Pages

08 December 2012

Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 4 Selesai

Bacalah terlebih dahulu bagian-bagian sebelumnya. Untuk bagian satu di sini, bagian 2 di sini dan untuk bagian 3 di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell
Yesus secara spesifik membatasi janji ini hanya kepada mereka yang mematuhi Matius 6:33a “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya”. Ketimbang sebagai sebuah selimut janji, pernyataan pada ayat tersebut merupakan janji yang bersifat kondisional  yang berlaku kepada para murid yang sepenuhnya berada dalam kepemilikan Kristus. Para murid yang berkomitmen untuk membangun kerajaan finansial yang bersifat sementara tidak menerima jaminan-jaminan semacam ini. Janji ini merupakan pengharapan kepada pencarian kerajaan Allah terlebih dahulu. Ini bukan merupakan lisensi kemalasan. Satu elemen mencari kerajaan Allah dan kebenarannya  adalah bekerja. Para murid dijanjikan kelangsungan hidup bukan kemakmuran [France, The Gospel of Matthew, 272.]



Apakah janji ini selalu terpenuhi? Apakah Tuhan selalu menyediakan kebutuhan anak-anaknya diseluruh dunia? Ketika orang-orang Kristen mencari kerajaan Allah dan kebenarannya terlebih dahulu, mereka akan menjadi orang-orang Kristen dunia (bukan duniawi-red), dan  Tuhan akan memenuhi berbagai  kebutuhan mereka yang berada didalam kemiskinan di banyak bagian di dunia. Tuhan tidak sedang berkata bahwa tidak akan ada kelaparan. Ada pepatah-pepatah yang pada umumnya benar namun bukan kebenaran yang utuh. Pernyataan ini sangat mirip dengan kitab Amsal dalam hal bahwa kitab tersebut menyampaikan prinsip-prinsip umum.  Pepatah-pepatah itu tidak dimaksudkan untuk menjelaskan setiap kejadian tersendiri pada individu. Terkadang Tuhan akan  menyediakan sebuah waktu yang diperlukan dengan tujuan agar orang-orang percaya mempercayai Dia, berbalik kepada Dia, atau memperbaiki karakter mereka. Namun demikian sebagaimana yang dikatakan Daud dalam Mazmur 37:25, “Aku dahulu muda dan sekarang aku tua, namun demikian aku tidak  melihat orang benar ditinggalkan atau keturunan-keturunannya meminta roti.” Jangan kuatir, berpengharapan penuhlah.


Pada Mazmur 6:34, Yesus memalukan paku kematian pada kuatir [Bahasa dalam ayat ini serupa dengan yang dikatakan dalam Amsal 27:1 Yakobus juga kelihatannya meminjam ayat ini (Yakobus 4:13-15).] Untuk kali ketiga dan kali terakhir Yesus berkata :”Jadi jangan kuatir akan hari esok.” Yesus lantas memberikan dua alasan kepada anda mengapa tidak perlu kuatir. Pertama,”Hari esok memilliki kesusahannya sendiri” (6:34). Problem dengan menguatirkan hari esok adalah anda tidak pernah kehabisan hari esok. Anda harus belajar untuk hidup satu hari kelak. Tuhan hanya  memberikan kepada anda  kebutuhan pada hari ini. Dia tidak memberikan kepada anda pertolongan untuk  hari esok  pada hari ini. Jadi  jangan kuatir akan apa yang akan terjadi esok, karena ketika anda tiba pada hari esok, anugerah Tuhan akan ada disana  untuk menemui anda dan memberikan apa yang anda perlukan[Evans, Returning to Your First Love, 284.] Sebagaimana Mark Twain pernah berkata,” Saya seorang yang tua dan saya telah mengenali banyak kesulitan besar, tetapi hampir semuanya tidak pernah terjadi”[ Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life, 65.]

Alasan kedua  untuk tidak kuatir adalah :”Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” (6:34c). Yesus sedang mengatakan sesuatu yang sangat menarik : Ada tidak akan tenggelam dibawah beban krisis hari ini, tetapi agenda esok hari ini menempatkan anda melampaui batas beban. Pernahkan anda mencoba untuk membawa begitu banyak kantong belanja  pada saat yang bersamaan? Saya pernah melakukannya. Saya seorang yang suka melakukannya dengan “satu kali angkat.” Saya membawa semuanya  dalam satu kali  saja. Tidak masalah berapa banyak kantong  belanjaan yang ada. Saya akan mengikat lima atau enam kantong plastik di setiap  tanganku dan membebani diri saya sendiri. Saya tahu apa yang sedang anda katakan,” Dia manusia perkasa!” Benar! Tetapi tetapi hanya ada satu masalah. Baru-baru ini, satu galon susu jatuh dari lenganku dan pecah di lantai garasi. Saya juga menjatuhkan telur-telur dan membuat buah  menjadi  terjatuh. Saya membuatnya  tergeletak dimana-mana. Pelajarannya adalah: jangan  membawa  bawaan terlampau banyak sekaligus. Belajarlah untuk melakukan beberapa kali  dalam membawa bawaan ketimbang sekaligus satu kali. Yesus mengatakan kepada kita untuk membawa tas hari ini untuk hari ini dan melakukan perjalan baru keesokan harinya[Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life, 63.]

