Bacalah terlebih dahulu pada bagian 1 di sini
Oleh : Rev. Dr. Keith Krell
Dalam Matius 5:39b-42, Yesus memberikan empat ilustrasi tentang apa makna tidak membalas terhadap orang yang berbuat jahat[Empat ilustrasi ini dijumpai dalam sebuah paralel terpisah dalam Lukas 6:29–30]. Dalam ilustrasinya yang pertama pada Matius 5:39b, Yesus berkata,” melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” Ayat ini kerap digunakan untuk melarang bentuk bela diri yang bagaimanapun bentuknya. Tetapi apakah ini yang Yesus maksudkan?
Pertama-tama, perhatikan bahwa Yesus secara spesifik menyebutkan “pipi kanan.” Kira-kira 90% orang di dunia adalah orang yang menggunakan tangan kanannya sebagai yang utama dalam melakukan aktivitas-bukan kidal.[ Ajak seorang anak muda ke panggung dan lakukan demonstrasi visual ini dalam gerakan lambat] Saya bukan kidal dan jika saya meninjumu dengan tangan kanan, saya akan mengenai pipi kirimu. Jika saya berupaya untuk memukulmu pada pipi kananmu dengan tinju kananku. Saya tidak akan melukaimu sedikitpun. Yesus disini tidak sedang merujuk kepada sebuah situasi dimana seorang yang lain berupaya untuk memukulmu sekenanya. Yesus sedang berbicara sebuah tamparan telak ke pipi kananmu dengan punggung telapak tangan.
Kedua,
dimasa Yesus sebuah tamparan terhadap
wajah seseorang dianggap sebagai sebuah
penghinaan besar oleh orang-orang Yahudi, dan termasuk salah satu
tindakan yang paling merendahkan yang dapat
menimpa orang lain. Menampar
seseorang di pipi merupakan sebuah tanda
penghinaan dan tidak menimbulkan
sebuah ancaman keselamatan yang serius[Lihat Yohanes 18:22–23; KIsah Para Rasul 23:2–5; and 2KCor 11:20.]. Menampar
telah dianggap sebagai sebuah penghinaan yang mengerikan [Lihat juga Ayub 16:10 dan Ratapan 3:3. Donald A. Carson,
“Matthew.” The Expositor’s Bible Commentary. Diedit oleh Frank E. Gaebelein and J. D. Douglas (Grand
Rapids: Zondervan, 1984), Electronic ed. R.T. France, The Gospel of Matthew.
New International Commentary on the New Testament (Grand Rapids: Eerdmans,
2007), 220.]. Menerima tamparan
dengan punggung telapak tangan berarti anda
dicemooh sebagai orang yang tidak penting—seorang yang tidak ada apa-apanya[Bahkan hingga hari Ini masih terjadi demikian di Timur Tengah ]. Jika seseorang memukul anda dengan bagian punggung telapak
tangannya ketimbang dia meninju mulutmu,
anda akan mengalami dua luka karena
sebuah penghinaan lebih buruk daripada
sebuah cidera dalam dunia yang memandang
kehormatan Yesus sebagai hal yang
memalukan masyarakat [R. Kent Hughes, The Sermon on the Mount: The Message of
the Kingdom. Preaching the Word Series (Wheaton: Crossway, 2001),
Electronic ed.]. Bahkan hari ini orang Irlandia kerap berkata “The back
of my hand to you,” yang artinya “Anda adalah sampah”[ Robinson, What Jesus Said About
Successful Living, 155.].
Ketiga, Yesus tidak sedang
mendeskripsikan sebuah serangan fisik dan
memberitahukan kepada kita untuk berguling dan “pura-pura mati.” Anda
tidak boleh mendorong anak-anak anda untuk dibiarkan dipukuli oleh aksi
kekerasan. Juga tidak boleh anda hanya
berdiam dan mengamati seorang yang tidak
bersalah diserang. Anda tidak boleh membiarkan pencuri-pencuri, para pembunuh,
para teroris memilik pijakan didalam masyarakat kita. Jika diperlukan anda harus
berupaya untuk melindungi dirimu sendiri, anggota-anggota keluargamu,
dan korban-korban ketidakadilan dan kekejaman. Tetapi apa yang sedang Yesus katakana
adalah ini: Ketika seseorang menghinamu, janganlah ingin membalas dendam [Lihat contoh
yang disajikan Yesus di Yesaya 50:6. Bahkan pada LXX menggunakan terminologi “menampar.”]. Anda
tidak boleh membalas penghinaan, bahkan jika itu berarti kamu menerima lebih banyak
lagi penghinaan[Craig L. Blomberg, Matthew. New American Commentary series
(Nashville: Broadman, 1992), 113.]. Anda
harus menghindari pembalasan dan balas dendam pribadi![ Lihat Amsal 20:22 dan 24:29.]. Ketika anda mengasihi tanpa batas-batas, anda menyerupai Tuhan.
Selanjutnya : Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
Love Without Limits (Matthew 5:38–48) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Love Without Limits (Matthew 5:38–48) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment