Pages

16 August 2014

Pertanyaan Kesebelas : Kuiz lnjil Lukas Berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW ( bag.1)



Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div

Pertanyaan Kesebelas :   Kuiz lnjil Lukas
Berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW ( bag.1)
Bacalah lebih dulu bagian 10
Kelihatannya pertanyaan ini seperti main-main saja, namun kami yakinkan bahwa pertanyaan ini sungguh benar dan serius 100%. Mobilnya pun benar-benar ada, bukan fiktif, jadi bisa dilihat kapan saja. Sepuluh pertanyaan yang pertama tadipun itu semuanya serius, bukan main-main, bahwa kami sediakan untuk setiap jawaban dari pertanyaan kami uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta rupiah) bagi yang bisa menjawab setiap pertanyaan. Jadi 10 (sepuluh) pertanyaan pertama tadi, jika bisa dijawab semuanya maka total hadiahnya adalah 10 X 10.000.000 = Rp. 100.000.000.- (seratus juta rupiah).

Pertanyaannya sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia katakan ada tertulis didalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan di dalam Alkitab itu sendiri. Jika bisa dijawab berarti Alkitab itu 100% firman Allah dan anda berhak mendapatkan hadiahnya yaitu 1 (satu) mobil sedan BMW.


Sebelum kami berikan pertanyaannya dan juga sebelum anda menjawabnya, ada baiknya kami sampaikan bahwa yang namanya nubuat harus digenapi, jika tidak maka nubuat tersebut tidak benar alias bohong. Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi, seperti :

Nubuat dalam Perjanjian Lama:
“Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. (Hosea 11:1).

Penggenapan di Perjanjian Baru
“Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal disana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” (Matius 2:14-15.)


Nubuat dalam Perjanjian Lama
“Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanak-kan pada hari ini.” (Mazmur 2:7)

Penggenapan di Perjanjian Baru
“Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.” (Ibrani 5:5)


Nubuat dalam Perjanjian Lama
“Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitaan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” (Yesaya 61:1)

Penggenapan di Perjanjian Baru
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab la telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan la telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19)


Nah ayat-ayat tadi semuanya membuktikan bahwa apa yang dinubuatkan Tuhan di dalam kitab Perjanjian Lama, itu benar-benar terjadi atau digenapi pada kitab Perjanjian Baru. Kalau tidak terjadi atau tidak digenapi, berarti itu bukan nubuat Tuhan, sebab tidak mungkin Tuhan keliru atau salah.


Untuk itu kami ajukan pertanyaan berhadiah 1 (satu) mobil sedan BMW jika ada yang bisa membuktikan ucapan Yesus sekitar nubuat tentang dirinya yang terdapat pada Lukas 24:44-46 sebagai berikut:

44.Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”
45. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
46. Kata-Nya kepada rnereka: Ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga”


Pertanyaannya adalah:
Mana bukti ucapan Yesus yang mengatakan bahwa ada tertulis demikian: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” dalam kitab Taurat Musa, Kitab Nabi-Nabi dan Kitab Mazmur


Catatan : Taurat Musa ada 5 kitab, Kitab Nabi Nabi ada 33 kitab dan Kitab Mazmur ada 1 kitab, jadi jumlahnya 39 kitab. Atau dengan kata lain perkataan Yesus tersebut tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, sebab jumlah kitab Perjanjian lama semuanya ada 39 kitab.


Kalimat: “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga” pada ayat 46 ini menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum mengerti Alkitab.


Ternyata semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46.


Tampaknya mereka kurang cerdik untuk membelanya, sebab mereka tidak membandingkan dengan:

I. Matius 12:16-20
16. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, 17. supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 18. “Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. 19. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. 20. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Bunyi ayat Matius 12:18-20 ini bisa kita temukan pada Yesaya 42:1-4 yang berbunyi:
1.   Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 2. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.3.Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 4.   Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.


II. Matius 13:14-15
14. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. 15. Hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.

Ayat-ayat ini bisa ditemukan pada Yesaya 6:9-10 yang berbunyi:
9.   Kemudian firman-Nya: “Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! 10. Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup. supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya. lalu berbalik dan menjadi sembuh”


III. Matius 13:35
“Supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”

 Teks ayat Matius ini bisa kita temukan pada Mazmur 78:2 yang berbunyi:
“Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.”


IV. Lukas 3:4-6 berbunyi:
4.  Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. 5.Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, 6.dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”

Bunyi ayat-ayat Lukas diatas dapat kita temukan dalam Yesaya 40:3-5 berikut ini:
3. Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! 4. Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; 5.  maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.”


Lalu bagaimana dengan Lukas 24:44-46 yang katanya dalam kitab Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur telah tertulis demikian:
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga

Anggap saja ini merupakan sayembara yang berhadiah mobil BMW. Jadi bagi siapa saja dan dari golongan agama mana saja yang bisa menjawabnya berdasarkan Alkitab, silahkan hubungi kami setiap saat pada (021) 70984849, HP 0815.8787.627 atau HP. 081.654.25227. Hadiah bisa diambil sewaktu-waktu dengan membawa bukti dalil dari Alkitab dari ke 39 Kitab yang Yesus sebutkan itu. Jika tidak bisa buktikan berarti ucapan Yesus itu adalah tidak benar alias fiktif.




Tanggapan Pdt. Budi Asali:




Dalam seluruh buku Mokoginta yang berjudul Mustahil kristen bisa menjawab ini, ini adalah satu-satunya pertanyaan yang mempunyai bobot. Dan kalau dalam menjawab 10 pertanyaan yang pertama, saya sama sekali tidak membutuhkan waktu untuk berpikir, saking mudahnya pertanyaannya, maka untuk pertanyaan ke 11 ini saya tidak langsung bisa menjawab. Saya butuh waktu kira-kira ...... 5 menit untuk menemukan jawabannya!


Saya tidak langsung menjawab pertanyaan Mokoginta tetapi saya ingin membahas beberapa hal terlebih dulu.


A) Pertanyaan Mokoginta yang membingungkan.

Yang saya maksudkan dengan membingungkan adalah: Mokoginta menginginkan hanya satu ayat dalam Perjanjian Lama atau beberapa ayat dalam Perjanjian Lama?

Kalau dilihat dari kata-kata “Pertanyaannya sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia katakan ada tertulis didalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan di dalam Alkitab itu sendiri.”, maka kelihatannya ia menghendaki lebih dari satu ayat, karena ia menggunakan kata bentuk jamak ‘ayat-ayat’, dan juga ‘didalam sekian banyak kitab-kitab’.


Juga perhatikan kata-katanya yang saya kutip ulang di bawah ini:

Catatan : Taurat Musa ada 5 kitab, Kitab Nabi Nabi ada 33 kitab dan Kitab Mazmur ada 1 kitab, jadi jumlahnya 39 kitab. Atau dengan kata lain perkataan Yesus tersebut tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, sebab jumlah kitab Perjanjian lama semuanya ada 39 kitab.

Kalau harus tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, maka jelas harus banyak ayat! Dan kalau ia menghendaki semua ayat itu harus persis, maka ia menuntut sesuatu yang ‘tidak ada dalilnya’ dalam Alkitab!


Juga setelah acara debat ke 2 di Sidoarjo selesai, saya sempat berdebat dengan Mashud (partner debat dari Mokoginta) melalui sms, dimana ia menekankan kata-kata ‘dalam kitab Taurat Musa’ dalam Luk 24:44, dan menanyakan kepada saya, dimana kata-kata yang dikutip Yesus itu ada dalam Taurat Musa. Dan saya menjawab ‘Kej 3:15’ (“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”), yang menurut saya merupakan nubuat baik tentang kematian maupun kebangkitan Yesus, dengan mana Ia mengalahkan setan. Saya masih bisa menambahkan adanya domba korban dosa dan domba Paskah yang semuanya merupakan type dari Yesus (bdk. Yoh 1:29  1Kor 5:7).


Kalau kata-kata “dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” dalam Luk 24:44 itu ditekankan, bukankah harus ada banyak ayat dalam Perjanjian Lama yang dimaksudkan oleh Yesus???


Tetapi di lain pihak, kelihatannya Mokoginta maupun Mashud menghendaki bahwa orang Kristen harus menunjukkan hanya satu ayat saja dalam Perjanjian Lama.


Perhatikan kata-katanya yang saya kutip ulang di bawah ini:
“Ternyata semua pakar Alkitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46. Tampaknya mereka kurang cerdik untuk membelanya, ...”.


Perhatikan bahwa Mokoginta menggunakan kata ‘ayat’ dalam bentuk tunggal. Juga terlihat ia menolak pembelaan dari orang-orang Kristen yang mengatakan ayatnya dalam Perjanjian Lama bukan dalam bentuk text seperti yang tertulis dalam Luk 24:46 tersebut.


Juga Mashud mengatakan bahwa dalam debat itu kami ternyata tidak bisa menunjukkan ayat yang diminta oleh Mokoginta, padahal dalam debat itu saya sudah memberikan banyak ayat. Jadi, kelihatannya ia menghendaki hanya satu ayat!


Kalau Mokoginta meminta banyak ayat, maka saya yakin, jawabannya memang ada (sekalipun tak bisa diartikan bahwa ayatnya harus ada dalam setiap kitab dari Perjanjian Lama!).


Kalau Mokoginta meminta / menuntut hanya satu ayat, memang tidak ada ayatnya. Dan ‘tidak ada dalilnya’ untuk menuntut hanya satu ayat. Ini akan saya buktikan di bawah ini.



B) Penjelasan tentang nubuat dan penggenapannya dalam Alkitab.

Sebelum menjelaskan dari ayat Perjanjian Lama mana Luk 24:46 itu diambil, saya harus menjelaskan beberapa hal ini terlebih dulu.


Ada beberapa istilah / ungkapan yang digunakan dalam Kitab Suci kalau mau membicarakan suatu penggenapan nubuat, atau mau merujuk pada ayat atau ayat-ayat yang ada sebelumnya, yaitu:
1.   Ada tertulis’ (Mat 2:5  Mat 4:4).
2.   genaplah firman yang disampaikan oleh nabi (Mat 21:4  Yoh 12:38).
3.   supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci (Yoh 17:2  Yoh 19:36).
4.   seperti ... demikian pula (Mat 12:40  Luk 11:30  Yoh 3:14-15).
5.   ada pula nas yang mengatakan (Yoh 19:37).
6.   genaplah nas ini (Luk 4:21).
7.   itulah yang difirmankan Allah (Kis 2:16  Kis 3:18).
8.   Tanpa ada kata-kata yang jelas.
Misalnya kebangkitan Yesus pada hari ke 3 dinubuatkan oleh Yesus sendiri dalam Yoh 2:19 - ‘rombaklah Bait Allah ini dan Aku akan membangunnya kembali dalam 3 hari’. Karena Ia menggunakan bahasa simbol, maka nubuatnya sangat berbeda dengan penggenapannya dalam pengalimatannya.


Sekalipun ada kata-kata seperti itu, tetapi:

1)  Kadang-kadang nubuatnya bukan hanya satu ayat, tetapi beberapa ayat atau merupakan inti ajaran dari Perjanjian Lama.
Mokoginta memberikan contoh-contoh dimana penggenapan dituliskan dengan kata-kata yang sama atau mirip dengan nubuatnya. Memang ada yang seperti itu, tetapi tidak harus seperti itu, karena dari contoh-contoh yang saya berikan di bawah ini, ada banyak kasus yang tidak seperti itu!


Walter C. Kaiser, Jr.: “The writers of the NT sometimes present in the form of a single citation an asemblage of phrases or sentences drawn from two or more OT sources (= Penulis-penulis PB kadang-kadang menyajikan / memberikan dalam bentuk suatu kutipan tunggal suatu kumpulan dari ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat yang diambil dari dua atau lebih sumber-sumber PL) - The Uses of The Old Testament in theNew, hal 4.



Walter C. Kaiser, Jr.: “A few citations present the unique problem of an unknown OT source. ... Whereas approximate language may be found for most of those four citations, they nowhere occur in those exact words and, therefore, are ‘citations of substance’ of the OT or ‘concise summaries of the teaching of various parts of the older Scriptures.’” (= Beberapa kutipan memberikan problem yang unik dari sumber PL yang tidak diketahui / dikenal. ... Sekalipun bahasa yang kira-kira / mirip-mirip bisa ditemukan untuk sebagian besar dari 4 kutipan itu, mereka tidak muncul dimanapun dalam kata-kata yang persis seperti itu, dan karena itu merupakan ‘kutipan isi pokok’ dari PL atau ‘ringkasan singkat dari ajaran dari bagian-bagian yang bermacam-macam dari Kitab Suci yang lebih tua / PL’) - The Uses of The Old Testament in theNew, hal 4.

