Pages

10 June 2013

FILADELFIA : JEMAAT YANG SETIA (Bagian 2)



By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.



Khotbah Minggu : 9 Juni 2013

Serial Khotbah 7 Jemaat (Part 6b)
FILADELFIA : JEMAAT YANG SETIA
Wah 3:7-13 – (7) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dariYang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yangdapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. (8) Aku tahu segalapekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku danengkau tidak menyangkal nama-Ku. (9) Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu merekayang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkanberdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dantersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. (10) Karena engkaumenuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkaudari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam dibumi. (11) Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang punmengambil mahkotamu. (12) Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dannama-Ku yang baru. (13) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."


Pada bagian pertama dari pembahasan tentang Jemaat Filadelfia ini, (minggu lalu) kita sudah membahas 3 point tentang jemaat Filadelfia ini. Berikut ini adalah poin-poin yang sudah kita bahas.
I. KOTA DAN JEMAAT FILADELFIA.
II. GELAR KRISTUS SANG PEMBERI SIRAT.
a. Yang Kudus, Yang Benar.
b. Yang memegang kunci Daud


III. PUJIAN KRISTUS BAGI JEMAAT FILADELFIA.
a. Mereka dipuji karena menuruti firman Tuhan.
b. Mereka dipuji karena tidak menyangkal nama Tuhan.

Sekarang kita akan melanjutkan sejumlah point lagi terkait dengan teks kita.


IV. TINDAKAN TUHAN BAGI JEMAAT FILADELFIA.
Karena jemaat Filadelfia adalah jemaat yang setia sebagaimana dibahas dalam point III, maka Tuhan berjanji untuk melakukan sejumlah tindakan bagi mereka. Apa saja tindakan yang akan Tuhan lakukan bagi mereka?


a. Tindakan Tuhan berkaitan dengan orang Yahudi.
Dalam bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa jemaat Filadelfia mengalami sejumlah penderitaan dari orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi ini begitu jahat sampai Tuhan menyebut mereka sebagai jemaah Iblis (the synagogue of Satan). Nah, Tuhan lalu berjanji untuk melakukan sesuatu bagi jemaat Filadelfia ini sehubungan dengan orang-orang Yahudi ini.

Wah 3:9 - Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.



Jadi Tuhan akan menyerahkan orang-orang Yahudi ini kepada jemaat Filadelfia. Tuhan akan menyuruh orang-orang Yahudi tersungkur di hadapan jemaat Filadelfia dan mengaku bahwa Tuhan mengasihi jemaat Filadelfia.


Apa artinya semua ini? Ada yang menafsirkan bahwa ini tidak berarti orang-orang Yahudi itu akan menyembah jemaat Filadelfia, tetapi bahwa orang-orang Filadelfia itu akan bertakhta bersama Kristus, di depan siapa setiap lutut akan bertelut (Fil 2:10). Jadi ini merupakan suatu nubuat yang baru akan digenapi pada akhir zaman. Tetapi rasanya ini kurang tepat karena ayat 9 ini kelihatannya menunjuk pada hidup sekarang ini, bukan pada akhir zaman / kedatangan Yesus yang kedua kalinya.



Kalau begitu apa artinya kalimat tersebut? Pertama-tama kita perlu tahu bahwa sebenarnya janji seperti yang dikatakan di dalam ayat 9 ini mirip sekali dengan janji yang diberikan Tuhan kepada orang-orang Yahudi sendiri dalam kaitan dengan bangsa-bangsa lain yang menindas mereka.



Yes 60:14 - Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."


Ayat ini konteksnya sejak ayat 1-13, khususnya Yes 60:3,10,12, berbicara tentang orang-orang / bangsa-bangsa non Yahudi yang datang kepada bangsa Yahudi.



Yes 60:3,10,12 – (3) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu. (10) Orang-orang asing akan membangun tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayani engkau; sebab dalam murka-Ku Aku telah menghajar engkau, namun Aku telah berkenan untuk mengasihani engkau. (12) Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.


Bahwa Yes 6:14 ini mirip dengan Wah 3:9 terlihat dari perbandingan ini :


Note : Perhatikan warna-warna yang sama menunjukkan kesamaan idenya.


