Pages

17 February 2014

Simeon Dan Hana






Khotbah Minggu : 9 Februari 2014

SIMEON DAN HANA
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Dalam khotbah sebelumnya (TAKLUKKEPADA HUKUM TAURAT) kita sudah membahas satu peristiwa yakni Yesus di mana Yesus menerima sejumlah aturan upacara agama Yahudi seperti yang diwajibkan hukum Taurat yakni sunat, penebusan anak sulung, dan mungkin pentahiran. Pada waktu Lukas menceritakan hal ini, ia menyisipkan satu peristiwa lain yakni tentang Simeon dan Hana yang bertemu dengan bayi Yesus saat itu. Lalu bagaimana kisahnya? Mari kita baca Luk 2:25-38 :


Luk 2:25-38(25) Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, (26) dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. (27) Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hokum Taurat, (28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: (29) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, (30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (33) Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. (34) Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (35) -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (36) Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, (37) dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. (38) Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Jadi teks ini berbicara tentang 2 orang yang bertemu dengan bayi Yesus yakni Simeon dan Hana.

Dan hari ini kita akan belajar dari mereka. Kita akan membahas teks ini dalam beberapa poin :



I. GAMBARAN TENTANG SIMEON DAN HANA.
Sebelum menceritakan tentang respon Simeon dan Hana kepada bayi Yesus, Lukas memberikan gambaran yang singkat tetapi padat tentang kedua orang ini. Kita akan menyorotinya satu per satu :

a. Simeon.
Siapakah sebenarnya Simeon ini? Matthew Henry mengatakan bahwa dari catatancatatan orang Yahudi diketahui bahwa pada masa itu memang ada seorang yang bernama Simeon, dia adalah anak dari seorang Rabi Yahudi terkenal yakni Rabi Hillel.


Ia dipercaya memiliki roh nubuat. Ia menggantikan ayahnya sebagai pemimpin sekolah tinggi agama Yahudi pada waktu itu tetapi akhirnya ia digeser / dikucilkan karena pemahaman yang tidak sesuai dengan pandangan mayoritas mengenai Mesias yang akan datang. Ia memiliki seorang anak yang juga menjadi salah seorang guru besar dalam sekolah tinggi agama Yahudi dan juga seorang ahli Taurat yang terpandang saat itu yang bernama Gamaliel.


  • Kis 5:34 - Tetapi seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar sebentar.


Gamaliel ini adalah guru dari Paulus sebelum menjadi Kristen.


  • Kis 22:3 - "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.


Sekarang kita akan melihat gambaran tentang Simeon ini :

1) Ia adalah orang yang benar dan saleh.
Luk 2:25 - Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh ….”


Ini bukan berarti ia adalah orang yang suci tanpa dosa tetapi ini berarti bahwa ia adalah orang yang hidup bergaul dengan Tuhan. Bandingkan dengan gambaran tentang Nuh :

Kej 6:9 - Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.


Matthew Henry menghubungkan kata “benar” di sini dalam kaitan dengan sesame manusia dan kata “saleh” dalam kaitan dengan Tuhan. Demikian juga dengan Wycliffe Bible Commentary :

Wycliffe Bible Commentary – Benar mengungkapkan sikapnya terhadap manusia; saleh, sikapnya terhadap Allah. (Vol 3, hal.224).

Bandingkan dengan 2 terjemahan berikut ini.


BIS - Pada waktu itu di Yerusalem ada seorang bernama Simeon. Ia orang baik, yang takut kepada Allah dan sedang menantikan saatnya Allah menyelamatkan Israel….


CEV - At this time a man named Simeon was living in Jerusalem. Simeon was a good man. He loved God and was waiting for God to save the people of Israel….


Jadi kalau dikatakan bahwa Simeon adalah orang yang benar dan saleh, maksudnya adalah dia adalah orang yang baik terhadap sesamanya dan takut kepada Tuhan / mengasihi Tuhan / bergaul dengan Tuhan. Matthew Henry lalu berkata :

Matthew Henry – Kedua hal ini harus berjalan bersama-sama, masing-masing akan saling mendukung satu sama lain dan tidak akan saling merugikan. (Injil Lukas 1-12, hal.97).

1 Yoh 4:20-21(20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. (21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Ada banyak orang yang baik dengan sesama tetapi tidak peduli Tuhan / tidak percaya Tuhan / tidak mengasihi Tuhan. Sebaliknya ada orang yang begitu concern dengan berbagai hal tentang Tuhan, tetapi jahat terhadap sesama misalnya membenci / tidak mau mengampuni, menipu, memfitnah, dll. Simeon tidak demikian! Dia orang yang benar dan juga saleh!

Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sudah menjadi orang benar dan saleh? Atau hanya benar saja tetapi tidak saleh, atau saleh saja tetapi tidak benar? Ingat kata-kata Henry di atas, kedua hal ini harus berjalan bersamaan, masing-masing akan saling mendukung dan tidak akan saling merugikan.


2) Ia menantikan penghiburan bagi Israel.
Luk 2:25 - Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel.


Kita tahu bahwa sejak pembuangan ke Babel, bangsa Israel mengalami berbagai macam kesulitan dan kesedihan. Mereka kehilangan negara mereka, mereka kehilangan tanah air mereka, mereka kehilangan Bait Allah mereka, mereka kehilangan keluarga mereka, dan terlebih daripada itu mereka kehilangan harapan mereka. Mereka bertanya-tanya, bukankah mereka bangsa pilihan Allah? Bukankah mereka adalah umat kesayangan Tuhan? Mengapa semua ini menimpa mereka?

Dalam kondisi semacam ini Tuhan melalui nabi Yesaya menyampaikan suatu janji penghiburan dan keselamatan dan pemulihan bagi Israel.


  • Yes 40:1-2(1) Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, (2) tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.
  • Yes 49:13 - Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.


  • Yes 51:3,5(3) Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita,nyanyian syukur dan lagu yang nyaring. (5) Dalam sekejap mata keselamatan yang dari pada-Ku akan dekat, kelepasan yang Kuberikan akan tiba, dan dengan tangan kekuasaan-Ku Aku akan memerintah bangsa-bangsa; kepada-Kulah pulau-pulau menanti-nanti, perbuatan tangan-Ku mereka harapkan.


Nah ternyata janji-janji ini ditafsirkan secara berbeda. Mayoritas orang / pemimpin Yahudi beranggapan bahwa janji-janji ini akan membuat Israel yang adalah bangsa pilihan Allah dipulihkan dan mereka akan menjadi pemimpin dunia.


William Barclay – Sejak lama mereka berpendapat bahwa karena mereka adalah bangsa yang terpilih maka pada satu saat nanti mereka akan menguasai dunia dan menjadi tuan atas bangsa-bangsa. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal. 37).

Karena itu hidup seorang Israel adalah pengharapan untuk melihat janji-janji ini tergenapi di dalam sejarah secara politis apalagi sudah sangat lama mereka dijajah oleh bangsa-bangsa lain (Babel, Persia, Yunani dan Romawi). Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi?


William Barclay – Untuk mewujudkan hal itu maka beberapa orang percaya bahwa orang-orang besar akan diturunkan ke dunia; yang lainnya percaya akan munculnya seorang raja dari keturunan Daud dan bahwa segala kemuliaan akan hidup kembali; yang lainnya lagi percaya bahwa Allah sendiri akan campur tangan langsung dalam sejarah manusia secara adikodrati. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal. 37).


Note : Orang besar / pemimpin yang akan datang itu adalah seorang yang diurapi yang disebut Mesias / Kristus.

Tetapi ada golongan lain yang lebih minoritas yang mempunyai penafsiran berbeda terhadap janji-janji penghiburan itu dan juga tentang Mesias. Mereka beranggapan bahwa kerajaan Mesias adalah kerajaan rohani dan lebih bersifat menyelamatkan Israel dari dosa ketimbang dari penjajahan bangsa kafir.


William Barclay – Mereka tidak memimpikan adanya kekerasan, kekuasaan dan tentara dengan panji-panji yang megah; mereka hanya percaya kepada doa yang tidak berkeputusan dan menantikan dengan diam-diam sampai Tuhan datang. Sepanjang hidupnya mereka menanti-nantikan Allah dengan tenang dan sabar. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal. 37).


Nah, kelihatannya Simeon ada di dalam grup yang minoritas ini. Dan karena itu sebagaimana saya katakan di atas, ia dikucilkan karena pandangannya yang bertolak belakang dengan pandangan mayoritas tentang Mesias. Jadi kalau dikatakan bahwa ia menantikan penghiburan bagi Israel artinya adalah ia menantikan kedatangan Sang Mesias yang akan menyelamatkan Israel dan bahkan bangsa-bangsa lain dari dosa mereka.



Luk 2:30-32 - (30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."



Perlu diingat bahwa Israel saat itu sedang ada dalam keadaan sangat menyedihkan. Mereka ada dalam penjajahan Romawi, mengalami kekejaman Herodes, dan secara rohani mereka sangat jelek karena agama yang bersifat lahiriah, dan juga saat itu tidak ada nubuat (mulai zaman Maleakhi sampai Yohanes Pembaptis). Tetapi hebatnya, dalam situasi seperti itu Simeon tetap menantikan penghiburan untuk Israel (ayat 25b).

Satu hal yang menarik adalah bahwa tadi dikatakan ia adalah orang yang benar dan saleh. Sekarang dikatakan bahwa ia menantikan penghiburan bagi Israel. Ia menantikan keselamatan bagi Israel. Ia menantikan pemulihan bagi Israel. Ini menunjukkan bahwa orang yang benar dan saleh pasti peduli dengan nasib dari agamanya / gerejanya.


Budi Asali – Kalau saudara acuh tak acuh terhadap nasib gereja (misalnya gereja yang terkena Liberalisme, gereja yang suam, tanpa pengajaran Firman Tuhan, gereja yang terkena Toronto Blessing, dsb) jelas saudara bukanlah orang yang benar dan saleh. Juga kalau saudara bersikap acuh tak acuh melihat hal-hal yang salah / kurang baik dalam gereja, misalnya persekutuan doa atau Pemahaman Alkitabnya, atau Persekutuan Pemudanya, atau Sekolah Minggunya, atau keuangannya, dsb, saudara bukanlah orang yang benar dan saleh. (Eksposisi Injil Lukas : Jilid 1, hal.45).


Kata-kata ini benar sekali! Bagi orang yang benar dan saleh, dia tidak akan tenang kalau melihat gereja / agama / pelayanan berada dalam ketidakberesan / kesuaman atau bahkan kesesatan. Ia pasti akan melakukan sesuatu. Contohnya Yesus yang mengobrak-abrik Bait Allah ketika itu dijadikan sarang penyamun. (Yoh 2:13-17). Atau Martin Luther tidak bisa tenang melihat gereja Katolik dengan segala macam ajaran dan prakteknya telah menyimpang dari Kitab Suci sehingga ia lalu melakukan protes dengan 95 dalilnya yang berujung pada munculnya reformasi Protestan.

Ya, kalau kita adalah orang yang benar dan saleh, kita pasti akan peduli dengan agama, gereja atau pelayanan yang ada. Apakah saudara juga peduli dengan gereja saudara? Apakah saudara peduli dengan pelayanan yang ada? Apakah saudara peduli dengan pembangunan gereja yang ada? Ataukah saudara hanya acuh tak acuh saja? Kebenaran dan kesalehan kita akan diukur juga dengan sikap kita / kepedulian kita pada gereja dan pelayanan.



3) Ia dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Luk 2:25-27 - (25) “….Roh Kudus ada di atasnya, (26) dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. (27) Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus.

Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat Bahwa Roh Kudus ada pada Simeon, ini merupakan sesuatu yang tidak lazim, karena saat itu adalah zaman Perjanjian Lama, di mana Roh Kudus belum dicurahkan kepada semua orang percaya. Roh Kudus itulah yang menyatakan kepadanya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias (ayat 26). Roh Kudus itu jugalah yang membimbingnya ke Bait Allah sehingga ia bisa bertemu dengan Yesus, lalu menatang-Nya (ayat 27-28).


Betapa indahnya hidup yang dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus. Yesus berkata :


Yoh 14:26 - tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Yoh 15:26 - Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.


Jikalau hidup kita dipenuhi dan dipimpin Roh Kudus maka kita pasti akan benarbenar mengenal Kristus.


b. Hana.
Hal-hal yang dikatakan dalam teks ini tentang Hana adalah :

1) Ia adalah seorang nabi perempuan.
Luk 2:36 - Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan


2) Ia juga seorang janda.
Luk 2:36-37 - (36) “…Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, (37) dan sekarang ia janda ….

Perhatikan bahwa ia menjanda sangat lama. Usia perkawinannya hanya 7 tahun dan suaminya mati. Setelah itu ia tidak kawin lagi. Ini tentu membuat ia menderita hamper separuh hidupnya. Meskipun demikian ia tetap beriman kepada Allah.


William Barclay – Ia telah mengenal kesedihan namun tidak bersedih. Kesedihan dapat membuat kita menjadi keras, sedih, marah dan memberontak kepada Allah.

Tetapi kesedihan juga dapat membuat kita menjadi lebih baik, lembut dan simpatik. Kesedihan dapat melenyapkan iman kita, atau dapat juga memperkuat dan memperdalam iman kita. Semua itu tergantung pada bagaimana kita berpikir tentang Allah. Bila kita memandang Dia sebagai seorang tirani maka kita akan menolak-Nya.

Namun bila kita memandang Dia sebagai Bapa maka kita juga akan yakin bahwa “Tangan Seorang Bapa tidak pernah menyebabkan anak-Nya menangis dengan sia-sia”. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal.39).

Apakah saat ini anda juga berada dalam kesedihan? Jika ya, teladani Hana dalam hal ini. Kesedihan hidupnya tidak menggoyahkan imannya kepada Tuhan.


3) Ia seorang yang sudah sangat tua.
Luk 2:36-37 - (36) “….Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, (37) dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.

William Barclay – Ia telah tua namun tidak pernah berhenti untuk berharap. Umur dapat menggerogoti kecantikan dan kekuatan tubuh kita; dan yang lebih buruk - waktu dapat menggerogoti kehidupan kita sehingga pengharapan yang pernah menggairahkan kita menjadi mati, dan hidup kita menjadi membosankan dan menerima saja apa adanya. Sekali lagi semuanya itu tergantung pada bagaimana kita memandang Allah. Kalau kita melihat Dia sebagai yang jauh dan terlepas dari kita, mungkin kita akan putus asa; namun bila kita memikirkan Dia sebagai yang mempunyai hubungan erat dengan kehidupan, dan melindungi kita, maka kita pun akan yakin bahwa yang terbaik masih akan tiba dan bahwa tahun-tahun yang berlalu tidak akan memadamkan pengharapan kita. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Inji Lukas, hal.39-40).


Bagaimana dengan Opa-Opa dan Oma-Oma? Apakah usia telah menggerogoti pengharapan saudara kepada Tuhan? Belajarlah dari Hana yang sekalipun tubuhnya dimakan usia, pengharapannya kepada Tuhan tetap teguh.



4) Ia juga seorang yang tekun di dalam beribadah, berpuasa dan berdoa.
Luk 2:37 - “….Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

William Barclay Ia tidak pernah berhenti untuk beribadah. Ia menghabiskan waktunya dalam rumah Allah bersama umat Allah. Allah menganugerahkan kepada kita gereja sebagai ibu kita dalam iman. Kita merenggutkan diri kita sendiri dari harta yang tidak ternilai harganya ini bila kita lalai untuk menjadi bagian dari umat-Nya yang beribadah. Ia tidak henti-hentinya berdoa. Ibadah umum adalah baik; tetapi ibadah pribadi juga baik. Ada yang mengatakan: "Yang doanya terbaik dalam doa bersama adalah yang sebelumnya berdoa sendiri." Tahun-tahun berlalu tanpa perasaan sedih dan harapannya tidak tergoyahkan, karena setiap hari Hana selalu berhubungan dengan Dia, sumber kekuatan. Dan di dalam Dia, kelemahan kita dijadikan sempurna. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal.40).

Ini sesuatu yang menarik bahwa orang setua Hana masih bisa seaktif dan setekun itu. Hana jelas berbeda dengan :

Banyak orang yang semasa muda begitu aktif dan setia tetapi setelah tua menjadi malas-malasan.
Banyak orang yang malas dan tidak setia walaupun belum tua / masih muda.

Apakah saudara juga adalah orang yang tekun dan setia beribadah baik secara bersama-sama maupun juga secara pribadi? Renungkan ini!


Demikianlah gambaran tentang 2 tokoh kita ini.


II. PERNYATAAN-PERNYATAAN SIMEON TENTANG YESUS.
Pada waktu Simeon melihat bayi Yesus, dikatakan bahwa begitu bersukacita dan menyambut-Nya dan bahkan menatang-Nya (ayat 28). Setelah itu Simeon mulai berbicara tentang Anak itu (Yesus). Lalu apa sajakah yang dikatakan Simeon tentang Yesus?


a. Yesus adalah keselamatan yang disediakan Allah bagi bangsa-bangsa.
Luk 2:28,30-32 - (28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:… (30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."


Ketika Simeon melihat Yesus, ia mengatakan bahwa ia telah melihat keselamatan. Berarti Yesus adalah keselamatan itu. Atau dengan kata lain Yesus adalah Penyelamat / Juruselamat itu. Ini juga sesuai dengan nama Yesus itu sendiri yang berarti penyelamat. (Mat 1:21). Dikatakan bahwa keselamatan itu disediakan oleh Allah.



Luk 2:31- yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa Ini berarti bahwa keselamatan itu bukan sesuatu yang dicari / diupayakan oleh manusia, bukan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia. Itu murni disediakan / diberikan oleh Allah.

Efs 2:8-9(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.


Karena itu jangan pernah berusaha untuk selamat dengan segala perbuatan baik kita sendiri. Itu semua laksana kain kotor / kain pembalut wanita di hadapan Tuhan (Yes 64:6). Keselamatan itu gratis yang harus diterima dengan iman saja.


Juga keselamatan itu bukan hanya untuk bangsa Israel melainkan untuk semua bangsa.

Luk 2:31-32 - (31) yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, (32) yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain …”

Kata-kata ‘segala bangsa’ (ayat 31) dan ‘bangsa-bangsa lain’ (ayat 32) menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Juruselamat dari bangsa Yahudi saja, tetapi Juruselamat seluruh dunia.

Karena itu tidak peduli bangsa apa saja, tidak peduli suku bangsa apa saja, tidak peduli agama apa saja, semua membutuhkan Yesus sebagai Juruselamat dari dosa-dosa mereka.


Iman Kristen bukanlah seperti agama-agama suku yang hanya mempunyai konsep lokal yang sempit dan tidak bersifat universal. Karena itu juga jangan percaya omong kosong dari kaum pluralis yang mengatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya Juruselamat untuk agama Kristen. Ingat, Dia adalah Juruselamat yang disediakan Allah bagi seluruh bangsa, bagi seluruh dunia.

1 Yoh 4:14 - Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak- Nya menjadi Juruselamat dunia.



b. Yesus ditentukan untuk menjatuhkan dan membangkitkan banyak orang.

Luk 2:34“…."Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel….

Ini adalah sebuah nubuat. Yesus nantinya akan menjatuhkan dan membangkitkan banyak orang. Apa maksudnya kata-kata ini? Maksud dari “menjatuhkan” di sini adalah membinasakan. Sedangkan maksud dari “membangkitkan” adalah menyelamatkan.


TEV - "This child is chosen by God for the destruction and the salvation of many in Israel. He will be a sign from God which many people will speak against

Jadi Yesus akan membinasakan dan juga akan menyelamatkan banyak orang. Dan semua ini tergantung respon orang pada Dia. Jikalau orang percaya kepada-Nya, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, mereka akan dibangkitkan / diselamatkan. Tetapi jikalau orang tidak percaya kepada-Nya / menolak-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, akan dijatuhkan / dibinasakan. Ini sesuai dengan nubuatan kitab Yesaya (Yes 8:14-15; 28:16) yang dikutip Petrus dan Paulus :


1 Pet 2:6-8(6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." (7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." (8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.

Rom 9:32-33(32) Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, (33) seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."


Jadi dalam ayat-ayat itu Yesus digambarkan dengan 2 jenis batu yakni batu penjuru (batu yang utama) maupun batu sentuhan / batu sandungan (batu yang membuat orang terantuk dan jatuh). Dia akan menjadi batu penjuru bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya dan Dia akan menjadi batu sentuhan / batu sandungan bagi orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya.

Kis 4:11 - Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.

Karena itu apakah Yesus akan menjadi batu penjuru bagimu atau sebaliknya menjadi batu sandungan bagimu (yang membuat engkau jatuh), tergantung bagaimana engkau berespon kepada Dia. Kalau engkau percaya kepada-Nya, Ia akan menjadi milikmu yang paling berharga, yang akan menyelamatkan jiwamu. Ia akan membangkitkan engkau. Tapi kalau engkau menolak-Nya, engkau akan terantuk dan jatuh, dan akan binasa.

Luk 20:18 - Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."

AYT Draft - Setiap orang yang jatuh ke atas batu itu akan hancur berkeping-keping dan siapa pun yang ditimpa batu itu akan remuk!


FAYH - Lalu Ia menambahkan, "Siapa yang terantuk pada batu itu akan remuk, dan siapa yang ditimpanya akan hancur luluh."

BIS - Semua orang yang jatuh pada batu itu akan hancur; dan siapa yang ditimpa batu itu akan tergilas menjadi debu."

Mau pilih yang mana? Batu penjuru atau batu sandungan? Dibangkitkan atau dijatuhkan? Diselamatkan atau dibinasakan?


Wycliffe Bible Commentary – Orang-orang yang percaya kepada-Nya mencapai ketinggian-ketinggian yang baru, orang-orang yang menolak-Nya terjerumus ke dalam keputusasaan yang lebih gelap. (Vol 3, hal.224)

Terserah saudara!


c. Yesus akan menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan.
Luk 2:34“…."Sesungguhnya Anak ini ditentukan…. untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan

Maksudnya adalah Yesus ini akan menjadi orang yang ditentang atau dilawan oleh banyak orang.

NASB - and for a sign to be opposed (dan sebagai tanda untuk ditentang).
NIV - and to be a sign that will be spoken against (dan menjadi suatu tanda yang akan dibantah).

Dan nubuatan ini menjadi terbukti dalam pelayanan Yesus selama 3 tahun lebih di mana ada banyak orang memusuhi, melecehkan, menentang dan melawan Dia. Mereka menolak Dia sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Dan puncaknya adalah mereka menyalibkan Dia.


Mat 11:19 - Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa….

Yoh 8:48,52(48) Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?" (52) Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan….”

Mat 27:63 - dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.

Kis 4:26 - Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.



Matthew Henry – Banyak orang melontarkan tuduhan melawan Dia. Ia terus ditentang dan dilecehkan dalam hal-hal yang sebenarnya sepele dengan berbagai perbantahan dan celaan dari orang-orang berdosa. (Injil Lukas 1-12, hal. 103).

Semua itu hanya membuktikan apa sebenarnya yang ada di hati dan pikiran mereka yakni permusuhan dan perlawanan terhadap Allah.

Luk 2:34-35 – (34) “…"Sesungguhnya Anak ini ditentukan…untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (35) ... supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.

Tuhan memberitahukan hal ini melalui Simeon kepada Maria dengan tujuan supaya ia siap menghadapi penolakan orang banyak terhadap Kristus.

Luk 2:34-35(34) Lalu Simeon….berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan…untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (35) dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri…


Yang dimaksud dengan ‘pedang’ adalah pedang yang besar. Dalam LXX / Septuaginta (Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke bahasa Yunani) istilah yang sama digunakan untuk menunjuk pada pedangnya Goliat (1Sam 17:51). Arti dari kata-kata ini adalah Maria akan mengalami penderitaan yang hebat. Ini tergenapi khususnya pada waktu Maria melihat Yesus menderita menjelang dan pada saat penyaliban (Yoh 19:25).


Kata-kata ini penting bagi Maria, supaya ia tak berpikir bahwa hidupnya akan seperti jalan mulus yang penuh bunga bertaburan karena ia melahirkan Kristus. Dengan adanya kata-kata ini ia tahu ia akan menderita, dan ia bisa bersiap sedia menghadapi hal itu. Karena itu jangan tidak senang pada firman yang berbicara tentang penderitaan, salib,dsb.


Ya, Anak itu ditentukan untuk ditentang, dibantah dan dilawan oleh banyak orang. Bahkan sampai hari ini masih ada jutaan orang yang melawan / menentang bahkan menghina Yesus. (Islam, SSY, Unitarian, Liberalisme, dll). Kita tidak perlu heran akan hal ini karena semua itu sesuai dengan nubuatan tentang Dia. Justru kalau semua orang pro pada Yesus maka nubuatannya menjadi salah.


Jika ini dikaitkan dengan bagian sebelumnya di mana Yesus ditentukan untuk membangkitkan dan menjatuhkan, maka perhatikan bahwa di depan Yesus hanya ada 2 kelompok orang ini yakni orang-orang yang dibangkitkan dan orang-orang yang dijatuhkan. Tidak ada kelompok ketiga yakni mereka yang tidak dibangkitkan sekaligus tidak dijatuhkan. Di sini juga orang-orang diperhadapkan pada pilihan, pro kepada Yesus atau anti kepada Dia, melawan Dia, menentang Dia. Yesus sendiri berkata dalam Mat 12:30 : “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku….”. Jadi di hadapan Yesus tidak ada orang yang bisa bersikap netral. Orang harus memilih percaya Dia atau tidak percaya Dia. Terima Dia atau tolak Dia. Mengikuti Dia atau melawan Dia. Itu saja!


B.J. Boland – Terhadap Yesus orang tidak dapat bersikap netral, tetapi harus “ya” dan “tidak!” (Tafsiran Alkitab Injil Lukas, hal. 70).


William Barclay – Menghadapi Yesus Kristus tidak dapat bersikap netral. Kita hanya dapat memilih berserah atau melawan Dia. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas, hal. 38).


Karena itu jangan heran ada orang yang berada di dalam gereja tetapi sebenarnya melawan Yesus. Ada orang yang aktif dalam pelayanan tetapi sebenarnya melawan Yesus. Ada orang yang setia melakukan sakramen-sakramen dan upacara-upacara gereja tetapi sebenarnya melawan Yesus. Kalau engkau tidak sungguh-sungguh percaya Yesus, engkau sementara melawan Yesus.

Demikianlah pernyataan-pernyataan / nubuatan Simeon tentang Yesus.


III. RESPON SIMEON DAN HANA KETIKA BERTEMU YESUS.
Kita sudah melihat pernyataan-pernyataan Simeon tentang Yesus, dan sekarang kita akan melihat respon dia dan juga Hana ketika bertemu dengan Yesus.

a. Memuji Allah (Simeon) dan bersyukur (Hana).
Luk 2:27-28 - (27) “…Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, (28) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah,…(30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu


Luk 2:38 - Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah….

Ketika Simeon melihat bayi Yesus, kelihatan ia begitu bergembira / bersukacita. Ia menyambut dan menatang Yesus dan mulutnya menaikkan pujian bagi Allah. Demikian juga Hana mengucap syukur kepada Allah. Mengapa Simeon memuji Allah? Karena matanya telah melihat keselamatan! Mengapa Hana bersyukur kepada Allah? Sekalipun tidak disebutkan dalam teks itu tetapi dapat diduga bahwa Hana bersyukur untuk alas an yang sama yakni karena ia telah melihat keselamatan dari Allah.

Ya, apabila seseorang telah melihat dan menikmati keselamatan dari Allah, jiwanya harus memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya karena keselamatan adalah pemberian cuma-cuma dari Allah yang nilainya melebihi seluruh isi dunia ini.

Ini cocok dengan salah satu lagu kita : “Ya Tuhanku ‘pabila kurenungkan pemberian-Mu dalam Penebus. Kutertegun bagiku dicurahkan oleh Putera-Mu darah-Nya kudus. Maka jiwaku pun memuji-Mu sungguh besar Kau Allahku… Maka jiwaku pun memuji-Mu sungguh besar Kau Allahku.

Seberapa seringkah saudara memuji Allah dan bersyukur ketika merenungkan keselamatan yang sudah saudara terima?

b. Siap untuk mati (Simeon).
Luk 2:29-30(29) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, (30) sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu


BIS - "Sekarang, Tuhan, Engkau sudah menepati janji-Mu. Biarlah hamba-Mu ini meninggal dengan tentram.


Kelihatan di sini bahwa Simeon siap menghadapi kematian dengan sebuah ketenangan yang luar biasa. Ia berkata tentang kematian sebagai “pergi dalam damai sejahtera” atau seperti terjemahan BIS : “meninggal dengan tentram”. Mengapa dia bisa menghadapi kematian dengan damai sejahtera? Mengapa dia bisa menghadapi kematian dengan tentram? Karena matanya telah melihat keselamatan itu. Dengan kata lain keselamatan jiwa yang ia peroleh dari Mesias Sang Juruselamat itu membuat dia tidak merasa takut menghadapi kematian bahkan kelihatannya ia mengharapkan kematian itu datang dengan segera.

Matthew Henry – Keselamatan yang telah dilihatnya sekarang bukan saja menghilangkan kengerian kematian, tetapi juga memberikan keuntungan (Fil 1:21). Perhatikan, mereka yang telah menyambut Kristus juga akan bisa menyambut kematian. (Injil Lukas 1-12, hal. 101).

Dan ini memang benar! Jikalau kita pasti diselamatkan, jikalau di seberang sana ada kebahagiaan kekal yang menunggu kita, lalu apa yang ditakutkan dari sebuah kematian? Justru kematian adalah sebuah keuntungan / kebahagiaan besar.

Fil 1:21-23(21) Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (22) Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja member buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. (23) Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik.


FAYH - Kadang-kadang saya ingin hidup dan kadang-kadang pula saya ingin mati, sebab saya rindu untuk pergi dan berada bersama dengan Kristus. Betapa lebih bahagia saya di sana daripada di sini!


2 Kor 5:8 - tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan

WBTC Draft - Aku berkata bahwa kami mempunyai rasa percaya diri. Dan kami sangat merindukan untuk dijauhkan dari tubuh ini dan kembali kepada Tuhan.


Karena itu kalau saudara memang sudah memiliki keselamatan di dalam Kristus, jangan takut mati! Ingat, mati adalah keuntungan! Memang kita tidak boleh mencari mati tetapi lalu mati konyol tetapi kalau memang sudah saatnya, sambutlah kematian dengan sukacita, damai sejahtera dan tentram seperti Simeon. Juga kita tidak perlu terlalu bersedih / sedih berkepanjangan karena ditinggal mati oleh orang-orang yang kita kasihi (suami, isteri, orang tua, anak, pacar, teman, dll) jikalau mereka sudah diselamatkan.

1 Tes 4:13-14(13) Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. (14) Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Ingat bahwa dengan beralih dari dunia ini, mereka telah meninggalkan semua derita dan menikmati kebahagiaan yang abadi bersama Kristus. Mengapakah engkau terus bersedih? Tidakkah seharusnya engkau juga bersukacita karena mereka? Orang yang terus bersedih karena kematian orang-orang percaya yang mereka kasihi, sebenarnya adalah orang-orang yang egois karena mereka bersedih untuk diri mereka sendiri. Seandainya mereka tidak egois, maka mereka akan bersukacita bersama-sama dengan orang-orang percaya yang telah mengalami sukacita kekal bersama Kristus.

Ya! Kepastian keselamatan di dalam Kristus akan membuat kita mempunyai perspektif yang berbeda dan positif terhadap kematian.

c. Bersaksi / memberitakan Yesus kepada orang lain (Hana).
Luk 2:38 - Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Setelah Hana bertemu dengan Yesus, Sang Juruselamat / Mesias itu, ia lalu memberitakannya kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Orang-orang yang dimaksudkan di sini adalah orang-orang yang tergolong ke dalam kelompok minoritas terkait pandangannya tentang Mesias seperti sudah saya jelaskan di atas. Hana menemukan sukacita yang tiada tara dalam Kristus, dan ia mau membaginya dengan sesamanya. Ini tentu sesuatu pekerjaan yang tidak gampang bagi Hana mengingat usianya yang sudah sangat lanjut. Tetapi kasih dan sukacita di dalam jiwanya mendesaknya untuk tidak mendiamkan kabar keselamatan itu.

Matthew Henry – Perhatikanlah, mereka yang mengenal Kristus secara pribadi harus berusaha sekuat tenaga untuk membawa orang lain juga mengenal Dia. (Injil Lukas 1-12, hal.108).

Maukah saudara juga membagikan kabar sukacita tentang keselamatan di dalam Kristus kepada orang lain melalui pemberitaan Injil?


Charles H. Spurgeon - Aku tidak akan percaya bahwa engkau sudah mengecap madu Injil jika engkau bisa memakan sendiri semuanya. (‘Morning and Evening’, February 19, evening).


The Biblical Illustrator : Huber, penyelidik alam yang besar, memberitahu kita bahwa jika seekor tawon menemukan tumpukan madu atau makanan lain, ia akan kembali dan memberikan kabar baik itu kepada kawan-kawannya, yang lalu akan bergerak maju dalam jumlah yang besar untuk ambil bagian dari makanan yang telah ditemukan bagi mereka. Apakah kita, yang telah menemukan madu dalam batu karang Kristus Yesus kurang perhatian terhadap sesama manusia kita dari pada tawon-tawon terhadap sesame serangga mereka?
- AMIN -

No comments:

Post a Comment