Pages

09 October 2014

Bagaimana Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....



Oleh: Martin Simamora

Bagaimana  Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....

Credit : wellhappypeaceful.com

Mari kita membaca ini dengan segenap diri kita:

Efesus 2:1-2,4-6 (1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.(2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka....(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,(5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,


Apa menurutmu Yesus adalah  seorang Pemenang? Maka jawab yang segera meluncur dari bibirmu  adalah Paskah, kebangkitan  Yesus dari kematian; dan itu bermakna  Allah yang hidup, pengampunan dosa, kubur kosong dan kematian yang telah ditaklukan. Dalam sebuah kalimat : Yesus adalah Pemenang.

Tetapi, benarkah memang ini jawaban seungguh-sungguhnya? Jawaban yang memang sungguh-sungguh anda  pahami, yang dengan jawaban itu kita dapat melakukan sesuatu? Apakah jawaban-jawaban itu  merupakah kalimat yang gamblang dan dapat dipahami?


Kemenangan Yang Bersanding Dengan Realita Pahit

Bukankah jawaban-jawaban tersebut merupakan jawaban yang memusingkan kepala, kata-kata yang saling bertautan satu sama lain, yang hanya akan membawa kita semakin dalam saja.

Mungkinkah kita akan berkata kepada diri sendiri “Kami sudah kenyang dengan pertanyaan usang ini, berbagai hal mengenai hidup yang sukar untuk dijelaskan yang telah memusingkan kita sehari-hari? kami tidak peduli untuk berurusan dengan pertanyaan usang ini, dan juga tidak peduli dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih baru dan besar.


Hidup ini  tidak mudah dan tidaklah cerah. Anda berangkali akan berkata bahwa saya hanya punya sedikit terang, dan saya pergi ke gereja dengan sebuah harapan dapat menerima lebih banyak terang, sehingga terang kecil yang saya miliki tidak lebih redup lagi, atau DICURI dari saya.  
Bagaimana dengan anda? Apakah demikian juga pikir anda?

Berangkali anda berada dalam sebuah kebimbangan yang  begitu dalam. Anda mungkin tidak memahami hidup dan tidak memahami dirimu sendiri. Anda ketakutan dengan hidup yang sedang anda jalani.


Anda melihat begitu banyak bayang-bayang  gelap melingkupi dirimu yang mana begitu sukarnya untuk menemukan solusi atau jalan keluarnya.


Pada akhirnya anda akan mulai terpojok dan mulai bertanya, apakah memang sungguh-sungguh ada jalan keluar itu? Apakah hidup ini memiliki sebuah makna atau arti?


Dan kala tiba hari Paskah, semua berkata : Tuhan, Tuhan yang hidup itu eksis/ada. Tuhan  itu hidup. Tuhan  menang! YA................ itu yang saya pertanyakan!!! Teriakmu  tak tertahankan.
Itulah pertanyaan yang anda simpan rapat-rapat dalam dirimu  agar tak merembes ke khalayak umum. Saya berjuang untuk percaya bahwa Tuhan itu hidup, Dia eksis dan Dia menang!


Anda akan terus berkata begini : tidak ada saya jumpai dalam Alkitab atau dari pengkhotbah sebuah asumsi yang dapat menolong saya mengatasi kesulitan-kesulitan hidupku.

Baginya kegelapan semakin ekstrim kala anda berkata demikian bahwa Tuhan itu ada dan hidup dan menang! Itu hanya  menimbulkan luka-luka baru. TUHAN YANG HIDUP.......ohhhhh.... andaikan saja  aku dapat memahaminya! Andaikan saja  TUHAN YANG HIDUP itu berkata sesuatu kepadaku sekarang ini juga!



Oh....berangkali saja anda berbeda dengan yang lainnya. Anda kan seorang yang aktif, anda kan seorang yang ambisius. Anda adalah tipe orang yang berjuang keras untuk maju. Tetapi anda menggaruk-garuk dibawah kegagalan-kegagalan dan kelemahan-kelemahanmu, dan dengan semua kemajuan –kemajuan yang anda telah raih masih saja anda menggaruk-garuk dibawah kegagalan-kegagalan dan kelemahan-kelemahanmu.



Oh...berangkali anda  melakukan sebuah pelanggaran atau dosa yang  hebat sehingga dikutuk Tuhan. Ya..anda nggak tahu soal ini sebab anda tak menyadarinya! Orang lain yang bisa melihat itu. Anda itu  kena kutuk. Ada cacing-cacing yang lagi menggerogoti akar pohon kehidupanmu sehingga anda tidak bisa berkembang  dan bertumbuh dalam hidupmu! Dan anda tidak tahu bagaimana mengatasinya! Kamu—dirimu yang lebih baik—sedang terantai di sebuah  Aku yang lain, Aku yang sangat tidak disukai oleh semua sahabat dan  keluarga. Kamu, dirimu yang dalam kemalangan teramat berat, siapakah yang akan membebaskanmu dari tubuh kematian ini? Dan lagi, tiba PASKAH dan berkata:

Pengampunan atas dosa-dosa dan rantai-rantai telah diputuskan! Jika Tuhan bersama kita, siapa yang dapat melawan kita? Yes..teriakmu denga lega. “Betapa indahnya yang akan kualami, tetapi yang ada hanyalah bebanku, kemalanganku sehingga aku tidak mengalami apapun juga yang melegakan itu.



Teriak sukacita itu tidak dapat mengalir deras dalam pengalaman hidupku dan akhirnya hanyalah rentetan kegagalan-kegagalan yang tak lagi terhitungkan jumlahnya. Biarlah teriak sukacita itu tetap diteriakan oleh yang akan mengalaminya, tetapi tidak bagi  saya.


Berlawanan dengan hal ini, pengampunan bermakna kemerdekaan, dan akulah yang pertama kali akan memahami apakah itu  rantai-rantai dan pagar-pagar yang  membelenggu ketika kita membicarakan kemerdekaan.

Atau, pada akhirnya  kami memang  harus mati. Momentum kegelapan yang tak pernah dikisahkan akan mendatangi kami semua, ketika kesudahannya  tiba. Di tempat dimana dunia ini akan tenggelam dan dimana  kita  harus menawarkan selamat tinggal dengan  realita-realita dunia dengan semua bayang-bayang dan cahayanya. Kemana kita kemudian akan pergi? Apa yang tersisa bagi kita? Dari posisi kita yang seperti ini  maka jawabnya “ TIDAK ADA!”


Sejauh pemikiran   dan kehidupan manusia dapat  menjangkaunya, itulah kata terakhir yang dapat kita miliki! Batu nisan dan seuntai bunga, hanya itu yang tersisa bagi kita pada posisi itu.


Oh.... misteri kematian yang memusingkan, Oh....misteri kehidupan yang memusingkan yang akan menghadap kita di pintu keluar kehidupan.  NAMUN DEMIKIAN, lagi, Paskah datang  mengatakan kata-kata yang tak terdengar tentang kematian yang telah ditaklukan, kubur kosong, dan kata-kata ini adalah bagi kita semua, ini adalah kata-kata yang tak terdengar, ini adalah kata-kata yang paling sukar untuk dipercayai. Siapa yang dapat  memahaminya? DIMANA SEMUA BERAKHIR, ADA SUNGGUH-SUNGGUH PERMULAAN. Apakah kita tak tergoda untuk berkata: ”ah...sudahlah hentikan omongan ini!” Kita sudah pernah membicarakan sekali semuanya soal misteri hidup yang memusingkan ini. Kamu hanya membuka luka lama saja dengan membicarakannya!


Kesimpulan  final dari semua ini adalah apa yang dikatakan pada kita kala Paskah: YESUS PEMENANG!  Yesus......??? Tidakkah dia ini lahir dalam sebuah kerendahan yang demikian hina, yang telah mati di kayu salib meneriakan teriakan Allah yang meninggalkannya, Dia yang telah mengampuni dosa tetapi yang telah terjatuh menanggung dosa, Dia sang rendah hati, telah dipukuli oleh apa yang harus dijalaninya;dan semua ini disarati dengan kesedihan mendalam, tidakkah Dia adalah manusia dari Nazareth yang kehidupannya paling  disarati dengan berbagai kemalangan  memilukan? DAN DIA DIDAULAT PEMENANG?


Perhatikan baik-baik! Ketika anda membaca :

(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,(5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga

Maka maknanya sangat gamblang dan tidak perlu  memusingkan kepala. Kebangkitan adalah hal yang literal bukan sebuah makna yang lebih rendah seperti kelanjutan hidup secara spiitual. Kebangkitan memang benar bangkit dari kematian. Kematian telah ditaklukan!




Apa yang terjadi pada Yesus hanya memperjelas  fakta bahwa dunia ini memang disarati oleh berbagai tragedi, bahwa HIDUP INI MEMANG DALAM TAWANAN TRAGEDI DAN KESEDIHAN DAN DOSA. Hidup di dunia ini disandera dengan misteri kematian dan kehidupan yang memusingkan setiap penduduknya, sehingga tak mengherankan  jika hidup dalam dunia yang dijejali oleh keraguan dan batu nisan kubur pada akhirnya adalah hidup yang melintas di bumi menuju kematian.



Begitu nyata bahwa misteri hidup ini pada akhirnya  akan berujung pada batu  nisan dimana tubuhmu akan dibaringkan kelak, kala saatnya datang! Kecuali anda  dapat memiliki DIA YANG TELAH MENAKLUKAN KEMATIAN!


Renungkanlah!

Kamu dahulu sudah mati ... Tetapi Allah telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita

Amin



Rujukan:

No comments:

Post a Comment