Pages

09 January 2020

Kristus dan Kerajaan Allah


‘Bagaimana Iblis Dapat Mengusir Iblis?’
Oleh: Blogger Martin Simamora


A. Yesus Kristus dan Kerajaan-Nya
Sementara Yesus tak berseru “aku adalah Allah” secara ekplisit atau gamblang, tetapi Sang Mesias sangat lugas menyingkapkan pemerintahan Kerajaan-Nya secara berdaulat penuh kuasa, ia bahkan masuk ke dalam sebuah dialog yang sukar untuk diterima manusia selama Kristus tak sanggup diterima sebagaimana Sang Mesias menyatakannya- bukan dalam konsepsi siapapun juga.

Sang Kristus secara unik dan kuat memperlihatkan dirinya memiliki sebuah pemerintahan yang mahakuasa dan mahadaulat dalam sebuah kategori eksistensi yang hanya mungkin jika Ia adalah Anak Allah dan  sungguh tak terpisahkan dari Kerajaan Allah sementara Ia adalah Firman yang menjadi manusia, bahkan sekalipun ia tak menghendaki semua mengetahui pada saat itu, kerajaan maut tak dapat menyangkali kuasa pemerintahan Kristus. Mari perhatikan ini sebentar:
         
Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia. (Markus 3:11-12)

Dalam perkembangan berikutnya eksistensi Kerajaan Allah yang bersemayam didalam Kristus sebagaimana memang Ia adalah Sang Firman yang menjadi manusia dalam hakekat  tak terpisah atau terlepas darinya di sorga atau dalam hakekat divinitas yang sehakekat dengan Bapa-bukan yang mendekati Bapa atau apalagi lebih rendah dari Bapa sebagai konsekuensi kemerosotan yang diakibatkan tubuh alamiah/daging yang dikenakan Kristus dalam diri Yesus itu sendiri—sebagaimana diajarkan dalam tautan pemikiran atau gagasan bahwa Kristus datang sebagai teladan Corpus Delicti-bukan sebagai Juruselamat dunia dalam penggenapan Kitab Suci, Yesus menunjukan eksistensi Pemerintahan kerajaan-Nya dalam bentuk-bentuk Pemerintahan yang memiliki kuasa untuk memberikan kuasa kepada siapa Ia mau memberikan untuk menunjukan kepada alam semesta bahwa Ia datang sebagai Dia yang yang Mahatinggi dan Berdaulat penuh:

         
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. (Markus 3:14-15)

Dan ini menimbulkan rejeksi bahwa tak mungkin Kristus seilahi dan semulia itu! Perhatikan ini:    
Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? (Markus 3:22-23)

Para ahli-ahli Taurat yang secara khusus datang dari Yerusalem untuk mengobservasi dan menentukan siapakah Yesus telah mengambil kesimpulan bahwa Yesus berada dalam persekutuan kerajaan iblis. Terhadap ini tanggapan Yesus secara langsung menunjukan bahwa ia bukanlah dari pemerintahan maut  tetapi pemerintahan Allah sekaligus menyatakan bahwa ia bukan iblis dalam cara seperti apapun. Yesus menjawab bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?

Sementara pemikiran para ahli Taurat terjebak pada gagasan-gagasan yang bukan saja menentang diri Kristus tetapi sebagai sebuah gagasan yang dapat membawa mereka pada momen penghujatan terhadap Roh Kudus, Kristus selanjutnya menunjukan 2 tatanan yang berbeda dimana kerajaan-Nya menundukan kerajaan maut:
         
Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. (Markus 3:24-27)

Apa yang menarik adalah ini: Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan, bahwa kerajaan dunia atau maut memiliki pemerintahan-pemerintahannya yaitu pemerintahan Iblis yang berstrata atau berjenjang dan memiliki domain-domainnya dengan kuasa dan batasan-batasan tertentu yang secara total digambarkan Kristus sebagai suatu Kerajaan: tidak terpecah-pecah, tatanan sebuah  kerajaan yang memiliki kehidupan seperti rumah tangga, dengan kata lain: bagaimana manusia diperbudakan pemerintahan maut memang tak mungkin bagi manusia untuk melepaskan dirinya berdasarkan kuasa diri dan perjuangan diri: bahwa kebaikan dan kedewasaan diri dalam spiritualitas yang bagaimanapun bukan kuasa untuk menaklukan pemerintahan maut, selain jika manusia itu pertama-tama harus berada dalam kerajaan Allah-agar Kristus dapat memperlengkapinya untuk memiliki kuasa hidup dalam pemerintahan kerajaan-Nya.

Kristus menunjukan karakteristik pada Kerajaan-Nya sebagai Ia adalah Pemegang tampuk kerajaan-Nya yang berotoritas untuk menggerakan kuasa-kuasa kerajaan-Nya melalui instrumen-instrumen Kerajaan-Nya: yaitu para murid-murid-Nya yang diperlengkapi dengan kuasa yang bersinggungan langsung dan memiliki daya meruntuhkan kuasa-kuasa Kerajaan Maut: Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.



B.Di Bumi Ini Ia Hadir Sebagai yang Empunya Kerajaan
         
Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. (Markus 3:29-30)

         
Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan." (Markus 3:22)

Bagaimana dengan masa kini?Apakah pendetamu juga melakukan resiko-resiko maut semacam ini kala memberitakan Yesus melalui mimbar-mimbar gereja atau televisi?

Apakah pendetamu mengajarkan bahwa Kristus memiliki relasi dengan Lucifer, atau mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah juga manusia berdosa, sehingga jika sebagai manusia berdosa  dapat memperlihatkan kuasa seperti ini: bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." (Markus 3:11), maka mengatakan Yesus adalah manusia dapat atau memang berdosa akan menunjukan peristiwa bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah adalah sebuah momentum yang tak pasti kedivinitasannya sebab “Engkau Anak Allah” membuat Yesus sedang melakukan penghujatan.

Jadi awasi juga pendetamu agar jangan sampai jiwamu sedang digembalakan oleh gagasan-gagasan satanik.

Kristus adalah Yang Empunya Kerajaan Allah, ini bukanlah konsepsi yang belakangan dikembangkan setelah Kristus, sebab ini bahkan diperhadapkan Kristus secara langsung kepada Ahli-Ahli Taurat dari Yerusalem. Ketika  pendeta atau gereja mengajarkan diluar ini, maka awasilah dirimu jangan sampai digembalakan ke kerajaan maut, bukan ke kerajaan Allah. Jangan biarkan dirimu hidup dalam spiritualitas yang kelihatan mulia tetapi menjadi seteru Kristus dan Kerajaan-Nya.

SOLI DEO GLORIA



No comments:

Post a Comment