Pages

20 September 2014

Jangan Sia-Siakan Masa Mudamu : Apakah Hanya HIV Penyakit Seksual Yang Tidak Dapat Disembuhkan?



Oleh : Martin Simamora

Jangan Sia-Siakan Masa Mudamu : Apakah Hanya HIV Penyakit Seksual Yang Tidak Dapat Disembuhkan?

 
Credit : voxxi



Jangan Sia-Siakan Masa Mudamu


Pengkhotbah 11:7-10-12:1 “(7) Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;(8) oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.(9)Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu,tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! (10)Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.... (12:1) Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!", “


Artikel ini saya tulis sebagai sebuah  peringatan dan perenungan bagi diri saya sendiri sebagai orang tua dan juga bagi para pembaca  baik kepada keluarga, anak-anak remaja baik putera dan puteri dan anak-anak muda agar tidak membiarkan dirinya larut dan terjebak dalam kemajuan zaman yang lebih mendewakan kebebasan individual untuk menikmati dan mengeksplorasi seksualitas dalam cara-cara yang tidak kudus dan di luar pernikahan yang kudus didalam Tuhan.


Pagi tadi, saya menerima sebuah telepon dengan kabar yang sangat menyedihkan baik baginya dan juga bagi saya sebagai seorang sahabat. Orang yang dikasihinya menderita penyakit akibat hubungan seksual, apa yang paling menyedihkan dan memukul  bahwa dirinyalah sebagai “carrier” yang menjadi penular. Belum cukup  sampai disitu kesedihan itu, akibatnya bisa jadi akan sangat  fatal bagi kekasihnya sebab  kemungkinan tidak dapat disembuhkan dan kematian sangat dekat dan mungkin tidak dapat dielakan secara medis. Ini yang mendorong saya menuliskan artikel ini. Semoga menjadi refleksi bagi  para remaja putera/puteri, anak-anak muda dan juga keluarga agar bijaksana dalam menikmati masa muda, dan bagi  kita sebagai orang tua untuk menimbang kembali bagaimana kita selama ini mengarahkan putera-puteri kita dalam menjalani kehidupan dan mengejar cita dan impian mereka.


Orang-orang muda sering menerima atau dinasihati begini: “nikmatilah masa mudamu sepuas-puasnya agar di masa tua tidak melakukan kenakalan anak-anak muda” atau “capailah  cita-citamu setinggi langit, berprestasilah setinggi-tingginya agar engkau kelak memiliki pekerjaan atau profesi dengan penghasilan tinggi atau bahkan menjadi orang nomor satu dalam bidang  pekerjaan  yang digeluti. 

Credit: Shuttercock


Sangat jarang ada orang tua yang menasehati putera-puterinya untuk menjadikan pengenalan akan Tuhan di masa muda sebagai prioritas atau tujuan hidup yang harus dicapai, seserius kala orang tua mendorong dan memandu anak-anaknya melalui pendidikan tinggi untuk meraih pekerjaan-pekerjaan terhormat, berpenghasilan tinggi dan prestisius.



Ketika Dua Orang Sangat Kaya dan  Terbijak Bertutur Tentang Kesuksesan Hidup

Tetapi, tahukah anda bahwa orang paling kaya dan bijaksana Raja Salomo(Pengkhotbah 1:1,12,  bandingkan dengan 2 Tawarikh 1:11-12 2 Samuel 12:24, 1 Raja 3:5, 1 Raja 3:16, 1 Raja 4:29, Amsal 30:24-31) sekalipun, memiliki pandangan yang sama sekali berbeda dengan pandangan kesuksesan hidup menurut  dunia ini. Sejenak kita lihat sekaya apa harta bendanya atau kesuksesan hidupnya  dan sekaya apa hikmatnya :


Pengkhotbah 2:4-9
(4) Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur;(5) aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan;(6) aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda.(7) Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku; aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.(8) Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah. Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.(9) Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapapun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.


