Khotbah
Minggu : 9 Februari 2014
SIMEON DAN HANA
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
Dalam khotbah sebelumnya (TAKLUKKEPADA HUKUM TAURAT) kita sudah membahas satu peristiwa yakni Yesus di mana Yesus menerima sejumlah aturan upacara agama Yahudi seperti yang diwajibkan hukum Taurat yakni sunat, penebusan anak sulung, dan mungkin pentahiran. Pada waktu Lukas menceritakan hal ini, ia menyisipkan satu peristiwa lain yakni tentang Simeon dan Hana yang bertemu dengan bayi Yesus saat itu. Lalu bagaimana kisahnya? Mari kita baca Luk 2:25-38 :
Luk
2:25-38
– (25) Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan
saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, (26)
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum
ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. (27) Ia datang ke Bait Allah
oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk
melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hokum Taurat, (28) ia menyambut Anak
itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: (29) "Sekarang, Tuhan,
biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
(30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, (31) yang telah Engkau
sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan
bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (33)
Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan
segala apa yang dikatakan tentang Dia. (34) Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata
kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk
menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu
tanda yang menimbulkan perbantahan (35) -- dan suatu pedang akan menembus
jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (36)
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer.
Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya
bersama suaminya, (37) dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.
Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan
berpuasa dan berdoa. (38) Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan
mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang
yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Jadi teks ini
berbicara tentang 2 orang yang bertemu dengan bayi Yesus yakni Simeon dan Hana.
Dan hari ini
kita akan belajar dari mereka. Kita akan membahas teks ini dalam beberapa poin
:
I. GAMBARAN TENTANG SIMEON
DAN HANA.
Sebelum
menceritakan tentang respon Simeon dan Hana kepada bayi Yesus, Lukas memberikan
gambaran yang singkat tetapi padat tentang kedua orang ini. Kita akan menyorotinya
satu per satu :
a. Simeon.
Siapakah
sebenarnya Simeon ini? Matthew Henry mengatakan bahwa dari catatancatatan orang
Yahudi diketahui bahwa pada masa itu memang ada seorang yang bernama Simeon,
dia adalah anak dari seorang Rabi Yahudi terkenal yakni Rabi Hillel.
Ia dipercaya
memiliki roh nubuat. Ia menggantikan ayahnya sebagai pemimpin sekolah tinggi
agama Yahudi pada waktu itu tetapi akhirnya ia digeser / dikucilkan karena
pemahaman yang tidak sesuai dengan pandangan mayoritas mengenai Mesias yang
akan datang. Ia memiliki seorang anak yang juga menjadi salah seorang guru
besar dalam sekolah tinggi agama Yahudi dan juga seorang ahli Taurat yang terpandang
saat itu yang bernama Gamaliel.
- Kis 5:34 - Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar.
Gamaliel ini
adalah guru dari Paulus sebelum menjadi Kristen.
- Kis 22:3 - "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.
Sekarang kita
akan melihat gambaran tentang Simeon ini :
1)
Ia adalah orang yang benar dan saleh.
Luk
2:25
- Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan
saleh ….”
Ini bukan
berarti ia adalah orang yang suci tanpa dosa tetapi ini berarti bahwa ia adalah
orang yang hidup bergaul dengan Tuhan. Bandingkan dengan gambaran tentang Nuh :
Kej
6:9
- Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan
Allah.
Matthew Henry
menghubungkan kata “benar” di sini dalam kaitan dengan sesame manusia
dan kata “saleh” dalam kaitan dengan Tuhan. Demikian juga dengan Wycliffe
Bible Commentary :
Wycliffe Bible
Commentary –
Benar mengungkapkan sikapnya terhadap manusia; saleh, sikapnya terhadap Allah.
(Vol 3, hal.224).
Bandingkan
dengan 2 terjemahan berikut ini.
BIS - Pada waktu itu di Yerusalem ada seorang bernama Simeon. Ia orang baik, yang takut kepada Allah dan sedang menantikan saatnya Allah menyelamatkan Israel….CEV - At this time a man named Simeon was living in Jerusalem. Simeon was a good man. He loved God and was waiting for God to save the people of Israel….
Jadi kalau dikatakan bahwa Simeon adalah orang
yang benar dan saleh, maksudnya adalah dia adalah orang yang baik terhadap
sesamanya dan takut kepada Tuhan / mengasihi Tuhan / bergaul dengan Tuhan. Matthew Henry
lalu berkata :
Matthew Henry – Kedua hal ini
harus berjalan bersama-sama, masing-masing akan saling mendukung satu sama lain
dan tidak akan saling merugikan. (Injil Lukas 1-12, hal.97).
