Pages

16 October 2012

Apakah doktrin kecukupan alkitab?

Tamya : ”Apakah doktrin kecukupan alkitab? Apakah makna bahwa alkitab  cukup?”

Jawab : doktrin kecukupan Alkitab adalah sebuah prinsip fundamental  Iman Kristen. Mengatakan kitab suci adalah cukup berarti alkitab adalah segala sesuatu yang kita  perlukan untuk memperlengkapi kita bagi  sebuah kehidupan iman dan pelayanan. Doktrin ini memberikan sebuah demonstrasi yang jelas akan maksud Tuhan untuk memulihkan hubungan yang terputus antara Diri Tuhan dan manusia melalui anak-Nya Yesus Kristus,  Juru selamat kita melalui karunia iman, menyingkapkan pemilihan atas mereka dan keselamatan sebagai sebuah hasil dari kematian-Nya di salib dan kebangkitan . Tidak ada tulisan-tulisan lain yang diperlukan agar  berita baik ini  dapat dimengerti, atau tidak juga diperlukan tulisan-tulisan lain yang  memperlengkapi kita untuk kehidupan iman.


Ketika mendiskusikan kitab suci, orang-orang Kristen merujuk pada baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Rasul Paulus mendeklarasikan bahwa  tulisan-tulisan kudus  “memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” ( 2 Timotius 3:15-17).  Jika kitab suci “ diilhami Tuhan,” maka kitab suci bukan diilhami manusia dan, walaupun kitab suci ditulis oleh manusia, mereka “ orang-orang yang berbicara  bagi Tuhan  sebab  mereka berkata oleh dorongan Roh Kudus” ( 2 Petrus 1:21). Tidak ada tulisan buatan manusia yang cukup untuk memperlengkapi kita untuk setiap pekerjaan baik; hanya  Firman Tuhan dapat melakukan hal itu. Lebih lanjut, jika tulisan-tulisan yang diilhami oleh Tuhan cukup untuk  sepenuhnya memperlengkapi kita, maka tidak ada lagi yang diperlukan.

Kolose 2 adalah sebuah contoh yang sempurna akan bahaya-bahaya yang dihadapi  gereja ketika kecukupan kitab suci ditantang dan digabungkan dengan tulisan-tulisan non biblikal,  penuh dengan teologi dan konsep –konsep yang tidak kudus. Paulus memperingatkan gereja di Kolose :” Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus” (Kolose 2:8). Yudas bahkan mengatakan  hal ini secara lebih spesifik ketika dia menulis “Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. Perhatikan frasa “iman yang telah disampaikan.” Hal ini memperjelas bahwa tidak ada tulisan-tulisan lain, tak peduli seberapa salehnya pastor, teolog  atau   dari gereja manakah mereka berasal yang dipandang sebagai setara dengan atau melengkapi Firman Tuhan. Alkitab mengandung semua yang diperlukan oleh orang-orang percaya untuk  memahami karakter  Tuhan, natur manusia, dan doktrin-doktrin dosa, surga, neraka, dan keselamatan  melalui Yesus Kristus. Kata-kata Paulus kepada  jemaat  Galatia menunjukan keseriusan sebuah  berita diluar Alkitab :” Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia” (Galatia 1:8).

Berangkali ayat-ayat terkuat berkait dengan topik  kecukupan Alkitab dating dari Mazmur. Pada Mazmur 19:714, Daud bersukacita dalam Firman Tuhan, mendeklarasikan nya pasti sempurna, layak dipercaya, benar, memancarkan terang, mencerahkan, pasti dan semuanya benar. Dengan demikian Alkitab adalah “sempurna,” tidak ada tulisan-tulisan lain yang diperlukan karena Alkitab diinspirasi oleh Tuhan dan semua yang kita perlukan untuk keselamatan, hidup didalam Kristus dan membangun kerajaan.

Kecukupan Kitab suci kini dalam serangan dan sedihnya serangan itu  sejauh ini kerap datang dari  gereja-gereja kita sendiri. Tehnik-tehnik manajemen, metoda-metoda duniawi untuk menarik banyak orang, entertainmen, pewahyuan-pewahyuan ekstra-biblikal, mistisme, dan konseling psikologis semuanyanya mendeklarasikan bahwa Alkitab dan persepsi-persepsinya tidak memadai bagi kehidupan orang Kristen. Tetapi Yesus berkata,” Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27). Suara-Nya adalah hal yang paling kita perlukan untuk didengarkan dan  semua tulisan yang diilham Tuhan adalah suara-Nya, sepenuhnya dan seluruhnya.

No comments:

Post a Comment