Bandingkan dengan:
1 Raja-Raja 10:16-

(16) Raja Salomo membuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan, enam ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai besar;(17) ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga mina emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".(18) Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas tua.(19) Takhta itu enam tingkatnya; pada takhta itu ada di sebelah belakang sebuah kepala bundar, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,(20) sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan.(21) Segala perkakas minuman raja Salomo dari emas dan segala barang di gedung "Hutan Libanon" itu dari emas murni; tidak ada barang perak, sebab orang menganggap perak tidak berharga pada zaman Salomo.(22) Sebab di laut raja mempunyai kapal-kapal Tarsis bergabung dengan kapal-kapal Hiram; dan sekali tiga tahun kapal-kapal Tarsis itu datang membawa emas dan perak serta gading; juga kera dan burung merak.(23) Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat.(24) Seluruh bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya.(25) Mereka datang masing-masing membawa persembahannya, yakni barang-barang perak dan barang-barang emas, pakaian, senjata, rempah-rempah, kuda dan bagal, dan begitulah tahun demi tahun.(26) Salomo mengumpulkan juga kereta dan orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem.(27) Raja membuat banyaknya perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.(28) Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar.(29) Sebuah kereta yang didatangkan dari Misraim berharga sampai enam ratus syikal perak, dan seekor kuda sampai seratus lima puluh syikal; dan begitu juga melalui mereka dikeluarkan semuanya itu kepada semua raja orang Het dan kepada raja-raja Aram.


Terhadap kekayaan  yang sedemikian megah dan mulia itu yang dinikmatinya secara limpah, dan tentu saja didambakan juga oleh orang-orang Kristen untuk dapat terjadi, apa pendapat Salomo atas kemegahan yang tiada taranya itu? Beginilah Salomo berkata :

Pengkhotbah 2:10-11
“(10)Aku tidak merintangi mataku dari apapun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apapun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.(11) Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari.



Salomo segera mendapatkan bahwa semuanya sia-sia. Ini tidak mudah untuk dilihat sebab keindahan dan kemegahan kesuksesan itu terlampau kemilau untuk memampukan kita melihat, bahaya apakah yang ada menyertainya dan mengapa begitu berbahaya sehingga penting untuk diperingatkan. Seperti melihat indahnya bunga Mawar yang indah sehingga kadang kita alpa untuk memperhatikan duri-durinya yang tajam. Untuk membantu memahami kejanggalan ini, mari kita bandingkan dengan :


1 Yohanes 2:15-17
“(15) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.(16) Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.(17) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.


Masa muda memang  penuh dengan energi dan dinamika yang luar biasa; dipenuhi dengan segala keinginan dan cita-cita untuk mencapai prestasi hidup terbaik. Tidak ada yang salah untuk mencapai prestasi terbaik, untuk studi yang terbaik. Saya sendiri setidak-tidaknya harus berupaya sebaik mungkin dengan apa yang saya kerjakan terkait misalkan dengan pelayanan sederhana berwujud media internet ini; saya setidak-tidaknya sejak SMA berupaya membangun diri dengan kemampuan bahasa Inggris yang memadai dan diatas rata-rata; belajar segala sesuatu yang berhubungan dengan teologia yang berkualitas dan sangat jarang dalam bahasa Indonesia; memang tidak melalui kanal formal namun saya mendedikasikan sejumlah waktu yang berkualitas untuk menggeluti materi-materi yang tidak sederhana dan yang menuntut sebuah totalitas jiwa dan intelektualitas agar dapat memahami dan kemudian dapat memiliki dasar pertanggungjawaban akan apa yang ditulis. Intinya sebagai manusia, saya bekerja secara maksimal dan  terbaik sehingga webblog ini bukan sekedar ada sehingga terlihat memiliki aktivitas yang berbau rohani,  tetapi memang pada dasarnya dalam kehidupan ini saya sebisa mungkin dalam anugerah-Nya mengarahkan diri ini untuk hidup dalam dinamika dan kehidupan yang Tuhan kehendaki.  Menjadi sia-sialah  setiap upaya dan kerja keras ini jika saja saya menantikan atau merindu sebuah balas budi dari dunia untuk hal ini, bahwa  setiap  hal yang  saya kerjakan adalah demi kesuksesan diri  atau achievement dan bukan bagi Tuhan; orientasi  yang berjangkar pada mengasihi diri sendiri dan dunia hanya akan melahirkan “sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku .“ Sebuah  kehidupan yang berjangkar pada diri sendiri dan demi kepentingan diri sendiri, sekalipun katanya dalam pelayanan rohani!


Kita bisa mendebat apakah dengan demikian saya tidak boleh BERSUKACITA atas segala jerih payah yang dilandaskan pada “memuaskan hasrat”; hasrat yang lahir dari pandangan mata yang memiliki keinginannya sendiri atas apa yang dipandangnya. ATAU tidak bolehkah  hatiku bersukacita atas segala jerih payahku, menikmatinya? Bukankah sewajarnya demikian, pikir kita?

Siapapun, termasuk saya, secara alami akan melihat hal itu normal saja, namun segera sirine peringatan berbunyi dan sukar atau tidak dapat membantah melihat seorang manusia yang paling kaya dan paling berhikmat kemudian berkata:

Ketika aku MENELITI segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. “



Bagaimana bisa? Tetapi jelas manusia bernama Salomo tidaklah sembarangan untuk berujar demikian; dia bukan sedang menuliskan omong kosong; dia bukan seorang yang gagal dalam kekayaan; dia tidak sedang terjebak hutang besar dan dikejar-kejar penagih hutang. Tidak sama sekali!


Padangan Salomo ini boleh saja akan bertarung dengan pandangan kita sebagai orang-orang Kristen moderen yang kerap mendengar dari mimbar-mimbar untuk menikmati apapun yang merupakan hasil jerih payahmu sesuai dengan kesukaan hatimu. Kalau saya memperhatikan pernyataan Rasul Yohanes (pada ayat 17), murid yang dikasihi Yesus ini, maka kita akan memahami bahwa apa yang hendak ditegaskan oleh Salomo dan Rasul Yohanes adalah, semua yang dicapai di bumi ini adalah sia-sia sebab semuanya akan lenyap pada akhirnya; sungguh malang demi mengejar dan menikmati kenikmatan yang fana kita pada akhirnya sama sekali tidak memiliki pengenalan yang sejati akan Tuhan Penebus hidupmu.

 
Credit: inlife
Ketika Salomo menulis hikmat “ingatlah Penciptamu pada masa mudamu,” maka memang dapat dimengerti bahwa kenikmatan masa muda dengan mudah membuat siapapun menjadi lupa diri dengan Tuhan, itu sebuah kepastian yang secara mudah kita jumpai di kalangan remaja dan anak muda yang sedang menggandrungi kemudaannya.


Bahwa engkau pada akhirnya hanya menjadi seorang Kristen tanpa Kristus sama sekali atau sebuah kekristenan palsu, manakala kenikmatan dan kesuksesan dunia ini adalah tulang punggung atau nafas kehidupanmu melampaui pengenalan Tuhan sebagai prioritas utama yang berdampak pada kekekalan, maka pertimbangkanlah secara serius apa yang dikemukakan oleh Rasul Yohanes bagi setiap kita :

Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.


Jika dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya , lantas apa prioritas hidupmu?; Apa yang menjadi pengejaran hidupmu?; Apa yang menjadi target hidupmu? Apakah prioritas hidupmu, pengejaran hidupmu, dan target hidupmu dipancangkan pada dunia yang sedang lenyap dengan keinginannya dan berakumulasi pada kecemerlangan hidup di dunia fana ini? Saya tidak tahu dengan anda, sebab hanya anda yang dapat mengetahuinya, dan anda ,jika berkenan dan sepatutnya, memeriksakannya berdasarkan apa yang diajarkan Alkitab!   Apakah anda mau melakukan kehendak Allah? Sebab hanya yang melakukan kehendak Allah saja yang tetap hidup selama-lamanya! Tidak melakukan kehendak Allah  berarti adalah para pemberontak terhadap Tuhan!



Hai anak-anak muda, hai remaja-remaja ingatlah Tuhan pada masa mudamu. Ini bukan sekedar mengingat seperti mengingat tanggal kelahiranmu; ini adalah mengingat yang membuat kehidupanmu berorientasi kepada Tuhan sebab melakukan sebaliknya adalah sebuah kesia-siaan yang fatal. Hai orang tua didiklah anak-anakmu untuk mengejar pengenalan akan Tuhan; bawalah mereka kepada Tuhan sebab itulah yang diperintahkan oleh Yesus:



Lukas 18:16
Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.


Puluhan anggotanya yang masih berusia belasan tahun rela mengikuti voluntary counseling test (VCT). Menurut Sumarsono, salah satu pengurus karang taruna itu, Kamis (26/6/2014), kegiatan tes VCT untuk anggota karang taruna dilakukan demi memastikan kesehatan di kalangan remaja dan terutama untuk HIV/AIDS.
“Remaja selalu diidentikkan dengan senang-senang, suka main. Apalagi angka remaja penderita HIV/AIDS cukup tinggi. Kami ingin membuktikan jika kami sehat. Zero HIV/AIDS untuk wilayah Kelurahan Temenggungan, dan tentu juga seluruh remaja di Banyuwangi. Karena itu kami melakukan tes VCT,” kata dia.- Sumber: Globalindo.co

Bagaimana dengan kita sebagai orang tua, apakah kita menjadikan pengenalan akan Yesus kepada anak-anak kita sebagai “emas kehidupan” yang begitu mulianya bagi anak-anak kita? Ini tantangan bagi setiap orang tua, bahwa Yesus berkata kepada kita juga untuk tidak dalam cara bagaimanapun membuat pengenalan akan Yesus menjadi hal yang tidak ada nilainya dalam pikiran dan hati kita atau menganggapnya sebagai komplementer atau sekedar sebagai sebagai penjaga moralitas bagi anak-anak kala mereka mengejar prestasi akademik dan cita-cita; atau sebagai sebuah jaminan agar anak-anak diberkati dalam setiap usahanya. Pernahkah kita bertanya kepada Tuhan atau menyerahkan kepada kehendak Tuhan, apa yang Tuhan maui atas anak-anak kita sesungguh-sungguhnya? Apakah kita pernah berpikir mengenai sebuah kemungkinan bahwa Tuhan menginginkan anak-anak kita bagi-Nya untuk kepentingan-Nya? Tidak sama sekali berkaitan dengan kepentingan kita? Seperti Tuhan mengasihi kita menurut kehendak-Nya semata bukan karena anda memang pantas untuk menerima kasih-Nya yang begitu agung itu?



Abraham seorang yang sungguh sayang dan akrab dengan anaknya, juga memiliki sayang  dan keakraban  terhadap TUHAN yang jauh lebih besar daripada terhadap anaknya sendiri.


Abraham adalah seorang yang sangat kaya :
Kejadian 13:2” Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. “

Tetapi Tuhan dalam perjalanan kehidupannya tak terelakan menjadi sentral dalam kehidupannya. Bahkan  terdemonstrasikan bukan dengan omong kosong belaka :


Kejadian 22:1-10
“Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya..... (7) Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" (8)Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.(9) Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.(10) Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

 Bagaimana dengan kita?

Apakah kekayaanmu? Apakah kebanggaanmu? Apakah  hasil jerih payahmu? Apakah sukacita hatimu? Apakah keinginan matamu? Bagaimana bila itu membuatmu tidak memiliki hati bagi Tuhan, memiliki mata bagi Tuhan, memiliki hasrat bagi Tuhan?

Abraham seorang yang kaya, seorang yang sukses. Namun lihatlah apakah dia terlihat seperti orang yang kaya raya ketika berhadapan dengan kehendak Tuhan? Apakah dia seperti orang menuntut hasil jerih payahnya yang sekian lama dia perjuangkan dalam hal ini seorang anak laki-laki (kita tahu bahwa anaknya adalah hasil “jerih payah” bertahun-tahun “penantian”! Bacalah Kejadian 21:1-7 untuk memahami maksud saya).


Lihatlah! Abraham tidak tersandera  oleh kekayaan yang begitu mahal, anak laki-lakinya sendiri, kala Tuhan MEMINTA anak itu dari tangannya dalam sebuah cara yang tidak main-main : dikorbankan. Kita tahu bahwa ujian ini selesai dengan kemenangan iman Abraham dan Allah mengganti Ishak dengan :


Kejadian 22:12
“Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.


Saya tidak bisa membayangkan diri saya ada dalam posisi demikian; saya berangkali dapat mengerti  dalam kadar yang paling sederhana  apa  yang dirasakan Abraham kala itu terhadap anak semata wayang yang teramat dikasihinya; setidaknya saya tahu rasanya memiliki seorang anak laki-laki tunggal. Sebuah rasa sayang yang saya sendiri tidak pernah bayangkan akan mengalaminya. Itu sungguh kuat dan sungguh perlu Tuhan menguasai rasa sayang itu agar Tuhan tetap yang tersayang dalam kehidupan ini; sebab cinta dan sayang baik kepada anak dan Tuhan bukan sekedar omongan tetapi kenyataan. Dan Tuhan TELAH memberikan dan membuktikannya  cinta yang agung  kepada kita agar kita sebagai anak-anak-Nya mampu mencintai Dia lebih daripada segala-galanya, termasuk apapun yang paling anda sayangi! Semoga pembaca ingat bahwa ini sebuah adopsi dari sebuah lagu cinta sekuler yang pernah saya muat di artikel  ini. Atau lebih bagi saya untuk  menyajikan lagu yang saya maksud, sekali lagi :



Ya... selaras dengan  keyakinan iman atau perkataan penghiburan Abraham yang diungkapkannya kepada anak satu-satunya-anak perjanjian yang dikasihinya:
Kejadian 22:7 “.....tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 


Apakah kita memiliki pengenalan  semacam ini dengan  Bapa ? Apakah kita memiliki kepatuhan semacam ini terhadap Yesus? Apakah kita memiliki hati yang dipimpin oleh Roh Kudus dalam kehidupan kita di dunia ini? Atau keinginan mata telah menjadi nahkoda kehidupan? Atau sukacita hati untuk memuaskan hasrat atas jerih payahmu telah mengalahkan dan meredupkan suara Tuhan didalam hatimu?


Renungkanlah dan periksalah diri kita supaya kita tidak salah mendedikasikan segenap kehidupan ini, menuntun perjalanan anak-anak kita; agar kita tidak terlihat seolah-olah sedang melakukan pekerjaan besar dan pekerjaan maksimal dalam hidup ini, namun sesungguhnya sia-sia belaka.


Renungkanlah dan pertimbangkan secara serius.



Sekarang, saya akan menyampaikan informasi penting sehubungan dengan hal yang  telah saya kemukakan pada permulaan artikel ini, dan berharap menjadi cermin bagi setiap remaja putera dan puteri, pemuda dan pemudi untuk menimbang  apakah yang sedang menjadi target pengejaran hidupmu? Kepada orang tua, apakah yang sedang anda bekalkan kepada anakmu untuk  masa depan anak-anakmu? Apakah pengenalan akan Tuhan sebagai prioritas tertinggi ataukah sukses hidup sebagai prioritas hidup. Salomo mengatakan bahwa dalam sukses sekalipun kesia-siaan sangat dekat sebab hidup telah dipenuhi dengan keinginan mata dan hati untuk memuaskan hasrat. Hal yang sangat berseberangan dengan kesaksian Alkitab sejak Kejadian hingga Wahyu.



