Pages

19 November 2016

Belajar Di Kaki Yesus: “Sebuah Studi Untuk Pelatihan Seminari”-3

Pada Akhirnya, Duduk Di Kaki Yesus Tidak Dapat Lain Selain Mengangkat Jiwamu


Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah  lebih dulu:"bagian 2


Sekarang saya akan mengulas tujuh problem yang kerap dikemukakan banyak orang terkait masuk ke seminari:


1.Dapatkah saya membiayainya? Sebagaimana sebelumnya telah saya kemukakan, seminari atau S.T.T. tidak gratis. Yesus dan para murid-Nya juga membutuhkan dana untuk menopang diri mereka sendiri. Tetapi Allah telah mencukupi kebutuh mereka, dan dalam pengalaman saya, Allah telah menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang paling pokok pada orang-orang yang ingin dalam sebuah cara yang serius untuk memasuki seminari. Terkadang orang tak serius, untuk berbagai alasannya tersendiri. Dan untuk sejumlah orang, masuk ke sebuah seminari, benar-benar merupakan perjuangan yang tak main-main untuk mengalokasikan keuangannya untuk menopang dirinya untuk bisa masuk seminari atau bahkan tidak mungkin, sekalipun demikian. Tetapi itu tidak seharusnya menyurutkan semangat mereka yang sungguh-sungguh ingin mempelajari firman Tuhan di level seminari. Biaya perkuliahannya dapat terlihat mahal, tetapi sebuah upaya cermat untuk mendapatkan bantuan keuangan, program-program pinjaman, peluang-peluang bekerja sambil kuliah dapat benar-benar mengurangi kekecewaan akibat mahalnya biaya untuk belajar firman Tuhan di seminari atau S.T.T.



2.Dapatkah Seminari menjadi sebuah bahaya spiritual bagiku? Keberatan satu ini tidaklah asing saat pertama kali mendengarnya. Bagi beberapa orang, seminari dapat menjadi sebuah ujian iman. Orang bisa menjadi begitu ditenggelamkan dalam tugas-tugas akademik, makalah-makalah, terminologi yang bersifat tehnik, paradigma-paradigma Ibrani dan hal semacam ini sehingga ia  akan merasa jauh dari Tuhan. Saya  telah membicarakan beberapa permasalahan semacam ini dalam pamflet lainnya. “Mempelajari teologia sebagai seorang Hamba Yesus.” Seminari memang mensyaratkan sebuah disiplin yang devosional (atau berdasarkan iman) untuk berselaras dengan disiplin akademik kita, tetapi tantangannya, pada keseluruhan, merupakan hal yang baik. Dan apa yang kebanyakan ditemukan para siswa adalah kala kami mendapatkan tantangan tersebut, yang akademik dan yang devosional tadi berpadu dalam sebuah cara yang indah. Masa-masa gersang cenderung menjadi sebuah permulaan, ketika anda berjuang untuk menguasai dasar-dasar. Tetapi ketika teologi Alkitab mulai masuk bersama-sama dalam benakmu, ketika anda mulai melihat keseluruhan bentuknya, studi akademi akan memberi makanan bagi jiwamu. Pada akhirnya, duduk di kaki Yesus tidak dapat lain selain mengangkat jiwamu. Lebih jauh lagi, sebagaimana telah saya kemukakan sebelumnya, sebuah seminari yang baik akan berupaya menolong siswanya yang akan melalui masa-masa gersang tersebut, dengan membentuk sebuah komunitas Kristen.



3.Akankah seminari mengurangi efektifitasku? Kadang kala, memang benar, orang-orang masuk ke seminari-belajar di sana dan kembali dengan  bahasa-bahasa yang sukar dimengerti kebanyakan orang, membuat pembedaan-pembedaan yang begitu bagus sehingga tak seorangpun dapat mengerti, memandang rendah pada sekelompok saudara yang kurang berpendidikan daripada mereka yang berpendidikan seminari (tetapi yang mungkin lebih dewasa di dalam Tuhan) yang secara umum membuat tak nyaman diri mereka sendiri. Orang-orang semacam ini tidak efektif, bahkan cenderung membahayakan bagi pekerjaan Tuhan. Ini memalukan karena orang-orang semacam ini dijumpai di seminari dan saat wisuda dilepaskanlah orang-orang semacam ini untuk menimbulkan problem serius pada gereja. Karena apa yang merupakan nilainya, saya mau katakan bahwa di seminari kami, kami secara terus-menerus memperingatkan siswa-siswa kami  untuk melawan hal semacam ini, tetapi itu tetap saja terjadi. Akan  tetapi, saya mau katakan, bahwa ketidaknyamanan teologis ini barangkali akan tetap menjadi hal yang mengganggu sekalipun mereka tidak masuk ke dalam seminari. Jika seminari tidak secara memadai menggoyangkan keangkuhan diri atau kebanggaan diri mereka, setidak-tidaknya barangkali telah memberikan efek menjatuhkan pada satu atau dua titik, memperlihatkan pada mereka tidak tahu. Dan seminari juga dapat menanamkan sejumlah benih citra diri yang biblikal yang dapat membangkitkan perefleksian, kelak. Tetapi seminari tidak dapat menyingkirkan dosa asal. Hanya kasih karunia Allah dalam Kristus dapat melakukan itu. Jadi rencanamu untuk masuk ke seminari seharusnya mencakup doa yang benar-benar banyak menguasai waktu-waktumu-tidak hanya untuk keuangan dan keberhasilan akademik, tetapi juga untuk relasimu dengan Tuhan, agar kuasa firman yang akan anda pelajari akan masuk ke kedalaman hatimu.



Akan dilanjutkan ke bagian 4


Segala Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan

No comments:

Post a Comment