Pages

01 October 2013

Injil Yang Lain & Rasul Setan (3)

Oleh : Arthur W. Pink

Credit: anewhouse.com.au
Bacalah lebih dulu bagian 2

Delusi Iblis

Kembali kita mengutip Amsal 14:12 – “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” Telah dikemukakan dengan kebenaran yang besar bahwa jalan  ke Neraka diaspal dengan niat-niat  baik. Akan ada banyak orang dalam Danau Api yang  dimulai hidup dengan niat-niat baik, resolusi-resolusi yang  tulus dan   hal-hal ideal yang diagungkan—mereka yang  adil dalam  urusan-urusan mereka, adil dalam transaksi-transaksi mereka dan  dermawan dalam seluruh jalan-jalan mereka; orang-orang yang membanggakan diri mereka sendiri dengan integritas mereka, tetapi yang berupaya menjustifikasi diri mereka dihadapan Tuhan dengan kebenaran  diri mereka sendiri, orang-orang yang bermoral, penuh belas kasih dan  murah hati,  tetapi yang tidak pernah melihat diri mereka sebagai bersalah, tersesat, orang-orang berdosa yang pantas ke neraka lagi  membutuhkan  seorang Juru selamat, hal semacam ini  disangka lurus.” Jalan semacam ini   yang  menyerahkan dirinya pada pikiran duniawi dan ini  merekomendasikan  jalan yang dikira lurus  kepada banyak orang  yang terdelusi  saat ini. Delusi Iblis  adalah : bahwa kita dapat diselamatkan oleh usaha-usaha kita sendiri, dan dibenarkan dihadapan Tuhan oleh  perbuatan-perbuatan baik kita sendiri;  padahal, Tuhan mengatakan kepada kita dalam Firman-Nya- “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman … bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9)



Persetujuan Intelektual –atau-Iman yang  Menyelamatkan?

Beberapa tahun lalu penulis menjadi  teman dekat  dengan seorang yang  adalah seorang pengkhotbah awam dan seorang “pekerja Kristen” yang antusias. Selama lebih tujuh tahun teman ini telah terlibat dalam  khotbah dihadapan publik dan aktivitas-aktivitas religius, tetapi dari ekspresi-ekspresi dan kalimat-kalimat  tertentu yang dia gunakan, penulis telah meragukan apakah sahabatnya seorang pria yang  sudah  dilahirkan kembali”. Ketika kita mulai untuk menanyainya, telah diketahui bahwa dia  adalah seorang  sahabat yang sangat tidak  mengenali  Kitab suci  dengan sempurna  dan mendorong  sahabat kami untuk  mempelajari  Firman bagi dirinya sendiri, dengan harapan bahwa jika dia masih belum diselamatkan Tuhan akan berkenan untuk menyingkapkan  Juru selamat yang dia butuhkan. Satu malam untuk sukacita kami, orang yang telah  memberitakan Injil (?) selama tujuh tahun, telah mengaku bahwa dia baru saja menemukan Kristus pada malam  sebelumnya. Dia telah mengakui bahwa dia telah menyajikan “Kristus yang ideal” tetapi bukan  Kristus di Salib.



Penulis percaya ada ribuan yang seperti pengkhotbah ini,berangkali, telah dibesarkan di Sekolah Minggu, telah diajarkan mengenai kelahiran, kehidupan,  dan pengajaran-pengajaran Yesus Kristus, yang percaya  kepada kesejarahan pribadi-Nya, yang secara tidak teratur  berupaya untuk  mempraktekan panduan-panduan-Nya, dan yang berpikir bahwa itu adalah semua  hal yang penting bagi keselamatan mereka. Kadang-kadang, kelas ini ketika mereka mencapai kedewasaan  pergi kedalam dunia ini,  menghadapi serangan-serangan ateis dan  kafir dan dikatakan bahwa  pribadi seperti  Yesus dari Nazareth tidak pernah hidup. Tetapi kesan-kesan pada hari-hari awal tidak dapat dihapus dengan mudah, dan mereka masih  kokoh dengan deklarasi mereka bahwa mereka “percaya kepada  Yesus Kristus.” Namun, ketika iman mereka diperiksa, hanya saja terlalu sering ditemukan bahwa walaupun mereka percaya banyak hal tentang Yesus Kristus mereka tidak  sungguh-sungguh percaya kepada Dia.



Mereka percaya dengan Kepala  bahwa orang semacam ini telah  atau pernah hidup ( dan, kerena mereka percaya dengan khayalan  ini sehingga oleh karena itu mereka diselamatkan), tetapi mereka tidak pernah menjatuhkan senjata-senjata peperangan mereka melawan Dia, memberikan  diri mereka kepada Dia, tidak juga sungguh-sungguh percaya dengan hati mereka kepada-Nya. Penerimaan terbuka atas sebuah doktrin orthodoks    tentang pribadi Kristus tanpa hati yang dimenangkan oleh Dia dan hidup yang  terdedikasi kepada Dia, merupakan fase lainnya yangdisangka orang lurustetapi ujung daripadanya adalahmenuju maut”.  Semata persetujuan intelektual terhadap realita pribadi Kristus, dan yang tidak  bergerak lebih lanjut, adalah  fase lainnya dari jalan yangdisangka orang lurustetapi yang  akhir daripadanyamenuju mautatau dengan kata lain, adalah aspek lain dari injil Satan.