1
Yoh 4:20-21
– (20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi
saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
(21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia
harus juga mengasihi saudaranya.
Ada
banyak orang yang baik dengan sesama tetapi tidak peduli Tuhan / tidak percaya Tuhan
/ tidak mengasihi Tuhan. Sebaliknya ada orang yang begitu concern dengan
berbagai hal tentang Tuhan, tetapi jahat terhadap sesama misalnya membenci /
tidak mau mengampuni, menipu, memfitnah, dll. Simeon tidak demikian! Dia orang
yang benar dan juga saleh!
Bagaimana
dengan saudara? Apakah saudara sudah menjadi orang benar dan saleh? Atau hanya
benar saja tetapi tidak saleh, atau saleh saja tetapi tidak benar? Ingat kata-kata
Henry di atas, kedua hal ini harus berjalan bersamaan, masing-masing akan saling
mendukung dan tidak akan saling merugikan.
2)
Ia menantikan penghiburan bagi Israel.
Luk
2:25
- Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan
saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel.
Kita tahu bahwa
sejak pembuangan ke Babel, bangsa Israel mengalami berbagai macam kesulitan dan
kesedihan. Mereka kehilangan negara mereka, mereka kehilangan tanah air mereka,
mereka kehilangan Bait Allah mereka, mereka kehilangan keluarga mereka, dan
terlebih daripada itu mereka kehilangan harapan mereka. Mereka bertanya-tanya,
bukankah mereka bangsa pilihan Allah? Bukankah mereka adalah umat kesayangan
Tuhan? Mengapa semua ini menimpa mereka?
Dalam
kondisi semacam ini Tuhan melalui nabi Yesaya menyampaikan suatu janji penghiburan
dan keselamatan dan pemulihan bagi Israel.
- Yes
40:1-2
– (1) Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman
Allahmu, (2) tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya
sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah
menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.
- Yes 49:13 - Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.
- Yes 51:3,5 – (3) Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,nyanyian syukur dan lagu yang nyaring. (5) Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.
Nah ternyata
janji-janji ini ditafsirkan secara berbeda. Mayoritas orang / pemimpin Yahudi
beranggapan bahwa janji-janji ini akan membuat Israel yang adalah bangsa pilihan
Allah dipulihkan dan mereka akan menjadi pemimpin dunia.
William Barclay
–
Sejak lama mereka berpendapat bahwa karena mereka adalah bangsa yang terpilih
maka pada satu saat nanti mereka akan menguasai dunia dan menjadi tuan atas
bangsa-bangsa. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal.
37).
Karena itu
hidup seorang Israel adalah pengharapan untuk melihat janji-janji ini tergenapi
di dalam sejarah secara politis apalagi sudah sangat lama mereka dijajah oleh
bangsa-bangsa lain (Babel, Persia, Yunani dan Romawi). Lalu bagaimana hal itu bisa
terjadi?
William Barclay
–
Untuk mewujudkan hal itu maka beberapa orang percaya bahwa orang-orang besar
akan diturunkan ke dunia; yang lainnya percaya akan munculnya seorang raja dari
keturunan Daud dan bahwa segala kemuliaan akan hidup kembali; yang lainnya lagi
percaya bahwa Allah sendiri akan campur tangan langsung dalam sejarah manusia
secara adikodrati. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal.
37).
Note : Orang besar /
pemimpin yang akan datang itu adalah seorang yang diurapi yang disebut Mesias /
Kristus.
Tetapi ada
golongan lain yang lebih minoritas yang mempunyai penafsiran berbeda terhadap
janji-janji penghiburan itu dan juga tentang Mesias. Mereka beranggapan bahwa
kerajaan Mesias adalah kerajaan rohani dan lebih bersifat menyelamatkan Israel
dari dosa ketimbang dari penjajahan bangsa kafir.
William Barclay
–
Mereka tidak memimpikan adanya kekerasan, kekuasaan dan tentara dengan
panji-panji yang megah; mereka hanya percaya kepada doa yang tidak berkeputusan
dan menantikan dengan diam-diam sampai Tuhan datang. Sepanjang hidupnya mereka
menanti-nantikan Allah dengan tenang dan sabar. (Pemahaman Alkitab
Setiap Hari : Injil Lukas, hal. 37).
Nah, kelihatannya
Simeon ada di dalam grup yang minoritas ini. Dan karena itu sebagaimana saya
katakan di atas, ia dikucilkan karena pandangannya yang bertolak belakang
dengan pandangan mayoritas tentang Mesias. Jadi kalau dikatakan bahwa ia menantikan
penghiburan bagi Israel artinya adalah ia menantikan kedatangan Sang Mesias
yang akan menyelamatkan Israel dan bahkan bangsa-bangsa lain dari dosa mereka.