Jadi di dalam kitab Yesaya Tuhan menubuatkan bahwa musuh-musuh yang sekian lama menindas orang Yahudi suatu saat nanti akan tunduk kepada orang Yahudi dan mengakui bahwa orang-orang Yahudi itu adalah milik Allah. Janjijanji seperti ini bahkan sudah muncul sebelumnya.



Yes 45:14 - Beginilah firman TUHAN: "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dengan dirantai; mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Allah!


Yes 49:23 - Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu."



Jadi Tuhan pernah berjanji pada bangsa Israel / Yahudi bahwa musuh-musuh yang menindas mereka suatu hari nanti akan sujud menyembah mereka dalam pengertian akan takluk kepada mereka dan mengakui mereka sebagai bangsa pilihan Allah. Bahkan lebih daripada itu, di antara bangsa-bangsa kafir itu ada yang mencari dan menyembah Yahweh Allah Israel.



Zak 8:22-23 – (22) Jadi banyak bangsa dan suku-suku bangsa yang kuat akan datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati TUHAN." (23) Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah\ kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!"



Nah sekarang, janji yang sama itu diberikan kepada orang Kristen di Filadelfia tetapi menariknya adalah dalam Wah 3:9, orang Yahudi yang menyiksa orang Kristen justru ditempatkan dalam posisi bangsa-bangsa kafir sesuai nubuatan PL itu dan posisi mereka justru ditempati oleh orang-orang Kristen Filadelfia.






Kalau arti dari nubuatan PL itu adalah akan ada orang-orang kafir dari bangsa lain yang mengakui bahwa Israel adalah bangsa pilihan Allah dan bahkan ada yang mau menyembah Yahweh Allah Israel (Zak 8:23) maka arti dari Wah 3:9 juga sama, yakni Tuhan akan membuat sejumlah orang Yahudi mengakui bahwa ternyata orang-orang Kristen juga dikasihi oleh Tuhan bahkan ada di antara orang-orang Yahudi itu yang akan mengakui Yesus sebagai Mesias dan Tuhan mereka. Singkatnya, arti dari Wah 3:9 ini adalah Tuhan akan membuat sejumlah orang Yahudi menjadi bertobat dan mengakui kekristenan bahkan menjadi Kristen.




John Stott – Di sini petobat-petobat Yahudi digambarkan sebagai tawanan dalam medan pertempuran…. orang-orang Yahudi yang akan membungkuk di depan orang-orang Kristen - tentu bukan untuk menyembah / beribadah kepada mereka, tetapi dengan rendah hati mengakui gereja Kristen sebagai Israel yang baru dan benar di atas siapa Allah telah meletakkan kasih-Nya.


Ini tentu menarik karena sebenarnya orang-orang Yahudi begitu benci orang Kristen. Mereka anti Kristen dan memusuhi Kristen. Kebencian mereka terutama bagi orang-orang Yahudi yang menjadi Kristen. Mereka dianggap murtad.


Bandingkan dengan kebencian banyak orang Kristen terhadap orang seperti Angelina Sondakh yang dianggap murtad dan pengkhianat agama. Setelah kehancuran kota Yerusalem pada tahun 70 M, orang-orang Yahudi Kristen ditolak dari sinagoge-sinagoge Yahudi. Dua dekade kemudian, para pemimpin Yahudi berkumpul di Jamnia untuk mengakui kanon Kitab suci dan memformulasikan apa yang dikenal sebagai “Doa delapan belas” (Eighteen Benedictions) di mana petisi kedua belas dalam doa ini menyatakan sebuah kutukan atas orang-orang yang murtad :

“Bagi orang-orang yang murtad biarlah tidak ada harapan, biarlah kerajaan keangkuhan dapat engkau tumbangkan secepatnya pada masa ini , dan biarlah orang-orang Kristen (noserim) dan bidat-bidat (minim) binasa dalam satu momen, biarlah nama mereka dihapus dari kitab kehidupan dan biarlah nama mereka tidak ditulis bersama dengan orang benar. Terpujilah Engkau, Oh! Tuhan, yang merendahkan orang-orang yang angkuh”.




Dan pada pertengahan abad pertama orang Kristen sudah dicap sebagai sekte / bidat / aliran sesat.



Kis 24:5 - Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.



