Oleh: Joseph Philpot
PENGEMBARA
PADANG BELANTARA
"Desert Wanderer" -Credit: F4CelessArt-deviantart.com |
Ada orang-orang yang mengembara di
padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka
temukan; mereka lapar dan haus, jiwa
mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan
dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota
tempat kediaman orang. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih
setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak
manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar
dikenyangkan-Nya dengan kebaikan. (Mazmur 107:4-9).
Kita secara ringkas menyebut Mazmur 107 sebuah contoh sempurna dari kualitas tertentu/tipe (epitome) pengalaman Kristen. Jika kita melihat Mazmur-Mazmur, secara kolektif sebagai sebuah manual umum pengalaman orang-orang kudus Allah di segala zaman, dan sebuah catatan atau register dari beragam fase-fase kehidupan ilahi dalam jiwa, Mazmur ini, terutama, kita dapat mempertimbangkannya sebagai sebuah abstrak ringkas namun lengkap dan ekspresif pada keseluruhannya. Inilah alasannya bahwa Mazmur selalu dinilai tinggi oleh, dan terutama disukai setiap orang yang benar-benar diajar Allah, dan paling khusus bagi mereka yang telah dibawa pada misteri-meisteri kehidupan ilahi yang paling mendalam. Jadi, walaupun saya telah mengistilahkannya sebuah epitome atau abstrak pengalaman Kristen, namun demikian saya harus menambahkan, bahwa itu lebih diadaptasikan pada tahapan-tahapan lebih maju pada kehidupan ilahi daripada kehidupan mereka (orang Kristen sejati) pada permulaan-permulaan kehidupannya sebagai Kristen, dan adalah lebih sesuai bagi keluarga Allah yang diuji, dan dicobai, daripada untuk mereka yang berjalan dalam sebuah jalan yang lebih mudah dan dituntun secara lebih lembut kedalam jalan-jalan anugerah dan kebenaran.
Saya juga dapat mengobservasi bahwa didalam Mazmur ini ada aspek khusus yang luar biasa, dimana ini membuat Mazmur tersebut sangat menarik secara berlimpah-limpah serta juga berguna-informatif dan mendidik karakter dan pikiran; bahwa dalam menggambarkan beragam kasus-kasus pengalaman orang Kristen, Roh Kudus telah membentangkan tanda-tanda tertentu dan ciri khas hidup ilahi yang umum pada semua yang memiliki takut akan Tuhan dan Anugerah Tuhan, dan belum lagi menelusuri poin-poin lainnya dimana ada sebuah perbedaan jelas dan dapat dilihat. Ini memberi pada Mazmur dua aspek khusus yang sangat mengutama, dimana salah satunya adalah kesatuan, dan variasi lainnya, dan apa yang sedemikian indahnya dan sedemikian tajam kejelasannya yang dibentuk dalam Mazmur secara tepat berkorespondensi dengan apa yang diperlihatkan pengamatan kepada kita adalah kasus pada orang-orang Kristen yang berbeda, yang membuatnya secara khusus berguna-informatif, dan mendidik karakter dan intelektual. Kita melihat hal-hal ini dalam Mazmur itu sendiri, sebuah kesatuan pengajaran ilahi dan juga sebuah variasi, sehingga walaupun semua telah mengajarkan kebenaran-kebenaran yang sama oleh Roh yang sama, namun tidak semua mengajarkan dalam cara yang sama, atau tidak juga belajar darinya secara persis dalam cara yang sama.
Amati secara cermat bersamaku, sejumlah aspek-aspek khusus yang telah ditandakan pada teks kita dengan sejumlah tingkatan yang patut untuk diperhatikan--
I. Deskripsi pengembara padang belantara
II. Pengembaraan padang belantara
III.Efek-efek pengembaraan-pengembaraan padang belantara
IV.Teriakan pengembara padang belantara
V.Pembebasan (penyelamatan) pengembara padang belantara
VI. Panduan pengembara padang belantara
VII.Akhir pengembara padang belantara
II. Pengembaraan padang belantara
III.Efek-efek pengembaraan-pengembaraan padang belantara
IV.Teriakan pengembara padang belantara
V.Pembebasan (penyelamatan) pengembara padang belantara
VI. Panduan pengembara padang belantara
VII.Akhir pengembara padang belantara
I.DESKRIPSI Pengembara
Padang Belantara
Ini diberikan, sehingga anda dapat memiliki sejumlah bukti dalam hatimu
seberapa jauh karakter ini adalah dirimu.
