Pages

19 May 2015

Kerja Atau Karya Roh Kudus (1)



Oleh: Henry Clarence Thiessen


Tepat sebagaimana kerja atau karya Kristus adalah penting dalam penuntasan keselamatan, demikian juga kerja Roh Kudus. Keilahian dan kepribadian Roh Kudus. Keilahian pada Roh Kudus  dilekatkan padanya berdasarkan fakta atribut-atribut keilahian yang selazimnya pada Allah, melingkupinya, dan bahwa karya-karya yang  ilahi diselenggarakan olehnya, dan  oleh relasinya dengan  Anak Allah dan Bapa. Roh Kudus adalah seorang pribadi. Kata-kata ganti pribadi dikenakan pada Roh Kudus. Dia melakukan tindakan-tindakan personal. Ditautkan dalam sebuah cara personal dengan Anak Allah dan Bapa (Tritunggal). Mempertimbangkan keilahiannya dan ke-pribadi-annya, kita bergerak  menuju apa yang dikerjakannya. Walau tujuan utama kita pada poin ini untuk mengklarifikasi karyanya sehubungan dengan keselamatan dan pengalaman orang Kristen, kita juga harus melihat kerja atau karyanya dalam hubungannya dengan dunia ini, dengan Kitab suci, dan dengan Kristus.


1.Hubungannya Dengan Dunia
A.Dalam Penciptaan dan Pemeliharaan
Sangat menarik bahwa penciptaan dilekatkan kepada semua Tritunggal: Bapa, Anak, Roh Kudus. Bapa dalam Wahyu 4:11, Anak dalam Yohanes 1:3, dan Roh Kudus dalam Kejadian 1:2, mendemonstrasikan keterlibatan aktif Roh Kudus dalam penciptaan. Elihu berkata kepada Ayub, “Roh Allah telah menciptakanku, dan nafas Yang Mahakuasa memberikanku hidup” (Ayub 33:4), dan Ayub menjawab Bildab,”Oleh nafasnya [Roh] langit dicerahkan” (Ayub 26:13). Pemazmur menunjukan karya Roh dalam penciptaan, “Oleh firman Tuhan langit telah diciptakan, dan oleh nafas [Roh] dari mulutnya diciptakan semua penghuni langit”(Mazmur 33:6). Roh tidak hanya terlibat dalam penciptaan tetapi dalam pemeliharaan. Kedua hal ini disebutkan dalam Mazmur 104:30 “Engkau mengerahkan Roh-Mu, mereka tercipta; dan Engkau mengerahkan Roh-Mu memperbarui permukaan tanah.” Yesaya 40:7 menunjukan keterlibatan aktif sang Roh.”rumput mengering, bunga melayu, ketika  nafas [Roh] dari Tuhan dihembuskan ke atasnya.” Dalam mendiskusikan seluruh hal kebesaran aktivitas-aktivitas providensia dan kreatif Allah, Yesaya bertanya, “Siapakah yang telah mengarahkan Roh Tuhan, atau sebagai penasihatnya telah memberitahukan-Nya?” (Yes 40:13).Terlihat nyata bahwa ekspresi-ekspresi semacam Rohnya (nafas), Roh (nafas) dari mulutnya, Roh (nafas) Tuhan, Roh Anak-Nya, dan Roh Yesus, semua merujukan pada Roh Kudus, pribadi ketiga  pada Tritunggal (Ayub 26:13; Mazmur 33:6; Yesaya 40:7; Gal 4:6; Kisah Para Rasul 16:7).


B.Dalam Urusan-Urusan Dengan Orang-Orang Tidak Percaya
Sebagai tambahan terhadap pemerintahan providensianya dalam penciptaan. Sang Roh aktif dalam dunia orang tak percaya dalam 3 area umum: dia secara aktif bekerja melalui individu-individu untuk menuntaskan maksud-maksudnya, dia menginsafkan dunia akan dosa dan kebutuhan akan keselamatan, dan dia menahan dan mengontrol perjalanan si jahat. Allah  telah mengurapi Koresh, raja bangsa  yang tak mengenal Tuhan dari Persia, dengan Roh Kudus untuk menyelesaikan pelayanannya, walaupun Koresh tidak mengenal Tuhan (Yesaya 44:28-45:6). Terkait Raja Saul, Kuyper menulis:
There is no reason to consider Saul one of God’s elect. After his anointing the Holy Spirit comes upon him, abides with him, and works upon him as long as he remains the Lord’s chosen king over His people. But as soon as by wilful disobedience he forfeits that favor, the Holy Spirit departs from him and an evil spirit from the Lord troubles him.[l]

Tidak ada alasan untuk mempertimbangkan Saul adalah orang  pilihan Allah. Setelah pengurapan Roh Kudus baginya datang atas dirinya, tinggal  beserta dirinya, dan bekerja baginya selama dia masih merupakan raja pilihan Allah atas umat-Nya. Tetapi segera setelah oleh ketakpatuhannya yang dilakukannya dalam penuh kesadaran, dia merusak kemurahan itu, Roh Kudus meninggalkan dirinya dan sebuah roh jahat dari Tuhan menyusahkannya.

Tidaklah mengherankan bahwa Daud, yang telah berbuat dosa dan mengetahui secara baik apa yang telah terjadi pada Saul, telah bermohon pada Tuhan, “Jangan ambil Roh Kudus-Mu dariku” (Mazmur 51:11). Karya Roh Kudus atas Koresh dan Saul adalah sesuatu yang sama sekali berbeda dengan melahirbarukan (regenerasi). Kita juga harus mengenali bahwa Roh telah datang atas orang-orang percaya Perjanjian Lama dalam cara yang demikian untuk pelayanan khusus (bandingkan dengan Bezaleel Keluaran 31:2f, Otniel Hakim-Hakim 3:9f; Yefta Hakim-Hakim 11:29).


Menambahkan pada pelayanan berdaulat ini atas orang-orang tak percaya sebagaimana pada orang percaya, Kitab suci berbicara bahwa karya Roh Kudus dalam hati orang-orang tak percaya untuk mengakibatkannya berbalik pada Tuhan. Beragam istilah digunakan untuk mengekspresikan pelayanan ini. Dia berbicara sebagai seorang saksi. Petrus dan para rasul berkata,”Dan kami adalah saksi-saksi dari hal-hal ini; dan demikian jugalah Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 5:32). Yesus telah  berkata mengenai pelayanan  bersaksi oleh Roh, “Roh kebenaran... akan menyampaikan kesaksian tentang-Ku” (Yohanes 15:26). Ini akan terlihat bahwa pencerahan Yohanes 1:9 dan penggambaran Yohanes 6:44 dan 12:32 merujukan pada karya yang dilakukan Bapa dan Anak melalui Roh. Akhirnya, dia menginsafkan. Yesus berkata mengenai Roh,”Dia... akan menginsafkan dunia akan dosa, dan kebenaran, dan penghakiman (Yoh 16:8). Bagi orang tak percaya, melekatkan  pekerjaan-pekerjaan Roh pada aktivitas-aktivitas Setan merupakan penghujatan terhadap Roh, sebuah dosa yang tidak dapat diampuni (Markus 3:29). Dosa yang dilakukan segenap hati melawan pengetahuan kebenaran adalah menista Roh kasih karunia (Ibrani 10:29). Setelah Roh berdiam atas orang-orang yang dinafasi kejahatan untuk tujuan menggenapkan maksud Tuhan selama masa purba, Allah berkata “Rohku tidak akan  berdiam dalam manusia selama-lamanya” (Kejadian 6:3). Seratus dua puluh tahun kemudian, Allah menghancurkan dunia dengan  banjir hebat. Menolak Roh adalah sebuah dosa yang sangat serius atau mengerikan (Kisah Para Rasul 7:51; bandingkan juga dengan Kisah Para Rasul 6:10).


Roh Kudus juga menahan kejahatan. Ini adalah pengetahuan umum bahwa hati nurani, siang hari, dan pemerintah adalah  hal-hal diantara yang disebut sebagai yang berperan menahan kejahatan. Kehadiran orang-orang saleh juga menahan dan menekan kejahatan. Penahan itu 2 Tesalonika 2:6g nampaknya memiliki rujukan pada Roh Kudus. Selama masa kesusahan besar,  pelayanan Roh menahan si  jahat dan  menghalangi  pewahyuan manusia-manusia yang tak tunduk pada hukum akan ditarik. Si jahat akan diperbolehkan untuk berlari  garang.



2.Relasinya Dengan Kitab Suci dan Kristus
A.Terhadap Kitab Suci
Roh Kudus adalah penulis dan sekaligus penafsir Kitab Suci. Sebagaimana Petrus telah mengindikasikannya, ”Orang-orang digerakan oleh Roh Kudus telah berbicara dari Tuhan” (2Petrus 1:21). Penutup pada setiap surat kepada jemaat-jemaat dalam Wahyu, Yesus berkata,”Dia yang memiliki telinga, hendaklah dia mendengar apa yang Roh katakan kepada gereja-gereja”(2:7,11 dll). “Adalah Roh yang telah menuntun para  rasul masuk kedalam seluruh kebenaran, dan memperlihatkan kepada mereka hal-hal yang akan datang (Yohanes 16:13)”[2]. Pernyataan-pernyataan semacam:  “Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:-Kisah Para Rasul 28:25” dan “Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.”(Kisah Para Rasul 1:16) secara jernih  menyingkapkan komitmen para rasul terhadap keberasalan tulisan Kitab Suci dari Roh Kudus (bandingkan dengan Ibrani 3;7; 10:15). Adalah dia yang menyingkapkan kepada para rasul Perjanjian Baru dan para nabi mengenai hal-hal yang tak tersingkapkan melalui filsafat manusia dan proses bernalar alami  pikiran manusia (Efesus 3:5).


Tak hanya Roh adalah penulis atau sumber kitab suci, dia juga adalah penafsir. Paulus berdoa  agar Tuhan mau  memberikan pada orang-orang percaya Efesus “sebuah roh hikmat dan pewahyuan dalam pengetahuan akan Dia” (Efesus 1:17). Itu adalah Roh Kudus yang  telah ditunjukan   Yesaya 11:2. Paulus juga menulis bahwa Allah telah memberikan kita “Roh yang berasal dari Allah, sehingga kita dapat mengetahui hal-hal yang secara cuma-cuma diberikan kepada kita oleh Allah” (1 Kor 2:12). Roh mengambil kata-kata Kristus dan menyingkapkannya kepada orang-orang percaya (Yohanes 16:14). Yohanes mengingatkan pembacanya bahwa mereka semua memiliki “sebuah pengurapan dari Dia Yang Kudus” (1 Yohanes 2:20), dan lebih lanjut dia menulis, “Pengurapan yang kamu telah terima dari Dia tinggal di dalammu, dan kamu tidak memerlukan siapapun untuk mengajarkanmu; tetapi... pengurapannya mengajarkanmu mengenai segala sesuatu” (ayat 27). Jadi Roh yang sama telah menuliskan atau menjadi sumber Kitab Suci, menafsirkannya.


B. Terhadap Kristus
Roh, aktif dalam kehidupan Kristus, Beberapa hal dapat dicatat hal yang mana berkaitan dengan pelayanan Kristus di dunia. Tuan (Lord) kita telah dikandung dari Roh (Lukas 1:35). Dia telah diurapi oleh Roh Kudus pada baptisannya (Mat 3:16; bandingkan dengan Yesaya 61:1; Lukas 4:18). Roh diberikan tanpa batasan (Yohanes 3:34), telah memperlengkapinya untuk pelayanan mesianiknya, dan itu adalah poin dimana Yesus “telah memulai pelayanannya” (Lukas 3:23). Segera setelah baptisan, “Yesus penuh Roh Kudus, kembali dari Yordan dan telah dituntun oleh Roh ke dalam gurun selama 40 hari, selama itu dicobai oleh iblis” (Lukas 4:1f; bandingkan dengan Mat 4:1; Mark 1:12). Petrus telah memberitahukan Kornelius “bagaimana Alah telah mengurapi dia dengan Roh Kudus dan kuasa” (Kisah Para Rasul 10:38). Itu melalui Roh Kudus  sehingga Yesus melakukan mujizat-mujizatnya (Matius 12:28). Lebih lanjut, Roh aktif dalam penyalibannya dan kebangkitannya (Ibrani 9:14; Roma 1:4; 8:11).


Ketika Yesus telah naik ke surga, dia telah meminta Bapa agar dia dapat mengirimkan Roh (Yohanes 14:16,26; 15:26). Roh Kudus adalah pengganti Yesus sehingga para murid tidak akan ditinggalkan sebagai yatim piatu (Yohanes 14:18; 16:7-15). Sebelum Yesus pergi meninggalkan mereka, dia telah mempersiapkan para muridnya untuk menerima Roh (Lukas 24:49; Yohanes 20:22; Kisah Para Rasul 1:8). 




Lectures In Systematic Theology, Chapter 27 p.251|diterjemahkan dan diedit oleh: Martin Simamora




Catatan Kaki:
1Kuyper, The Work of the Holy Spirit, p. 39.
2Evans, The Great Doctrines of the Bible, p. 119.

No comments:

Post a Comment