Luk 2:30-32 - (30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Perlu diingat
bahwa Israel saat itu sedang ada dalam keadaan sangat menyedihkan. Mereka ada
dalam penjajahan Romawi, mengalami kekejaman Herodes, dan secara rohani mereka
sangat jelek karena agama yang bersifat lahiriah, dan juga saat itu tidak ada
nubuat (mulai zaman Maleakhi sampai Yohanes Pembaptis). Tetapi hebatnya, dalam
situasi seperti itu Simeon tetap menantikan penghiburan untuk Israel (ayat
25b).
Satu hal yang
menarik adalah bahwa tadi dikatakan ia adalah orang yang benar dan saleh.
Sekarang dikatakan bahwa ia menantikan penghiburan bagi Israel. Ia menantikan
keselamatan bagi Israel. Ia menantikan pemulihan bagi Israel. Ini menunjukkan
bahwa orang yang benar dan saleh pasti peduli dengan nasib dari agamanya /
gerejanya.
Budi Asali – Kalau saudara
acuh tak acuh terhadap nasib gereja (misalnya gereja yang terkena Liberalisme,
gereja yang suam, tanpa pengajaran Firman Tuhan, gereja yang terkena Toronto
Blessing, dsb) jelas saudara bukanlah orang yang benar dan saleh. Juga kalau
saudara bersikap acuh tak acuh melihat hal-hal yang salah / kurang baik dalam
gereja, misalnya persekutuan doa atau Pemahaman Alkitabnya, atau Persekutuan
Pemudanya, atau Sekolah Minggunya, atau keuangannya, dsb, saudara bukanlah
orang yang benar dan saleh. (Eksposisi Injil Lukas : Jilid 1, hal.45).
Kata-kata ini
benar sekali! Bagi orang yang benar dan saleh, dia tidak akan tenang kalau melihat
gereja / agama / pelayanan berada dalam ketidakberesan / kesuaman atau bahkan
kesesatan. Ia pasti akan melakukan sesuatu. Contohnya Yesus yang mengobrak-abrik
Bait Allah ketika itu dijadikan sarang penyamun. (Yoh 2:13-17). Atau Martin
Luther tidak bisa tenang melihat gereja Katolik dengan segala macam ajaran dan
prakteknya telah menyimpang dari Kitab Suci sehingga ia lalu melakukan protes
dengan 95 dalilnya yang berujung pada munculnya reformasi Protestan.
Ya, kalau kita
adalah orang yang benar dan saleh, kita pasti akan peduli dengan agama, gereja
atau pelayanan yang ada. Apakah saudara juga peduli dengan gereja saudara?
Apakah saudara peduli dengan pelayanan yang ada? Apakah saudara peduli dengan
pembangunan gereja yang ada? Ataukah saudara hanya acuh tak acuh saja? Kebenaran
dan kesalehan kita akan diukur juga dengan sikap kita / kepedulian kita pada
gereja dan pelayanan.
3)
Ia dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Luk
2:25-27
- (25) “….Roh Kudus ada di atasnya, (26) dan kepadanya telah dinyatakan
oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu
Dia yang diurapi Tuhan. (27) Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus.
Ketika Yesus,
Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya
apa yang ditentukan hukum Taurat Bahwa Roh Kudus ada pada Simeon,
ini merupakan sesuatu yang tidak lazim, karena saat itu adalah zaman
Perjanjian Lama, di mana Roh Kudus belum dicurahkan kepada semua orang
percaya. Roh Kudus itulah yang menyatakan kepadanya bahwa ia tidak akan
mati sebelum melihat Mesias (ayat 26). Roh Kudus itu jugalah yang membimbingnya
ke Bait Allah sehingga ia bisa bertemu dengan Yesus, lalu menatang-Nya
(ayat 27-28).
Betapa
indahnya hidup yang dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus. Yesus berkata
:
Yoh 14:26 - tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.Yoh 15:26 - Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
Jikalau hidup
kita dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus maka kita pasti akan benarbenar mengenal
Kristus.
b. Hana.
Hal-hal yang
dikatakan dalam teks ini tentang Hana adalah :
1)
Ia adalah seorang nabi perempuan.
Luk 2:36 -
Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan
2)
Ia juga seorang janda.
Luk 2:36-37 - (36)
“…Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, (37) dan
sekarang ia janda ….
Perhatikan
bahwa ia menjanda sangat lama. Usia perkawinannya hanya 7 tahun dan suaminya
mati. Setelah itu ia tidak kawin lagi. Ini tentu membuat ia menderita hamper separuh
hidupnya. Meskipun demikian ia tetap beriman kepada Allah.
