Pages

03 November 2017

Yesus Kristus adalah Firman yang Menjadi Manusia (Yohanes 1:14)

Oleh: Martin Simamora


Meninjau Ajaran "Yesus dapat Berdosa Namun Memilih Tidak Melakukannya" sebagaimana  Diajarkan Pdt. Erastus Sabdono

serial menyambut Natal: Yesus dapat Berdosa Karena Memang Ke-Natal-an Yesus Bertujuan Menjadi Sama dengan Manusia Berdosa yang Membutuhkan Pertobatan


Bacalah lebih dulu: “Pengantar

Pandangan “Yesus dapat berdosa namun memilih tidak melakukannya” telah dibangun  pondasinya oleh Pdt. Dr.Erastus Sabdono sejak halaman-halaman awal pada Diktat Kuliah Sistematika Theologia “KRISTOLOGI.” Saya mengajak anda untuk melihat  Bab I ‘Pentingnya Mengenal Kristologi” pada halaman 13, sebagaimana saya sajikan dibawah ini beserta penekanan yang saya berikan untuk menunjuk pokok pikiran utama yang sedang dikemukakan olehnya untuk mendukung gagasan “Yesus dapat berdosa namun memilih tidak melakukannya”:


Pendeta Erastus Sabdono, pada bagian ini, membangun gagasannya berdasarkan Filipi 2:6 yang berbunyi (anda bisa menemukan sub judul Filipi 2:6 pada halaman 12):“yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap  kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,” yang kemudian ditinjaunya berdasarkan analisis kata atau leksikon pada kata demi kata teks 2:6 dalam bahasa Yunaninya. Berdasarkan analisa kata demi kata pada teks tersebut, ia kemudian, sebagaimana pada halaman 13  pada paragraf yang saya sorot, menuliskan: “dari analisis teks ini tersimpulkan bahwa  Yesus tidak menganggap keberadaan-Nya yang mulia sebagai sesuatu yang berharga sehingga Ia mempertahankan-Nya (a thing to be grasped), tetapi dengan rela melepaskannya.”Inilah yang menjadi jembatan baginya untuk membangun sebuah Yesus yang berdosa sebagaimana seutuhnya semua manusia adalah berdosa. Beginilah pendeta Dr. Erastus Sabdono menuliskannya pada paragraf selanjutnya   yang juga saya beri sorotan khusus. Di situ ia menyatakan:

Teks ayat 6 hendak menjelaskan bahwa Yesus Kristus telah melepaskan hak-Nya sebagai Anak Allah. Sikap seperti ini telah ditunjukan sejak Ia memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:1-1). Dengan kesediaan-Nya dibaptis Ia menyamakan diri-Nya dengan manusia berdosa yang memerlukan pertobatan. Hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus agar Ia dapat menggenapkan seluruh kehendak Allah.”

Berdasarkan simpulan tersebut, pendeta Erastus Sabdono, sebenarnya sedang menyatakan bahwa kelahiran Yesus Kristus adalah kedatangan Anak Allah yang telah melepaskan ke-Anak Allah-annya dengan sebuah tujuan: agar  Yesus Kristus menjadi sama dengan manusia berdosa yang memerlukan pertobatan. Atau perhatikan grafis berikut ini:


Berdasarkan pandangan pendeta Erastus Sabdono ini, maka saya akan  meninjau  Tujuan Natalnya Yesus Kristus Ke dalam Dunia dari 2 pendekatan yang pada bagian ini digunakan olehnya sendiri :

1.      Matius 3:1-1: benarkah pemberian diri-Nya untuk dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis adalah tindakan diri-Nya menyamakan diri-Nya dengan manusia berdosa yang memerlukan pertobatan?

2.      Filipi 2:6: benarkah walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap  kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan dalam pewujudannya adalah: Yesus menyamakan diri-Nya dengan manusia berdosa yang memerlukan pertobatan?

1.Yesus Memberikan dirinya dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, apakah tanda ia telah menyamakan dirinya dengan manusia berdosa yang memerlukan pertobatan?
Mari kita membaca  peristiwa pembatisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis sebagaimana dikisahkan oleh Injil Matius:

Matius 3:13-17 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

KJV Matius 3:13-17 Then cometh Jesus from Galilee to Jordan unto John, to be baptized of him. But John forbad him, saying, I have need to be baptized of thee, and comest thou to me? And Jesus answering said unto him, Suffer it to be so now: for thus it becometh us to fulfil all righteousness. Then he suffered him. And Jesus, when he was baptized, went up straightway out of the water: and, lo, the heavens were opened unto him, and he saw the Spirit of God descending like a dove, and lighting upon him: And lo a voice from heaven, saying, This is my beloved Son, in whom I am well pleased.

NIV Matius 3:13-17 Then Jesus came from Galilee to the Jordan to be baptized by John. But John tried to deter him, saying, “I need to be baptized by you, and do you come to me?” Jesus replied, “Let it be so now; it is proper for us to do this to fulfill all righteousness.” Then John consented. As soon as Jesus was baptized, he went up out of the water. At that moment heaven was opened, and he saw the Spirit of God descending like a dove and alighting on him. And a voice from heaven said, “This is my Son, whom I love; with him I am well pleased.”