Jalan Lebar –atau-Jalan Sempit


Dan sekarang, dimanakah kamu berdiri?Apakah kamu di jalan yang “disangka orang lurus,” tetapi yang ujung-unjungnya maut; atau, apakah kamu di Jalan Sempit yang memimpinmu kepada hidup? Sudahkah kamu sungguh-sungguh  telah meninggalkan Jalan Lebar yang  menuntun kepada kematian? Sudahkah kasih Kristus telah  menciptakan dalam hatimu sebuah kebencian dan horor terhadap semua yang  tidak disukai bagi Dia? Apakah kamu  berhasrat agar Dia “memerintah atas” mu? (Lukas 19:14). Apakah kamu  sepenuhnya bergantung pada kebenaran dan darah-Nya  bagi penerimaanmu dengan Tuhan?







“Agama” – atau- Iman?
Mereka yang  percaya kepada sebuah bentuk kesalehan lahiriah/terlihat, seperti baptisan  atau “konfirmasi”, mereka yang  religius karena ini dianggap sebagai  sebuah tanda yang patut/dapat dihormati; mereka yang   hadir di gereja atau kapel karena itu adalah  fashion untuk dilakukan; dan, mereka yang  bersatu dengan  Denominasi tertentu karena mereka menduga  hal seperti ini sebuah langkah yang akan memampukan mereka untuk menjadi orang-orang Kristen, sedang berada di jalan yangujungnya menuju maut”- kematian rohani dan kekal. Akan tetapi motif-motif kami  murni, akan  tetapi mulia niat-niat kami, akan tetapi  baik maksud dari  tujuan-tujuan kami, akan tetapi tulus upaya-upaya kami, Tuhan tidak akan menerima kita sebagai anak-anak-Nya, sampai kita menerima Anak-Nya.



“Kepercayaan Gampangan” –atau-Iman yang Disertai Pertobatan?


Satu lagi bentuk daya tarik menipu injil Satan adalah  menggerakan para pengkhotbah untuk menghadirkan  pengorbanan Kristus dan kemudian mengatakan kepada para pendengarnya bahwa semua yang  Tuhan mintakan  dari mereka adalah untuk “percaya” kepada Anak-Nya. Dengan demikian ribuan jiwa yang tidak merasakan atau menunjukan  kesedihan dan penyesalan karena telah melakukan sesuatu yang keliru  yakni meyakini kebenaran yang sesungguhnya salah dengan berpikir bahwa mereka telah diselamatkan. Tetapi Kristus telah berkata, “Kecuali kamu bertobat, kamu semua akan binasa dengan cara demikian” (Lukas 13:3). Bertobat adalah membenci dosa,  bersedih atas dosa,berbalik dari dosa. Itu adalah hasil dari Roh membuat hati penuh sesal dihadapan Tuhan. Tidak ada selain sebuah hati yang menyesal dapat  secara aman percaya pada Tuhan Yesus Kristus.



Kembali: ribuan diperdaya menyangka bahwa mereka  “telah menerima Kristus” sebagai “Juru selamat pribadi” mereka  yang tidak pertama-tama telah menerima Dia sebagai TUHAN mereka. Anak Allah tidak datang untuk menyelamatkan umat-Nya dalam dosa mereka, tetapi “dari dosa-dosa mereka” (Matius 1:21). Menjadi  diselamatkan dari dosa-dosa, adalah  untuk  diselamatkan dari mengabaikan dan menghina otoritas Tuhan, adalah  meninggalkan  perjalanan kehendak diri sendiri dan menyenangkan diri sendiri,itu adalah “meninggalkan jalan kita” (Yesaya 55:7).Itu adalah berserah pada otoritas Tuhan, menyerahkan diri pada  kekuasaan-Nya, memberikan diri  kita untuk diperintah oleh Dia. Orang yang tidak  pernah mengambil  ”kuk” Yesus  bagi dirinya, bukan orang yang sungguh-sungguh dan secara  tekun  berupaya untuk menyenangkan Dia  dalam semua detail kehidupannya, dan walau begitu menyangka bahwa dia sedang “beristirahat pada Karya Kristus yang telah selesai” adalah  orang yang diperdaya oleh Iblis.



Kesimpulan

Pada bab ke-7 Injil Matius ada dua firman yang memberikan kita  hasil kurang lebih dari Injil Kristus dan  injil palsu Setan. Pertama. Dalam ayat 13 dan 14,” Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;  karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."  Kedua; dalam ayat 22 dan 23, “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat  (berkhotbah) demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"  



Ya, pembacaku, adalah mungkin untuk  bekerja didalam nama Kristus, dan bahkan untuk mengkhotbahkan nama-Nya, dan walaupun dunia mengenal kita, dan Gereja mengenal kita, namun menjadi tidak dikenal  Tuhan! Betapa pentingnya kemudian  untuk mencari tahu ada dimanakah kita sesungguhnya; untuk memeriksa diri kita sendiri dan melihat apakah kita  berada didalam iman; untuk mengukur diri kita dengan Firman Tuhan dan melihat kalau kita  sedang diperdaya oleh Musuh terselubung kita; untuk mengetahui apakah kita sedang membangun rumah kita di atas pasir, atau apakah rumah dibangun diatas Batu Karang yang adalah Kristus Yesus. Semoga Roh Kudus menyelidiki hati kita, mematahkan kehendak-kehendak kita, membunuh permusuhan kita terhadap Tuhan;  mengerjakan didalam kita sebuah pertobatan mendalam dan sejati, dan mengarahkan pandangan kita pada Domba Allah  yang telah menghapus dosa dunia.


Selesai

No comments:

Post a Comment