1. Pengembara padang belantara, kita secara ringkas dapat menggambarkannya terutama sebagai orang yang hatinya telah dijamah anugerah, dan yang kepadanya Allah Roh Kudus telah mengkomunikasikan/menyampaikan/memberikan hidup ilahi. Sekarang apakah perasaan-perasaan, aktivitas-aktivitas, pengalaman-pengalaman jiwa yang telah dibangkitkan menjadi hidup yang ilahi?
Hal paling pertama harus ditemukan, dunia ini adalah sebuah padang belantara. Tidak ada perubahan didalam dunia itu sendiri—yang berubah adalah hati manusia. Dunia apapun dahulu, dan apapun dunia kelak adalah untuk manusia duniawi. Tetapi pengembara pandang belantara memikirkan dunia secara berbeda—sebuah dunia yang berbeda dari apa yang dia telah ketahui hingga sebelumnya. Sahabat-sahabatnya, teman-temannya, relasi-relasinya, cara dia berlaku/bertindak dalam hal kesehari-hariannya, pengejaran-pengejaran umum manusia, hal-hal yang dipedulikan dan dicemaskan, pengharapan-pengharapan dan prospek-prospek, hiburan-hiburan dan kesenangan-kesenangan, dan apa yang mungkin saya sebut badai dan kebisingan hidup, semua terlihat baginya berbeda dengan apa yang dahulu terlihat baginya; dan untuk sesaat berangkali dia hampir tidak dapat memberitahu apakah yang berubah itu ada pada hal-hal tersebut, atau didalam dirinya sendiri.
1. Pengembara padang belantara, kita secara ringkas dapat menggambarkannya terutama sebagai orang yang hatinya telah dijamah anugerah, dan yang kepadanya Allah Roh Kudus telah mengkomunikasikan/menyampaikan/memberikan hidup ilahi. Sekarang apakah perasaan-perasaan, aktivitas-aktivitas, pengalaman-pengalaman jiwa yang telah dibangkitkan menjadi hidup yang ilahi?
Hal paling pertama harus ditemukan, dunia ini adalah sebuah padang belantara. Tidak ada perubahan didalam dunia itu sendiri—yang berubah adalah hati manusia. Dunia apapun dahulu, dan apapun dunia kelak adalah untuk manusia duniawi. Tetapi pengembara pandang belantara memikirkan dunia secara berbeda—sebuah dunia yang berbeda dari apa yang dia telah ketahui hingga sebelumnya. Sahabat-sahabatnya, teman-temannya, relasi-relasinya, cara dia berlaku/bertindak dalam hal kesehari-hariannya, pengejaran-pengejaran umum manusia, hal-hal yang dipedulikan dan dicemaskan, pengharapan-pengharapan dan prospek-prospek, hiburan-hiburan dan kesenangan-kesenangan, dan apa yang mungkin saya sebut badai dan kebisingan hidup, semua terlihat baginya berbeda dengan apa yang dahulu terlihat baginya; dan untuk sesaat berangkali dia hampir tidak dapat memberitahu apakah yang berubah itu ada pada hal-hal tersebut, atau didalam dirinya sendiri.
Akan tetapi ini adalah perasaan yang paling terkemuka dan teratas dalam benaknya, bahwa dia mendapatkan
dirinya sendiri, pada ketercengangannya sebagai seorang pengembara dalam sebuah dunia yang
telah mengubah aspeknya secara bersama pada dirinya. Dunia yang adil dan indah, dimana dahulu
inilah kebahagiaannya dan
rumahnya , telah menjadi sebuah padang
belantara yang suram. Dosa telah memakukan keyakinan bersalahnya pada hati
nuraninya, dan sebuah pandangan dan
perasaan berdosa dalam dirinya sendiri telah memperlihatkan padanya dosa pada
hal-hal lainnya. Roh Kudus telah menyingkirkan selubung ketakpercayaan dan
kebebalan dari hatinya, dan memperlihatkan padanya terang dalam terang Allah. Dia sekarang melihat dunia sebagai
sebuah terang berbeda sepenuhnya, dan bukan lagi sebuah surga namun telah
menjadi sebuah padang belantara—karena dosa, dosa yang mengerikan, telah
menodai semua kebahagiaan dan kecantikan dunia.
