Pages

07 July 2012

“H” : Partikel Tuhan Bukan Partikel Tuhan (bagian1)

Fisikawan yang menelurkan teori-teori yang membawa penemuan  “Higgs boson” telah mengakui tidak memiliki ide, apa sajakah  aplikasi-aplikasi praktis yang dibawa oleh penemuan ini.

Profesor Peter Higgs mengatakan apa yang disebut sebagai “partikel Tuhan,” merupakan sebuah blok bangunan alam semesta, yang hanya memiliki rentang hidup  seperjuta  seperjuta  seperjuta detik.

Ia menolak untuk disimpulkan pada apakah  penemuannya membuktikan ada atau tidak  adanya Tuhan, ia  menyatakan nama “God Particle” atau “Partikel Tuhan” adalah sebuah lelucon yang dilontarkan oleh akademisi lainnya yang sebenarnya menyebutnya “goddamn particle” [god damn adalah ekspresi kemarahan/kejengkelan yang sangat kurang ajar dalam aspek kepantasan moral dan agama) karena partikel ini sungguh sulit untuk ditemukan.  

Profesor berusia 83 tahun ini memberikan wawancara pres perdananya menjelaskan penemuan Higgs boson awal minggu ini di  Large Hadron Collider di Jenewa, Swiss.

“Higgs boson” membantu untuk menjelaskan bagaimana partikel-partikel fundamental mendapatkan massanya—sebuah bagian yang memungkinkan  partikel-pertikel fundamental tersebut untuk saling  mengikat dan membentuk bintang-bintang dan planet-planet  dan bukannya bergerak mengelilingi semesta dengan kecepatan cahaya.

Berbicara di Edinburgh University, dimana ia  mempublikasikan teorinya tentang keberadaan “boson” (kelas partikel-partikel termasuk photon,ion dan gluon, red) pada 1964, ia menyatakan :”keberadaannya  hanya dalam waktu yang amat singkat.”

“Berangkali sekitar seperjuta  seperjuta  seperjuta seperjuta detik. Saya tidak  tahu bagaimana anda  mengaplikasikannya untuk apapun yang berguna. Sangatlah sulit dengan partikel-partikel, yang masa hidup  untuk lenyap/disintegarasinya lebih panjang, untuk  membuatnya berguna.

“Bagaimana anda dapat memiliki sebuah aplikasi atas hal ini, yang masa hidupnya sangat pendek, saya tidak puny ide tentang ini.”

Ketidakpastian

Tetapi Alan Walker, seorang mitra dari jurusan fisika dan astronomi di universitas tersebut, berkata bahwa ada ketidakpastian  yang sama ketika elektron ditemukan.

Prof. Higgs  menyatakan bahwa  keyakinannya tidak pernah goyah bahwa keberadaan “Partikel Tuhan” akan dapat dibuktikan dalam waktu 48 tahun semenjak kali pertama idenya dipublikasikan kepada  komunitas sains yang skeptis.

Higgs menyatakan bahwa ia pada mulanya tidak berpikir bahwa partikel ini dapat ditemukan semasa ia hidup dan membenarkan bahwa ia telah dihubungi oleh Prof. Stephen Hawking, yang kalah  sebesar 100 dolar/ 81 euro dalam taruhan dengan  akademisi lainya bahwa partikel itu tidak ada.

Prof Higg tidak merasa hebat tetapi mengatakan dalam cara yang rendah hati :” Terkadang  menyenangkan  ternyata kita benar.” Ia mengatakan adalah hal yang tidak biasa bahwa sebuah partikel membawa nama ilmuwan dan ia menyarankan agar partikel itu dinamai  ulang   sebagai “H”.

Diketahui bahwa ia merayakan penemuannya dengan sekaleng minuman alcohol sejenis bir  : London Pride, namun sekarang diharapkan untuk menerima penghargaan  yang lebih terkemuka, sebuah hadiah  Nobel bidang sains.

 Tetapi panitia Nobel akan dibuat sangat pusing karena ada lima ilmuwan yang berkontribusi atas penemuan tersebut, namun secara tradisi hadiah hanya diperuntukan untuk maksimal tiga orang.

Ditanyakan apakah ia pernah mengalami keraguan selama 48 tahun terahir, ia menjawab: “eksitensi partikel ini sangat penting untuk memahami bagaimana teori lainnya bekerja yang sangat sulit bagi saya untuk memahaminya bagaima partikel ini bisa tidak ada disana.”

Dia menambahkan :” Telah terjadi perkembangan yang sangat panjang selama bertahun-tahun pada teknologi dan pembangunan mesin-mesin dengan energi yang semakin lama semakin tinggi. Tetapi  bisa jadi  perkembangan itu  telah berlangsung dalam waktu yang lebih panjang dan saya sepertinya sudah tidak akan ada lagi.”

independent.ie | Martin Simamora Berita terkait topik ini: BeamsCollide Today in Expensive Hadron Collider

No comments:

Post a Comment