia saat manusia itu sendiri masih berdosa dan tak dapat menghapuskan dosanya sendiri dihadapan Allah. Bukankah saya dan anda begitu bergantung pada “korban penghapus dosa” yang bekerja secara kekal yaitu: Yesus Sang Mesias?

Ultimat berkat Tuhan dan juga satu-satunya berkat Tuhan yang dikehendaki-Nya adalah persekutuan hidup antara diri-Nya dengan umat-Nya, perhatikan ini:
Ulangan 30:19-20 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Begitu cermat Allah menunjukan bahwa sementara Ia berbicara mengenai berkat-berkat jasmaniah dan berkat-berkat material, namun mahkotanya adalah berkat rohani yang kekal dan terindah: persekutuan dengan-Nya : “Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada”.


Dan karena TUHAN berurusan dengan manusia berhakekat dosa yang dipilihnya untuk masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya, maka janji berkat ini tidak dimulai karena sudah baik atau mencapai kekudusan tertentu sehingga layak menerima berkat dan sah untuk menjadi anak-anak Allah, bukan itu. Sebaliknya berdasarkan janji Allah dengan sumpah demi diri-Nya sendiri kepada nenek moyang mereka. Bukankah kita juga telah menerima keselamatan dari dan dalam Kristus berdasarkan janji kuno kepada nenek moyang manusia yaitu: Adam dan Hawa seperti ini Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (Kejadian 3:15)


B.IA akan Senatiasa Memberkati Kita: Penting Untuk Mengerti Kerja dan Kuasa Serta Apakah Tujuan Berkat-Nya
Dalam sebuah catatan menakjubkan terkait berkat teragung Tuhan yaitu persekutuan hidup bersama-Nya, kita akan melihat mengapa kita sangat membutuhkan berkat-Nya sementara kita masih hidup dalam dunia yang penuh kontradiksi yang bahkan setajam apa yang digambarkan Mazmur Asaf tadi. Perhatikan ini:
           
Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku, sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti. Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu! (Daniel 9:21-22)

           
Lalu katanya kepadaku: "Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu. Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu." (Daniel 10:11-14)

Apakah berkat terbesar adalah dapat memiliki persekutuan dengan Allah sementara didalam dunia ini tetap harus berhadap-hadapan dengan serangkaian komplikasi yang begitu panjang: aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu.

Sebagaimana Asaf dan Daniel, kita melihat adalah begitu penting untuk mengerti bagaimana Tuhan memimpin kita untuk menjalani kehidupan di dunia yang penuh kontradiksi dan bahkan kekacauan demi kekacauan, bahwa berkat-Nya bertujuan membawa kita sampai pada tujuan yang ditetapkan-Nya yaitu berada dalam persekutuan-Nya,dan mengerti sekalipun berbagai kekacauan dapat melingkupi dan menghambat namun itu semua tak berkuasa untuk menggagalkan persekutuan kita dengan Allah untuk menikmati berkat-berkat-Nya. Satu hal penting, setiap kali kita berdoa untuk mendapatkan pengertian dan kehendak Tuhan atas situasi-situasi pelik..walau jawabannya dapat lama tetapi Tuhan pasti menjawab: Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku.



Tuhan pasti menolong adalah sebuah kepastian! Itu adalah natur-Nya bagi umat-Nya bahkan bagi mereka yang tinggal di pulau-pulau hingga di ujung-ujung bumi:
           
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa; engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa.Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." (Yesaya 41:10-13)

Kembali, perlukah semacam prasyarat yang harus saya dan anda miliki lebih dahulu menerima berkat agung Tuhan? Jawabnya tidak, bahkan dalam kasus spesifik Israel, bangsa ini bahkan tidak berada dalam posisi yang membanggakan dihadapan Allah. Coba anda perhatikan bagaimana Allah memanggil bangsa pilihannya ini?

Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukitpun akan kaubuat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel. Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka. (Yesaya 41:11-17)

Berkat Tuhan memiliki tujuannya sendiri kala seorang atau sebuah bangsa diberkati, apakah dan bagaimanakah tujuan itu tergenapi…sepenuhnya dalam kedaulatan dan pemerintahan TUHAN.

Sehingga saya dan anda pasti membutuhkan berkat TUHAN dari tahun ke tahun termasuk 2020, sebab berkat bagi saya dan anda adalah Tuhan, Yang memerintahkan berkat dan berkat-Nya yang memerintah dalam kehidupan kita sesuai dengan maksud dan tujuan-Nya.

Apakah doa berkatmu bagi anak-anakmu dan keluargamu? Apakah doa berkatmu bagi diri dan keluargamu? Saya ingin mengutipkan berkat ini bagi kita semua:
           
Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN, dan besarlah kesejahteraan mereka;   engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu. Apabila orang menyerbu, itu bukanlah dari pada-Ku; siapapun yang menyerbu engkau, ia akan rebah melawan engkau. Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan tukang besi yang menghembus api dan menghasilkan senjata menurut kecakapannya, tetapi Akulah juga yang menciptakan pemusnah untuk merusakkannya. Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah. Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN. (Yesaya 54:11-17)

Dalam memasuki tahun 2020 sementara kita menyiapkan diri seoptimalnya dalam perencanaan dan resolusi, tak ada yang bisa kita lakukan sebab kita tak berkuasa menciptakan ruang,waktu, materi..dan masa depan bagi diri kita sendiri, selain Tuhan yang memberkati untuk mengadakannya bagi kita semua, tepat sebagaimana Tuhan memberkati kita dengan berkat keselamatan dalam yesus kristus melalui nenek moyang kita Adam dan hawa sementara mereka berada dalam kutuk & murka Allah, akibat dosa diusir dari taman eden! Karena itu marilah kita berseru mendeklarasikan pemuliaan baginya:


           
Sola Gratia
Solus christus
Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment