Pages

20 May 2015

Kerja Atau Karya Roh Kudus (2)



Oleh: Henry Clarence Thiessen



Bacalah  lebih dulu  bagian 1
3.Hubungannya Dengan Orang Percaya
Pelayanan Roh Kudus terhadap orang percaya dapat secara ringkas dinyatakan dalam sejumlah kondisi. Sejumlah doktrin ini akan ditinjau secara lebih utuh pada bab-bab selanjutnya. Kita pertama-tama meninjau doktrin-doktrin yang berkaitan dengan keselamatan, kemudian doktrin-doktrin yang berkaitan dengan hidup orang Kristen.

A.Kerja Roh  Pada Keselamatan
1.Dia melahirkan-kembali, hanya melalui pelayanan Roh sehingga seseorang dilahirkan kembali (Yohanes 3:3-8), karena Roh yang memberikan hidup (Yohanes 6:63). Paulus berbicara “pembaruan oleh Roh Kudus” (Timotius 3:5).

2.Dia tinggal berdiam dalam diri orang percaya. Sangat lekat bertaut dengan pelayanan melahirkan kembali, adalah pelayanan Roh ini: tinggal berdiam dalam diri orang percaya. Terkait dengan kedatangan Sang Penghibur, Kristus berkata, “Engkau mengenal Dia karena Dia tinggal diam bersamamu, dan akan ada di dalammu” (Yohanes 14:17). Begitu penting berdiam atau tinggalnya Roh, bahwa jika seseorang tidak memiliki dia, dia bukan milik Kristus (Roma 8:9). Pada skandal yang memecah belah gereja Korintus, Paulus berkata, “Roh Allah tinggal di dalammu” (1Kor 3:16; bandingkan dengan 6:19). Tinggal berdiamnya Roh menjamin kebangkitan orang percaya (Roma 8:11).


3.Dia membaptis. Kristus membaptis orang-orang percaya dalam Roh  menjadi tubuh Kristus (Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes 1:33; Kisah Para Rasul 1:5;11:16)-Paulus menulis,”Karena oleh satu Roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh, apakah orang Yahudi atau orang Yunani, apakah budak-budak atau orang-orang merdeka, semua telah dibuat untuk minum satu Roh” (1Kor 12:13). Baptisan ini menyimbolkan baptisan Roh (Roma 6:3f; bandingkan juga Efesus 4:5; Kolose 2:12).

4.Dia memeteraikan. Tuhan memeteraikan orang percaya dengan Roh Kudus (Efesus 1:3f; 4:30). Paulus menulis bahwa Allah “telah memeteraikan kita dan telah memberikan Roh di dalam hati kita sebagai sebuah jaminan atas janji” (2Kor 1:22). Pemeteraian berbicara mengenai beberapa hal: keamanan, kepemilikan, dan sebuah jaminan. Roh itu adalah roh pengadopsian dan dia “bersaksi bersam roh kita bahwa kita adalah anak-anak Alah” (Roma 8:16; bandingkan dengan Galatia 4:6). Empat kerja atau karya  Roh berlangsung secara bersamaan dan pada saat  terjadinya iman percaya.


B. Kesinambungan atau Ketakterputuskan Karya atau Kerja Roh Di Dalam Orang Percaya
Setelah pertobatan percaya, Roh melanjutkan  keberlangsungan pelayanan aktifnya dalam hidup orang-orang percaya. Sejumlah perihal pelayanan yang dimaksud dapat dicatat sebagai berikut:

1.Dia memenuhi. Orang-orang percaya diperintahkan untuk “dipenuhi dengan Roh” (Efesus 5:18). Pada saat bertobat percaya, orang percaya didiami oleh Roh, selama hidupnya dia butuh dikendalikan oleh Roh yang sama. Orang-orang, seperti 7 pelaksana tugas pada gereja Yerusalem perdana (Kisah Para Rasul 6:3) dan Barnabas (Kisah Para Rasul 11:24), telah penuh dengan Roh. Pada hari Pentakosta terlihat bahwa berdiamnya dan dipenuhi merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi bersamaan (Kisah Para Rasul 2:4; bandingkan dengan pengalaman Paulus, Kisah Para  Rasul 9:17), pada berdiamnya Roh dalam diri orang percaya merupakan peristiwa satu kali dan untuk selama-lamanya dialami, dan pada dipenuhi Roh merupakan sebuah cara hidup dibawah kendali Roh. Pelayanan memenuhi oleh Roh dapat dibagi  menjadi pelayanan umum memenuhi, yang berkaitan dengan mengendalikan dan pertumbuhan rohani dan pendewasaan, dan pemenuhan khusus, yang berhubungan dengan gerakan-gerakan khusus Roh. Petrus telah dipenuhi Roh ketika dia berkata-kata (Kisah Para Rasul 4:8; bandingkan dengan 4:31; 13:9), tetapi pastinya dia telah penuh dengan Roh sebelum dia berbicara. Kita dapat mengasumsikan bahwa Petrus telah hidup sebagai orang yang dipenuhi oleh Roh, ketika dalam saat-saat kritikal dia telah dipenuhi dalam sebuah cara yang unik dan spesial dengan Roh.


2.Dia memandu. Orang percaya diperintahkan untuk berjalan di dalam Roh dan dipandu oleh Roh (Galatia 5:16,25). Ini akan memampukan orang percaya, pada satu sisi, untuk tidak dipenuhi atau diperbudak  berbagai hawa nafsu, dan pada sisi lalin, menjagai orang percaya itu dari perbudakan  pada legalisme (Galatia 5:16-18; bandingkan dengan Roma 8:14). Gereja perdana telah menikmati kepemimpinan Roh; dan  Roh itu mendisiplinkan (Kisah Para Rasul 5:9), mengarahkan (Kisah Para Rasul 8:29), menunjuk (Kisah Para Rasul 13:2), membuat keputusan-keputusan (Kisah Para Rasul 15:28), dan melarang (Kisah Para Rasul 16:6f).


3.Dia memberdayakan. Orang percaya dilibatkan dalam sebuah pertempuran: daging melawan Roh, dan Roh melawan daging. Untuk melakukannya memerlukan berdiamnya Roh Allah untuk menyediakan kemenangan (Roma 8:13; Galatia 5:17). Roh adalah rahasia menuju kemenangan. Ini sangat benar dalam era Perjanjian Lama juga, karena Zakaria 4:6  kita membaca, “bukan oleh keperkasaan  atau kekuatan, tetapi oleh Roh-Ku,” firman Tuhan semesta alam.”Rohlah yang menghasilkan di dalam kita buah Roh (Galatia 5:22f; bandingkan dengan Efesus 5:9; Filipi 1:11).


4.Dia mengajar.  Yesus telah menjanjikan datangnya Roh untuk memandu mereka masuk kedalam kebenaran (Yohanes 14:26; 16:13). Setiap orang percaya memiliki Roh dan karena itu, dia tidak membutuhkan pewahyuan khusus atau penglihatan yang bersifat  mistis (1Yohanes 2:20,27). Dia yang telah menginspirasikan Kitab suci adalah dia yang sanggup mengiluminasi atau mencerahkan pikiran dan rohani orang untuk memahami Kitab suci (1Kor 2:13).


Menambahkan perihal-perihal di atas, Roh secara berdaulat memberikan karunia-karunia rohani kepada orang-orang percaya (1Kor 12:4, 7-11; bandingkan dengan Roma 12:6-8; Efesus 4:11; 1Petrus 4:10f). Dia juga berdoa bagi orang-orang percaya di hadapan Bapa (Roma 8:26). Roh Allah mengerjakan sebuah karya terberkati dalam hidup setiap orang percaya, dan orang-orang percaya diperingatkan untuk tidak mendukakan Roh melalui perbuatan dosa karena tidak mawas diri (Efesus 4:30, 31-32), jangan mencobai Roh dengan mendustainya (Kisah Para Rasul 5:9), jangan memadamkan api Roh dengan menahan pelayanannya (1Tesalonika 5:19), tidak menghina Roh dengan meminimalisasi atau mengecilkan karya penebusan darah Yesus Kristus (Ibrani 10:29), dan tidak menolak Roh dengan membantah untuk mematuhi arahan atau panduan-panduannya (Kisah Para Rasul 7:51).


Bab ini telah selesai.


Lectures In Systematic Theology, Chapter 27 p.251-256|diterjemahkan dan diedit oleh: Martin Simamora


Berlanjut pada "Pertobatan Beriman"

No comments:

Post a Comment