Pages

30 September 2013

Injil Yang Lain & Rasul Setan (2)

Oleh : Arthur W. Pink

"Ilustrasi"  -credit: http://wmdsfmag.com

Bacalah lebih dulu bagian 1


Jalan-Jalan Kematian


Dalam Amsal 14:12 kita membaca “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” “Jalan” ini yang ujungnya “maut” adalah Delusi (atau keyakinan atas hal yang tidak benar) Iblisinjil Setan- sebuah  jalan keselamatan oleh  pencapaian manusia. Ini adalah sebuah jalan  yang “disangka lurus,” itu  yang  hendak dinyatakan, ini disajikan dalam  sebuah bahasa  nalar yang memikat manusia alami: jalan ini  ditawarkan dalam  sebuah sub judul dan cara yang atraktif,   jalan  ini menyanjung kecerdasan para pendengarnya.  Berdasarkan fakta bahwa jalan ini dalam cara  khusus mengambil baginya terminologi religius, terkadang mengambil dari Alkitab untuk menyokongnya (bilamana ini cocok dengan tujuannya), meminta perhatian manusia pada idealis-idealis yang luhur, dan diproklamasikan oleh mereka yang lulus dari institusi-institusi teologia, tak terhitung  banyaknya orang yang dipikat dan diperdaya olehnya.


Kekristenan Palsu

Suksesnya  seorang penemu/pengusung hal terlarang bergantung  terutama pada  seberapa dekatnya hal palsu itu menyerupai hal yang aslinya. Bidat tidaklah sampai sepenuhnya menyangkali kebenaran seperti sebuah penyimpangan akan kebenaran. Itu sebabnya  setengah kebohongan selalu lebih  berbahaya daripada sebuah penyangkalan  penuh. Karenanya, ketika Bapa Dusta memasuki mimbar bukanlah kebiasaannya untuk secara tegas menyangkal kebenaran-kebenaran fundamental Kekristenan, malahan dia secara tersirat mengakuinya, dan  kemudian melanjutkan  ke memberikan sebuah interpretasi yang salah dan sebuah aplikasi yang palsu. Sebagai contoh : dia tidak akan sedemikian bodoh untuk secara berani mengumumkan ketakpercayaannya pada seorang Tuhan yang personal; dia menerima eksistensi Tuhan sepenuhnya dan kemudian memberikan sebuah deskripsi palsu mengenai karakter Tuhan.



Dia mengumumkan bahwa Tuhan adalah Bapa spiritual  bagi semua manusia, kala  Kitab Suci secara gamblang  mengatakan kepada kita bahwa kita adalah “ anak-anak Allah oleh iman  kepada Kristus Yesus” (Galatia 3:26), dan bahwa “sebanyak yang telah menerima Dia, kepada mereka telah diberikan Dia kuasa untuk menjadi anak-anak Allah” (Yohanes 1:12).
"Ilustrasi" -credit: asiaopinions.com

Selanjutnya, dia mendeklarasikan bahwa Tuhan terlampau penuh belas kasihan untuk pernah mengirimkan siapapun anggota ras manusia ke Neraka ketika Tuhan sendiri  telah berkata, “Siapapun yang tidak ditemukan tertulis dalam  kitab kehidupan dilemparkan kedalam Danau Api” (Wahyu 20:15). Kembali; Setan tidak akan begitu tololnya untuk mengabaikan  figur  sentral dalam sejarah manusia—Tuhan Yesus Kristus; sebaliknya, injil setan mengakui Dia  sebagai manusia terbaik yang pernah hidup. Perhatian ditarik ke perbuatan belas kasih dan pekerjaan kemurahan-Nya, kecantikan karakternya dan  keagungan pengajaran-Nya. Kehidupan-Nya dipuji/ dimuliakan, tetapiKematian Vikaris-Nya /  menggantikan-Nyadiabaikan; karya penebusan” yang paling penting di  salib tidak pernah disebutkan, sementara itu  kebangkitan badani/jasmani dari kubur dianggap sebagai salah satu hal yang dipercaya tanpa bukti   dari sebuah era takhayul. Injil Setan adalah injil tanpa darah, dan menghadirkan Kristus tanpa  salib, yang diterima bukan sebagai Tuhan yang bermanifestasi dalam daging, tetapi semata sebagai Manusia ideal.



Buta Secara Rohani
-
Ilustrasi

Dalam 2 Korintus 4:3,4 kita memiliki sebuah  firman yang memberikan banyak terang pada tema kita sekarang ini. Disini kita  telah diberitahukan, “Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. “ Dia membutakan pikiran-pikiran  orang-orang tak percaya melalui penyembunyian terang Injil Kristus, dan  dia melakukan ini dengan menyembunyikan terang Injil  Kristus,dan dia melakukan ini dengan menggantikannya dengan injilnya sendiri. Secara tepat dia  menunjuk pada “Iblis dan  Satan, yang menyesatkan seluruh dunia” (Wahyu 12:9). Dalam semata tertarik pada “terbaik yang ada didalam diri manusia,” dan  hanya  mendesak dia untuk “memimpin hidup yang lebih muliaada diupayakan  sebuah panggung umum  yang diatasnya  setiap warna pendapat dapat bersatu dan memproklamasikan pesan bersama ini.



Bersambung ke Bagian 3

Another Gospel | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment