Pages

22 May 2020

Hal Pertama Yang Dilakukan Kristus Kepada Para Murid-Muridnya (6-Selesai)



Ia Memberikan Berkat Termulia Bagi Mereka Saat Kenaikannya Ke Sorga

Oleh: Blogger Martin Simamora

A. Keraguan Terhadap-Nya, Kemuliaan Dirinya Ditunjukan
Pembicaraan intensif dan interaksi yang mulia menjadi agenda sangat penting bagi Kristus. Empat puluh hari merupakan hari-hari yang dipenuhi-Nya dengan pengenalan akan dirinya melalui pekerjaan-pekerjaan ajaib. Menjadi penting bagi Yesus Sang Kristus untuk menggembalakan segenap diri mereka untuk masuk kedalam sebuah persekutuan yang begitu khusus dan eksklusif:
           
Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah- Kisah Para Rasul 1:3

Bagi para murid, tantangan terbesar yang tak mungkin mereka taklukan adalah bagaimana dapat mengimani Kristus setelah kebangkitan. Kristus sebelum kematian dan kebangkitan adalah Kristus yang didambakan dalam pengharapan dan pikiran mereka, namun Kristus setelah kematian dan kebangkitannya dari antara orang mati adalah Kristus yang tak mungkin begitu saja dapat mereka imani kembali sediakala.

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, tantangan bagi para murid semakin pelik, sebab Kristus setelah kebangkitan, bukanlah Kristus yang senantiasa bersama dengan mereka sebagaimana sebelumnya; Kristus setelah kebangkitan adalah Kristus yang berulang-ulang menampakan diri kepada mereka, secara eksklusif kepada 11 murid diajarkannya tentang Kerajaan Allah. Ekspektasi kerajaan yang dipimpin oleh Mesias jelas telah runtuh dalam tatanan pengharapan dan pemikiran mereka, bagaikan batu sandung  besar dan melukai secara hebat rohani mereka, kematiannya adalah sebuah kegagalan yang tak terampuni bagi mereka. Dan  karena itulah telah menjadi salah satu fokus penting yang diberikan Yesus kepada para murid, yang telah menjadi catatan penting dijumpai dalam perjalanan menuju Emaus:

           
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.-Lukas 24:25-27

Kristus dan kematian adalah problem teramat besar  untuk bisa disinkronkan dengan kebenaran yang dibangun berdasarkan kitab suci, sekalipun. Memahami bahwa kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi menuliskan tentang dirinya abhwa ia harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya? Sangat sukar untuk diterima begitu saja. Kisah Para Rasul memberikan penekanan istimewa pada “dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup.” 40 hari Yesus membuktikan dirinya bahwa ia adalah dirinya sebagaimana yang dikenal setiap murid sebelum ia memasuki kematian dan kebangkitannya, bahwa ia adalah benar-benar Yesus yang sebelumnya dikenali dan bahwa ia sendiri benar-benar yang mengalami penyaliban, kematian…dan pada puncaknya, Yesus menunjukan bahwa dirinya adalah diri yang sama sebagaimana sebelumnya dikenali para murid pada saat-saat mereka senantiasa bersama Yesus dan ikut dalam pelayanan Sang Mesias.

Apakah yang diajarkan Yesus dalam kurun waktu 40 hari kebangkitannya? Satu-satunya hal yang paling penting adalah Kerajaan Allah dan ini adalah apa yang diajarkan Yesus kemanapun juga selama kurun waktu kehidupannya hingga jelang saat kematiannya. Perhatikan ini:
Lukas 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."

Lukas 7:22 Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
Apakah yang dimaksudnya dengan Kerajaan Allah? Jelas sekali bahwa hal terkait Kerajaan Allah adalah kedatangan dirinya sendiri. Pemberitaan Kerajaan Allah, oleh Yesus, adalah mengenai dirinya sendiri:

Lukas 11:20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.