Besok akan memiliki kesulitan. Ini tidak terelakkan. Tidak semestinya orang Kristen menjadi terperangkap dalam apa yang saya sebut “sindrom kemudian.”  “ Kemudian hal-hal berjalan mulus.” “Ketika saya menikah, maka saya akan terlepas dari masalah.” Ya benar! “Ketika saya memiliki anak-anak, maka saya akan terbebas dari masalah.” Ok  hapus yang satu itu. “Ketika saya mendapatkan promosi , maka saya akan bahagia.” Tidak!  Adalah sia-sia berupaya untuk hidup dalam kehidupan yang bebas masalah. Anda dapat menghabiskan seluruh waktu dan energimu memperkuat istana kehidupanmu, tetapi selalu ada tempat yang terlewatkan dari penjagaan.  Hari esok akan memiliki tantangan-tantangannya dan  cobaan-cobaan, tak masalah betapa kerasnya anda berupaya mencegahnya [R. Kent Hughes, The Sermon on the Mount: The Message of the Kingdom. Preaching the Word Series (Wheaton: Crossway, 2001), Electronic ed.]



Biarkan hari esok sendirian. Ketika hari itu menyingsing, Tuhan akan memberikan kepadamu anugerah dan kekuatan yang anda perlukan. Untuk saat ini, anda telah memiliki anugerah dan kekuatan yang Dia telah berikan kepadamu untuk hari ini. Kalendermu memberiakan  nomor tersendiri untuk setiap harinya.  Hidupilah dalam urutan, persis sebagaimana Tuhan telah mengaturnya. Tinggallah didalam satu tempat pada satu waktu [Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life, 65.] Seseorang berkata, “Kuatir tidak merampok kesedihan hari esok, kuatir merampok kekuatan hari ini”[ Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life, 60.] . Jangan kuatir, berpengharapan  penuhlah.


Jika anda seorang penguatir yang kronis, berikut ini sebuah saran yang dapat menolong anda. Pertama, temukan sebuah kotak sepatu. Rekatkanlah tutupnya, dan kemudian buat potongan lubang kecil pada tutupnya. Namailah kotak itu “kotak kuatir.” Kapanpun anda merasa tergoda untuk kuatir, tuliskanlah kuatirmu pada selembar kertas dan masukanlah kedalam kotak itu. Anda dapat berkata, “Tuhan inilah yang menjadi kepedulian saya, dan ini berpeluang menjadi sebuah kuatir. Engkau  telah mengatakan kepadaku untuk tidak kuatir, jadi ini apa yang akan saya lakukan. Saya akan meletakannya didalam kotak kuatirku dan membiarkanmu untuk bertanggungjawab atas hal itu. Apapun juga yang saya letakan didalam kotak ini akan ada disana karena saya tidak dapat mengatasinya. Sekali ada didalam kotak ini, saya akan mempercayaimu untuk mengatasinya bagiku, Tuhan[ Evans, “Overcoming the Stronghold of Worry.” See also Jeremiah, Slaying the Giants in Your Life, 68.]

Puteri kecilku Jena, suka melompat  kedalam pelukanku. Dia  naik ke tempat tidur kami dan berkata,”Papa,papa, saya akan melompat kedalam pelukanmu dan papa akan menangkapku. Benar  ya pa?” Dia sedang mendemonstrasikan kepercayaannya kepadaku dengan melakukan lompatan keluar dari tempat tidur. Apakah anda berpikir saya pernah menjatuhkannya? Tidak,  pasti tidak! Saya selalu menangkapnya dan saya selalu akan melakukannya. Jena tidak memiliki takut bahwa ayahnya tidak akan menangkapnya. Seperti itu jugalah, Tuhan meminta anda untuk melakukan lompatan iman dan percaya kepada kemampuannya untuk menangkapmu. Dia layak untuk dipercayai dan  hanya dia saja yang dapat memenuhi kebutuhanmu. Jadi percayakanlah dirimu kepadaNya  hari ini.



Nas firman rujukan:
Matius 6:25-34; Lukas 12:22-31; Filipi 4:6-7, 12-13, 19 ; Amsal 30:7-8; 1 Timotius 6:9-10; Maz 37:25; 104:27-28; Mat 19:23- 20:15



SELESAI

Lifestylesof the  Content & Worry –Free (Matthew6:25-34) | diterjemahan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment