Pages

08 November 2016

Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Oleh: Steven J. Cole

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(-6-)
“Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 5
Kesimpulan
Apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa rumah kita dibangun di atas batu ketaatan pada Kristus, bukan di atas pasir? Yesus menyebutkan tiga hal (Lukas 6:47): datang kepada-Nya, dengarkan perkataan atau atau firman-Nya, dan bertindaklah di atas firman-firmannya.


Pertama, anda harus datang pada Yesus. Ini hendak menyatakan sebuah hubungan personal, hubungan antara pribadimu dan Yesus Kristus. Dalam nas paralel di Matius, Yesus berkata pada orang-orang munafik yang telah mengerjakan semua hal yang begitu mengesankan dalam nama-Nya,”Aku tidak pernah mengenalmu”(Matius 7:23). Apakah anda mengenal Yesus dan apakah Yesus mengenalmu? Kekristenan bukan sebuah system aturan-aturan dimanakan anda memutuskan untuk mulai mengerjakan apa yang ada pada daftar. Kekristenan pada dasarnya sebuah hubungan personal atau kehidupan yang dipimpin dan bersedia dipimpin oleh kebenaran yang berasal dari Juruselamat yang telah bangkit, yang hidup. Dosa-dosamu telah memisahkanmu dari-Nya. Tetapi Ia telah mencurahkan darah-Nya untuk mendamaikan dengan Allah setiap orang berdosa yang akan berhenti percaya pada dirinya sendiri dan perbuatan-perbuatan baiknya sendiri dan yang akan atau mau percaya dalam darah Yesus sebagai satu-satunya yang secara sempurna melenyapkan dosa.



Kedua, anda harus mendengarkan kata-kata atau firman Yesus. Ini hendak menyatakan bertumbuh dalam pengetahuan dan pengertian pengajaran-Nya sebagaimana yang telah disingkapkan dalam Alkotab. Jika anda tak mengasup firman Tuhan sehari-hari, belajar darinya bagaimana Ia menginginkanmu hidup, anda sedang hidup seturut hasrat-hasrat dagingmu. Anda sedang ditekan untuk menjadi bentukan  dan berkarakter dunia. Pengajaran Alkitab berpusat pada dua subyek utama: bagaimana mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran dan jiwa; dan, bagaimana mengasihi sesamamu sebagaimana anda sesungguhnya dalam fakta mengasihi dirimu sendiri. Dengan kata lain, Alkitab memperlihatkan pada kita bagaimana berelasi atau membangun hubungan secara tepat dengan Allah dan dengan orang-orang lain. Selagi anda membaca dan mempelajari Alkitabmu, tujuanmu seharusnya bukan semata mengisi kepalamu dengan pengetahuan, walau pengetahuan yang benar adalah penting. Hal mendasar bagi pengetahuan biblical adalah anda mau menyenangkan Tuhan dengan mengasihi-Nya dan mengasihi sesamamu sebagaimana yang Ia perintahkan.



Ketiga, Yesus berkata bahwa anda harus bertindak di atas atau mentaati kata-kata atau firman-Nya. Ini hendak menyatakan jiwa yang mencari ketaatan, hingga ke kedalaman pikiran-pikiran, motif-motif, dan perilaku-perilaku. Ini bermakna secara terus menerus memeriksa diri kita sendiri dalam sorotan Kitab suci. Ketika anda membaca sebuah mazmur yang berkata,”Pujilah Tuhan dan bernyanyilah karena sukacita,” anda bertanya pada dirimu sendiri,”Apakah pikiranku telah dipenuhi dengan pujian bagi Allah dan sukacita di dalam-Nya, atau apakah aku  memuji dengan mengomel dan keluh kesah?” Anda menerapkan Kitab suci pada kehidupanmu.Hal mendasar pada waktu yang kita jalani  dalam firman-Nya seharusnya adalah,” Bagaimanakah kemudian seharusnya aku hidup?”


Prakiraan menyatakan ada sebuah peluang 100 persen sebuah banjir melanda hidupmu dalam waktu mendatang. Dalam terang prakiraan itu, kini adalah waktunya untuk memeriksa pondasimu. Jika anda sedang hidup dalam ketaatan sehari-hari  terhadap Yesus pada level hati, rumahmu akan berdiri kokoh. Jika anda memanggilnyaTuhan” tetapi anda hidup bagi dirimu sendiri, anda sebaiknya mulai menggali!



Selesai


Segala Kemuliaan  Hanya Bagi Tuhan

No comments:

Post a Comment