Pages

07 March 2012

Antara Kematian dan Kebangkitan

1 Petrus 3:18-20
(18) Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,(19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam  penjara,yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,


Kata kerja  "pergi memberitakan" berasal dari kerusso (membuat proklamasi) yang berarti bahwa Kristus "memberitakan" atau "menggaungkan" kemenangannya. Dalam  era dunia kuno,  ketika menggaungkan atau mengakbarkan sebuah berita, hal itu  dilakukan  dengan datang ke kota oleh seseorang sebagai perwakilan para penguasa untuk membuat pengumuman kepada khalayak umum atau mengawali  prosesi para jenderal dan raja yang merayakan kemenangan-kemenangan militer, mengumumkan kemenangan-kemenangan yang diraih dalam pertempuran.


  • Kata kerja Kerusso tidak mengatakan bahwa Yesus pergi memberitakan Injil, jika demikian  Petrus pasti akan menggunakan sebuah kata kerja lain "euangelizo" (evangelisasi). Kristus  pergi memproklamasikan kemenangannya kepada musuh dengan mengumumkan kemenangannya atas dosa (Roma 5:18-19;6:5-6), kematian (Roma 6:9-10; 1 Korintus 15:54-5), neraka, setan-setan, dan Setan (Kejadian 3:15; Kolose 2:15; Ibrani 2:14; 1 Yohanes 3:8).

  • Kristus menujukan proklamasi kemenangannya kepada roh-roh, bukan umat manusia, jika tidak ia akan menggunakan  psuchai (jiwa-jiwa) bukan pneumasin, sebuah kata dalam Perjanjian Baru yang tidak pernah digunakan untuk merujuk kepada manusia kecuali dianggap layak oleh sebuah genitif- kata yang menunjuk kepunyaan (misal dalam Ibrani 12:23; "roh-roh kebenaran").

Semenjak kejatuhan Setan dan setan-setannya, berlangsunglah sebuah konflik kosmik antara  pasukan-pasukan malaikat  surga  dan setan (Ayub 1-2; Daniel 10:13; Zakaria 3:1; Efesus 6:16; Wahyu 12:3-4; 16:12-14). Setelah nampaknya iblis  meraih kemenangan dalam menghasut Adam dan Hawa (yang menimbulkan konsekuensi terhadap keturunan-keturunan mereka) untuk jatuh kedalam dosa (Kejadian 3:1-7; Rom 5:12-14), Tuhan telah menjanjikan kehancuran  bagi Iblis itu sendiri oleh  Messias, yang akan menang dengan kemenangan telak atasnya, walau menderita sebuah luka kecil pada dirinya (Kejadian  3:15). Setan oleh karena itu berupaya mencegah hal ini dengan cara membasmi bangsa Yahudi (Ester 3:1-4:3) dan  menghancurkan garis keturunan Mesianik selama masa Yoas (2 Tawarikh 22:10-12; 23:3,12-21). Ketika semua upaya ini  gagal, ia berupaya membunuh bayi Messias (Matius 2:16-18).Digagalkan dalam upaya ini, ia berupaya mencobai langsung diri Kristus sendiri untuk menggagalkan misinya (Matius 4:1-1; Lukas 4:1-13). Kemudian iblis menghasut para pemimpin Yahudi dan para pengikutnya untuk melakukan kejahatan yang berujung pada penyaliban Kristus (Markus 15:6-15). Para pemimpin Yahudi yang sangat jahat bahkan datang meninjau untuk memastikan bahwa kubur Yesus dijaga kalau-kalau Ia keluar dari kubur (Matius 27:63-66). Para setan bisa jadi telah merayakan kemenangan semunya dalam penguburan dan kebangkitan Kristus dari kematian--tetapi hal perayaan itu terlampau dini untuk dibanggakan dan sungguh mengecewakan ketika Kristus yang hidup itu tiba.  Kristus pergi kepada roh-roh malaikat dimana mereka ditawan (phulake; sebuah  tempat penawanan yang aktual, bukan semata sebuah kondisi).


Saat ini, umat Kristen harus berjuang melawan kuasa-kuasa dari  kekuatan-kekuatan setan yang tidak tertawan sebab mereka  adalah kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi orang percaya melalui sistem dunia yang sudah rusak dimana Setan berkuasa.

Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Efesus, "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan  roh-roh jahat di udara" (Efesus 6:12), yang dengan jelas mengatakan bahwa hirarki demonik secara aktif dan bebas menyelenggarakan pekerjaan jahatnya di dunia. Proklamasi Kristus tidak ditujukan kepada roh-roh yang tidak ditawan, tetapi kepada setan-setan yang terikatlah Kristus pergi memproklamasikan kemenangannya. Kitab Wahyu menyebut penjara ini " jurang tanpa dasar," yang secara literal adalah "jurang yang teramat dalam."

"roh-roh itu, yang  sekarang dalam penjara" didalam jurang yang teramat dalam adalah roh-roh yang dahulu tidak patuh...dimasa Nuh. "Mereka adalah setan-setan yang tinggal bersama-sama dengan para wanita dalam upaya Setan yang  gagal untuk merusak   ras manusia (Kejadian 6:1-4). Setan-setan masih takut dibuang kedalam jurang yang teramat  dalam itu merupakan bukti dari fakta sejumlah janji Yesus untuk tidak mengirimkan mereka ke sana (Lukas 8:31). Hal  ini memberitahukan kepada kita bahwa setan-setan yang lain telah ditawan disana semenjak peristiwa-peristiwa di  Kejadian 6 berlangsung. setan-setan dibebaskan oleh Setan pada sangkakala ke 5 mungkin  tidak termasuk mereka yang  berdosa pada era Nuh (Yudas 6), sebab mereka dikatakan berada didalam "ikatan-ikatan kekal" (yudas 6) hingga hari terahir tiba saat setan-setan dikirimkan ke danau api kekal (1 Petrus 3:20 ; Yudas 7). Setan-setan lain yang terpenjara dalam jurang yang teramat dalam, mungkin ini yang dilepaskan. Sehingga jurang tak berdasar itu tempat awal penawanan para setan yang beberapa diantaranya dilepaskan didalam penghakiman ini.

John MacArthur, Between Death and the Resurrection | Martin Simamora




No comments:

Post a Comment