Apakah HIV Satu-Satunya Penyakit Menular Secara Seksual Yang Tidak Dapat Disembuhkan?
Kalau anda sebagai remaja atau pemuda sedang terlibat atau menjalani kehidupan seks bebas atau kehidupan seks sebelum dan diluar pernikahan  maka pertimbangkanlah informasi ini dengan sangat serius!

 
Sumber : okezone.com
Apa yang saya sajikan berikut ini  berdasarkan penjelasan  yang disajikan di The Body, semata untuk kepentingan edukasi dan bukan untuk mendiagnosa.


Banyak orang berpikir bahwa jika mereka (dan patner seksual mereka) telah  terbukti negatif dalam tes HIV, maka mereka tidak perlu lagi menggunakan kondom. Banyak orang melupakan bahwa tes-tes HIV tidak secara segera mendeteksi sebuah infeksi. Bahkan banyak orang berpikir bahwa HIV/AIDS  adalah satu-satunya penyakit  yang ditransmisikan secara seksual (Sexually Transmitted Disease-STD) YANG TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN dan berpotensial fatal. “ Saya tidak peduli dengan penyakit menular akibat hubungan seksual lainnya.  Jenis-jenis lainnya tidak dapat membunuhmu, dan kamu dan mengobatinya. “Sebagaimana anda akan lihat , INI TIDAK BENAR. 


Berikut ini adalah informasi dasar mengenai  penyakit menular akibat hubungan seksual yang dapat ditransmisikan juga secara non seksual. Tabel ini akan meninjau:


A.Penyebab STD : apakah virus,  bakteri, parasit, atau infeksi jamur? Walaupun kita dapat mengobati  STD yang disebabkan oleh  bakteri, parasit dan jamur, kita  TIDAK DAPAT mengobati STD yang disebabkan  oleh virus-virus!

B.Apakah STD berkaitan dengan Kanker: beberapa STD  dikaitkan dengan tipe-tipe tertentu kanker. Kanker-kanker dapat berakibat fatal, khususnya bila tidak tidak terdeteksi dan ditangani secara dini.

C. Apakah STD Mematikan: STD  tertentu  terkadang dapat menjadi fatal. Walaupun infeksi-infeksi bakteria dapat diobati, sejumlah infeksi bakteria masih dapat membunuhmu jika tidak ditangani. Sejumlah komplikasi STD dapat juga berakibat fatal. Dengan menggunakan antibiotik-antibiotik, kematian-kematian dari STD bakterial saat ini jarang  terjadi di negara-negara maju.
Bahkan  sekalipun sebuah STD tidak mematikan dan dapat diobati, masih saja  berdampak sangat menyakitkan, menjijikan untuk dilihat, mengganggu, dan memalukan.



STD
PENYEBAB
BERHUBUNGAN DENGAN KANKER
MEMATIKAN
MENYEBABKAN KETIDAKSUBURAN
HIV/AIDS
Virus
Ya[1]
Ya
Tidak
Chancroid
Bakteria
Tidak
Tidak
Tidak
Chlamydia
Bakteria
Tidak
Ya(pada wanita)[2]
Ya
Gomorrhea
Bakteria
Tidak
Ya[2,3]
Ya
Hepatitis A
Virus
Tidak
Tidak
Tidak
Hepatitis B
Virus
Ya[4]
Ya
Tidak
Hepatitis C[5]
Virus
Ya[4]
Ya
Tidak
Herpes
Virus
Tidak
Tidak
Tidak
HPV[6]
Virus
Ya[6]
Ya[7]
Tidak[8]
HTLV-I
Virus
Ya[9]
Ya
Tidak
HTLV-II
Virus
Tidak Diketahui
Tidak
Tidak
Lice
Parasit
Tidak
Tidak
Tidak
LGV (Lymphogranuloma Venereum)
Bakteria
Tidak
Tidak
Tidak
Molluscum
Virus
Tidak
Tidak
Tidak
Scabies
Parasit
Tidak
Tidak
Tidak
Syphilis
Bakteria
Tidak
Ya
Tidak[10]
Trichomonas
Parasit
Tidak
Tidak
Tidak
Yeast Infection[11]
Jamur
Tidak
Tidak
Tidak

[1]Beberapa penyakit  opurtunistik dikaitkan dengan HIV/AIDS adalah kanker-kanker. Kaposi’s sarcoma, sebuah kanker yang terkadang terlihat pada seorang HIV positif dengan angka CD4 rendah, kini dipercaya disebabkan  oleh sebuah virus yang ditularkan secara seksual disebut HHV-8/KSHV

[2]Jika tidak ditangani dini, infeksi ini dapat menyebabkan sebuah komplikasi serius pada kaum perempuan yang disebuat penyakit  pelvic inflammatory, yang dapat menjadi fatal jika tidak diberikan  penanganan.


[3]Jika tidak ditangani, gonorrhea dapat masuk kedalam aliran darah yang menyebabkan sebuah komplikasi serius (dan berpotensi  fatal) yang dikenal sebagai disseminated gonococcal infection.


[4]Infeksi ini telah dikaitkan dengan kanker liver


[5]Infeksi ini dapat ditransmisikan secara seksual, walaupun ini jarang terjadi. Studi-studi belakangan ini telah memperlihatkan sebuah peningkatan penularan secara seksual hepatitis C  pada pria yang melakukan hubungan seks dengan pria atau homoseksual.


[6]Strain-strain tertentu virus ini menyebabkan  kutil-kutil pada mulut dan genital. Strain-strain tertentu juga telah dikaitkan dengan kanker serviks, kanker mulut, dan yang agak jarang kanker penis. Kanker-kanker ini dapat terjadi oada siapapun yang terjangkit virus ini, tetapi lebih mungkin terjadi pada orang-orang dengan sistem-sistem kekebalan tubuh yang melemah.


[7]Infeksi ini mematikan ketikan mengakibatkan kanker. Akan tetapi, kutil-kutil genital dan   infeksi-infeksi tanpa gejala/asymptomatic  tidak  merupakan pengobatan seumur hidup.


[8]Secara  umum dikatakan, virus ini tidak mengakibatkan ketidaksuburan. Tetapi, jika seorang wanita memiliki kanker serviks, dia mungkin  harus menjalani hysterectomy, yang akan membuatnya tidak dapat memiliki anak di masa mendatang.


[9]Virus ini dapat mengakibatkan leukimia T-cell dewasa


[10]Walaupun Syphilis tidak secara langsung mengakibatkan ketidaksuburan, dapat mengakibatkan aborsi-aborsi spontan dan stillbirths atau seorang bayi dilahirkan telah mati.


[11]Infeksi-infeksi Genital Yeast terkadang dapat ditularkan secara seksual melalui intercourse. Infeksi Yeast dapat terjadi melalui sarana-sarana non seksual juga. Sebuah infeksi Yeast pada mulut (dikenal sebagai thrush) dapat menyebabkan  pelemahan sistem kekebalan tubuh, dan lain-lainya.
   

Walau memang penggunaan kondom dipandang oleh dunia medis moderen sebagai cara yang sangat dianjurkan untuk mencegah penularan penyakit secara seksual dan dikampanyekan dimana-mana , namun cara terbaik untuk menangkalnya hanya dengan kesetiaan dan tidak melakukan hubungan seks  di luar pernikahan yang kudus, selaras dengan firman Tuhan!

Jauhilah kehidupan yang dekat dengan hubungan seks tercela di mata Tuhan!

Amsal 5:1-20
(1) Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,(2) supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.(3) Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,(4) tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.(5) Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati.....


(8) Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,(9) supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam;(10) supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal (11) dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,..................

(15)Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.(16) Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?(17) Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.(18) Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu(19) rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.(20) Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing?

Amin



Rujukan:
-Jamieson-Fausset-BrownBible Commentary, pada Pengkhotbah 11:7 dst
-PulpitCommentary, pada Pengkhotbah 2
-The Body, Is HIV the Only Incurable Sexually Transmitted  Disease?
-Pupit Commentrary, pada Lukas 18:16

No comments:

Post a Comment