Jadi mereka begitu memusuhi Kristen, mereka anti Kristen, mereka menganiaya orang Kristen tetapi luar biasanya adalah Tuhan bisa bekerja untuk mengubah mereka sehingga mereka lalu mengakui kekristenan dan bahkan menjadi Kristen. Ini tentu terkait juga dengan pintu pemberitaan Injil yang dibuka Tuhan untuk jemaat Filadelfia sebagaimana dibahas dalam point III. Jemaat Filadelfia terus memberitakan Injil termasuk pada orang Yahudi yang membenci mereka dan akibatnya adalah Tuhan bekerja dan membuat sejumlah orang Yahudi itu mengakui kekristenan dan bahkan menjadi Kristen.

Ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa Tuhan sangat mampu untuk merubah musuh-musuh Injil menjadi orang-orang yang justru mengakui Injil. Tuhan sangat mampu untuk mengubah kebencian pada Injil menjadi kasih kepada Injil. Alkitab berkata bahwa hati manusia itu ada dalam kuasa Tuhan.


Ams 21:1 - Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.



Karena itu orang bisa saja sangat membenci kekristenan, sangat anti Kristen tetapi kalau Tuhan menjamahnya, ia akan berubah 180 derajat.

Contoh yang paling nyata di dalam Alkitab adalah Saulus. Ia seorang yang sangat jahat dan anti Kristen. Dia adalah seorang yang sangat membenci kekristenan dan berikhtiar untuk memusnahkan kekristenan. Mengapa dia sangat membenci kekristenan dan begitu bernafsu untuk memusnahkannya?


Karena sebagai seorang yang fanatik terhadap agama Yahudi, dia tentu merasa sangat marah ketika mengetahui ada 3000 orang Yahudi yang “murtad” dan menjadi Kristen pada hari Pentakosta. Bayangkan seandainya dalam sebuah acara KKR ada 3000 orang Islam yang menjadi Kristen. Sudah tentu itu akan heboh besar dan memancing kebencian dan perlawanan yang besar terhadap kekristenan.



Sekarang lihat apa yang dilakukan Saulus :
Kis 8:3 - Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.


Kis 9:1-2,13,21 – (1) Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, (2) dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. (13) Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. (21) “…"Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"



Kis 22:4 - Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.


Kis 26:9-11 – (9) Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret. (10) Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati. (11) Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."



Gal 1:13 - Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya.



1 Tim 1:13 - aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya,…”


Saking jahatnya sampai Paulus sendiri ketika sudah bertobat menganggap diri paling hina dari semua orang rasul.

1 Kor 15:9 - Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.



Saya kutipkan banyak ayat ini untuk menunjukkan bahwa Saulus benar-benar adalah orang yang sangat jahat. Tetapi luar biasanya adalah dalam sekejap Tuhan bisa mengubah dia yang tadinya anti Kristen justru menjadi Kristen, yang tadinya memusuhi Kristus, sekarang justru menjadi hamba Kristus, yang tadinya hendak membinasakan gereja sekarang justru membangun gereja, yang tadinya ingin menghancurkan iman orang-orang Kristen, sekarang justru yang berjuang mati-matian untuk membangun iman orang Kristen.


2 Kor 11:23-28 – (23) Apakah mereka pelayan Kristus? -- aku berkata seperti orang gila -- aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. (24) Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, (25) tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. (26) Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. (27) Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, (28) dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.



Bahkan dialah yang menulis 13 (atau bahkan 14 kitab kalau ternyata dia yang menulis Surat Ibrani) dari 27 kitab PB. Bandingkan dengan rasul-rasul yang lain di mana Matius hanya menulis 1 kitab yakni Injil Matius, Petrus hanya menulis 2 kitab yakni Surat 1 dan 2 Petrus dan berada di belakang Markus untuk menulis Injil Markus, Yohanes hanya menulis 5 kitab yakni Injil Yohanes dan Surat 1-3 Yohanes dan kitab Wahyu sedangkan rasul-rasul yang lain bahkan tidak menulis satu kitab pun.



Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan memang mempunyai kuasa untuk mengubah hati orang sejahat / sebejad apapun orang itu. Karena itu kalau ada orang-orang non Kristen yang sangat memusuhi orang Kristen, membakar gereja-gereja Kristen, menganiaya orang Kristen, mengolok-olok kekristenan, kita tidak perlu membenci mereka. Kita harus berdoa dan terus memberitakan Injil karena Tuhan bisa mengubah mereka sehingga mereka akan bertekuk lutut dan mengakui kebenaran Kristen dan bahkan percaya kepada Yesus Kristus.



Demikian pula kalau ada kekasih-kekasih saudara (anak, orang tua, suami, isteri, kakak-adik, teman, pacar) yang jahat, bejad, keras hati, tidak mau percaya/terima Yesus, atau bahkan menentang saudara karena saudara sungguh-sungguh dalam Tuhan, saudara tidak boleh berputus asa, saudara harus terus berdoa dan sedapat mungkin memberitakan Injil pada mereka karena hati mereka ada di tangan Tuhan. Tuhan bisa mengubah mereka menjadi orang yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan.


Dulu (tahun 300-an) di Afrika Utara hidup seorang perempuan bernama Monika. Dia adalah seorang Kristen yang sangat taat. Sayangnya dia dijodohkan dengan seorang kafir bernama Patricius. Perkawinan mereka menghasilkan 3 orang anak yakni Agustinus, Navigius dan Perpetua. Suaminya ternyata mempunyai kelakuan yang sangat buruk dan seringkali memukulnya. Anaknya yang pertama yakni Agustinus juga hidup tidak jauh berbeda dengan ayahnya.



Ia seringkali mencuri, dll. Monika siang malam berdoa agar suami dan anak pertamanya Agustinus bisa bertobat dan menjadi orang Kristen tetapi semuanya kelihatannya sia-sia. Suaminya bahkan seringkali mengejek / menertawakan dia ketika dia berdoa. Monika terus berdoa dan tetap menasihati Agustinus agar membaca Alkitab tetapi semuanya tidak digubris oleh Agustinus. Agustinus bahkan bertambah parah. Di usia 18 tahun ia meninggalkan kekristenan dan menganut aliran sesat Manichaeisme. Di kemudian hari ia menganut Platonisme, juga pernah menjadi seorang skeptik. Ia bahkan jatuh dalam dosa-dosa seksual yang hebat. Ia mempunyai seorang selir (hidup bersama selama 12 tahun) yang melahirkan seorang anak laki-laki baginya (bernama Deodatus), padahal saat itu ia belum berusia 18 tahun. Ia lalu meninggalkan selirnya itu dan bertunangan dengan seorang gadis muda tetapi sambil menjalin hubungan gelap dengan perempuan lain lagi. Ia sama sekali tidak bisa mengendalikan nafsu seksnya.


Sementara Patricius dan Agustinus hidup dalam kejahatan masing-masing,Monika terus tekun di dalam doa untuk mereka.


Anonim - Meski tidak ada tanda-tanda bahwa doanya dikabulkan Tuhan, Monika dengan setia tetap berdoa untuk Agustinus dengan setiap kali air mata mengalir dari kedua matanya. (http://yesaya.indocell.net)



Akhirnya pada tahun 371 Patricius meninggal. Indahnya adalah mendekati ajalnya ia bertobat dan minta di baptis. Tetapi Agustinus tetap melanjutkan kehidupannya di dalam dosa tanpa ada tanda-tanda pertobatan. Ia pindah ke kota Milan dan Monika pun terus saja berdoa untuknya. Hingga 1 hari di Milan, saat Agustinus sendirian di dalam taman, ia mendengar suara, mungkin dari anak tetangga, yang berkata: “TOLLE, LEGE” (take up, read / ambillah, bacalah).



Ia lalu mengambil Kitab Suci dan ia mengambilnya dan membukanya pada Roma 13:13-14, yang berbunyi sebagai berikut: “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya”. Ini menyebabkan ia bertobat pada tahun 385 / 386 M, dan akhirnya ia dan anaknya lalu dibaptis oleh Ambrose pada Minggu Paskah tahun 387 M. Ini berarti bahwa jawaban doa Monika baru datang setelah 20 tahun. Monika mati tidak lama setelah pertobatan Agustinus.



Di waktu-waktu kemudian Agustinus menjadi menjadi seorang yang sangat berpengaruh dalam sejarah gereja dan menjadi salah satu bapa gereja yang terkenal.


Dr. Albert H. Freundt, Jr. - Mungkin Agustinus adalah orang yang paling berpengaruh dalam gereja mula-mula, nomor dua hanya di bawah rasul Paulus. Sekalipun pengaruhnya di Timur adalah sangat kecil, tetapi ia menjadi Bapa Gereja Barat yang terbesar. (‘History of Early Christianity’, hal 55).




Philip Schaff - Agustinus, ... adalah seorang genius dalam filsafat dan theologia ... suatu hati yang penuh dengan kasih kristen dan kerendahan hati. (‘History of the Christian Church’, vol III, hal. 997).



Martin Luther, tokoh Reformasi Protestan itu banyak dipengaruhi dari pemikiran Agustinus dan bahkan sebelum Reformasi Protestan digulirkan, Luther adalah seorang biarawan Agustinian. Demikian juga John Calvin mewarisi ajarannya tentang Predestinasi dari Agustinus ini.



Wikipedia Encyclopedia - Meskipun doktrin Agustinus tentang predestinasi ilahi tidak sama sekali dilupakan dalam Gereja Katolik, doktrin ini diungkapkan dengan indah dalam karya Bernard dari Clairvaux, para teolog Reformasi seperti Martin Luther dan Yohanes Calvin akan menengok kembali kepada Agustinus sebagai inspirasi untuk memahami Injil Alkitab.
Agustinus                                                                        Monika  & Agustinus
(Digambar pada zaman Renaissance)                                (Gambar Ary Scheffer, 1846)




Pengalaman Monika dan Agustinus ini mengajarkan pada kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Hati manusia ada di dalam tangan Tuhan dan Tuhan bisa mengubahnya kalau Dia mau. Karena itu tetaplah sungguh-sunggh berdoa bagi musuh-musuh Kristen, orang-orang yang membenci kekristenan, orangorang yang membenci gereja kita, orang-orang yang mengejek kekristenan, tidak mustahil Tuhan akan mengubah mereka. Termasuk untuk Angelina Sondakh.



Demikian juga tetaplah sungguh-sungguh berdoa, jangan bosan-bosan menasihati / mendoakan kekasih-kekasih kita (anak, orang tua, suami, isteri, kakak-adik, teman, pacar) yang belum berobat. Mungkin saudara sudah bosan dengan perilaku mereka tetapi ingatlah bahwa untuk mengubah hati mereka sangatlah mudah bagi Tuhan. Tuhan bisa mengubah mereka sebagaimana Ia mengubah Agustinus yang bejad menjadi seorang yang sangat berguna bagi
gereja Kristen.



b. Tindakan Tuhan berkaitan dengan hari pencobaan.

Tindakan Tuhan yang kedua bagi jemaat Filadelfia adalah melindungi mereka dari hari pencobaan.



Wah 3:10 - Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.



Pertama-tama kita perlu tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan “hari pencobaan” di sini karena ternyata ini ditafsirkan secara berbeda-beda. Ada satu aliran Eskatologi yang namanya “Dispensational Futurist” yang beranggapan bahwa di masa yang akan datang (menjelang akhir zaman) akan ada suatu kesusahan besar (Great Tribulation) yang akan menimpa seluruh dunia.



Mungkin itu adalah kesusahan besar yang dipelopori oleh Sang Antikristus. Tapi orang-orang percaya tidak akan mengalami masa itu karena Tuhan berjanji akan melindungi mereka dari hari pencobaan itu. Bagaimana caranya Tuhan melindungi umat-Nya? Dengan cara “Rapture” atau pengangkatan di mana Tuhan akan mengangkat mereka untuk bertemu dengan Tuhan di awan-awan.



Jadi orang-orang percaya tidak akan mengalami “Great Tribulation” atau masa Antikristus itu.


Steve Gregg - Orang-orang Futurist dari golongan Dispensationalis menemukan dalam pernyataan ini suatu janji tentang Pengangkatan orang suci sebelum masa kesusahan. Mereka mengartikan ‘hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia’ sebagai suatu krisis yang bersifat global, dan menganggapnya sebagai masa kesukaran yang akan terjadi di masa yang akan datang. Karena Yesus berjanji untuk melindungi (gereja) dari saat yang mengerikan ini, maka mereka menganggap bahwa gereja harus disingkirkan dari bumi sebelum masa kesukaran pada akhir zaman.



Tetapi kelihatannya penafsiran seperti ini salah.


  1. Tidak ada dasar untuk menafsirkan bahwa hari pencobaan dalam Wah 3:10 secara spesifik menunjuk pada masa Antikristus menjelang akhir zaman.

  2. Kalau diartikan “hari pencobaan” dalam Wah 3:19 itu menunjuk pada masa Antikristus yang baru akan terjadi menjelang akhir zaman, lalu apa relevansinya janji ini dengan jemaat Filadelfia yang hidup di abad pertama?

    James B. Ramsey - Ini tidak boleh dianggap sebagai ramalan tentang saat yang spesifik dari pencobaan yang akan datang dan berlalu sekali untuk selamanya, tetapi seperti pengumuman dari fakta itu bahwa tidak ada orang dalam zaman apapun, atau tempat manapun, atau keadaan apapun, bias lolos dari saat ini. Itu harus datang pada semua generasi, bangsa dan gereja.


    Tak ada bidang kewajiban atau kebergunaan, tidak ada tingkat pencapaian Kristen yang aman, tidak ada tempat di gereja yang begitu tinggi atau begitu rendah sehingga bisa lolos darinya. ... Hanya di surga, dan dalam dunia yang baru, di mana terdapat kebenaran, kita bisa berharap untuk lolos dari serangannya.


  3.  Kata “seluruh dunia” dalam ayat tersebut tidak harus berarti seluruh dunia secara global. Bandingkan : Kadang kala Alkitab menggunakan kata “dunia” secara terbatas misalnya hanya untuk menunjuk seluruh kekaisaran Romawi.



    Luk 2:1 - Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.

  4. Kelihatannya gambaran Alkitab bukanlah bahwa orang percaya akan disingkirkan dari pencobaan / penderitaan karena ada begitu banyak nasihat di dalam Alkitab agar orang percaya setia di dalam penderitaan-penderitaan yang akan mereka alami.



Herman Hoeksema - Itu salah, karena itu tidak sesuai dengan Kitab Suci. Kristus memperingati umat-Nya lebih dari sekali bahwa saatnya akan datang, dan bahwa mereka harus tetap setia sampai akhir. Untuk apa semua peringatan yang begitu banyak dalam Kitab Suci tentang kesusahan / kesukaran ini, jika orang yang setia tidak akan ada pada saat pencobaan? Dan konsep ini berbahaya, karena konsep ini menidurkan gereja. Gereja yang mengharapkan untuk diterima di udara sebelum masa kesukaran besar datang, tidak mempersiapkan dirinya untuk pertempuran dan untuk saat pencobaan itu. Saat itu akan menjerat mereka secara tak terduga. Dan karena itu, kita tidak boleh bekerja di bawah khayalan ini, tetapi harus mengharapkan untuk ada dalam kesukaran, dan harus mempersiapkan diri untuk hari yang jahat itu, sambil mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah.


Kalau begitu bagaimana penafsiran yang benar? Kebanyakan penafsir beranggapan bahwa orang-orang Kristen akan mengalami masa pencobaan ini, masing-masing pada zamannya, sehingga jemaat Filadelfia pun mengalami masa itu pada zaman mereka. Demikian pula kita akan mengalaminya pada zaman kita. Dan janji Tuhan adalah Ia akan melindungi umat-Nya / gereja-Nya dari masa pencobaan itu.



Melindungi di sini tidak berarti bahwa gereja akan disingkirkan sehingga tidak akan mengalami penderitaan. Maksudnya adalah ketika gereja berada di dalam masa penderitaan, Tuhan akan menjaga iman mereka sehingga mereka tidak dikalahkan oleh pencobaan-pencobaan itu dan lalu menjadi murtad.



Albert Barnes - Aku akan menjaga engkau sehingga engkau tidak akan tenggelam di bawah pencobaan-pencobaan yang akan menjadi pencobaan yang hebat untuk banyak orang. Ini tidak berarti bahwa mereka akan betul-betul dijaga dari segala macam bencana, tetapi bahwa mereka akan dijaga dari pencobaan untuk murtad dalam bencana. Ia akan memberi mereka kasih karunia untuk bertahan di bawah pencobaan-pencobaan dengan suatu semangat Kristen, dan dengan cara sedemikian rupa sehingga keselamatan mereka tidak terancam.



James B. Ramsey - Dilindungi dari, ‘keluar dari’ hari pencobaan atau ujian, tidak bisa berarti ‘tidak menderita pencobaan dan ujian’, tetapi diselamatkan dari kuasanya, dijaga / dilindungi melalui pencobaan itu, dan dibawa dengan aman keluar dari pencobaan itu.


Jadi meskipun kita tidak mempunyai data tentang penderitaan macam apa yang dialami oleh jemaat Filadelfia pada masa selanjutnya, tetapi kita tahu pasti bahwa dalam penderitaan yang hebat itu Tuhan menjaga mereka, Tuhan memelihara mereka, Tuhan menguatkan mereka sehingga mereka tidak kalah terhadap pencobaan-pencobaan itu dan lalu menjadi murtad. Karena itulah mereka akan tetap setia dan tidak kehilangan upah mereka. Ini yang dibicarakan dalam ayat 11 :



Wah 3:11 - Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.


Inilah janji Tuhan terhadap jemaat Filadelfia.
Jika kita mempelajari seluruh Kitab Suci maka kita akan dapati bahwa janji semacam ini tidak hanya berlaku bagi jemaat Filadelfia saja tetapi untuk semua orang percaya. Hidup orang percaya tidak bisa lepas dari yang namanya pencobaan baik secara personal maupun secara umum untuk gereja Tuhan.


Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidup kita akan tanpa pencobaan. Tetapi Dia berjanji untuk menyelamatkan / melindungi kita dari pencobaan-pencobaan itu dalam artian kita akan dijaga, ditopang, dikuatkan sehingga iman kita akan tetap berdiri dan tidak menjadi murtad. Perhatikan ayat ini :



1 Kor 10:13 - Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.



Kata-kata : “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami” memang berarti bahwa pencobaan itu akan kita alami. Kita tidak bisa tidak mengalami pencobaan.


Tetapi sekalipun kita mengalami pencobaan, ada janji Tuhan di balik itu yakni :

  • Pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatan kita (kalau melebihi kekuatan kita maka kita pasti murtad)

  • Akan ada jalan keluar dari Tuhan sehingga kita dapat menanggungnya.

Apa yang akan Tuhan lakukan ketika kita berada dalam pencobaan ini memastikan bahwa kita tidak akan murtad dan tidak akan kehilangan keselamatan maupun mahkota kita sebagaimana jemaat Filadelfia. Bandingkan :

2 Tes 3:3 - Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.
2 Pet 2:9 - maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan…”


Rom 8:35-39 - (35) Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (36) Seperti ada tertulis: ‘Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.’ (37) Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, (39) baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”.



Ayat-ayat memastikan bahwa tidak ada pencobaan yang akan membuat kita kalah dalam iman. Bagaimana kalau ada yang kalah dan murtad? Itu hanya membuktikan bahwa dia tidak pernah percaya kepada Tuhan dengan sungguhsungguh. Itulah sebabnya janji-janji di dalam ayat tersebut tidak berlaku bagi dia.


Kalau memang demikian, bolehkah kita bersantai-santai karena bagaimana pun juga kita tidak akan murtad? Tidak! Perhatikan firman-Nya kepada jemaat Filadelfia :


Wah 3:11 - Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.


Jadi memang Tuhan berjanji akan menjaga mereka sehingga mereka akan tetap setia dan tidak kehilangan mahkota mereka tetapi mereka pun mempunyai tanggung jawab yakni memegang apa yang ada pada mereka. Karena itu janganlah karena janji-janji Tuhan itu membuat kita menjadi pasif. Sekalipun ada janji penjagaan sehingga kita tidak murtad atau kehilangan keselamatan, kita tetap punya tanggung jawab untuk berusaha secara maksimal agar tidak kalah oleh pencobaan itu.



Lalu apa yang harus lakukan agar bisa kuat dalam pencobaan?
  • Rajin berdoa.
Luk 22:40 - Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

  • Rajin mendengar dan melakukan Firman Tuhan secara serius.
Luk 8:13 - Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
Maukah saudara?
- AMIN -

No comments:

Post a Comment