Pages

23 February 2013

Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 4


Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  , bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Doa, Kemurnian, dan Pekabaran Injil
2 Tesalonika 3:1-3




(1) Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, (2) dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.(3) Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.


Orang dapat dengan mudah melihat bagaimana 2 Tesalonika 2:13-17 berhubungan dengan kesalahan  terkait Hari Tuhan, tetapi saya akan berpendapat bahwa ayat 1-3 pada bab 3 ini juga secara ketat bertalian dengan instruksi Paulus dalam bab 2, memberikan semacam  penutup untuk soal ini. Hal ini diindikasikan  oleh “Akhirnya” ( pada LAI BIS  2 Tes 3:1 “Akhirnya, Saudara-saudara, berdoalah untuk kami. Berdoalah supaya berita dari Tuhan dapat terus tersebar dengan cepat dan diterima dengan baik, sama seperti yang sudah terjadi padamu dahulu”)  yang digunakan Paulus pada permulaan ayat 1. “Akhirnya” ini memberitahukan pembaca bahwa Paulus kini sedang menyimpulkan argumen  bab 2.



Sejumlah  perubahan terjadi ketika kita meninggalkan bab 2 dan masuk kedalam ayat-ayat pengantar bab 3(ini tidak untuk mengatakan bahwa 2:13-17 tidak berhubungan!) Pertama, ada sebuah perubahan dalam penggambaran Paulus. Dalam 2:13-17, Paulus menjelaskan injil sebagai sebuah dasar yang teguh, yang memberikan stabilitas kepada orang Kristen dalam masa-masa sukar. Dalam 3:1-5, Injil dalam pergerakan, diakselerasikan secara efektif kepada mereka yang terhilang (evangelisasi). Selanjutnya, kata ganti berubah dari “kamu” menjadi  “kami.” Dalam 2:16-17, Paulus sedang berdoa  bagi jemaat orang-orang kudus di Tesalonika;  pada 3:1-2, dia sedang meminta jemaat Tesalonika untuk berdoa bagi dirinya dan mitra-mitra Paulus.


Seperti halnya saya, anda mungkin  segera menyimpulkan bahwa Paulus sedang meminta didoakan sehingga Tuhan akan melepaskan dia dan mitra-mitranya dari penderitaan penganiayaan  oleh penentang-penentangnya. Beberapa hal menunjukan hal-hal sebaliknya. Pertama, mengapa Paulus malah memuji jemaat Tesalonika yang bertahan dalam penderitaan, dan mendorong mereka untuk terus bertekun, sementara dia meminta mereka untuk berdoa agar dia dan mitra-mitranya luput dari aniaya? Hal kedua, perhatian Paulus bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Injil. Dia menginginkan injil untuk mengalami kemajuan dan dihormati, sebagaimana injil diantara orang-orang Tesalonika. Hal ini terjadi ketika baik Paulus dan orang-orang Tesalonika mengalami penganiayaan. Ketiga, pernyataan Paulus, “Sebab bukan semua orang beroleh iman” (ayat 2), tidak terlihat masuk akal ketika diterapkan pada mereka yang menganiaya mereka. Tentu saja, orang-orang yang tidak percaya tidak memiliki iman. Jadi, siapakah yang sedang Paulus percakapkan disini?Itu yang menjadi pertanyaan kritikal, temanku.



Kuncinya ditemukan dalam deskripsi Paulus mengenai orang-orang ini, yang mana dia berharap dilepaskan  dari  pengacau dan orang jahat” (ayat 2). Jenis seperti apakah orang “jahat” ini ? Kata ini aslinya bermakna “tidak pada tempatnya”[ Yunani  = atopos. Topos = tempat; a =tidak . Jadi, tidak berada di tempat.] Saya pikir bahwa orang bahkan  akan mengartikan kata itu “ diluar batas” ketika kata itu muncul dalam sebuah teks seperti ini :



Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (Lukas 23:40-42)


Anda mungkin akan  menggunakan kata-kata anda sendiri  pada perkataan yang diucapkan si pencuri  yang disalibkan disebelah Yesus dengan cara ini : “Kita mendapatkan apa yang pantas untuk kita, karena kita melanggar hokum, tetapi Yesus tidak bersalah karena  Dia tidak pernah melewati batas (melangkah keluar dari batas-batasan yang ditetapkan oleh Hukum).”



Pikirkan tentang konteksnya  sejenak dan kata ini menggambarkan orang-orang yang Paulus inginkan agar dia dilepaskan dari mereka menjadi masuk akal. Ada orang-orang yang mengajar secara keliru bahwa Hari Tuhan telah datang. Orang-orang ini bukanlah para penganiaya jemaat. Orang-orang ini ada didalam  jemaat, atau yang mengklaim sebagai orang-orang percaya yang asli. Mereka tidak menyangkali otoritas apostolik Paulus; mereka mengkliam otoritas Paulus atas apa yang telah mereka ajarkan.


Sekarang kata-kata Paulus (“sebab bukan semua orang beroleh iman”) menjadi sangat masuk akal. Dia sedang berkata bahwa tidak semua orang yang mengklaim seorang  yang percaya adalah sungguh-sungguh orang percaya. Tidak semua orang yang mengaku menjadi orang-orang Kristen adalah orang-orang Kristen. Pengajaran palsu kerap datang dari orang-orang semacam ini :



(12) Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat dimegahkan.(13) Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.(14) Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.(15) Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.( 2 Kor 11:12-15)



(1) Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya (2) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. (3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.(4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. (2 Timotius 4:1-4)



(1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. (2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (3) Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. (2 Petrus 2:1-3)

(3) Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.(4) Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.(Yudas)



Dan demikianlah kita melihat bahwa Paulus tidak sedang meminta pada jemaat Tesalonika mendoakan dia agar dia dapat luput dari penganiayaan. Dia sedang meminta mereka berdoa agar Tuhan melindunginya dari mereka yang berupaya  membangun hubungan dengan  Paulus dan para mitranya, mereka bukan orang-orang percaya sejati, tetapi adalah guru-guru palsu ( seperti halnya mereka yang mengajarkan bahwa Hari Tuhan telah dating) yang berupaya mengkorupsikan dan mendistorsikan kebenaran. Dia meminta orang-orang kudus untuk mendoakan hal ini sehingga injil tidak dihalangi, dan dapat diberitakan dengan kuasa sehingga ada  banyak orang dapat diselamatkan ( seperti halnya pada orang-orang Tesalonika).



Bertolak belakang  dengan mereka yang tidak memiliki iman dan yang menodai kebenaran injil, Paulus mengingatkan para pembacanya bahwa Tuhan setia, dan bahwa Dia akan memperkuat dan melindungi  mereka dari yang jahat [Beberapa orang mungkin akan menolak untuk mengartikan ini hanya sebagai “jahat” sebagaimana kita dapatkan dalam KJV (perlu dicatat bahwa NKJV mengoreksinya), tetapi kebanykan melihat kata ini sebagai rujukan pada Setan, “yang jahat,”  seperti kita lihat pada bagian lainnya dalam Matius 6:13; 13:38; dan  Yohanes 17:15.]. Apakah mengherankan bahwa Paulus sekarang memperbincangkan Setan sebagai penipu utama, sosok yang berada dibalik semua tipu muslihat?[Lihat 2 Tesalonika 2:9-10; 2 Korintus 11:13-15; Wahyu 12:9]. Tetapi Paulus akan membuat pembacanya mengetahui bahwa kebenaran Tuhan akan  menang, karena Tuhan setia untuk menjaga kebenaran-Nya dan untuk melindungi dan memperkuat mereka yang memproklamasikan firman. Setan adalah musuh yang telah ditaklukan, kehancuranya telah pasti :



(17) Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.(18) Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (Matius 16:17-18)



“Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius 25:41)



“Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar” (Yohanes 12 :31)


“…akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum” (Yohanes 16:11)



Selanjutnya : (bagian terakhir)  Sebuah Kata Penyemangat dan  Kata-Kata Berkat


The Perseverance of the Saints and the Purity of the Gospel (2 Thessalonians 2:13-3:5)|  diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment