Pages

14 August 2012

Nabi-Nabi Palsu -1 ( bagian 1)

Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,  maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
Pengantar

Beberapa waktu lampau, seorang teman ( bukan jemaat gereja kami) datang kepada saya dan bertanya  apakah   cenayang itu.  Dia mengatakan kepada saya bahwa seorang teman telah membujuknya untuk berkonsultasi dengan seorang cenayang, dan diapun telah   melakukannya,  tentunya dengan sikap skeptis.  Tetapi ketika dia bertemu dengan orang tersebut, dia dalam bahasanya, menjadi terkaget-kaget dengan semua hal yang diketahui oleh perempuan cenayang itu mengenai kehidupannnya. Dia menjadi diyakinkan bahwa cenayang ini tidak akan dapat memiliki pengetahuan seperti hal-hal yang dikatakannya itu tanpa memiliki penyingkapan supernatural.  Namun yang  lebih buruk, si  cenayang ini mengatakan kepadanya beberapa hal mengenai masa depannya yang akan sangat menyusahkan dirinya . Saya telah memberikan  sebuah buku kepada teman saya ini yang mengulas subyek ini dari sudut pandang biblikal,  berharap bahwa dia dapat  melihat kesalahan-kesalahan dan bahaya-bahaya dari mencari bimbingan  dari dunia, daripada Tuhan.

Saat ini  popular untuk mencari “bimbingan spiritual” dari sumber-sumber yang jelas-jelas terlarang dan dikutuk didalam Alkitab. Melanjutkan studi kita mengenai nabi-nabi Perjanjian Lama, kita harus, perlu, mempertimbangkan subyek nabi-nabi palsu.

Dua teks yang sangat mendasar memerintahkan kita terkait nabi-nabi palsu ditemukan didalam Pentateukh, satu ada di Ulangan 13:1-18 dan satunya lagi di Ulangan 18:1-22. Kita akan mempelajari  peringatan pertama di kitab Ulangan dalam pelajaran ini.


Ulangan 13:1-18
(1) Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, (2) dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya, (3) maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. (4)  TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut. (5) Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan--dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. (6) Apabila saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu, (7) salah satu allah bangsa-bangsa sekelilingmu, baik yang dekat kepadamu maupun yang jauh dari padamu, dari ujung bumi ke ujung bumi, (8) maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya,janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dia dan janganlah menutupi salahnya, (9) tetapi bunuhlah dia! Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. (10) Engkau harus melempari dia dengan batu, sehingga mati, karena ia telah berikhtiar menyesatkan engkau dari pada TUHAN, Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan (11) Maka seluruh orang Israel akan mendengar dan menjadi takut, sehingga mereka tidak akan melakukan lagi perbuatan jahat seperti itu di tengah-tengahmu (12) Apabila di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam di sana, kaudengar orang berkata: (13) Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal, (14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,  (15) maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya. (16) Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali. (17) Dari barang-barang yang dikhususkan itu janganlah apapun melekat pada tanganmu, supaya TUHAN berhenti dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, mengasihani engkau dan membuat jumlahmu banyak, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu. (18) Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk berpegang pada segala perintah-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahmu."

Sejauh ini dalam studi kita pada  nabi-nabi Perjanjian Lama, kita telah mengamati dua nabi—Abraham dan Musa. Abraham bisa jadi bukanlah nabi yang pertama, tetapi dia adalah orang pertama disebut  seorang nabi dalam kitab Kejadian. Musa adalah salah satu nabi besar sepanjang masa, dan dia juga adalah protipe Kristus. Sangat  penting mengenali bahwa dalam Alkitab, kata “nabi  mencakup sebuah spectrum yang sangat luas, mulai dari mereka yang adalah nabi-nabi palsu hingga mereka yang adalah nabi-nabi Tuhan. Mari kita mulai pelajaran ini dengan mengamati beberapa kategori “nabi-nabi” yang kita temukan dalam Alkitab.

Ada nabi-nabi palsu yang tidak mengenal Tuhan yang benar  dari dewa-dewa orang Kanaan dan bangsa-bangsa sekeliling Israel :

1 Raja-Raja 18:19
Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel." (lihat juga Hakim-Hakim 3:5-7)

Pada Kejadian 20:7, Tuhan memberitahukan Abimelekh bahwa Abraham adalah seorang nabi. Tuhan tidak menjelaskan istilah “nabi”  untuk Abimelekh.

Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau."

Raja yang tidak mengenal Tuhan ini telah mengetahui apa itu seorang nabi—seorang nabi adalah orang yang berbicara bagi Tuhannya. Umumnya masyarakat manapun yang menyembah “tuhan” memiliki semacam nabi untuk berbicara kepada dan bagi tuhan mereka. Keluarana bukan mengenai apakah Tuhan ada atau tidak. Isunya adalah “tuhan” (atau “Tuhan”) siapa yang merupakan Tuhan yang benar? Tuhan siapakah yang dapat melakukan apa yang telah dijanjikan oleh nabi-Nya?

Keluaran 5:1-2
(1) Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun." (2) Tetapi Firaun berkata: "Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi."

Keluaran 12:12
Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.


Keluaran 15:11
Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?

Keluaran 18:10-11
(10)Lalu kata Yitro: "Terpujilah TUHAN, yang telah menyelamatkan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firaun.(11) Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh terhadap mereka."

Tema “pertempuran  para tuhan” ini  memenuhi seluruh Perjanjian Lama, sebagaimana dapat anda lihat dari teks ini dalam kitab Yesaya :

Yesaya 36:13-20

(13) Kemudian berdirilah juru minuman agung dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur! (14) Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu! (15) Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur. (16) Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya, (17) sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur. (18)  Jangan sampai Hizkia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita! Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur? (19) Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku? (20) Siapakah di antara semua allah negeri-negeri ini yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?"

Didalam Alkitab, ada nabi-nabi yang “melawan kehendak Tuhan”. Seperti Yunus, yang sangat tidak mau melakukan apa yang Tuhan telah perintahkan kepadanya.


Ada juga “nabi-nabi yang ‘tidak menyadari dia nabi”, seperti Kayafas yang berbicara bagi Tuhan tanpa dia ketahui,

Yohanes 11:49-52 :
(49)Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, (50) dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." (51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.

Dalam hal semacam ini, Kayafas sedikit berbeda dengan Keledai  Bileam, yang juga bicara seolah nabi. Baik tidak berupaya mematuhi  Tuhan atau menyampaikan Firman-Nya kepada  manusia, tetapi mereka  melakukannya pula. Bileam, juga, adalah nabi yag tidak menyadari keberadaannya sebagai nabi. Nubuat-nubuat yang diucapkan meskipun itu bukan keinginan hatinya (lihat Bilangan 22-24)

Dalam Perjanjian Lama kita menemukan nabi-nabi di Israel yang mengklaim berbicara bagi Tuhan, tetapi dia nyata-nyata nabi-nabi palsu.

Ini  termasuk orang-orang seperti Zedekiah dan 400 “nabi-nabi” yang menjamin Ahab dan  Yosafat  bahwa “Tuhan” akan memberikan  Israel kemenangan atas  tentara Syria, yang dipimpin oleh Ben Hadad,


1 Raja-Raja 22:5 :
(5) Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: "Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN." (6) Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah aku boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah! Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja." (7) Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?" (8) Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian."…

Ada juga mereka, para nabi yang berbicara berdasarkan inspirasi dirinya, mengklaim bahwa Tuhan telah  berbicara  melalui mereka,


Yehezkiel 13:2 :
"Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!

Ada juga nabi-nabi yang tampil dengan tindakan yang salah  atau  tindakannya  “menjadi sangat salah.”

Miriam dan Harun, sebagai contoh, secara keliru melawan Musa (Bilangan 12). “Nabi senior” berbohong pada “Nabi muda,” mengklaim telah menerima wahyu paling baru membatalkan wahyu sebelumnya, dengan demikian  menyesatkan nabi muda, (1 Raja-Raja 13)

Ada sedikitnya satu nabi yang benar berbicara begitu cepatnya, tanpa berkonsultasi dulu dengan Tuhan, yang kemudian harus menarik kembali pernyataannya. 

Ketika Daud berkata kepada  Natan tentang  hasratnya untuk membangun Bait Allah, Natan terlampau cepat memberikan persetujuannya kepada Daud, tanpa mencari tuntunan Tuhan. Ketika Tuhan berbicara di malam yang sama, terungkaplah kepada Natan bahwa Tuhan memiliki rencana-rencana lain,

2 Samuel 7:1-17
(1) Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling, (2) berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." (3) Lalu berkatalah Natan kepada raja: "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab TUHAN menyertai engkau." (4)  Tetapi pada malam itu juga datanglah firman TUHAN kepada Natan, demikian: (5) "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? …

Karena kurangnya pengkategorian yang lebih baik, Saya ingin katakan  ada juga nabi-nabi yang “bersifat temporer” didalam Perjanjian Lama.


Saya pikir para 70 tua-tua daam Bilangan 11:24-25 yang pernah  bernubuat sekali, teta tidak lagi bernubuat. 70 orang ini ditunjuk oleh Tuhan dan diberi kuasa untuk membantu Musa dalam menghakimi orang-orang Israel, sebagaimana yang disarankan oleh  Yitro dalam Keluaran 18. Saya juga teringat akan Saul yang bernubuat dengan sekelompok nabi dalam :

1 Samuel 10:9-13 :
(9) Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga. (10) Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka. (11) Dan semua orang yang mengenalnya dari dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama dengan nabi-nabi itu; lalu berkatalah orang banyak yang satu kepada yang lain: "Apakah gerangan yang terjadi dengan anak Kish itu? Apa Saul juga termasuk golongan nabi?"….

Pada kedua contoh ini, bernubuat adalah  bukti bahwa orang-orang ini dikuasai oleh Roh Kudus untuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan secara ilahi.

Secara sangat singkat didalam serial nabi-nabi ini, kita akan mengamati “nabi” Bileam dalam Bilangan 22-25.  tetapi sebelum kita melakukanya, sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan apa yang Tuhan telah perintahkan kepada Israel terkait nabi-nabi palsu, dan inilah yang akan kita lakukan dalam pelajaran kali ini dan selanjutnya. Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari Firman Tuhan kepada Israel dalam Ulangan 13:1-18. Dalam pelajaran selanjutnya kita  akan mempelajari instruksi-instruksi di Ulangan 18:1-22. Dua teks dalam kitab Ulangan akan memampukan kita  untuk memahami lebih baik kisah Bileam. Pada  Bilangan 22-25, Bileam  menggambarkan orang yang secara prinsip  Tuhan bicarakan dalam Ulangan 13 dan 18.


Bersambung ke Bagian 2

False Phrophets, Part 1, study by Bob Deffinbaugh | diterjemahkan oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment