Pages

07 September 2010

Asal-Usul Alkitab (03) : Kitab -Kitab Musa & Para Nabi Di Masa Pembuangan

Yosua berkontribusi dalam Alkitab dengan  menulis Kitab Yosua, demikian juga dengan  nab-nabi selanjutnya juga melengkapi Alkitab, mereka antara lain; Samuel, Amos, Yesaya, Yehezkiel dan lain-lainnya. Setiap generasi baru  akan merujuk kepada Musa dan kitab-kitabnya. Yosua memperlihatkan contohnya, seperti dituliskan dalam  fasal 8:35 .Tidak ada sepatah katapun dari segala apa yang diperintahkan Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada seluruh jemaah Israel dan kepada perempuan-perempuan dan anak-anak dan kepada pendatang yang ikut serta.

Proses semacam ini berlangsung dari abad ke abad, kitab taurat disimpan di Tabernakel pada masa Hakim-Hakim, hingga masa Bait Suci (960 SM) semasa Salomo. Samuel seperti halnya Yosua, juga menuliskan taurat di dalam sebuah kitab (1 Samuel 10:25), menjaga dan melanjutkan kitab taurat untuk genrasi-generasi mendatang. Daud mematuhi  kita taurat Musa (1 Raja-Raja 2:3), tidak seperti penerusnya yang melupakan kitab Taurat.
Sebelumnya : bagian 2


Bangsa Israel jatuh kedalam berbagai dosa yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang mereka taklukan. Akibatnya Israel terpecah menjadi dua kerajaan ; kerajaan Utara dan Kerajaan Selatan. Israel di sebelah Utara dan Yehuda di sebelah Selatan.
12 Suku Israel

Yehuda, kerajaan selatan mememlihara dan melakukan ketetapan kitab taurat dan para nabi. Tulisan  pewahyuan Musa dan para nabi disimpan di dalam bait suci. Kitab taurat juga dijalankan dan diteruskan ke seluruh wilayah Yehuda.

Yehuda juga mengalami masa kejatuhan yang kemudian diikuti dengan periode pemulihan, TUHAN kerap melakukan intervensi dengan mengirimkan para nabi, untuk membawa kembali kepada kebenaran. Para nabi seperti Yesaya (700 SM) dan Yeremia (605 SM) tampil  untuk menyatakan  pemulihan dan  menyampaikan pernyataan Tuhan kepada bangsa yang sedang tergelincir oleh dosa.

II Raja-Raja 

22:8        
Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya.


22:11        
Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya.


Melalui nabi-nabi; Yeremia, Yehezkiel dan Daniel, kitab Taurat terpelihara dimasa pembuangan. Baik Yeremia danYehezkiel  dahulu adalah Imam dan Daniel menjadi pejabat tinggi di Babilonia dan  Kerajaan-Kerajaan Persia. Di akhir hidup Daniel, bangsa Yahudi diizinkan  kembali dan bait suci dibangun kembali.


Para Nabi dan tulisan-tulisan lainnya sebelum masa pembuangan

Setelah Musa, Tuhan terus melanjutkan pewahyuannya kepada para nabi, termasuk Yosua dan lain-lain. Yosua misalnya berjumpa dengan Tuhan :

5:13        
Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?"


5:14        
Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanyake tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?"


5:15        
Dan Panglima Balatentara TUHAN itu berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkauberdiri itu kudus." Dan Yosua berbuat demikian.

Dari Yosua hingga masa pembuangan bangsa Israel , 23 penulis kanon Perjanjian Lama melanjutkan  penyampaian perkataan-perkataan Tuhan.

Perjanjian Lama  mencatat semua tulisan firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi-nabi tersebut (2 Tawarikh 21:12,Yesaya 30:8, Yeremia 25:13; 29:1 ; 30:2 ; 36:1-32; 51:60-64; Yehezkiel 43:11; Daniel 7:1; Habakuk 2:2).

43:11
Dan kalau mereka merasa malu melihat segala sesuatu yang dilakukan mereka, gambarlah Bait Suci itu, bagian-bagiannya, pintu-pintu keluar dan pintu-pintu masuknya dan seluruh bagannya; beritahukanlah kepada mereka segala peraturannya dan hukumnya dan tuliskanlah itu di hadapan mereka, agar mereka melakukan dengan setia segala hukumnya dan peraturannya.

Penyampaian-penyampaian profetiknya dalam konteks sejarah bangsa Israel (1 Tawarikh 29:29; 2 Tawarikh 9:29; 12:15 ;13:22 ; 20:34 ; 26:22 32:32 ; 33:18-19) Yesaya misalnya, menyampaikan pesan Tuhan kepada orang-orang berdosa, yang diserang bangsa Assiria, sebagai bentuk penghakiman Tuhan.

29:29
Sesungguhnya, riwayat raja Daud dari awal sampai akhir tertulis dalam riwayat Samuel, pelihat itu, dan dalam riwayat nabi Natan, dan dalam riwayat Gad, pelihat itu,

Daniel adalah seorang nabi di masa pembuangan, merujuk ke sekumpulan kitab yang dibawa ke Babilonia. Bangsa Yahudi selama  Babilonia, memelihara semua tulisan nabi-nabi terdahulu yang menuliskannya sebelum masa pembuangan. Daniel adalah seorang pejabat negara baik untuk Persia dan Babilon, status Daniel semacam ini memungkin baginya untuk menjaga  teks-teks tersebut bersama-sama dengan tokoh-tokoh yang tak dikenal. Mordekai, Ester dan Nehemiah juga merupakan pejabat di Persia, yang menjaga teks-teks tersebut sebelum pembuangan.

9:2        
pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun. 

Kumpulan kitab yang dimaksud  mengacu pada kumpulan kitab-kitab yang dibawa oleh bangsa Israel di masa pembuangan, diantaranya adalah salinan Yeremia atau kitab asli Yeremia. Kitab-kitab tersebut juga dapat meliputi kitab nabi-nabi lainnya dan kitab Taurat Musa, yang menjadi sumber kutipan-kutipan Daniel.


Masa Pembuangan hingga era Perjanjian Baru

Selama pembuangan di Babilonia, kata-kata para nabi terpelihara dengan baik. Daniel dimasukan kedalam Kanon dalam masa pembuangan. Daniel telah menerima  penyingkapan  selama masa pembungan dibawah pemerintahan Babilonia dan Persia. Setelah bangsa Yahudi kembali ke Yehuda dan mendirikan kembali bait suci, kitab-kitab; Ester, Ezra, Nehemiah, Hagai, Zakaria dan Maleakhi ditambahkan kedalam kanon Perjanjian Lama.

Pada masa ini kata-kata para nabi dituliskan kembali dalam lembar-lembar skrip Aramik sebab manuskrip-manuskrip yang ada telah menua, menggantikan  abjad-abjad Ibrani kuno.


~Bersambung~

(truthnet | Martin Simamora)

No comments:

Post a Comment