William Barclay
–
Ia telah mengenal kesedihan namun tidak bersedih. Kesedihan dapat membuat kita
menjadi keras, sedih, marah dan memberontak kepada Allah.
Tetapi
kesedihan juga dapat membuat kita menjadi lebih baik, lembut dan simpatik. Kesedihan
dapat melenyapkan iman kita, atau dapat juga memperkuat dan memperdalam iman
kita. Semua itu tergantung pada bagaimana kita berpikir tentang Allah. Bila
kita memandang Dia sebagai seorang tirani maka kita akan menolak-Nya.
Namun bila kita
memandang Dia sebagai Bapa maka kita juga akan yakin bahwa “Tangan Seorang
Bapa tidak pernah menyebabkan anak-Nya menangis dengan sia-sia”. (Pemahaman
Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal.39).
Apakah saat ini
anda juga berada dalam kesedihan? Jika ya, teladani Hana dalam hal ini.
Kesedihan hidupnya tidak menggoyahkan imannya kepada Tuhan.
3)
Ia seorang yang sudah sangat tua.
Luk 2:36-37 - (36)
“….Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun
lamanya bersama suaminya, (37) dan sekarang ia janda dan berumur delapan
puluh empat tahun.
William Barclay
–
Ia telah tua namun tidak pernah berhenti untuk berharap. Umur dapat
menggerogoti kecantikan dan kekuatan tubuh kita; dan yang lebih buruk - waktu
dapat menggerogoti kehidupan kita sehingga pengharapan yang pernah menggairahkan
kita menjadi mati, dan hidup kita menjadi membosankan dan menerima saja apa
adanya. Sekali lagi semuanya itu tergantung pada bagaimana kita memandang
Allah. Kalau kita melihat Dia sebagai yang jauh dan terlepas dari kita, mungkin
kita akan putus asa; namun bila kita memikirkan Dia sebagai yang mempunyai
hubungan erat dengan kehidupan, dan melindungi kita, maka kita pun akan yakin
bahwa yang terbaik masih akan tiba dan bahwa tahun-tahun yang berlalu tidak
akan memadamkan pengharapan kita. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Inji Lukas,
hal.39-40).
Bagaimana
dengan Opa-Opa dan Oma-Oma? Apakah usia telah menggerogoti pengharapan saudara
kepada Tuhan? Belajarlah dari Hana yang sekalipun tubuhnya dimakan usia,
pengharapannya kepada Tuhan tetap teguh.
4) Ia juga
seorang yang tekun di dalam beribadah, berpuasa dan berdoa.
Luk 2:37 -
“….Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan
berpuasa dan berdoa.
William Barclay
–
Ia tidak pernah berhenti untuk beribadah. Ia menghabiskan waktunya dalam
rumah Allah bersama umat Allah. Allah menganugerahkan kepada kita gereja
sebagai ibu kita dalam iman. Kita merenggutkan diri kita sendiri dari harta yang
tidak ternilai harganya ini bila kita lalai untuk menjadi bagian dari umat-Nya yang
beribadah. Ia tidak henti-hentinya berdoa. Ibadah umum adalah baik;
tetapi ibadah pribadi juga baik. Ada yang mengatakan: "Yang doanya
terbaik dalam doa bersama adalah yang sebelumnya berdoa sendiri." Tahun-tahun
berlalu tanpa perasaan sedih dan harapannya tidak tergoyahkan, karena setiap
hari Hana selalu berhubungan
dengan Dia, sumber kekuatan. Dan di dalam Dia, kelemahan kita dijadikan
sempurna. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal.40).
Ini sesuatu
yang menarik bahwa orang setua Hana masih bisa seaktif dan setekun itu. Hana
jelas berbeda dengan :
↘Banyak orang yang semasa muda begitu
aktif dan setia tetapi setelah tua menjadi malas-malasan.
↘Banyak orang yang malas dan tidak setia
walaupun belum tua / masih muda.
Apakah saudara
juga adalah orang yang tekun dan setia beribadah baik secara bersama-sama
maupun juga secara pribadi? Renungkan ini!
Demikianlah
gambaran tentang 2 tokoh kita ini.
II. PERNYATAAN-PERNYATAAN
SIMEON TENTANG YESUS.
Pada waktu
Simeon melihat bayi Yesus, dikatakan bahwa begitu bersukacita dan menyambut-Nya
dan bahkan menatang-Nya (ayat 28). Setelah itu Simeon mulai berbicara tentang
Anak itu (Yesus). Lalu apa sajakah yang dikatakan Simeon tentang Yesus?
a. Yesus adalah keselamatan yang disediakan
Allah bagi bangsa-bangsa.
Luk
2:28,30-32
- (28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:…
(30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu
(31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
(32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Ketika Simeon
melihat Yesus, ia mengatakan bahwa ia telah melihat keselamatan. Berarti Yesus
adalah keselamatan itu. Atau dengan kata lain Yesus adalah Penyelamat / Juruselamat
itu. Ini juga sesuai dengan nama Yesus itu sendiri yang berarti penyelamat. (Mat 1:21). Dikatakan bahwa keselamatan itu
disediakan oleh Allah.
Luk 2:31- yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa Ini berarti bahwa keselamatan itu bukan sesuatu yang dicari / diupayakan oleh manusia, bukan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia. Itu murni disediakan / diberikan oleh Allah.Efs 2:8-9 – (8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Karena itu
jangan pernah berusaha untuk selamat dengan segala perbuatan baik kita sendiri.
Itu semua laksana kain kotor / kain pembalut wanita di hadapan Tuhan (Yes 64:6).
Keselamatan itu gratis yang harus diterima dengan iman saja.
Juga
keselamatan itu bukan hanya untuk bangsa Israel melainkan untuk semua bangsa.
Luk
2:31-32
- (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
(32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain …”
Kata-kata
‘segala bangsa’ (ayat 31) dan ‘bangsa-bangsa lain’ (ayat 32) menunjukkan bahwa
Yesus bukanlah Juruselamat dari bangsa Yahudi saja, tetapi Juruselamat seluruh dunia.
Karena itu
tidak peduli bangsa apa saja, tidak peduli suku bangsa apa saja, tidak peduli agama
apa saja, semua membutuhkan Yesus sebagai Juruselamat dari dosa-dosa mereka.
Iman
Kristen bukanlah seperti agama-agama suku yang hanya mempunyai konsep lokal yang
sempit dan tidak bersifat universal. Karena itu juga jangan percaya omong
kosong dari kaum pluralis yang mengatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya
Juruselamat untuk agama Kristen. Ingat, Dia adalah Juruselamat yang disediakan
Allah bagi seluruh bangsa, bagi seluruh dunia.
1
Yoh 4:14
- Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak- Nya
menjadi Juruselamat dunia.
b. Yesus ditentukan untuk menjatuhkan dan
membangkitkan banyak orang.
Luk
2:34
– “…."Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan
banyak orang di Israel….
Ini adalah
sebuah nubuat. Yesus nantinya akan menjatuhkan dan membangkitkan banyak orang.
Apa maksudnya kata-kata ini? Maksud dari “menjatuhkan” di sini adalah membinasakan.
Sedangkan maksud dari “membangkitkan” adalah menyelamatkan.
TEV - "This
child is chosen by God for the destruction and the salvation of many in Israel.
He will be a sign from God which many people will speak against
Jadi
Yesus akan membinasakan dan juga akan menyelamatkan banyak orang. Dan semua ini
tergantung respon orang pada Dia. Jikalau orang percaya kepada-Nya, menerima
Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, mereka akan dibangkitkan / diselamatkan.
Tetapi jikalau orang tidak percaya kepada-Nya / menolak-Nya sebagai Tuhan dan
Juruselamat, akan dijatuhkan / dibinasakan. Ini sesuai dengan nubuatan kitab
Yesaya
(Yes 8:14-15; 28:16) yang dikutip Petrus dan Paulus
:
1
Pet 2:6-8
– (6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku
meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang
mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
(7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang
tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang
bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan
suatu batu sandungan." (8) Mereka tersandung padanya, karena
mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah
disediakan.
Rom
9:32-33
– (32) Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi
karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, (33)
seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu
sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang
percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
Jadi dalam
ayat-ayat itu Yesus digambarkan dengan 2 jenis batu yakni batu penjuru (batu yang
utama) maupun batu sentuhan / batu sandungan (batu yang membuat orang terantuk dan
jatuh). Dia akan menjadi batu penjuru bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya dan
Dia akan menjadi batu sentuhan / batu sandungan bagi orang-orang yang tidak percaya
kepada-Nya.
Kis
4:11
- Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
Karena
itu apakah Yesus akan menjadi batu penjuru bagimu atau sebaliknya menjadi batu sandungan
bagimu (yang membuat engkau jatuh), tergantung bagaimana engkau berespon kepada
Dia. Kalau engkau percaya kepada-Nya, Ia akan menjadi milikmu yang paling
berharga, yang akan menyelamatkan jiwamu. Ia akan membangkitkan engkau. Tapi
kalau engkau menolak-Nya, engkau akan terantuk dan jatuh, dan akan binasa.
Luk
20:18
- Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan
barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
AYT Draft - Setiap
orang yang jatuh ke atas batu itu akan hancur berkeping-keping dan
siapa pun yang ditimpa batu itu akan remuk!
FAYH - Lalu
Ia menambahkan, "Siapa yang terantuk pada batu itu akan remuk,
dan siapa yang ditimpanya akan hancur luluh."
BIS - Semua
orang yang jatuh pada batu itu akan hancur; dan siapa yang
ditimpa batu itu akan tergilas menjadi debu."
Mau pilih yang
mana? Batu penjuru atau batu sandungan? Dibangkitkan atau dijatuhkan? Diselamatkan
atau dibinasakan?
Wycliffe Bible
Commentary –
Orang-orang yang percaya kepada-Nya mencapai ketinggian-ketinggian yang baru,
orang-orang yang menolak-Nya terjerumus ke dalam keputusasaan yang lebih gelap.
(Vol 3, hal.224)
Terserah
saudara!
c. Yesus akan menjadi tanda yang menimbulkan
perbantahan.
Luk
2:34
– “…."Sesungguhnya Anak ini ditentukan…. untuk menjadi suatu
tanda yang menimbulkan perbantahan
Maksudnya
adalah Yesus ini akan menjadi orang yang ditentang atau dilawan oleh banyak
orang.
NASB - and
for a sign to be opposed (dan sebagai tanda untuk ditentang).
NIV - and to
be a sign that will be spoken against (dan menjadi suatu tanda yang akan dibantah).
Dan nubuatan ini menjadi terbukti dalam
pelayanan Yesus selama 3 tahun lebih di mana ada banyak orang memusuhi,
melecehkan, menentang dan melawan Dia. Mereka menolak Dia sebagai Mesias yang
dijanjikan Allah. Dan puncaknya adalah mereka menyalibkan Dia.
Mat 11:19 - Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa….Yoh 8:48,52 – (48) Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?" (52) Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan….”Mat 27:63 - dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.Kis 4:26 - Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
Matthew Henry – Banyak orang
melontarkan tuduhan melawan Dia. Ia terus ditentang dan dilecehkan dalam
hal-hal yang sebenarnya sepele dengan berbagai perbantahan dan celaan dari
orang-orang berdosa. (Injil Lukas 1-12, hal. 103).
Semua
itu hanya membuktikan apa sebenarnya yang ada di hati dan pikiran mereka yakni permusuhan
dan perlawanan terhadap Allah.
Luk
2:34-35
– (34) “…"Sesungguhnya Anak ini ditentukan…untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan (35) ... supaya menjadi nyata pikiran hati banyak
orang.
Tuhan
memberitahukan hal ini melalui Simeon kepada Maria dengan tujuan supaya ia siap
menghadapi penolakan orang banyak terhadap Kristus.
Luk
2:34-35
– (34) Lalu Simeon….berkata kepada Maria, ibu Anak itu:
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan…untuk menjadi suatu tanda yang
menimbulkan perbantahan (35) dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri…
Yang dimaksud
dengan ‘pedang’ adalah pedang yang besar. Dalam LXX / Septuaginta (Perjanjian
Lama yang sudah diterjemahkan ke bahasa Yunani) istilah yang sama digunakan
untuk menunjuk pada pedangnya Goliat (1Sam 17:51). Arti dari kata-kata ini adalah
Maria akan mengalami penderitaan yang hebat. Ini tergenapi khususnya pada waktu
Maria melihat Yesus menderita menjelang dan pada saat penyaliban (Yoh 19:25).
Kata-kata ini penting bagi Maria, supaya ia
tak berpikir bahwa hidupnya akan seperti jalan mulus yang penuh bunga
bertaburan karena ia melahirkan Kristus. Dengan adanya kata-kata ini ia tahu ia
akan menderita, dan ia bisa bersiap sedia menghadapi hal itu. Karena itu jangan
tidak senang pada firman yang berbicara tentang penderitaan, salib,dsb.
Ya, Anak itu
ditentukan untuk ditentang, dibantah dan dilawan oleh banyak orang. Bahkan
sampai hari ini masih ada jutaan orang yang melawan / menentang bahkan menghina
Yesus. (Islam, SSY, Unitarian, Liberalisme, dll). Kita tidak perlu heran akan hal
ini karena semua itu sesuai dengan nubuatan tentang Dia. Justru kalau semua
orang pro pada Yesus maka nubuatannya menjadi salah.
Jika ini
dikaitkan dengan bagian sebelumnya di mana Yesus ditentukan untuk membangkitkan
dan menjatuhkan, maka perhatikan bahwa di depan Yesus hanya ada 2 kelompok
orang ini yakni orang-orang yang dibangkitkan dan orang-orang yang dijatuhkan.
Tidak ada kelompok ketiga yakni mereka yang tidak dibangkitkan sekaligus tidak
dijatuhkan. Di sini juga orang-orang diperhadapkan pada pilihan, pro kepada
Yesus atau anti kepada Dia, melawan Dia, menentang Dia. Yesus sendiri berkata
dalam Mat 12:30 : “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku….”. Jadi di
hadapan Yesus tidak ada orang yang bisa bersikap netral. Orang harus memilih
percaya Dia atau tidak percaya Dia. Terima Dia atau tolak Dia. Mengikuti Dia
atau melawan Dia. Itu saja!
B.J. Boland – Terhadap
Yesus orang tidak dapat bersikap netral, tetapi harus “ya” dan “tidak!” (Tafsiran
Alkitab Injil Lukas, hal. 70).
William Barclay
–
Menghadapi Yesus Kristus tidak dapat bersikap netral. Kita hanya dapat memilih
berserah atau melawan Dia. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil
Lukas, hal. 38).
Karena itu
jangan heran ada orang yang berada di dalam gereja tetapi sebenarnya melawan
Yesus. Ada orang yang aktif dalam pelayanan tetapi sebenarnya melawan Yesus.
Ada orang yang setia melakukan sakramen-sakramen dan upacara-upacara gereja tetapi
sebenarnya melawan Yesus. Kalau engkau tidak sungguh-sungguh percaya Yesus, engkau
sementara melawan Yesus.
Demikianlah
pernyataan-pernyataan / nubuatan Simeon tentang Yesus.
III. RESPON SIMEON DAN
HANA KETIKA BERTEMU YESUS.
Kita sudah
melihat pernyataan-pernyataan Simeon tentang Yesus, dan sekarang kita akan melihat
respon dia dan juga Hana ketika bertemu dengan Yesus.
a. Memuji Allah (Simeon) dan bersyukur (Hana).
Luk
2:27-28
- (27) “…Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan
kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, (28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya
sambil memuji Allah,…(30) sebab mataku telah melihat
keselamatan yang dari pada-Mu
Luk
2:38
- Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur
kepada Allah….
Ketika Simeon melihat bayi Yesus, kelihatan ia
begitu bergembira / bersukacita. Ia menyambut dan menatang Yesus dan mulutnya
menaikkan pujian bagi Allah. Demikian juga Hana mengucap syukur kepada Allah.
Mengapa Simeon memuji Allah? Karena matanya telah melihat keselamatan! Mengapa
Hana bersyukur kepada Allah? Sekalipun tidak disebutkan dalam teks itu tetapi
dapat diduga bahwa Hana bersyukur untuk alas an yang sama yakni karena ia telah
melihat keselamatan dari Allah.
Ya, apabila seseorang telah melihat dan
menikmati keselamatan dari Allah, jiwanya harus memuji Allah dan bersyukur
kepada-Nya karena keselamatan adalah pemberian cuma-cuma dari Allah yang
nilainya melebihi seluruh isi dunia ini.
Ini cocok
dengan salah satu lagu kita : “Ya Tuhanku ‘pabila kurenungkan pemberian-Mu dalam
Penebus. Kutertegun bagiku dicurahkan oleh Putera-Mu darah-Nya kudus. Maka jiwaku
pun memuji-Mu sungguh besar Kau Allahku… Maka jiwaku pun memuji-Mu sungguh
besar Kau Allahku.
Seberapa
seringkah saudara memuji Allah dan bersyukur ketika merenungkan keselamatan
yang sudah saudara terima?
b. Siap untuk mati (Simeon).
Luk
2:29-30
– (29) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam
damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, (30) sebab mataku telah
melihat keselamatan yang dari pada-Mu
BIS - "Sekarang,
Tuhan, Engkau sudah menepati janji-Mu. Biarlah hamba-Mu ini meninggal dengan
tentram.
Kelihatan di sini bahwa Simeon siap menghadapi
kematian dengan sebuah ketenangan yang luar biasa. Ia berkata tentang kematian
sebagai “pergi dalam damai sejahtera” atau seperti terjemahan BIS : “meninggal
dengan tentram”. Mengapa dia bisa menghadapi kematian dengan damai
sejahtera? Mengapa dia bisa menghadapi kematian dengan tentram? Karena matanya
telah melihat keselamatan itu. Dengan kata lain keselamatan jiwa yang ia
peroleh dari Mesias Sang Juruselamat itu membuat dia tidak merasa takut menghadapi
kematian bahkan kelihatannya ia mengharapkan kematian itu datang dengan segera.
Matthew Henry – Keselamatan
yang telah dilihatnya sekarang bukan saja menghilangkan kengerian kematian,
tetapi juga memberikan keuntungan (Fil 1:21). Perhatikan, mereka yang telah
menyambut Kristus juga akan bisa menyambut kematian. (Injil Lukas 1-12, hal.
101).
Dan ini memang
benar! Jikalau kita pasti diselamatkan, jikalau di seberang sana ada kebahagiaan
kekal yang menunggu kita, lalu apa yang ditakutkan dari sebuah kematian? Justru
kematian adalah sebuah keuntungan / kebahagiaan besar.
↘Fil 1:21-23 – (21)
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (22)
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja member buah.
Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. (23) Aku didesak dari dua pihak:
aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik.
FAYH - Kadang-kadang
saya ingin hidup dan kadang-kadang pula saya ingin mati, sebab saya rindu
untuk pergi dan berada bersama dengan Kristus. Betapa lebih bahagia saya
di sana daripada di sini!
↘ 2 Kor 5:8 - tetapi
hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk
menetap pada Tuhan
WBTC Draft - Aku
berkata bahwa kami mempunyai rasa percaya diri. Dan kami sangat
merindukan untuk dijauhkan dari tubuh ini dan kembali kepada Tuhan.
Karena itu
kalau saudara memang sudah memiliki keselamatan di dalam Kristus, jangan takut
mati! Ingat, mati adalah keuntungan! Memang kita tidak boleh mencari mati
tetapi lalu mati konyol tetapi kalau memang sudah saatnya,
sambutlah kematian dengan sukacita, damai sejahtera dan tentram
seperti Simeon. Juga kita tidak perlu terlalu bersedih / sedih
berkepanjangan karena ditinggal mati oleh orang-orang yang kita kasihi (suami,
isteri, orang tua, anak, pacar, teman, dll) jikalau mereka sudah diselamatkan.
1
Tes 4:13-14
– (13) Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui
tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti
orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. (14) Karena
jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita
percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan
dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Ingat bahwa
dengan beralih dari dunia ini, mereka telah meninggalkan semua derita dan menikmati
kebahagiaan yang abadi bersama Kristus. Mengapakah engkau terus bersedih? Tidakkah
seharusnya engkau juga bersukacita karena mereka? Orang yang terus bersedih karena
kematian orang-orang percaya yang mereka kasihi, sebenarnya adalah orang-orang yang
egois karena mereka bersedih untuk diri mereka sendiri. Seandainya mereka tidak
egois, maka mereka akan bersukacita bersama-sama dengan orang-orang percaya yang
telah mengalami sukacita kekal bersama Kristus.
Ya! Kepastian
keselamatan di dalam Kristus akan membuat kita mempunyai perspektif yang
berbeda dan positif terhadap kematian.
c. Bersaksi / memberitakan Yesus kepada orang
lain (Hana).
Luk
2:38
- Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah
dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan
kelepasan untuk Yerusalem.
Setelah Hana
bertemu dengan Yesus, Sang Juruselamat / Mesias itu, ia lalu memberitakannya
kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Orang-orang yang dimaksudkan di sini adalah orang-orang
yang tergolong ke dalam kelompok minoritas terkait pandangannya tentang Mesias
seperti sudah saya jelaskan di atas. Hana menemukan sukacita yang tiada tara
dalam Kristus, dan ia mau membaginya dengan sesamanya. Ini tentu sesuatu
pekerjaan yang tidak gampang bagi Hana mengingat usianya yang sudah sangat
lanjut. Tetapi kasih dan sukacita di dalam jiwanya mendesaknya untuk tidak
mendiamkan kabar keselamatan itu.
Matthew Henry –
Perhatikanlah, mereka yang mengenal Kristus secara pribadi harus berusaha
sekuat tenaga untuk membawa orang lain juga mengenal Dia. (Injil Lukas
1-12, hal.108).
Maukah
saudara juga membagikan kabar sukacita tentang keselamatan di dalam Kristus kepada
orang lain melalui pemberitaan Injil?
Charles H.
Spurgeon -
Aku tidak akan percaya bahwa engkau sudah mengecap madu Injil jika engkau bisa
memakan sendiri semuanya. (‘Morning and Evening’, February 19,
evening).
The Biblical
Illustrator :
Huber, penyelidik alam yang besar, memberitahu kita bahwa jika seekor tawon
menemukan tumpukan madu atau makanan lain, ia akan kembali dan memberikan kabar
baik itu kepada kawan-kawannya, yang lalu akan bergerak maju dalam jumlah yang
besar untuk ambil bagian dari makanan yang telah ditemukan bagi mereka. Apakah
kita, yang telah menemukan madu dalam batu karang Kristus Yesus kurang
perhatian terhadap sesama manusia kita dari pada tawon-tawon terhadap sesame serangga
mereka?
- AMIN -
No comments:
Post a Comment