Dari kesaksian Injil Matius kita mendapatkan hal-hal berikut ini:



Tujuan Pembaptisan oleh  Yohanes Pembaptis
Siapakah Yesus Kristus setelah itu
Relasinya dengan Bapa

Menggenapkan seluruh kehendak Bapa
-Anak  Tunggal Bapa
-Yang dikasihi Bapa
-Hanya kepadanya Ia berkenan
Anak  Tunggal Bapa


Kesaksian Yohanes Pembaptis sesaat Ia membaptiskan Yesus Kristus:
 
Apa yang Dilihat Yohanes Pembaptis
 Apa yang didengar Yohanes Pembaptis
-Roh Allah turun atas Yesus Kristus seperti burung merpati
-Cahaya berkilatan turun berdiam atasnya (KJV-NIV)
Suara dari langit berbunyi:
-Inilah Anak-Ku
-Yang Kukasihi
-Kepadanyalah Aku berkenan


Membandingkan kesaksian Injil Matius dan kesaksian Yohanes Pembaptis yang berhadapan dengan Yesus dan melakukan pembaptisan maka dapat dikatakan kesimpulan pendeta Dr. Erastus Sabdono yang berbunyi:

Teks ayat 6 hendak menjelaskan bahwa Yesus Kristus telah melepaskan hak-Nya sebagai Anak Allah. Sikap seperti ini telah ditunjukan sejak Ia memberi diri dibaptis oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:1-1). Dengan kesediaan-Nya dibaptis Ia menyamakan diri-Nya dengan manusia berdosa yang memerlukan pertobatan. Hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus agar Ia dapat menggenapkan seluruh kehendak Allah.”

Adalah salah total dan sama sekali keliru dan benar-benar menyesatkan informasi  yang diutarakan injil. Sebab:

1.Bapa tetap menyatakan kepada Yesus dihadapan Yohanes Pembaptis-Sang Nabi Terakhir Perjanjian Lama: Inilah Anak-Ku

2.Bapa tetap menyatakan kepada Yesus dihadapan Yohanes Pembaptis-Sang Nabi Terakhir Perjanjian Lama: Yang Kukasihi

3.Bapa tetap menyatakan kepada Yesus dihadapan Yohanes Pembatis-Sang Nabi Terakhir Perjanjian Lama: Kepadanyalah Aku berkenan.

Saat Yesus adalah Anak Tunggal Bapa  berinkarnasi dengan cara Ia adalah Firman yang menjadi manusia (Yohanes 1:14) sehingga Ia adalah yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap  kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, Ia adalah tetap:



Anak Tunggal Bapa

Yang Dikasihi Bapa

Hanya kepada-Nya Bapa Berkenan


Tidak ada sama sekali, dengan demikian saat kita menautkan Filipi 2:6 terhadap Yohanes membaptis Yesus Kristus menunjukan Yesus datang untuk menjadi sama dengan manusia yang berdosa dan membutuhkan pertobatan- bahwa, dengan demikian, Yesus sendiri adalah manusia berdosa dan membutuhkan pertobatan.  Apalagi jika kita memperhatikan kesaksian Injil Matius dan Yohanes Pembatis sebelum Ia berjumpa dengan Yesus untuk membaptiskannya. Perhatikanlah ini:
Matius 3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."


Matius 3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.


Matius 3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."


Maka ada 4 hal pokok tentang SIAPAKAH Yesus Kristus itu dalam rupa manusia:
Yesus Kristus adalah Dia yang telah dijanjikan Allah sebagaimana dalam Nubuat yang dituliskan Nabi Yesaya. Termasuk pembaptisan itu sendiri adalah wujud penggenapannya
Yesus Kristus dalam hubungannya terhadap Yohanes Pembaptis: berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, sebagaimana Allah telah bersabda kepada Nabi Yesaya
Yesus Kristus digambarkan sebagai Dia Yang Maha Suci dan Maha Kuasa atas manusia: lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api
Yesus Kristus adalah hakim atas semua manusia saat itu dan  pada hari penghakiman: Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan

Sehingga ketika menautkan Filipi 2:6 terhadap pembaptisan Yesus Kristus  oleh Yohanes Pembaptis, sebaliknya, telah membuktikan bahwa Dialah Yang telah dijanjikan Allah sejak zaman para nabi, dan pembaptisan itu sendiri adalah bukti penggenapan janji Allah kepada nabi Yesaya akan datangnya Sang Mesias dan Anak Tunggal Allah telah tergenapi, yang penggenapannya disaksikan oleh  nabi terakhir perjanjian lama.

Dia, Yesus Sang Kristus, dengan demikian bukan seperti yang digambarkan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono. Tidak ada alasan bagi setiap orang Kristen untuk  beriman kepada Kristus yang datang ke dalam dunia, menjadi sama dengan manusia berdosa yang membutuhkan pertobatan.


Yohanes 5:25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.



Soli Deo Gloria
 Lampiran:


No comments:

Post a Comment