Sebagai
sosok/figur di sebuah padang belantara,
ini merupakan sebuah pengulangan konstan
dalam Kitab suci, dan sebagaimana figur ini
sangat ekspresif, mungkin adalah baik
juga untuk meninjau sejumlah momen pada karakternya secara natural, sehingga
dapat diperoleh darinya apa yang Roh Kudus hendak sampaikan melaluinya secara rohani. Dalam alam Inggris (penulis adalah seorang Inggris) kita, secara alami sangatlah lembab dan
secara terus-menerus disegarkan dengan hujuan-hujan pada hampir setiap musim
dalam sebuah tahun,memberikan kita
selalu tanah-tanah lapang hijau dan pepohonan yang disaluti dedaunan hijau, terkecuali pada musim dingin yang ekstrim,
kita tidak memiliki gambaran akan padang
belantara; sebagaimana yang dikenal baik
bagi mereka yang dituliskan secara
eksprsi dalam kitab suci Perjanjian Lama. Namun begitu saya pikir, saya dapat memberikan sedikit
gambarannya.
credit: theguardian.com |
Kebanyakan dari anda tinggal di daerah pantai, dan telah melihat hamparan tumpukan pasir luas sejauh mata memandang sepanjang pantai, dan sebagaimana yang anda lihat, anda telah memperhatikan betapa sebuah kontras/perbedaan tajam antara bentangan pasir di pantai dan kawasan-kawasan Midland (di Inggris) yang sedemikian memiliki pengharapan/prospek, dimana, pada setiap sisinya, kita melihat padang berumput, pepohonan hijau yang menaungi, dan ladang-ladang jagung yang disesaki dengan tanaman gandum. Sekarang bayangkanlah ke tempat jauh berpasir tandus dan terisolasi yang bercuaca sangat panas di seluruh penjuru, sehingga tidak ada hal lain pada pandangan matamu, kemanapun pandangan kamu jatuhkan, ke paling tepi cakrawala yang dapat dilihat, dan kemudian gambarkanlah sebuah matahari yang membakar, nyaris vertikal/tegak lurus diatas kepalamu. Dan membayangkanya menghujam dengan panas luar biasa pada padang belantara luas dan terpencil ini, tanpa sedikitpun perteduhan pohon terkecil untuk melindungimu dari sorot-sorot sinarnya. Serta berjuang keras melawan jalanan berdebu dalam panasnya musim panas, tanpa satu pohonpun, semoga ini memberikanmu beberapa gambaran panas yang dimaksud.
Sekarang bayangkan kasus dimana seseorang telah terbisa hidup diantara ladang-ladang gandum dan padang rumput hijau, dan berkalang ditengah-tengah pepohonan yang berbunga, mendapatkan dirinya tanpa dikehendakinya berada di padang belantara atau gurun seperti ini, tidak ada apapun hanya panas matahari yang membakar, dan panasnya, memanggang dan memijar dari bawah pasir. Saya telah memberikan anda hanya sebuah deskripsi yang lemah dan samar tentang sebuah gurun atau sebuah pandang belantara, sebagaimana yang dikenal pada iklim di daerah Timur, dan khususnya pada belahan bumi dimana Palestina terletak.
Sejauh terkait tanah
Kanaan itu sendiri, itu bukan sebuah daerah padang belantara; karena Musa
menggambarkannya sebagai “ tanah yang baik, sebuah tanah dengan aliran-aliran air, air
mancur dan air tanah dalam yang mengalir keluar dari lembah-lembah dan bukit-bukit, sebuah tanah
yang penuh dengan gandum,
dan barley, dan anggur, dan pohon ara, dan delima; minyak zaitun dan madu.” Tetapi pada setiap sisi dari tanah yang disukai ini, ada terbentang, terutama di timur dan selatan, apa yang Musa sebut “sebuah padang gurun
mengerikan<” gurun buangan, dan melonglong” (lihat Ulangan 32:10). Sosok atau tokoh pengembara di padang belantara itu sangat serupa
dengan setiap orang-orang Israel.
Tetapi sekarang,
setelah mengumpulkan semua ini untuk
mengetahui apa itu sebuah padang belantara, secara literal dan natural, mari kita lihat bagaimana ini diletakan pada pengalaman seorang
anak Tuhan ketika dia telah dibangkitkan
oleh kuasa Ilahi, dan telah diciptakan untuk kali pertama (lahir baru/regenerasi),
untuk merasakan/mengecap apakah dunia ini; karena
anda akan mengingat bahwa ini adalah pandangan yang saya ambil dari apa yang
baru saja saya jelaskan ini. Seperti telah saya katakan sebelumnya, ini
bukan karena dunia itu sendiri telah berubah sehingga dia merasakan dunia
menjadi padang belantara, tetapi karena dirinya sendirilah yang telah diubahkan.
Hampir semua kita tahu bahwa kebahagiaan kita, bahkan secara
natural/alami, tidak terletak pada
hal-hal lahiriah. Dengan setiap hal yang ada disekeliling dia yang secara
alami menggembirakan dan cantik, seorang
manusia dapat menjadi benar-benar sangat
bersusah hati/tidak bahagia; dan banyak hati orang muda, dengan perasaan-perasaan yang memrustasikan dan
pengharapan-pengharapan yang terhempas, telah menjadi tenggelam dalam kemuraman dihadapan alam yang
indah itu, sehingga langit menjulang tinggi, dan dibagian bumi yang paling bawah, terlihat
berselimutkan perkabungan. Si perempuan yang dulunya begitu bergairah hidup dan berbahagia, sekarang sepenuhnya berkabung dan pemandangan alam
yang paling indah tidak dapat merestorasinya
untuk mengalami kebahagiaan dan
damai.
Jadi itu adalah secara rohani pada
sebuah jiwa yang telah dibangkitkan kedalam hidup ilahi.
-
Tidak ada
didalam dunia ini yang sungguh-sungguh dapat memberi kebahagiaan atau memuaskan jiwa.
Apa yang dahulu membahagiakannya dan dunia yang
menyukakan kini telah menjadi sebuah belantara tandus. Tayangan tentang
pengejarannya-pengejarannya yang dahulu, kesenangan-kesenangan,
kebiasaan-kebiasaan, kesukaan-kesukaan, prospek-prospek,
pengharapan-pengharapan, penantian-penantian keuntungan atau kebahagiaan, kini
telah berubah menjadi sebuah tanah
pembuangan (gurun) yang tandus.
- Apa yang dahulu adalah sebuah ladang gandum yang berbunga, sebuah padang rumput yang menghijau sebuah pemandangan bukit yang megah, pepohonan dan bunga-bunga, kini berubah menjadi pasir dan kerikil, dengan matahari yang membakar dari murka Allah di atas, dan pasir yang memijar (panas) dari dalam hatinya yang terasing. Dia berangkali tidak dapat mengatakan bagaimana dan mengapa perubahan ini berlangsung, tetapi dia merasakannya, secara mendalam dia merasakannya. Dia mungkin berupaya membubarkan kesusahannya dan menjadi sedikit ceria dan bahagia sebagaimana dia sebelumnya, tetapi jika dia sedikitnya saja tersadarkan dari khayalnya itu, semua salahnya sekonyong-konyong mencuat padanya dengan kekuatan baru dan kekasaran yang meningkat.
Tetapi bahkan mengasumsikan bahwa dia tidak semestinya sedemikian kuatnya berhadapan dengan hal ini, tetapi membawanya pada suatu cara yang agak lembut, itu masih tetap sangat mendatangkan poin yang sama.
Allah
bermaksud untuk membuat dunia sebuah padang belantara bagi setiap anak-Nya
sehingga dia tidak dapat menemukan kebahagiaan didalam dunia, tetapi menjadi
seorang asing dan seorang peziarah diatas bumi.
Allah memiliki cara-cara bervariasi
dalam mendatangkan sebuah kondisi yang
ditujukan. Saya akan menyebutkan sejumlah, dimana anda mungkin membandingkan pengalamanmu
dengan apa yang saya sajikan ini:
1. Anda berangkali telah menikahi wanita atau pria kekasihmu dan
impian-impianmu,dan, sehingga memperoleh apa yang menjadi hasrat hatimu,
bayangkalah dirimu sendirimu sebuah serial tahun-tahun panjang kebahagiaan pernikahan; dan Tuhan mungkin,
untuk sesaat, telah membolehkanmu untuk menikmati kebahagiaan yang telah
kamu gambarkan sendiri.
Tetapi Allah tahu baik sepenuhnya bahwa hati manusia yang bersandar pada hal ini, sehingga mengidolakan/memberhalakan mahluk, dimana itu harus dicopot dari hati kita, sehingga dapat menemukan kebahagiaan dalam Tuhan , dan hanya dalam Dia saja.
Sehingga kerap terjadi, bahwa sebelum Allah membangkitkan jiwa-jiwa kedalam hidup ilahi (lahir baru/regenerasi), atau terkadang pada saat dibangkitkan, menggunakannya sebagai sebuah instrumen, Dia membawa sebuah hal memrustasikan atas kebahagiaan ini.
Terkadang, contohnya, Dia membuat tubuh mengalami kondisi kesehatan yang merosot, atau memanggil suami terkasihnya pada serangan stroke, atau memanggil pulang isteri dari seorang suami. Atau jika Dia membiarkan akarnya, Dia akan memotong cabang-cabangnya—Dia dapat menimpakan sakit atau memanggil pulang anak-anak . Sekarang dimanakah semua kesukaan yang kamu dahulu begitu bangganya harapkan, dan bahkan untuk saat yang telah dinikmati? Semuanya telah berantakan, pergi, lenyap seperti mimpi di malam hari. Dan sekarang, apakah dunia ini bagimu? Sebuah padang belantara, sebuah tanah tandus, gurun, belantara yang menyedihkan.
Tetapi Allah tahu baik sepenuhnya bahwa hati manusia yang bersandar pada hal ini, sehingga mengidolakan/memberhalakan mahluk, dimana itu harus dicopot dari hati kita, sehingga dapat menemukan kebahagiaan dalam Tuhan , dan hanya dalam Dia saja.
Sehingga kerap terjadi, bahwa sebelum Allah membangkitkan jiwa-jiwa kedalam hidup ilahi (lahir baru/regenerasi), atau terkadang pada saat dibangkitkan, menggunakannya sebagai sebuah instrumen, Dia membawa sebuah hal memrustasikan atas kebahagiaan ini.
Terkadang, contohnya, Dia membuat tubuh mengalami kondisi kesehatan yang merosot, atau memanggil suami terkasihnya pada serangan stroke, atau memanggil pulang isteri dari seorang suami. Atau jika Dia membiarkan akarnya, Dia akan memotong cabang-cabangnya—Dia dapat menimpakan sakit atau memanggil pulang anak-anak . Sekarang dimanakah semua kesukaan yang kamu dahulu begitu bangganya harapkan, dan bahkan untuk saat yang telah dinikmati? Semuanya telah berantakan, pergi, lenyap seperti mimpi di malam hari. Dan sekarang, apakah dunia ini bagimu? Sebuah padang belantara, sebuah tanah tandus, gurun, belantara yang menyedihkan.
2. Atau ambil contoh lain dimana mungkin saja dialami
beberapa pembaca. Tuhan mungkin membawamu pada keadaan-keadaan yang tidak kamu inginkan. Kamu, berangkali, telah
mengambil sebuah pertanian, dan telah
mengharapkan panen yang akan
membayarkan pengeluaran modal dan industri yang masih baru, atau kamu telah masuk kedalam
bisnis,dan terlihat pada awalnya memilki prospek-prospek bagus;
atau telah memulai sebuah perjalanan khusus dalam
pengejaran-pengejaran profesional, dimana semuanya terlihat sesuai dengan apa yang kamu dambakan.
Tetapi setelah waktu yang lebih lama atau lebih singkat, sebuah kebalikan mengisi adegan, dan semua hal telah terlihat salah semua, panenmu gagal, atau bisnismu bangkrut, atau keuntungan-keuntungan pekerjaanmu menyusut hampir menyentuh titik yang kritis; dan dalam hal ini, atau dalam sejumlah cara yang sama, semua prospekmu yang bermekaran telah memrustasikan, dan kemiskinan datang seperti seorang bersenjata.
Badai merusak panen-dailymail.co.uk |
Tetapi setelah waktu yang lebih lama atau lebih singkat, sebuah kebalikan mengisi adegan, dan semua hal telah terlihat salah semua, panenmu gagal, atau bisnismu bangkrut, atau keuntungan-keuntungan pekerjaanmu menyusut hampir menyentuh titik yang kritis; dan dalam hal ini, atau dalam sejumlah cara yang sama, semua prospekmu yang bermekaran telah memrustasikan, dan kemiskinan datang seperti seorang bersenjata.
3. Atau asumsikan kasus lainnya, karena saya ingin menyajikan
pengalaman-pengalaman bervariasi dari orang-orang percaya sebanyak yang
saya bisa. Tuhan mungkin telah mengirimkan padamu, dari sisi-sisi berbeda, ujian demi ujian, dan
penderitaan demi penderitaan. Semua terlihat salah pada dirimu—bisnis,
keluarga, miskin, dan sebuah variasi situasi-situasi lainnya yang kesemuanya
telah membuka sumber-sumber ratapan dan kesedihan yang terus-menerus.
Sekarang, apa yang kamu pelajari dari pemberian-pemberian tangan Tuhan ini? Salah satu dari pelajaran utama adalah, bahwa dunia ini bukanlah sebuah tempat dengan ladang-ladang gandum dan padang-padang rumput hijau, dengan hanya berisikan kebahagiaan dan kesukaan, tetapi dunia ini adalah sebuah padang belantara yang tandus.
Anda mulai merasa,bahwa pada akhirnya semua usaha-usaha yang anda dan orang-orang lain mungkin gunakan untuk membuat dunia sebuah tempat sukacita dan kebahagiaan, ternyata adalah tempat yang menyedihkan, dan bahwa kamu adalah seorang pendosa malang yang berada didalam dunia yang tidak hanya berisikan sukacita dan kebahagiaan.
Credit: Forbes |
Sekarang, apa yang kamu pelajari dari pemberian-pemberian tangan Tuhan ini? Salah satu dari pelajaran utama adalah, bahwa dunia ini bukanlah sebuah tempat dengan ladang-ladang gandum dan padang-padang rumput hijau, dengan hanya berisikan kebahagiaan dan kesukaan, tetapi dunia ini adalah sebuah padang belantara yang tandus.
Anda mulai merasa,bahwa pada akhirnya semua usaha-usaha yang anda dan orang-orang lain mungkin gunakan untuk membuat dunia sebuah tempat sukacita dan kebahagiaan, ternyata adalah tempat yang menyedihkan, dan bahwa kamu adalah seorang pendosa malang yang berada didalam dunia yang tidak hanya berisikan sukacita dan kebahagiaan.
Kamu akan menangkap
bahwa sejauh saya telah membicarakan Tuhan berurusan dengan providence, karena
saya telah kerap mengamati, bahwa Allah berbicara kepada kita dalam providence (gampangnya ini adalah pemeliharan dan penuntunan kuasa Ilahi pada
perjalanan hidup manusia, namun sesungguhnya lebih kompleks—editor Anchor) sebelum
dia berbicara kepada kita dalam anugerah.
Ini kerap sangat benar, bahwa, seperti kata Elihu,” Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya, “ tetapi cepat atau lambat, “Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran,” (Ayub 33:14-16) sehingga mereka diwajibkan untuk mendengar. Kapankah, kemudian, Dia membuat mereka melihat tangan-Nya dan mendengarkan suara-Nya dalam providence, kemudian Dia mulai melakukan sesuatu dengan jiwa mereka. Itu adalah secara khusus ketika Tuhan berbicara peyakinan pada hati manusia, menerapkan hukum-Nya dalam kuasa pada hati nurani, melepaskan ketidaksukaan-Nya kedalam roh, dimana Dia mengubah tanah yang berbuah lebat menjadi sebuah belantara, seperti Pemazmur berkata dalam Mazmur bagi kita—“ Dibuat-Nya sungai-sungai menjadi padang gurun, dan pancaran-pancaran air menjadi tanah gersang, tanah yang subur menjadi padang asin, oleh sebab kejahatan orang-orang yang diam di dalamnya” (Mazmur 107:33-34).
Ini kerap sangat benar, bahwa, seperti kata Elihu,” Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya, “ tetapi cepat atau lambat, “Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran,” (Ayub 33:14-16) sehingga mereka diwajibkan untuk mendengar. Kapankah, kemudian, Dia membuat mereka melihat tangan-Nya dan mendengarkan suara-Nya dalam providence, kemudian Dia mulai melakukan sesuatu dengan jiwa mereka. Itu adalah secara khusus ketika Tuhan berbicara peyakinan pada hati manusia, menerapkan hukum-Nya dalam kuasa pada hati nurani, melepaskan ketidaksukaan-Nya kedalam roh, dimana Dia mengubah tanah yang berbuah lebat menjadi sebuah belantara, seperti Pemazmur berkata dalam Mazmur bagi kita—“ Dibuat-Nya sungai-sungai menjadi padang gurun, dan pancaran-pancaran air menjadi tanah gersang, tanah yang subur menjadi padang asin, oleh sebab kejahatan orang-orang yang diam di dalamnya” (Mazmur 107:33-34).
Aliran sungai yang lebar Dia keringkan dan berubah
menjadi sebuah padang gurun,
pancaran-pancaran air Dia hentikan tepat
pada pangkalnya, dan mengubah padang
berumput hijau yang mereka airi menjadi dataran tandus dan tanah yang berbuah lebat Dia buat menjadi
pucat dan mengeringkannya menjadi gurun-gurun.
Dan mengapa? “sebab kejahatan orang-orang yang diam di dalamnya.” Ini tentu
saja adalah sebuah kebenaran umum; tetapi kita dapat mengambilnya pada
kehidupan sehari-hari pada setiap orang-orang percaya.
Ketika dia telah memiliki sebuah pandangan dan merasakan kejahatan berdiam dalam hatinya, bagaimana itu menodai semua kebaikan dunia; belantara apakah yang dibuat dunia ini bagi seorang anak Tuhan, dan mengubah sungai-sungai yang dahulu menyenangkan menjadi sebuah belantara tandus. Bukannya kesukaan yang dia harapkan untuk dipetik dari dunia ini, semua, semua kesempurnaan telah rusak baginya; dan ini meluas dan perasaan teratas pada benaknya adalah “ Aku memiliki sebuah jiwa kekal; Aku memiliki Allah Kudus yang harus kuhadapi—bagaimana aku akan meloloskan diri dari murka yang akan datang? Apakah yang harus kulakukan? Kemanakah aku akan pergi? Apakah jadinya akhir dari jiwa malangku yang bersalah kecuali aku mendapatkan pengampunan dan damai?”
Sekarang, untuk orang
ini, dunia adalah sebuah padang belantara. Menawarkan padanya
kesukaan-kesukaan dan hiburan-hiburan,
memberikannya uang, menyiapkan baginya prospek-prospek yang memajukan dirinya
dalam hidup, hal-hal seperti ini akan membuat mata-mata manusia duniawi berkilau dengan semangat dan hasrat; dan dia
akan berkata :”Apakah semuanya ini
bagiku, ketika jiwaku menjadi taruhan? Poin megahnya, satu-satunya
poin yang menekan keras dan berat pada
benaknya adalah ini: “Apa yang akan menjadi bagianku ketika kematian menutup adegan
ini?” Kepedulian dan kecemasan akan jiwa kekalnya telah mengubah dunia
menjadi padang belantara.
Sejauh saya telah menggambarkan sedikit dari pekerjaan pertama pada jiwa, dan efeknya dalam membuat dunia menjadi sebuah padang belantara. Tetapi kita tidak boleh hanya membatasi pada pekerjaan pertama ini. Ini adalah pengalaman semua orang yang “SUDAH DITEBUS” dan mereka yang sejauh ini saya bicarakan baru saja masuk kedalamnya.
Pengembara padang belantara adalah terlebih khusus dia yang, seperti anak-anak Israel, telah memiliki banyak tahun-tahun perjuangan keras dalam perziarahannya di padang belantara, belantara yang melonglong. Oleh karena itu, Dialah yang telah harus menggerakan pencobaan demi pencobaan, penderitaan demi penderitaan, dan godaan demi godaan. Dialah Tuhan yang secara terus-menerus melakukan dan menguji berat, karena “Tuhan menguji berat orang benar” yang padanya Dia melalui kehidupannya mengajarkan bahwa dunia ini harus dan tidak pernah dapat menjadi apapun baginya tetapi sebuah padang gurun tandus. Tetapi saya tidak harus berkutat disini, dan karena itu akan melanjutkan pada uraian dan penjelasan lebih lanjut pada karakter dalam teks(ayat) diatas. Saya telah menyebut karakter/sosok/tokoh tersebut seorang “pengembara padang belantara.” Mari kita selanjutnya meninjau pengembaraannya.
BERSAMBUNG KE BAGIAN 2
The Wilderness of Wanderer| diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment