Pages

02 December 2013

Kebencian Tanpa Sebab - 1

Oleh : Charles H Spurgeon



Kebencian Tanpa Sebab



Mereka membenci Aku tanpa alasan.” – Yohanes 15:25



Kata ini biasanya dipahami sebagai  kutipan yang dikatakan Juru selamat kita  yang  merujuk pada apa yang ditemukan dalam Mazmur 35 ayat 19, dimana Daud berkata, mengisahkan tentang dirinya sendiri, dan seketika  itu juga, tentang Juru selamat, secara profetik, “Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.” Juru selamat kita sedang merujuk pada bagian ini bahwa perihal tersebut dapat diterapkan pada diri-Nya sendiri, sehingga Dia sedang   berkata pada kita,  dampaknya, bahwa banyak  Mazmur  merupakan mazmur  Mesianik, atau merujuk  pada Mesias!
Tidak ada manusia  yang pernah jauh lebih dikasihi daripada sang Juru selamat. Itu akan terlihat paling mustahil  untuk tidak memiliki perasaan sayang bagi Dia. Tentu saja, pada pandangan pertama, itu akan terlihat terlampau sukar untuk membenci Dia daripada mengasihi Dia.



Dan lagi, patut  dikasihi sebagaimana memang Dia adanya, “Benar-benar menyukakan”—tidak ada manusia sedemikian dininya  dijumpai dengan kebencian  dan tidak pernah ada mahluk yang  pernah bertahan dalam penganiayaan sedemikian seperti yang  harus dia derita!

Dia  tidak dengan  gegas  disambut masuk kedalam dunia   sebaliknya yang terjadi pedang Herodes siap untuk membantai mereka. Bayi-bayi  Bethlehem yang tak bersalah, oleh pembantaian mereka yang mengerikan, memberikan sebuah gambaran akan   penderitaan-penderitaan  yang  kelak  dialami  Kritus dan kebencian manusia yang akan ditumpahkan keatas kepalanya yang penuh kasih!



Sejak momen  pertamanya, hingga ke salib, menyisakan  hanya keamanan atau  kenyamanan  semu ketika Dia masih seorang kanak, itu terlihat seperti seluruh dunia telah berada dalam satu liga melawan Dia dan semua manusia berupaya untuk menghancurkan Dia!



Dalam cara-cara yang berbeda kebencian telah menampilkan dirinya. Terkadang diperlihatkan melalui perbuatan, seperti:


  • ketika mereka  membawa  Yesus  ke bibir tebing dan berupaya    melemparkan Dia dari tebing itu ( Lukas 4:29). Atau ketika  mereka mengangkat batu-batu, kembali, melempari Dia, karena Dia telah berkata bahwa Abraham berhasrat untuk melihat hari-Nya dan  telah melihatnya dengan suka ( Yohanes 8:56.59).

  • Pada  kesempatan lain, kebencian itu memperlihatkan dirinya dalam kata-kata fitnah, seperti ini—“mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa” (Matius 11:19).

  • Atau dipandang melakukan penghinaan, seperti ketika  mereka memadang dengan curiga pada-Nya karena Dia telah makan dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa dan telah duduk dengan tanpa mencuci tangan (Lukas 11:37-38; Mark 7:1-5 = Mat 15:1-2; Matius 9:9-11 ).

  • Pada kesempatan-kesempatan  lain, kebencian itu berdiam sepenuhnya dalam pikiran-pikiran mereka dan  mereka berpikir dalam diri mereka, “ Orang ini menghujat,” karena Dia telah berkata, “dosa-dosamu telah diampuni (Matius 9:2-4).”


Di hampir setiap waktu ada sebuah kebencian terhadap Kristus! Bahkan ketika mereka  mengusung Dia dan akan menjadikan Dia raja—dan sebuah luapan  dangkal tepuk tangan sambutan besar nan  fana akan menghantarkannya sesaat ke sebuah takhta yang  goyah—bahkan kemudian, ada sebuah kebencian tersembunyi tak kasat mata  terhadap Dia! Sebuah kebencian yang hanya tersembunyikan oleh roti-roti dan ikan-ikan,(Matius 14:13-21) namun yang hanya membutuhkan sebuah jumlah roti dan ikan yang setara ditawarkan oleh para imam untuk  membuatnya, tawaran itu sendiri, berubah menjadi teriakan, “Salibkan Dia, salibkan Dia” (Markus 15:10-13),’ bukannya teriakan,” Hosana!Diberkatilah Dia yang datang didalam nama Tuhan” (Matius 21;8-10).



Bersambung ke Bagian 2




Hatred Without Cause | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment