Pages

06 March 2012

Yudas Iskariot (Bagian 3) : Penghianatan Terhadap Kasih yang Suci !

Petrus belajar dari  penghianatan Yudas  betapa uang dapat merusak hati seseorang. Ketika Simon si  penyihir   melihat tanda-tanda yang dapat dilakukan oleh para rasul, ia menawarkan uang untuk mendapatkan kuasa ini. Respon  Petrus terhadapnya :
(20) Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka,  bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.(21) Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab  hatimu tidak lurus di hadapan Allah.(22) Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia  mengampuni niat hatimu ini;(23) sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam  kejahatan." (Kisah Para Rasul 8:20-23)

Sebelumnya
: Bagian 2

Pada satu titik dalam pelayanan Yesus, Ia  membuat beberapa pernyataan keras  sehingga sedikit yang memahami dan banyak yang mulai meninggalkannya. Sebagaimana yang dicatat dalam Yohanes 6, ia menanyakan sejumlah pertanyaan  kepada murid-murid yang dekat dengannya (12) mengenai mereka yang meninggalkannya seperti murid-murid yang lain.

Tetapi Simon Petrus menjawabnya," "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang  kekal;dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."Jawab Yesus kepada mereka:  "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara  kedua belas murid itu  (Yohanes 6:68-71).
Sekarang kita memahami bagaimana Yudas termasuk didalam 12 murid. Yesus  mengetahui sepenuhnya siapakah ia sesungguhnya-namun Ia tetap memilihnya. Dan dengan melakukan hal tersebut ia  sedang menggenapi  Kitab Suci yang tak pernah gagal.

Yesus berkata kepada orang banyak :Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa  yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia" (Yohanes 6:64). Yudas tidak pernah percaya bahkan sejak  permulaan. Yesus sudah mengetahui sejak permulaan siapakah mereka yang tidak percaya dan siapa yang akan  menghianatinya." Ada lebih dari satu yang tidak percaya. Yohanes 6:66 memberitahukan bahwa banyak murid yang  meninggalkannya kemudian. Tetapi sejak semula  Yudas diketahui sebagai yang akan menghianatinya! Karena Yesus telah mengetahui sejak semula siapakah MEREKA Yang SAAT ITU tidak percaya dan siapa yang AKAN  menghianatinya.

  • Yohanes 6:66
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

  • Yohanes 17 :12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Ayat diatas memberitahukan kepada kita bahwa  tak seorang pun yang akan hilang, tetapi "manusia durhaka", adalah Yudas.

Ia, Yudas menggenapi posisi ini oleh karena kehendak hatinya sendiri. Kisah Para Rasul 1:24-25 menyatakan bahwa ia jatuh  dari kedudukan keapostolikan, bukan dari keselamatannya, karena hal ini nampaknya terjadi untuk maksud-maksud yang intensif yang tak pernah dimilikinya. Sehingga mereka memilih yang lain  untuk menggantikan posisi Yudas dengan mengundi. Matias yang pernah bersama-sama dengan mereka sejak Yohanes dan melihat kebangkitan Yesus Kristus.

Kitab Suci harus digenapi. Matius 20:17-18 "(17) Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan:(18) Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati; peristiwa ini terjadi tepat sebelum saat Paskah Yahudi terahir. Matius 26:14-16 "(14) Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.(15) Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.(16) Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

  • Pada Injil Markus dikatakan "Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus" (Markus 14:16).

Yohanes 13:1-2 "(1) Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.(2) Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.


Apakah Yesus mengasihi Yudas Iskariot yang oleh Kitab Suci disebut sebagai manusia durhaka? Saat perjamuan terahir Yesus bahkan membasuh kaki Yudas, memperlihatkan kasih kepada musuhnya. Tetapi memperlihatkan kasih kepada musuhmu tidak menjamin ia akan bertobat.

Yohanes 13:11-16 "(11) Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."(12) Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?(13) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.(14) Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;(15) sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.(16) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yangmengutusnya.


Seberapa baikah kita mengasihi musuh-musuh kita, apakah kita mencoba untuk membasuh kaki mereka dan melayani mereka dengan memberikan ruang untuk bertobat. Itulah kasih Yesus yang diperlihatkan kepada kita.



Bahkan dalam penghianatan, Yudas tetap dikasihi tetapi hal ini tidak meniadakan tanggungjawabnya dalam menghianati Yesus dan ia akan dihukum atas ketidakpatuhannya yang membawanya kepada penghianatan tingkat tinggi. Tuhan mengasihi seisi dunia dan disepanjang waktu memperlihatkan kasihnya secara pribadi kepada orang-orang namun ia mengijinkan manusia untuk menolaknya dan menginjak-injak kasihnya dan mengetahui seutuhnya siapakah mereka sebelum mereka melakukannya kepada dirinya.

Bersambung ke Bagian 4 selesai

Martin Simamora |Letusreason.org

No comments:

Post a Comment