Pages

30 June 2012

Debat-Debat Hebat (1) : Perselisihan Itu Sedemikian Tajamnya, Perpisahan Yang Tak Terelakan!


Kisah Para Rasul 16:1-10

Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.  Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. (Kisah Para Rasul 15:22-26)


Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka." Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.  Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan  berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ. (36-41)

Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani.  Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium, dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. (Kisah Para Rasul 16: 1-5)


Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.  Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. (6-10)

Pengantar

Mempelajari kisah yang diinspirasikan mengenai pertentangan antara Paulus dan Barnabas dan  akibat yang muncul yaitu perpisahan mereka, saya mulai bertanya-tanya bagaimana insiden ini  jika diberitakan dimasa kini. Sebagai contoh, anggaplah “ Pertentangan tajama” diberitakan di salah satu  majalah-majalah tabloid yang anda lihat di took-toko groseri pada  rak penjualan yang dipajang  pada pintu keluar took.  Saya dapat melihat tajuk utamanya terbaca “ PAULUS MENYUDUTKAN BARNABAS—BARNABAS MEMISAHKAN DIRI!” atau bayangkan  bagaimana peristiwa ini dikabarkan dalam sebuah   Rilis Media  Gedung Putih : “BARNABAS MENERIMA TANTANGAN  PERAN BARU DI SIPRUS—TEMAN-TEMAN LAMA ENGGAN TURUT AMBIL BAGIAN.” Jika ini hanyalah kisah dongeng, maka akan terbaca seperti ini :”Dan dua sahabat ahirnya  mencapai kesepakatan dan hidup berbahagia pada ahirnya.”

Lukas telah memilih untuk  untuk mengisahkan  berpisahnya Paulus dan Barnabas dalam sebuah cara yang berbeda. Lukas tidak menjadikannya kisah yang sensasional atau melakukan perubahan kisah yang sebenarnya pada catatannya. Dia menyampaikan sebuah catatan yang sangat singkat  pada  peristiwa-peristiwa ini dan kemudia berlanjut terus.

Saya telah mengajarkan teks ini sebelumnya dalam beberapa kesempatan. Selagi saya sedang mempersiapkan artikel ini, saya perlu mengakui  pada diri saya sendiri bahwa saya merasa tidak nyaman dengan teks ini. Faktanya, saya merasa tidak nyaman dengan interpretasi saya sendiri pada kejadian dimasa lampau ini. Sebelumnya, saya memiliki pandangan atau posisi bahwa baik Paulus dan Barnabas tidak bersalah; sesungguhnya; keduanya benar. Masing-masing sebenarnya menjalankan karunia rohani. Tetapi agaknya penjelasan semacam ini nampak mengabaikan semua fakta-faktanya. Mari pertama-tama kita melihat pada teks yang menggambarkan ketaksepakatan antara Paulus dan Barnabas, dan kemudian saya akan memberitahukan kepada anda mengapa hal ini  membuat saya tidak nyaman.

Kebuntuan

Kisah Para Rasul 15:36-41

Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka." Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan berangkatlah ia mengelilingi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ.

Yudas dan Silas, ikut serta bersama dengan Paulus dan Barnabas, mendatangi Antiokia membawa surat dari para pemimpin di Yerusalem. Yudas dan Silas telah menghabiskan waktu bersama-sama melayani di Antiokia dan kemudian kembali ke Yerusalem. Paulus dan Barnabas tinggal di Antiokia selama beberapa waktu. Pada ahirnya Paulus menyarankan pada Barnabas bahwa mereka kembali ke jemaat-jemaat telah dibangun oleh mereka. Ini bukan sekedar  panggilan sosial (“mendatangi/mengunjungi”) yang telah dia pikirkan. Ini merupakan kunjungan pastoral. Kata yang diterjemahkan sebagai “mengunjungi” pada ayat 36 bermakna lebih dari sekedar mampirnya seorang teman yang berkunjung. Pertimbangkan dua konteks lainnya dimana istilah yang sama ini diterapkan :

“ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku “ (Matius 25:36, penekanan oleh penulis)

“"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,” (Lukas 1:68, penekanan oleh penulis)

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. (Yakobus 1:27, penekanan oleh penulis)


Paulus mempedulikan kesejahteraan mereka yang telah beriman kepada Yesus Kristus  dalam perjalanan misionarisnya yang terdahulu. Dia tahu bahwa para penganut Judaisme akan berupaya membujuk orang-orang percaya baru  ini untuk melakukan sunat dan melanjutkan Hukum Musa. Dia ingin menyampaikan surat dari para pemimpin Yerusalame dan untuk melayani orang-orang kudus ini. Ini lebih dari sekedar sebuah kunjungan persahabatan. Ini adalah sebuah kunjungan tindak lanjut.

Barnabas  menyetujui kesepakatan dalam misi ini, dan ia lebih dari sekedar mau untuk mendampingi Paulus pada perjalanan ini. Tetapi dia bersikukuh bahwa sepupunya(4), Markus Yohanes, dapat  turut menemani mereka. Paulus sangat tidak setuju dengan usulan ini. Paulus tidak mau membawa serta Markus Yohanes ikut serta ketika ia meninggalkan mereka di Pampilia dan tidak turut serta dengan mereka untuk melayani dimana mereka telah dipanggil . Paulus dan Barnabas ada di “Garda depan,” dan ini adalah  tempat yang sangat berbahaya. Markus Yohanes  pernah gagal melalui ujian, dan Paulus tidak mau mengambil resiko yang sama untuk kedua kali.

Lukas tidak menyajikan  banyak   rincian disini, dan kita tidak perlu mencari hal-hal yang melampaui fakta-fakta yang ia sajikan. Tetapi Lukas memang menginformasikan kepada kita bahwa mereka memiliki “perselisihan yang tajam.” Ini bukanlah percakapan yang biasa-biasa; ini adalah sebuah perbedaan opini yang sangat kuat, dengan perbedaan-perbedaan yang tidak dapat dipertemukan. Dan sebab itu keduanya harus berjalan sendiri-sendiri, nampaknya mereka tidak pernah lagi melayani bersama-sama. Barnabas membawa Markus Yohanes ke Siprus. Kita tidak diberitahu bahwa ia memilih mitra  yang lain dalam pelayanan, tidak juga  ia kembali ke Siprus untuk melakukan apa yang Paulus dan Silas akan lakukan di Asia Kecil. Barnabas lenyap begitus saja dari pandangan. Paulus memilih Silas untuk menemaninya pada perjalanan pelayanannya yang kedua. Silas  pernah melayani bersama Paulus sebelumnya di Antiokia ( Kisah Para Rasul 15:25-27,32). Silas juga dikenal sebagai Silvanus. (5) Paulus dan Silas memang dipandang  anugerah Tuhan oleh orang-orang percaya di Antiokia dan  mengutus mereka.

Bersambung

The Great Debates (Acts 16:1-10), Study By: Bob Deffinbaugh| Martin Simamora






No comments:

Post a Comment