Catatan: 4 teks yang dimaksudkan adalah Mat 2:23  Yoh 7:38  Ef 5:14  Yak 4:5.


Contoh-contoh dimana ada penggenapan suatu nubuat, tetapi ternyata nubuatnya tidak diambil dari satu ayat, tetapi dari beberapa ayat, bahkan dari inti ajaran Perjanjian Lama:



a)  Mat 21:13 - “dan berkata kepada mereka: ‘Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.’”.

Mat 21:13 ini mengutip dari 2 ayat dalam Perjanjian Lama, yaitu:
1.  Yes 56:7 - “mereka akan Kubawa ke gunungKu yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doaKu. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbahKu, sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa”.
2.  Yer 7:11 - Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya namaKu diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN”.



b) Ro 11:8 - “seperti ada tertulis: ‘Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.’”.
Ro 11:8 ini mengutip dari 2 ayat Perjanjian Lama yang digabungkan yaitu:
1.   Ul 29:4 - “Tetapi sampai sekarang ini TUHAN tidak memberi kamu akal budi untuk mengerti atau mata untuk melihat atau telinga untuk mendengar.
2.  Yes 29:10 - “Sebab TUHAN telah membuat kamu tidur nyenyak; matamu - yakni para nabi - telah dipejamkanNya dan mukamu - yaitu para pelihat - telah ditudungiNya”.
Catatan: kalau diperhatikan kedua sumber Perjanjian Lama itu tidak sama dengan ayat Perjanjian Barunya, karena memang ayat Perjanjian Barunya mengutip secara bebas, dan mengambil hanya potongan-potongan tertentu dari kedua sumber Perjanjian Lama tersebut.



c)  Ro 9:33 - “seperti ada tertulis: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan.’”.
Ini dikutip dari 2 ayat Perjanjian Lama yaitu:
1. Yes 28:16 - “sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!”.
2.  Yes 8:14 - “Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi juga menjadi batu sentuhan dan batu sandungan bagi kedua kaum Israel itu, serta menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem”.



d)  Ro 11:26-27 - “(26) Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: ‘Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. (27) Dan inilah perjanjianKu dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka.’”.


Ini dikutip dari 2 ayat Perjanjian Lama yaitu:
1.  Yes 59:20-21 - “(20) Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN. (21) Adapun Aku, inilah perjanjianKu dengan mereka, firman TUHAN: RohKu yang menghinggapi engkau dan firmanKu yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN”.
2.  Yes 27:9 - Maka beginilah akan dihapuskan kesalahan Yakub dan inilah buahnya kalau ia menjauhkan dosanya: ia akan membuat segala batu mezbah seperti batu-batu kapur yang dipecah-pecahkan, sehingga tiada lagi tiang-tiang berhala dan pedupaan-pedupaan yang tinggal berdiri”.


e)  Mark 9:12 - “Jawab Yesus: ‘Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?”.

Sekalipun ada kata-kata ‘ada tertulis’, tetapi ini pasti tidak ada ayatnya dalam Perjanjian Lama, karena memang kata-kata Yesus ini menunjuk pada inti dari ajaran Perjanjian Lama. Perjanjian Lama memang mengajar bahwa Mesias akan menderita dan dihina, seperti dalam ayat-ayat ini: Yes 52:14  Yes 53:3-7  Maz 22:8-9,16-19 (ayat-ayat ini akan saya bahas di bawah, jadi di sini tidak saya berikan bunyi ayat-ayat ini).


f)  1Kor 15:45 - “Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup’”.

Kej 2:7 - “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Tak ada kata ‘pertama’ dalam Kej 2:7, tetapi seluruh cerita dalam Kej 1-2 menunjukkan bahwa Adam memang adalah manusia pertama.

 

g) Gal 3:10 - “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.’”.
Ul 27:26 - “Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!’”.
Kata ‘segala sesuatu’ dalam Gal 3:10, tidak ada dalam Ul 27:26; dan kata ini diambil dari Ul 28:1 - “‘Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintahNya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi”.

Catatan: kalau saudara lihat dalam Alkitab, maka Ul 28:1 terletak persis setelah Ul 27:26.

Jadi, dengan banyak contoh di atas ini, saya sudah menunjukkan secara sangat jelas bahwa adanya kata-kata ‘ada tertulis’ tidak berarti bahwa itu menunjuk hanya pada satu ayat dalam Perjanjian Lama!


Kalau Mokoginta tetap menuntut hanya satu ayat, itu bukan saja ‘tidak ada dalilnya’ dalam Alkitab, tetapi itu bertentangan dengan kata-katanya sendiri, karena dalam bukunya Mokoginta sendiri mengatakan: “Pertanyaannya sangat mudah, cukup dijawab berdasarkan ayat-ayat Alkitab itu sendiri, karena Yesus sendiri yang mengatakan dan meyakinkan bahwa apa yang dia katakan ada tertulis di dalam sekian banyak kitab-kitab yang dia sebutkan dalam Alkitab itu sendiri” (hal 117)??? Mengapa ia sendiri menggunakan kata bentuk jamak ‘ayat-ayat’ dan ‘kitab-kitab’?



2) Kadang-kadang kata-kata dalam penggenapannya sama sekali berbeda dengan kata-kata dalam nubuatnya.

Contoh:

a) Yoh 17:12 - “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci”.


Tak ada ayat Perjanjian Lama yang bunyinya seperti ini. Jadi yang dimaksudkan hanya intinya saja, yaitu Yudas Iskariot telah ditentukan untuk menjadi pengkhianat, dan karena itu, ia binasa, seperti dalam ayat-ayat di bawah ini:
1.  Maz 41:10 - Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku”. Bdk. Yoh 13:18 - “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan rotiKu, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku”.

Catatan: dalam Maz 41:10 itu Daud berbicara tentang Ahitofel, yang mengkhianatinya pada saat pemberontakan Absalom (2Sam 15:12,31  2Sam 16:20-23  2Sam 17:1-dst), tetapi ayat itu lalu dikutip dalam Yoh 13:18 dan ditujukan kepada Yudas Iskariot, dan menunjukkan bahwa Ahitofel merupakan TYPE dari Yudas Iskariot (sama-sama orang dekat yang menjadi pengkhianat, dan sama-sama mati gantung diri).

2. Maz 69:26 - “Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya”. Bdk. Kis 1:20 - “‘Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain”.


3.   Maz 109:8 - “Biarlah umurnya berkurang, biarlah jabatannya diambil orang lain”. Bdk. Kis 1:20 - “‘Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.



b) 1Kor 15:54-55 - “(54) Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan. (55) Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?’”.


Ini diambil dari 2 ayat dalam Perjanjian Lama, yaitu dari:
1.  Yes 25:8 - Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umatNya akan dijauhkanNya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya”.
2.   Hos 13:14 - “Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di manakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? MataKu tertutup bagi belas kasihan”.

Perhatikan bahwa bukan saja kutipan itu diambil dari 2 tempat, tetapi juga bahwa kata-kata dari nubuatnya sangat berbeda dengan kata-kata dari penggenapannya.

Jadi, kalaupun dalam bukunya Mokoginta memberikan contoh-contoh dimana nubuat dan penggenapannya bunyinya mirip atau persis, jelas dari contoh-contoh yang saya berikan bahwa kasusnya tidak selalu seperti itu!



3) Penggenapannya hanya merupakan suatu peristiwa, yang digambarkan dengan kata-kata yang sangat berbeda dengan nubuatnya.

Contoh:

a)  Yoh 2:19-22 - “(19) Jawab Yesus kepada mereka: ‘Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.’ (20) Lalu kata orang Yahudi kepadaNya: ‘Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?’ (21) Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri. (22) Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-muridNya bahwa hal itu telah dikatakanNya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus”.

Kata-kata Yesus dalam Yoh 2:19 itu jelas menubuatkan kematian dan kebangkitanNya pada hari ke 3. Tetapi penggenapan dan nubuatnya diberikan dalam bentuk yang sangat berbeda!



b)  Kej 3:15 - “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.’”.

Bagian akhir dari Kej 3:15 (yang saya garis-bawahi) jelas digenapi pada kematian dan kebangkitan Yesus. Dan jelas bahwa kematian dan kebangkitan Yesus digambarkan dengan kata-kata yang sama sekali berbeda dengan nubuatnya dalam Kej 3:15 itu!


Kalau dengan adanya contoh-contoh di atas ini, Mokoginta tetap tak setuju dengan kata-kata saya dalam point 3 ini, bahwa penggenapan dan nubuat bisa sangat berbeda kata-katanya, maka saya menanyakan pertanyaan ini: “Mengapa Islam bisa mempercayai bahwa nubuat dalam Ul 18:15-dst (tentang nabi yang akan datang), dan juga nubuat dalam Yoh 14:16 (tentang Penolong yang lain), sebagai menunjuk kepada Muhammad?”.
Untuk jelasnya saya berikan kedua nubuat tersebut di bawah ini.

Ul 18:15-19 - “(15) Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. (16) Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati. (17) Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik; (18) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firmanKu dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. (19) Orang yang tidak mendengarkan segala firmanKu yang akan diucapkan nabi itu demi namaKu, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban”.


Yoh 14:16-17 - “(16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”.

Dimana bisa dijumpai penggenapan dari kedua nubuat ini, baik dalam Alkitab maupun Al-Quran, yang kata-katanya mirip / persis dengan nubuatnya? Kalau tidak ada, tetapi dalam kasus quiz berhadiah BMW ini Mokoginta menuntut ayat yang persis, bukankah itu suatu ketidak-konsekwenan??? Jadi, sekarang Mokoginta harus memilih satu dari dua hal di bawah ini:

a)Menganggap salah ajaran Islam yang menganggap Ul 18:15-19 dan Yoh 14:16 sebagai nubuat-nubuat yang menunjuk kepada Muhammad.
b)Mengakui bahwa ada kemungkinan bahwa nubuat dan penggenapannya menggunakan kata-kata yang sama sekali berbeda.


Mau pilih yang mana, Mokoginta? Bagaikan makan buah simalakama, bukan?

4) Alkitab bisa menuliskan nubuatnya dalam bentuk TYPE, yang lalu digenapi oleh anti-TYPEnya dalam Perjanjian Baru (kebanyakan dalam diri Yesus).


Apakah Type itu?

a)  Type adalah hal-hal dalam Kitab Suci yang ditentukan Allah sebagai bayangan dari hal-hal lain yang terjadi sesudahnya.
Jadi, ada 2 hal yang berhubungan, dimana hal pertama terjadi lebih dulu dan merupakan bayangan / Type dari hal kedua yang terjadi belakangan. Hal pertamanya disebut Type; dan hal keduanya disebut Anti-Type.


b)  Macam-macam Type:

1.   Orang.
Contoh: Adam adalah Type dari Kristus.

Ro 5:14 - “Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

2.   Binatang.
Contoh: domba untuk korban pengampunan dosa adalah Type dari Kristus yang dikorbankan untuk dosa kita (Yoh 1:29  1Pet 1:19  Wah 5:6-7).

Yoh 1:29 - “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”.
1 Pet 1:19 - “melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
 
Wah 5:6-7 - “(6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. (7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu”.

3.   Benda.
Contoh: tirai yang memisahkan Ruang Suci dan Ruang Maha Suci dalam Kemah Suci / Bait Allah, yang sobek waktu Kristus mati (Bdk. Kel 26:31-33  Mat 27:51  Ibr 9:3,8  Ibr 10:19-20). Ini merupakan Type dari keterpisahan Allah dan manusia. Sobeknya tirai itu menunjukkan bahwa Allah dan manusia diperdamaikan oleh kematian Kristus.


Ibr 9:3,8 - “(3) Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. ... (8) Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada”.

Mat 27:51 - “Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah”.
Ibr 10:19-20 - “(19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri”.

4.   Peristiwa.
Contoh: peristiwa ular tembaga (Bil 21:4-9  Yoh 3:14,15).

Yoh 3:14-15 - “(14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal”.


5.   Jabatan.
Contoh: imam / imam besar (Ibr 2:17  Ibr 4:14,15).


Ibr 4:14-15 - “(14) Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. (15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa”.

6.   Ketentuan.
Contoh: dalam Perjanjian Lama ada ketentuan dimana semua harus disucikan dengan darah, dan ini merupakan Type dari ketentuan dalam Perjanjian Baru dimana orang hanya bisa mendapat pengampunan dosa oleh darah Kristus.

Ibr 9:19-22 - “(19) Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat, (20) sambil berkata: ‘Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.’ (21) Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah. (22) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.


Walter C. Kaiser, Jr.: “The typological method focuses on six kinds of divinely ordained and preestablished similarities between the OT ‘type’ and the NT ‘antitype,’ namely, persons (Adam), institutions (sacrifices), offices (priesthood), events (the Exodus), actions (lifting up the brazen serpent), and things (Tabernacle)” [= Metode TYPOLOGI memfokuskan pada 6 jenis kemiripan yang ditentukan secara ilahi dan diteguhkan sebelumnya, antara ‘type’ PL dan ‘anti-type’ PB, yaitu pribadi-pribadi / orang-orang (Adam), hukum yang ditetapkan (korban-korban), jabatan-jabatan (imamat), peristiwa-peristiwa (Keluaran), tindakan-tindakan (pengangkatan / peninggian ular tembaga), dan benda-benda (Kemah Suci)] - ‘The Uses of The Old Testament in the New’, hal 9.


Contoh:

a.  Yoh 19:36 - “Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: ‘Tidak ada tulangNya yang akan dipatahkan.’”.
Kel 12:46 - “Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikitpun dari daging itu keluar rumah; satu tulangpun tidak boleh kamu patahkan.


b.   Yoh 3:14-15 - “(14) Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, (15) supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal”.

Bdk. Bil 21:4-9 - “(4) Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. (5) Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: ‘Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.’ (6) Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. (7) Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: ‘Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkanNya ular-ular ini dari pada kami.’ Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. (8) Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.’ (9) Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup”.


Kalau Mokoginta tak mau menerima anti-type sebagai penggenapan type, maka saya ingin menggunakan tulisan Mokoginta sendiri sebagai argumentasi. Dalam bukunya yang berjudul ‘Mustahil Kristen Bisa Menjawab’, hal 118-dst, ia menulis sebagai berikut: “Sebelum kami berikan pertanyaannya dan juga sebelum anda menjawabnya, ada baiknya kami sampaikan bahwa yang namanya nubuat harus digenapi, jika tidak maka nubuat tersebut tidak benar alias bohong. Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi, seperti:


Nubuat dalam Perjanjian Lama:
‘Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anakKu itu. (Hosea 11:1)
Penggenapan di Perjanjian Baru
‘Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibuNya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ‘Dari Mesir Kupanggil AnakKu.’ (Matius 2:14-15)”.

Bagaimana mungkin Mokoginta sendiri bisa setuju kalau Mat 2:14-15 merupakan penggenapan dari Hos 11:1, padahal yang disebut ‘anakKu’ dalam Hos 11:1 adalah Israel, sedangkan yang disebut ‘AnakKu’ dalam Mat 2:15 adalah Yesus? Dalam hal ini ‘Israel’ merupakan TYPE dari ‘Yesus’, atau ‘Yesus’ merupakan anti-TYPE dari ‘Israel’. Persetujuannya dalam hal ini seharusnya membuat ia tidak bisa menolak bahwa anti-type bisa merupakan penggenapan dari type!



Kesimpulan dari apa yang sudah saya jelaskan di atas adalah: kalaupun ada kata-kata “Ada tertulis”, dan menunjuk pada nubuat dalam Perjanjian Lama, maka:
1)  Nubuatnya tidak harus satu ayat, bisa dua atau lebih, dan bisa juga nubuatnya berupa inti ajaran Perjanjian Lama.
2) Kata-kata dari nubuatnya tidak harus sama / mirip dengan penggenapannya; bisa sangat berbeda.
3)  Nubuat bisa berupa TYPE dan penggenapannya merupakan ANTI TYPEnya.




C) Nubuat dalam Perjanjian Lama yang Yesus maksudkan.

Saya sudah menjelaskan beberapa hal yang penting di atas, dan sekarang saya siap untuk menjelaskan dari ayat-ayat Perjanjian Lama mana Luk 24:46 itu diambil. Saya akan menuliskan ayatnya sekali lagi.
Luk 24:48 - “KataNya kepada mereka: ‘Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

Ada 4 hal yang dibicarakan ayat ini:
1)  Penderitaan Yesus / Mesias.
2)  Kematian Yesus / Mesias.
Catatan: ini ada secara implicit, karena Ia tidak mungkin bisa bangkit kalau Ia tidak mati lebih dulu.
3)  Kebangkitan Yesus / Mesias.
4)  KebangkitanNya terjadi pada hari ke 3.

Dimana dalam Perjanjian Lama ada ayat yang membicarakan hal-hal itu? Jelas kalau dicari satu ayat yang membicarakan semua itu, maka ayat seperti itu memang tidak ada. Tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa harus satu ayat; bisa beberapa ayat yang digabungkan. Perhatikan bahwa Luk 24:46 itu sendiri tidak mengatakan ‘Ada tertulis hanya dalam satu ayat.
Catatan: Juga perlu diketahui bahwa dalam Alkitab asli (autograph) ataupun manuscript-manuscript, tidak ada penomoran pasal maupun ayat!



I) Tentang penderitaan Yesus / Mesias.

Ayat-ayat Perjanjian Lama yang menunjukkan penderitaan Yesus:

1) Yes 52:14 - “Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia - begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi.

Pulpit Commentary mengatakan bahwa hal ini terjadi karena penyiksaan / penderitaan yang dialami oleh Kristus, seperti pencambukan, pemberian mahkota berduri, pemukulan, peludahan, pemikulan salib, dan penyaliban itu sendiri.


Pada waktu menceritakan tentang penyaliban, yang dilakukan setelah pencambukan, William Barclay mengutip seorang bernama Klausner yang berkata sebagai berikut:


“The criminal was fastened to his cross, already a bleeding mass from the scourging. There he hung to die of hunger and thirst and exposure, unable even to defend himself from the torture of the gnats and flies which settled on his naked body and on his bleeding wounds” (= Kriminil itu dilekatkan / dipakukan pada salib; pada saat itu ia sudah penuh dengan darah karena pencambukan. Disana ia tergantung untuk mati karena lapar, haus dan kepanasan, bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri dari siksaan dari nyamuk dan lalat yang hinggap pada tubuhnya yang telanjang dan pada luka-lukanya yang berdarah).

Kutipan KLAUSNER dapat ditemukan pada hal. 425


Dan Barclay lalu mengatakan: “It is not a pretty picture but that is what Jesus Christ suffered - willingly - for us” (= Itu bukanlah suatu gambaran yang bagus, tetapi itulah yang diderita oleh Yesus Kristus - dengan sukarela - bagi kita).


2)  Yes 53:4-7 - “(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. (5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. (7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya”.

a) Teks ini menekankan Yesus sebagai pengganti kita dengan memikul hukuman yang seharusnya untuk kita. Ini menyebabkan setiap kita yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak mungkin dihukum. Ro 8:1 - “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus”.


b)  Kata ‘tertikam’ diterjemahkan ‘was wounded’ (= dilukai) oleh KJV/RSV tetapi diterjemahkan ‘was pierced’ (= ditikam) oleh NIV/NASB. Kata bahasa Ibraninya bisa diterjemahkan keduanya.

Kata ‘tertikam’ cocok dengan nubuat dalam Zakh 12:10 - “‘Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung”.


c)   Kata ‘bilur’ menunjuk pada pencambukan.
NASB: ‘His scourging’ (= pencambukanNya).


William Hendriksen: “The Roman scourge consisted of a short wooden handle to which several thongs were attached, the ends equipped with pieces of lead or brass and with sharply pointed bits of bone. The stripes were laid especially on the victim’s back, bared and bent. Gener­ally two men were employed to administer this punishment, one lashing the victim from one side, one from the other side, with the result that the flesh was at times lacerated to such an extent that deep-seated veins and arteries, sometimes even entrails and inner organs, were exposed. Such flogging, from which Roman citi­zens were exempt (cf. Acts 16:37), often resulted in death” [= Cambuk Romawi terdiri dari gagang kayu yang pendek yang diberi beberapa tali kulit, yang ujungnya dilengkapi dengan potongan-potongan timah atau kuningan dan potongan-potongan tulang yang diruncingkan. Pencambukan diberikan terutama pada punggung korban, yang ditelanjangi dan dibungkukkan. Biasanya 2 orang dipekerjakan untuk melaksanakan hukuman ini, yang seorang mencambuki dari satu sisi, yang lain mencambuki dari sisi yang lain, dengan akibat bahwa daging yang dicambuki itu kadang-kadang koyak / sobek sede­mikian rupa sehingga pembuluh darah dan arteri yang terletak di dalam, kadang-kadang bahkan isi perut dan organ bagian dalam, menjadi terbuka / terlihat. Pencambukan seperti itu, yang tidak boleh dilakukan terhadap warga negara Romawi (bdk. Kis 16:37), sering berakhir dengan kematian].

Kita yang berdosa yang seharusnya mengalami hukuman mengerikan ini, tetapi Kristus telah menggantikan kita untuk memikul hukuman kita, supaya kalau kita percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, kita bebas dari hukuman!

Yesaya hidup pada sekitar 700 tahun sebelum Kristus! Dari mana ia bisa tahu dan menggambarkan penderitaan Kristus secara mendetail? Nubuat-nubuat seperti ini membuktikan Alkitab sebagai Firman Tuhan!



3)  Maz 22:2a,16b,17b,19 - “(2a) Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? ... (16b) ... lidahku melekat pada langit-langit mulutku; ... (17b) ... mereka menusuk tangan dan kakiku. ... (19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku”.

a)   Maz 22:2a - “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”.
Bdk. Mat 27:46 - “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”.



Mengapa Yesus harus terpisah dari Bapa? Karena dosa memang memisahkan manusia dari Allah (Kej 3  Yes 59:1-2  2Tes 1:9).
1.   Kej 3 jelas menunjukkan bahwa setelah jatuh ke dalam dosa, maka Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden.
2.  Yes 59:1-2 - “(1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu”.
3.  2Tes 1:9 - “Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatanNya”.


Yesus menggantikan kita untuk mengalami keterpisahan itu supaya kita yang percaya kepada Yesus diperdamaikan dengan Allah.

Ro 5:1 - “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus”.
KJV/RSV/NIV/NASB: ‘we have peace with God’ (= kita mempunyai damai dengan Allah).


Ro 5:10 - “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya!”.


Ef 2:13-18 - “(13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus. (14) Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (15) sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’, (18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.



C.H. Spurgeon: “the only solution of the mystery is this, Jesus Christ was forsaken of God because we deserved to be forsaken of God. He was there, on the cross, in our room, and place, and stead; and as the sinner, by reason of his sin, deserves not to enjoy the favour of God, so Jesus Christ, standing in the place of the sinner, and enduring that which would vindicate the justice of God, had to come under the cloud, as the sinner must have come, if Christ had not taken his place. But, then, since he has come under it, let us recollect that he was thus left of God that you and I, who believe in him, might never be left of God. Since he, for a little while, was separated from his Father, we may boldly cry, ‘Who shall separate us from the love of Christ?’ (Rom 8:35) and, with the apostle Paul, we may confidently affirm that nothing in the whole universe ‘shall be able to separate us from the love of God, which is in Christ, Jesus our Lord’ (Rom 8:39) [= satu-satunya solusi dari misteri ini adalah ini, Yesus Kristus ditinggalkan oleh Allah karena kita layak ditinggalkan oleh Allah. Ia ada di sana, di kayu salib, di tempat / kedudukan kita; dan karena orang berdosa, karena dosanya, layak untuk tidak menikmati kebaikan Allah, maka Yesus Kristus, berdiri di tempat dari orang berdosa, dan menanggung apa yang mempertahankan keadilan Allah, harus datang di bawah awan, sebagaimana orang berdosa harus datang seandainya Kristus tidak mengambil tempatnya. Tetapi, karena Ia telah datang di bawahnya, hendaklah kita mengingat kembali bahwa Ia ditinggalkan seperti itu oleh Allah supaya engkau dan aku, yang percaya kepadaNya, tidak pernah ditinggalkan oleh Allah. Karena Ia, untuk waktu yang singkat, terpisah dari BapaNya, kita bisa dengan berani berteriak, ‘Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?’ (Ro 8:35) dan, bersama dengan rasul Paulus, kita bisa dengan yakin menegaskan bahwa tidak ada apapun di seluruh alam semesta ‘akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita’ (Ro 8:39)] - Spurgeon’sExpository Encyclopedia, vol 4, hal 321.


b)  Maz 22:16b - “lidahku melekat pada langit-langit mulutku”.
Bdk. Maz 69:22b - “pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam”.

Bdk. Yoh 19:28-30a - “(28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci - : ‘Aku haus!’ (29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (30a) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, ...”.

Mengapa Ia harus kehausan? Karena itu yang akan kita alami kalau kita masuk neraka.

Bdk. Luk 16:24 - “Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini”.


Ia mengalami kehausan itu untuk kita sehingga kalau kita percaya kepadaNya kita tak usah mengalami kehausan di neraka, tetapi kita akan masuk surga.


Spurgeon: “thirst will also be the eternal result of sin, for he says concerning the rich glutton, ‘In hell he lift up his eyes, being in torment,’ and his prayer, which was denied him, was, ‘Father Abraham, send Lazarus, that he may dip the tip of his finger in water and cool my tongue, for I am tormented in this flame.’ Now recollect, if Jesus had not thirsted, every one of us would have thirsted for ever afar off from God, with an impassable gulf between us and heaven. Our sinful tongues, blistered by the fever of passion, must have burned for ever had not his tongue been tormented with thirst in our stead” (= kehausan juga akan menjadi akibat kekal dari dosa, karena Ia berkata tentang orang kaya yang rakus, ‘Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut / neraka ia memandang ke atas’, dan doanya, yang tidak dikabulkan, adalah: ‘Bapa Abraham, suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini’. Sekarang ingatlah bahwa seandainya Yesus tidak mengalami kehausan, setiap kita akan mengalami kehausan selama-lamanya terpisah / jauh dari Allah, dengan jurang yang tak terseberangi antara kita dengan surga. Lidah-lidah kita yang berdosa, melepuh / kepanasan oleh demam dari nafsu / penderitaan, harus terbakar selama-lamanya, seandainya lidahNya tidak disiksa oleh kehausan di tempat kita / menggantikan kita) - A Treasury of Spurgeon on the Life and Work of our Lord’, vol VI, hal 562-563.



Matthew Henry: “The torments of hell are represented by a violent thirst in the complaint of the rich man that begged for a drop of water to cool his tongue. To that everlasting thirst we had been condemned, had not Christ suffered for us” (= Siksaan-siksaan neraka digambarkan oleh kehausan yang hebat dalam keluhan dari orang kaya yang mengemis untuk setetes air untuk mendinginkan / menyejukkan lidahnya. Pada kehausan kekal itu kita telah dihukum, seandainya Kristus tidak menderita bagi kita).


c)   Maz 22:19 - “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku”.

Bdk. Mat 27:35 - “Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaianNya dengan membuang undi”.

Ia nyaris telanjang di kayu salib. Mengapa Ia harus dipermalukan seperti itu? Ia yang maha mulia dipermalukan seperti itu, supaya kita yang seharusnya dipermalukan, bisa dimuliakan (asal mau percaya kepada Yesus).


Calvin: “the Evangelists exhibits to us the Son of God stripped of his garments, in order to inform us, that by this nakedness we have obtained those riches which makes us honourable in the presence of God. God determined that his own Son should be stripped of his raiment, that we, clothed with his righteousness and with abundance of all good things, may appear with boldness in company with the angels, whereas formerly our loathsome and disgraceful aspect, in tattered garments, kept us back from approaching to heaven” (= sang penginjil menunjukkan kepada kita Anak Allah dilepaskan pakaianNya untuk memberi tahu kita bahwa oleh ketelanjangan ini kita telah mendapatkan kekayaan yang membuat kita terhormat di hadapan Allah. Allah menetapkan bahwa AnakNya sendiri harus ditelanjangi, supaya kita, dipakaiani dengan kebenaranNya dan dengan hal-hal baik yang berlimpah-limpah, bisa tampil dengan keberanian dalam kumpulan malaikat, padahal sebelumnya, aspek menjijikkan dan memalukan kita, dalam pakaian yang compang camping, menahan kita untuk mendekati surga) - hal 298.


Matthew Henry: “When they nailed him to the cross, they stripped him of his garments, at least his upper garments; for by sin we were made naked, to our shame, and thus he purchased for us white raiment to cover us (= Pada waktu mereka memakukan Dia pada salib, mereka membuka pakaianNya, sedikitnya pakaian luarNya; karena oleh dosa kita dibuat jadi telanjang, yang memalukan kita, dan demikianlah Ia membeli bagi kita pakaian putih untuk menutupi kita).


Matthew Henry: “The shame of nakedness came in with sin. He therefore who was made sin for us bore that shame, to roll away our reproach. He was stripped, that we might be clothed with white raiment (Rev. 3:18)” [= Rasa malu dari ketelanjangan masuk bersama dengan dosa. Karena itu, Ia yang dibuat menjadi dosa karena kita memikul rasa malu itu, untuk menyingkirkan cela kita. Ia ditelanjangi, supaya kita bisa dipakaiani dengan pakaian putih (Wah 3:18)].


Wah 3:18 - “maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat”.


Yes 61:10 - “Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya”.


Zakh 3:1-5 - “(1) Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. (2) Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: ‘TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?’ (3) Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, (4) yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: ‘Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya.’ Dan kepada Yosua ia berkata: ‘Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.’ (5) Kemudian ia berkata: ‘Taruhlah serban tahir pada kepalanya!’ Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ”.


Wilson menghubungkan ‘pakaian putih’ ini dengan dengan kata-kata dari lagu Rock of Ages, cleft for me’, yang pada bait ke 3nya mempunyai kalimat yang berbunyi: ‘Naked, come to Thee for dress’ (= Telanjang, datang kepadaMu untuk pakaian). Saya memberikan kata-kata dari seluruh lagu tersebut di bawah ini.


Rock of Ages, cleft for me’.

Rock of Ages, cleft for me, (= Batu karang jaman, celah bagiku,)
Let me hide myself in Thee; (= Biarlah aku menyembunyikan diriku di dalamMu,)
Let the water and the blood, (= Biarlah air dan darah,)
From Thy riven side which flowed, (= yang mengalir dari rusuk / sisiMu yang terluka,)
Be of sin the double cure, (= menjadi penyembuhan / pengobatan ganda bagi dosa,)
Cleanse me from its guilt and power (= mencuci aku dari kesalahan dan kuasanya).
 
Not the labors of my hands, (= bukan pekerjaan tanganku,)
Can fulfill Thy law’s demands; (= Dapat memenuhi tuntutan hukumMu;)
Could my zeal no respite know, (= Andaikata semangatku tidak mengenal istirahat,)
Could my tears forever flow, (= Andaikata airmataku mengalir selama-lamanya,)
All for sin could not atone; (= Semua itu tidak bisa menebus dosa;)
Thou must save, and Thou alone. (= Engkau harus menyelamatkan, dan Engkau saja).

Nothing in my hand I bring, (= Tidak ada yang kubawa dalam tanganku,)
Simply to Thy cross I cling; (= Hanya kepada salib aku berpegang;)
Naked, come to Thee for dress, (= Telanjang, datang kepadaMu untuk pakaian,)
Helpless, look to Thee for grace; (= Tak berdaya, memandangMu untuk kasih karunia;)
Foul, I to the fountain fly, (= Kotor, Aku terbang kepada air mancur,)
Wash me, Saviour, or I die! (= Cucilah aku, Juruselamat, atau aku mati).

While I draw this fleeting breath, (= Sementara waktu aku menarik nafas penghabisan,)
When mine eyes shall close in death, (= Ketika mataku tertutup dalam kematian,)
When I soar to worlds unknown, (= Ketika aku terbang ke dunia tak dikenal,)
See Thee on Thy judgment throne, (= melihatMu pada tahta penghakimanMu,)
Rock of Ages, cleft for me, (= Batu karang jaman, celah bagiku,)
Let me hide myself in Thee; (= Biarlah aku menyembunyikan diriku di dalamMu,)


d)  Maz 22:17c - “mereka menusuk tangan dan kakiku”.
Ini jelas menunjuk pada penyaliban yang Yesus alami. Bayangkan / renungkan bagaimana rasanya pada waktu paku-paku menembus tangan dan kaki Yesus. Bayangkan / renungkan juga pada waktu salib yang mula-mula ditidurkan itu diberdirikan, betapa sakitnya lubang di tangan Yesus yang harus menahan berat badan Yesus! Kitalah yang seharusnya merasakan semua ini sebagai hukuman atas dosa-dosa kita, tetapi Yesus rela memikul semua ini bagi kita!


Pulpit Commentary menyebut penyaliban sebagai: “the most painful, barbarous, and ignominious punishment which the cruelty of man ever invented” (= hukuman yang paling menyakitkan, paling biadab / kejam, dan paling jahat yang pernah ditemukan oleh kekejaman manusia).


Pulpit Commentary: “Nails were driven through the hands and feet, and the body was supported partly by these and partly by a projecting pin of wood called the seat. The rest for the feet, often seen in picture, was never used” (= Paku-paku dipakukan menembus tangan dan kaki, dan tubuh disangga / ditopang sebagian oleh paku-paku ini dan sebagian lagi oleh sepotong kayu yang menonjol yang disebut ‘tempat duduk’. Tempat pijakan kaki, yang sering terlihat dalam gambar, tidak pernah digunakan).
Catatan: dalam persoalan pijakan kaki, ada penafsir yang mengatakan bahwa itu memang digunakan, misalnya William Hendriksen yang saya kutip di bawah.



F. F. Bruce: “a piece of wood attached to the upright might serve as a sort of seat (sedecula) - not so much for the victim’s relief as to prolong his life and his agony” [= sepotong kayu dilekatkan pada tiang tegak dan bisa berfungsi sebagai semacam tempat duduk (sedecula) - bukan untuk meringankan penderitaan korban tetapi lebih untuk memperpanjang hidupnya dan penderitaannya] - hal 167.


Pulpit Commentary: “A sedile was arranged to bear a portion of the weight of the body, which would never have been sustained by the gaping wounds” (= Sebuah tempat duduk diatur untuk memikul sebagian berat tubuh, yang tidak akan pernah bisa ditahan oleh luka-luka yang menganga) -  hal 426.


William Barclay: “There was no more terrible death than death by crucifixion. Even the Roman themselves regarded it with a shudder of horror. Cicero declared that it was ‘the most cruel and horrifying death.’ Tacitus said that it was a ‘despicable death.’ It was originally a Persian method of execution. It may have been used because, to the Persians, the earth was sacred, and they wished to avoid defiling it with the body of an evil-doer. So they nailed him to a cross and left him to die there, looking to the vultures and the carrion crows to complete the work. The Carthaginians took over crucifixion from the Persians; and the Romans learned it from the Carthaginians. Crucifixion was never used as a method of execution in the homeland, but only in the province, and there only in the case of slaves. It was unthinkable that a Roman citizen should die such a death. ... It was that death, the most dreaded in the ancient world, the death of slaves and criminals, that Jesus died” (= Tidak ada kematian yang lebih mengerikan dari pada kematian melalui penyaliban. Bahkan orang Romawi sendiri memandangnya dengan ngeri. Cicero menyatakan bahwa itu adalah ‘kematian yang paling kejam dan menakutkan’. Tacitus berkata bahwa itu adalah ‘kematian yang tercela / hina / keji’. Pada mulanya itu adalah cara penghukuman mati orang Persia. Itu digunakan karena bagi orang Persia bumi / tanah itu kudus / keramat, dan mereka ingin menghindarkannya dari kenajisan dari tubuh dari pelaku kejahatan. Jadi mereka memakukannya pada salib dan membiarkannya mati di sana, mengharapkan burung nazar dan burung gagak pemakan bangkai menyelesaikan pekerjaan itu. Orang Carthage mengambil-alih penyaliban dari orang Persia, dan orang Romawi mempelajarinya dari orang Carthage. Penyaliban tidak pernah digunakan sebagai cara penghukuman mati di tanah air mereka, tetapi hanya di propinsi-propinsi jajahan mereka, dan hanya dalam kasus budak. Adalah sangat tidak terpikirkan bahwa seorang warga negara Romawi harus mati dengan cara itu. ... Kematian seperti itulah, kematian yang paling ditakuti dalam dunia purba, kematian dari budak dan orang kriminil, yang dialami oleh Yesus) - ‘The Gospel of John’, vol 2, hal 250.



William Barclay (tentang Luk 23:32-38): “The terror of crucifixion was this - the pain of that process was terrible but it was not enough to kill, and the victim was left to die of hunger and thirst beneath the blazing noontide sun and the frost of the night” (= Hal yang mengerikan / menyeramkan dari penyaliban adalah ini - rasa sakit dari proses penyaliban itu luar biasa, tetapi tidak cukup untuk membunuh, dan korban dibiarkan mati oleh kelaparan dan kehausan di bawah sinar matahari yang membakar dan cuaca beku pada malam hari).


Bersambung ke Bagian 11.2

No comments:

Post a Comment