Tetapi jelas, ketika Kristus mengajarkan kembali mengenai Kerajaan Allah setelah kebangkitannya, walau tidak ada sedikitpun perubahan atau revisi, namun jelas Ia sedang mengajarkan dalam sebuah era yang sama sekali berbeda, era dimana nubuat yang dituliskan kitab suci terkait untuk apa ia datang kedalam dunia saat itu, telah digenapi. Konstruksi  Kerajaan Allah, dalam apa yang diajarkan Yesus, kini dalam konstruksi yang sudah utuh dan sempurna terkait telah tergenapinya:

Yohanes 12:23-24 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Yohanes 3:14-15 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Apa yang sebelumnya belum dicapai oleh Yesus, kini telah dicapainya secara sempurna dalam penggenapan tak bercela.  Yesus sebelum kebangkitan dari antara orang mati adalah Yesus yang tak mungkin memberikan kehidupan bagi banyak manusia yang percaya kepadanya, percaya atau beriman pada Yesus yang tak mati dan bangkit dari kematian adalah kesia-siaan. Sama sia-sianya manusia yang mengejar keselamatan berdasarkan penggenapan hukum dan mempelajari segala kehendak yang diminta kitab suci tapi gagal menemukan kehendak tunggal kitab suci yaitu: datang kepadanya Sang Hidup:
Yohanes 5:39-40Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Kemuliaan Yesus menjadi sempurna selaras dengan kesempurnaan Yesus menggenapi kitab suci, dan dalam hal inilah beriman kepada Yesus adalah memperoleh hidup, yang dalam bahasa Kitab Musa: “maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." (Bilangan 21:8) dimana Yesus adalah sumber dan sekaligus pemberi hidup. Pada titik inilah beriman kepada Yesus Sang Mesias memberikan hidup dan menunjukan bahwa Ia adalah Tuhan yang menyelamatkan manusia berdasarkan kasih karunia. Berdasarkan kasih karunia sebab pada hakikatnya semua berada dalam murka Allah sebagaimana Kitab Bilangan 21 menunjukannya:

Ulangan 21:5-6Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kerajaan Allah yang diajarkan oleh  Yesus dalam kurun waktu 40 hari adalah Kerajaan Allah yang diberitakan pada era bukan saja era digenapinya janji kedatangan Mesias sebagaimana dituliskan oleh Musa: “sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku”, Yohanes 5:46, namun pada era Ia menggenapi apa yang harus dilakukan oleh Mesias sebagaimana dituliskan oleh kitab-kitab Musa dan kitab nabi-nabi. Para murid dididik oleh Kristus untuk mempelajari Kitab Suci tepat pada selesainya penggenapan Kitab Suci terkait untuk apakah ia datang kedalam dunia saat itu.

B. Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi (Matius 28:18)
Bagaimana seharusnya memahami maksud perkataan Yesus ini? Sebagaimana telah disinggung pada bagian A diatas, ada sebuah perbedaan signifikan terkait kemuliaan dan tatanan pemerintahan Yesus Kristus yaitu bahwa Ia setelah kebangkitannya adalah ia yang telah mencapai kemuliaan sempurna akan pekerjaannya melalui penyaliban, kematian dan kebangkitannya..dan telah pertama-tama dipersembahkannya sendiri kepada Bapa sebagaimana ia telah melakukannya dihadapan Bapa dan terlaksana secara sempurna. Yesus mempersembahkan kesempurnaan karya penebusan di salib itu yang terekam secara sempurna pada tubuhnya kepada Bapa:
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."- Yohanes 20:17

Terkait kuasa di bumi, bahkan sebelum kematiannya, ia telah mengungkapkan kuasanya dibumi. Perhatikan ini:
Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa-Markus 2:10
           
Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."-Lukas 6:5

           
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"- Yohanes 11:25-26

Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,- Yohanes 5:22

           
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup- Yohanes 5:24

           
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.- Yohanes 5:27

Yesus sebelum kematian dan kebangkitan adalah Yesus yang memiliki kemahakuasaan yang tak terbayangkan untuk dimiliki oleh sebuah pribadi dalam rupa manusia, dan ketika Yesus berkata kepada 11 muridnya bahwa: . kepada-Nya telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi, pasti berkaitan dengan siapakah Yesus setelah kebangkitannya dari kematian, bahwa Ia telah mencapai kesempurnaan yang memungkinkan dirinya menggenapi Kitab Musa bahwa Ia adalah sumber dan pemberi kehidupan kepada manusia dari segala bangsa yang mau percaya kepadanya melalui pemberitaan segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Sang Mesias itu sendiri:

Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Era setelah kebangkitan Yesus dari antara orang mati adalah era pemerintahan Kerajaan Allah yang tegak di bumi ini untuk menggenapi amanat agung kerajaan-Nya: jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Kerajaan Anak Manusia itu, kini bergerak menjangkau segala bangsa dibawah pemerintahan Kerajaan-Nya bahwa setiap orang yang memandang kepada Yesus dan percaya maka diselamatkan melalui keberimanan yang tatanannya dibangun diatas Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati.

Merupakan hal yang menakjubkan bahwa Kristus memberikan instruksi semacam ini: jadikanlah semua bangsa murid-Ku berdasarkan siapakah dirinya-apakah yang telah diselesaikannya terkait tulisan mengenai dirinya pada kitab-kitab Musa dan kitab nabi-nabi, serta Mazmur, untuk dikerjakan oleh 11 murid yang bahkan untuk menyembah Yesus saja memiliki keraguan yang hebat (Matius 28:17).

C.Aku Menyertai Kamu Senantiasa Sampai Kepada Akhir Zaman
Sementara para murid setelah kebangkitan memiliki pengalaman yang sangat janggal yaitu Sang Kristus tidak senantiasa secara jasmani bersama-sama mereka, namun Yesus saat menjelang momen-momen kenaikannya meninggalkan mereka di bumi, justru berkata: Aku Menyertai kamu Senantiasa Sampai Kepada Akhir Zaman. Ini menunjukan dua hal yang sangat kuat, bahwa Yesus maha hadir dan Yesus maha kuasa dan berdaulat penuh memegang kendali pemerintahan Kerajaan-Nya di bumi setelah Ia menggenapi  kitab-kitab Musa dan kitab nabi-nabi terkait tujuan kedatangannya ke dunia pada saat itu.

Kehidupan dan perjumpaan mereka dengan Yesus tidak akan pernah seperti sebelumnya, tak akan ada lagi kebersamaan secara jasmaniah, tak ada lagi perjalanan pemberitaan Kerajaan Allah dari satu rumah ibadah ke rumah ibadah lainnya bersama-sama, namun mereka belajar dan memasuki sebuah tatanan kehidupan kerajaan Allah yang sama sekali baru bahwa Yesus yang telah bangkit itu berkuasa secara absolut untuk menjalankan pemerintahannya melalui para rasulnya-melalui gereja-Nya yang kudus dalam sebuah persekutuan yang kelak dikenali oleh para rasul-Nya: bahwa Kristus adalah kepala dan jemaat adalah Tubuh-Nya. Begitulah pemerintahan Kerajaan Allah yang dihadirkan dan ditegakan Kristus berlangsung: Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.

C. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku (Lukas 24:49)
Apakah yang ada dalam pikiran Bapa terhadap para murid-murid Kristus? Jika Yesus selama ini beserta dengan mereka sehingga kuasa dan pemerintahan Allah benar-benar mengintegrasikan setiap murid dalam sebuah persekutuan kekal dengan Bapa sementara masih di bumi dan masih harus melakukan perjalanan yang jauh sebagai para pengembara yang membawa amanat agung, kini siapakah yang beserta dengan mereka di bumi ini?

Bapa telah menjanjikan kepada Kristus bahwa Bapa akan memberikan Roh Penghibur/Roh Kudus bagi para murid Kristus yang akan menyertai mereka secara lekat dan permanen dalam kehidupan dan kerasulan mereka kelak. Memberikan kepada mereka otoritas dan kuasa Kerajaan Allah untuk bermanifestasi dalam pemberitaan Kerajaan Allah: bahwa  banyak manusia akan dimuridkan menjadi murid-murid Kristus untuk masuk dalam persekutuan iman dalam Kristus, walau Sang Kristus telah naik ke sorga setelah Ia selesai menggenai kitab-kitab Musa dan kitab nabi-nabi terkait untuk apakah Ia datang kedalam dunia  pada saat itu.

Kerajaan Allah yang dibangun oleh Kristus adalah Kerajaan Allah yang otentik, bukan abstrak. Karena itu Kerajaan Allah yang mengamanatkan para rasul untuk menjalankan misi Kristus: jadikanlah semua bangsa murid-Ku, akan hadir dengan kuasa Kerajaan Allah: tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi. (Lukas 24:49). Kerajaan ini bukan berasal dari dunia, otoritas dan kuasanya pun bukan dari dunia ini tetapi dari tempat tinggi, oleh sebab itu sementara manusia adalah pelaksana amanat, namun semua itu berlangsung didalam pemerintahan Kerajaan Allah yang ditegakan oleh Sang Kristus di bumi ini.

Setelah berkata demikian, untuk kali terakhirnya Sang Kristus memberkati 11 murid-Nya : Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. (Lukas 24:50-51)

Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment