Pages

07 December 2012

Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 3


Seorang anak di San Atonio mengais mencari makanan
saat Depresi Besar 1930-an
foto:Russell Lee
Library of Congress Prints and Photographs Division
Bacalah terlebih dahulu bagian pertama di sini dan bagian kedua di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


-Tuhan akan mengenakan pakaian  pada  tubuh jasmanimu
.

Yesus berkata, “Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh [Tanaman-tanaman memiliki rentang hidup yang singkat (Maz37:2; 90:5–6; 102:11; 103:15–16; Yes 40:6–8; Yak 1:10–11; 1 Pet 1:24–25)] tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika [Ini merupakan kalimat kondisional kelas satu dimana Matius mengasumsikannya sebagai kebenaran. Tuhan memang memelihara ciptaannya.] demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?” (Matius 6:28-30) Yesus berkata, “Jangan kuatir  mengenai apa yang akan kamu kenakan, pandanglah bunga-bunga itu”[ Walaupun secara tradisional krinon  telah dianggap sejenis  lily,  para ahli telah mengajukan  beberapa kemungkinan jenis-jenis bunga  termasuk  anemone, poppy, gladiolus, dan sebuah jenis  bunga Daisy yang  tidak begitu dikenal.Dalam tinjauan jenis yang tidak pasti semacam ini, maka “bunga-bunga” yang lebih umum  lebih disukai. Lihat pada catatan-catatan studi  NET] Pada saat pertama kali membacanya, kata-kata Yesus mengenai bunga-bunga lili, seperti juga halnya dengan burung-burung adalah  kata-kata yang indah, tetapi tidak terlalu menggugah. Jelas, burung-burung dan bunga-bunga lili tidak peduli mengenai hidup, mereka juga tidak memilki hipotik,  pembayaran-pembayaran mobil,   tagihan-tagihan belanja bahan makanan, dan biaya-biaya kuliah yang membuat mereka susah tidur di malam hari [Thomas Long, Matthew. Westminster Bible Companion (Louisville: Westminster/John Knox, 1997), 75.]  



Sekalipun begitu, disini, Yesus berkata,”Tuhan akan memenuhi kebutuhan  akan pakaianmu.” Anda mungkin tidak  akan menggunakan pakaian  keluaran  desainer, tetapi kamu akan memiliki apa yang kamu butuhkan. Kata kerja “perhatikanlah” adalah kata yang kuat. Makna kata ini lebih dari sekedar sebuah pandangan  biasa. Makna kata ini adalah mempelajari keindahan bunga-bunga tersebut. Penekanan sedikit bergeser pada  Matius 6:30 dimana Yesus berbicara mengenai  pakaian pada “padang rumput”[ Rumput hijau musim semi ketika dipotong , mengering, dan  diikat dalam  sebuah ikatan  merupakan sumber alami bahan bakar untuk api pada oven-oven dan merupakan metafora alkitab yang umum untuk perubahan dramatis untuk  peruntungan dan kelemahan manusia dan kefanaan.]



Seperti halnya bunga-bunga, rumput juga fana dan bahkan lebih tidak mengesankan. Namun demikian, Tuhan mendandani rumput itu entah kita memupukinya entah kita tidak memupukinya. Yesus  merindukan anda untuk mempelajari sebuah pelajaran dari bunga-bunga dan  rumput-rumput. Yesus menutup dengan sebuah peringatan :”Kamu yang imannya kecil,” yang merupakan sebuah ekspresi yang ditujukan kepada murid-murid Yesus [Yesus memperingatkan murid-muridnya dengan  frasa ini didalam Mat 8:26; 14:31; 16:8; dan 17:20. Frasa ini  selain  pada bagian ini, hanya ada di  Lukas 12:28. France menuliskan, “‘Iman,’ didalam Matius,  bermakna keyakinan diri bahwa Tuhan dapat dan akan bertindak untu kepentingan umatnya.” France, The Gospel of Matthew, 270. Morris mencatat, “Kapanpun istilah ini muncul  dalam Perjanjian Baru, istilah ini (iman) hanya ditujukan pada murid-murid.” Morris, The Gospel According to Matthew, 170.] Iman yang kecil tidak mengindikasikan  sebuah ketiadaan iman tetapi iman yang kurang [Wilkins, Matthew, 298.]. Yesus sedang berkata,”Percayakanlah dirimu pada Tuhan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu.” “Tuhan itu dapatkah dipercaya adalah isunya. Apakah Tuhan memeliharamu kemarin? Bagaimana dengan    hari sebelumnya? Bagaimana dengan  dua hari sebelumnya? Kemudian, bagaimana kamu menjadi kuatir  pada   hari ini? Bapa  yang seperti apakah yang kamu miliki? Beberapa orang memiliki iman yang memadai untuk percaya bahwa Tuhan akan membawa mereka ke surga tetapi tidak cukup percaya bahwa Tuhan akan membawa mereka untuk melalui waktu 24 jam. Mereka tak terbantahkan  percaya diri akan hal yang manis-manis tetapi ketakutan akan hal- buruk yang  datang saat ini juga [Robinson, What Jesus Said About Successful Living, 229.]



Kabut dapat menyelimuti sebuah kota seluas  tujuh blok dan  dengan ketebalan hingga 100 kaki. Tetapi jika anda dapat mengambil kabut itu dan  mengubahnya menjadi air,  hanya akan mengisi  penuh satu gelas. Kuatir bagaikan kabut raksasa yang  dapat membutakanmu dan menyebabkan anda menutup mata terhadap Tuhan. Tetapi ketika anda melihat kuatir itu yang sesungguh-sungguhnya, anda menyadari bahwa kuatir  tidak lebih dari  segelas air saja. Ketika anda sebenarnya sedang  berupaya untuk memeluk kuatir dan anda dimakannya, kuatir itu dalam sekejab  saja  sehingga bahkan sudah tidak ada [Doug McIntosh, “Dealing With Worry” (Matt 6:25–34): http://www.cornerstonebibch.org/html/Sermons/Matthew/Matt23.pdf, 6] Yesus berkata, “Tuhan akan menuntunmu melalui kabut kuatir jika anda membiarkan DIa memimpin jalanmu. Hanya Dia  yang dapat menaklukkan  kuatir-kuatirmu. Jangan kuatir, berpengharapan penuhlah.



[Kuatir adalah sebuah tindakan yang sia-sia. Mengapa demikian? Untuk  alasan yang sederhana maka Yesus akan memenuhi kebutuhan materialmu. Yesus kini memberikan sebuah alasan  kedua  mengapa kita tidak semestinya kuatir]



2.Kuatir adalah sebuah demonstrasi Ketidakberimanan  (Matius 6:31-34).


Ayat-ayat ini mengulangi larangan dari Matius 6:25, merangkumkan  pemikiran-pemikiran dari 6:26-30, dan menarik sebuah kesimpulan [Turner, Matthew, 200.]. Yesus berkata,Jangan kuatir , kemudian dia mengatakan, “Apa yang akan kami makan?” atau “Apa  yang akan kami minum?” atau “Apa  yang akan kami pakai untuk pakaian?” Larangan ini dinyatakan dalam 6:31:”Jangan kuatir.” Tata bahasa dalam 6:31 berbeda dengan  6:25. Disini,  Yesus  sedang mengatakan ,”Jangan mulai menguatirkan” (bandingkan dengan Filipi 4:6)[ Ini adalah kata kerja yang sama digunakan dalam  6:25. Pada 6:25  merupakan sebuah kalimat berbentuk  present tense imperative; sementara disini merupakan  kalimat berbentuk aorist subjunctive. Morris menulis, “Jika ada sebuah  perbedaan,Yesus sekarang sedang berkata kepada mereka [murid-murid-Nya]  untuk tidak mulai mencemaskan apapun juga, sedangkan pada ayat terdahulu dia sudah mengatakan  tentang sikap-sikap yang dilakukan terus-menerus.” Morris, The Gospel According to Matthew, 160 n. 102.]



Pada 6:32-33 dua alasan diberikan  terkait mengapa anda tidak semestinya kuatir[Lihat juga Yesaya 26:3: “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya..”] . Pertama, orang-orang bukan Yahudi” (maksudnya orang-orang yang belum menjadi percaya-tidak mengenal Tuhan[lihat NET]) sangat berkeinginan mencari  semua hal-hal ini” (6:32a). Pada masa Yesus,  orang-orang  pagan-penyembah berhala mengejar  makanan, minuman, dan pakaian karena mereka tidak mengenal Tuhan sebagai Bapa yangmengasihi. Mereka telah disiksa oleh kecemasan karena mereka meyakini masa depan mereka ada di tangan takdir dan peruntungan[Charles H. Talbert, Reading the Sermon on the Mount: Character Formation and Ethical Decision Making in Matthew 5-7 (Grand Rapids: Baker, 2004), 127.]



Yesus sedang mengatakan bahwa kuatir pada dasarnya adalah ateisme [Robert H. Mounce, Matthew. A Good News Commentary (San Francisco: Harper & Row, 1985), 58.] Ketika anda dan saya kuatir, kita sedang berperilaku persis seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Pernahkah saya kuatir? Tentu saja saya pernah. Saya memiliki banyak tanggungjawab dan tekanan-tekanan. Namun demikian, hasratku untuk kuatir menjadi sebuah kota mungil yang saya lintasi saja , bukan sebuah tempat untuk menggantungkan topiku. Saya menginginkan kuatir menjadi sebuah tahap sesaat saja, bukan sebuah gaya hidup. Alasan kedua untuk tidak kuatir adalah:” Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu” (6:32b). Jika anak-anakku kuatir tentang apakah saya akan memberikan makanan dan pakaian mereka, saya akan merasa sangat buruk tentang cara mereka berpikir mengenai diriku sebagai seorang ayah. Mereka mendakwaku ketika mereka kuatir. Ketika anda kuatir anda sedang berkata, “Tuhan saya sungguh-sungguh tidak mengenal engkau. Saya tidak yakin  Engkau Tuhan yang peduli. Saya tidak yakin Engkau Tuhan  Pemelihara. Engkau baik bagi gereja pada hari Minggu, tetapi saya tidak yakin akan Engkau. Sehingga saya  harus menjaganya sendiri.” Tuhan akan mengurusmu. Jangan kuatir berpengharapan penuhlah.



Setelah memberikan dua alasan untuk tidak kuatir, Yesus memberikan sebuah perintah dalam 6:33a. Yesus berkata,” Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya.” Ini sebuah perintah dalam kalimat berbentuk present tense. Kata  “cari” (zeteo) digunakan untuk menggambarkan aktivitas seorang  pemburu yang bersembunyi mengendap-endap untuk memburu burung-burung. Dia sedang berburu makanan, bukan hanya olah raga. Dia berfokus pada segenap pikirannya pada burung-burung itu. Matanya selalu mengawasi mereka. Dia selalu awas dengan busurnya. Burung-burung akan berada dalam jarak tembak hanya untuk sesaat  sehingga dia  selalu dalam keadaan awas. Persis seperti pemburu yang menempatkan burung-burung di pusat perhatiannya, anda harus membuat  Kerajaan Tuhan menjadi prioritas puncak [Robinson, What Jesus Said About Successful Living, 231.]

Maksudnya jika anda menjadi   cemas mengenai apapun juga, itu semestinya menjadi urusan kerajaan Tuhan[Philips, Exploring the Gospel of Matthew, 121.]



Pada 6:33b, Yesus kini bergerak dari sebuah perintah menuju ke sebuah janji. Dia menyatakan bahwa jika anda memenuhi kondisi mencari terlebih dahulu kerajaan Tuhan dan kebenarannya”semua hal ini [keperluan-keperluan material] akan ditambahkan kepadamu.’[nas ini tidak  bermakna bahwa makanan, minuman, dan pakaian akan datang kepada para murid secara otomatis tanpa bekerja atau kemampuan  untuk memenuhi apa yang diperlukan. Apa  yang diulas teks hanya masalah kecemasan yang tak teratasi tentang hal-hal ini. Hagner, Matthew 1-13, 166–67.]



Selanjutnya pada bagian terakhir : Semua itu akan ditambahkan kepadamu, Jangan kuatir akan hari esok…

Lifestylesof the  Content & Worry –Free (Matthew6:25-34) | diterjemahan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment