Pages

09 November 2019

Yesus Tahu


Ia Datang Dari Allah dan Kembali Kepada Allah
Oleh: Martin Simamora
 
Kredit: wafin.com
A.Yesus Kristus & Pembasuhan Kaki yang Melucuti Kegelapan Tersembunyi : Bisikan Iblis Ditelinga Yudas Iskariot
Memahami Yesus adalah hal yang paling krusial bagi manusia sekitarnya sebagai sebuah kealamian tanpa sebuah perintah untuk dikejar. Mereka-reka siapakah ia menjadi sebuah konten percakapan dan pergumulan banyak manusia, mulai dari konten politis hingga konten divinitas…bahkan siapakah ia manusia? Judul kepala yang saya pilih diatas: Yesus tahu, merupakan keping sangat penting dalam injil Yohanes pada peristiwa pembasuhan kaki murid-murid-Nya.  Apakah yang Ia ketahui? Kabar baik atau buruk? Sebaik dan seburuk apakah…dan apakah yang akan dilakukan Sang Kristus akan menjadi salah satu indikator penting mengenai Yesus Kristus.

Mari kita melihat sebuah catatan yang mencengangkan mengenai Yesus Kristus:
bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. (Yohanes 13:1)

catatan injil mengenainya yang berbunyi sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa bukan soal informasi divinitas tetapi sebuah realita keagungan diri Kristus yang berkolerasi secara sangat ketat dengan bumi yang membusungkan dadanya menentang dirinya secara sangat personal.  Di bumi ini ia begitu mengasihi murid-murid-Nya dan akan dilakukannya sampai kesudahannya. Menarik bukan sorotan satu ini, sebab peristiwa pembasuhan kaki murid-muridnya ini sedang memperhadapkan kuasa kasih Allah yang begitu besar kepada dunia ini dengan sebuah kuasa permusuhan dunia yang begitu besar kepada Allah. Ini hanya mungkin terwujud ketika Allah yang mengutus Firman menjelma menjadi manusia dengan sebuah konten kasih Allah yang begitu besar dan dunia tak dapat mencegah dan menggagalkannya. Ia mengasihi sampai kepada kesudahannya, sementara bagi banyak manusia begitu abstrak dan subyektif, namun Allah mendefinisikannya secara mutlak sehingga mampu melucuti maksud tergelap di dunia ini. Mari kita perhatikan peristiwa ini:

Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia (Yohanes 13:2)


Seperti telah kita ketahui, Yesus tidak hanya datang berhadap-hadapan dengan kuasa dunia yang kasat mata tetapi juga yang tak terlihat namun adalah pengendali kegelapan yang melingkupi dunia ini. Yesus tahu…bukan sekedar tahu bagai seorang yang telah kalah strategi dan kalah cepat mengamankan manusia-manusia kekasihnya, sebaliknya Ia tahu sebagai pengendali utama segala peristiwa yang melingkupi dunia dan dirinya yang sedang mengendalikan kesudahan manusia dan kegelapan itu sendiri…sekaligus dan total. Jadi apakah yang terjadi pada Yesus dengan peristiwa Iblis telah merasuki Yudas Iskariot dihadapan-Nya dan dalam sebuah jamuan makan?

Menjawab ini..mari kita perhatikan respon Yesus:
Yohanes 13:4-5 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Apakah pentingnya pembasuhan kaki dihadapan iblis yang sukses menyandera Yudas Iskariot? Apakah pembasuhan itu akan menyelamatkan Yudas dari maut? Jawabannya cepatnya adalah tidak.


B.Yesus Kristus Berdaulat Penuh Dalam Dunia yang Disandera Keinginan-Keinginannya: Maksud Kedatangannya Kedalam Dunia Tak Dapat Dicegah Iblis
Pertama-tama pembasuhan kaki para murid sedang menunjukan siapakah Yesus dan apakah misinya datang kedalam dunia ini…misi yang berelasi ketat pada keselamatan manusia dan kesudahan iblis. Injil Yohanes memberikan kepada kita sebuah catatan penting yang berbunyi: Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah (Yohanes 13:3).

Dengan kata lain, peristiwa pembasuhan kaki para muridnya adalah tindakan diri Yesus Kristus yang penuh kuasa dalam kemuliaan semacam ini: Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dalam IA adalah datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Sehingga pembasuhan kaki pada jamuan itu adalah pembasuhan manusia oleh diri Allah yang akan melepaskan mereka dari belenggu maut dan sekaligus menghakimi siapa yang berada dalam persekutuan gelap sementara semeja dengannya dalam sebuah jamuan mulia. Ini adalah sebuah kegelapan dalam ironi yang sukar dipahami bahwa Yesus dalam pembasuhan kaki para murid-Nya sedang berhadap-hadapan langsung dengan sang iblis, perhatikan dialog-Nya dengan Petrus:

Yohanes 13:4-5 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Yohanes 13:8-9 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"

Petrus (dan demikian juga semua murid lainnya) tidak memahami apa yang sedang terjadi..pembasuhan kaki adalah hal yang lazim, itu sebabnya bagi Petrus, Yesus seharusnya melakukan hal yang lebih khusus lagi. Seperti sudah dikemukakan sebelumnya..ini adalah peristiwa vulgar dimana sedang terjadi perjumpaan kuasa Allah yang besar dengan kuasa iblis yang sedang menyandera manusia..dalam posisi kuasa Allah bekerja secara absolut melucuti rancangan jahat kuasa iblis:

Yohanes 13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

Petrus (dan demikian semua murid) sudah bersih, hanya tidak semua. Ini adalah penghakiman Kristus dalam jamuan. Apakah maksudnya dengaan hanya tidak semua…siapakah dan bagaimana ia mengetahui secara pasti? Ini erat berkait dengan: Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia (Yohanes 13:2), dan ini penting untuk diketahui sehingga injil ini memberikan informasi penegas seperti ini: Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." (Yohanes 13:11). Dalam permusuhan demikian yang sedang diarahkan pada dirinya dalam jamuannya, terhadap Yudas yang telah berada dalam persekutuan dengan iblis..Yesus tetap menyatakan kasih Allah yang begitu besar dengan tidak seketika membinasakan Yudas dengan semacam penghakiman langsung yang berdampak. Sang Mesias sebaliknya menunjukan ini: Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya (Yohanes 13:1).

Pembasuhan kaki pada jamuan itu dengan segera memisahkan domba dari kambing; menegaskan siapa yang masuk kedalam persekutuannya dan siapa yang secara terang tidak berada dalam persekutuannya. Ketika Yesus menjawab Petrus, hal semacam ini sangat terang dinyatakan Sang Kristus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." (Yohanes 13:8)..berbanding terbalik dengan Yudas Iskariot: Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." (Yohanes 13:10). “Hanya tidak semua” menunjukan bahwa ada diantara mereka yang telah dihakimi Yesus : ia tidak mendapat bagian dalam Aku.
Sang Mesias benar-benar memegang kendali atas apa yang sedang terjadi..sementara semua muridnya termasuk Yudas tak memahami bahwa Yesus tahu sekali apa yang sedang terjadi…dalam sebuah bidang kuasa dunia yang berada dalam genggamannya. Yesus dalam nada yang begitu tenang segera menyimpulkan apa yang sedang dan akan terjadi kedepannya dalam rancangannya! Perhatikan penyimpulan penuh kuasa oleh dirinya:

Yohanes 13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?

Pertanyaan yang sukar dijawab oleh setiap murid ini..tetap dilontarkannya sebagai sebuah bukti bahwa Ia sudah menyimpulkan perjalanan sejarah yang akan terjadi dalam genggaman dan maksud-Nya saja. Bukankah kepada Petrus, hal ini telah dinyatakan-Nya? Mari kembali kita memperhatikannya:

Yohanes 13:7 "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
Ini sukar untuk dimengerti oleh siapapun pada saat itu juga, sebab ini mengenai apakah misi Yesus datang kedalam dunia ini dan kemanakah keberakhirannya; ini sukar untuk dimengerti oleh siapapun pada saat itu juga, sebab ini mengenai Yesus yang sedang melucuti kuasa kegelapan yang sedang bekerja membidik diri-Nya dan pada saat yang sama ini adalah penghakiman-Nya terkait siapakah yang berada dalam persekutuan dengan diri-Nya dan siapakah yang tidak, sementara Ia dihadapan iblis dan budaknya memperlihatkan kasih Allah yang begitu besar: tetap mengasihi walau dikhianati tanpa kehilangan kuasa dan kekudusan diri-Nya untuk menghakimi..perhatikan ini:

Yohanes 13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Yudas Iskariot telah menolak kasih Allah yang besar itu dengan memakan roti-Nya tetapi menghianatinya dengan memeluk persekutuan iblis dalam wujud: mengangkat tumitnya terhadap Kristus. Bahwa dunia tak berdaya dalam belitan iblis adalah keniscayaan..Yudas iskariot menjadi sebuah contoh keras bagi manusia: tetapi haruslah genap nas ini.

Dalam penyimpulan yang lebih besar dan sekaligus menghakimi dunia yang menentang-Nya, dalam pembasuhan kaki tersebut..Yesus mengeluarkan ketetapan kekalnya:
Yohanes 13:19-20 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Tujuan dari semua itu adalah: Yesus Kristus berkuasa dan berdaulat atas kesudahan segala sesuatu di dunia yang memang bukan tempat tanpa dosa dan kejahatan…Ia adalah penentu kesudahan segala sesuatunya. Siapakah  manusia yang berkuasa melawan kegelapan atas upayanya sendiri? Yudas Iskariot menjadi peringatan bagi saya dan anda untuk tak coba-coba melepaskan diri dari persekutuan kudus dengan Kristus..tetapi bukan itu saja, ini adalah realita semua manusia pada hakekatnya: cukup sebuah bisikan pada telinga manusia untuk menjadi yang terhukum dihadapan Allah.


Apa yang ultimat adalah: Yesus tahu siapakah dirinya dan apakah tujuannya. Bahwa Ia berasal dan datang dari Allah adalah sebuah realitas ilahi yang secara substansial menaklukan dunia dengan segala siasatnya. Tak ada rancangan dan rencananya yang gagal…dan tak ada satu bisikan iblis di jagat ini yang akan sedikit saja tak diketahui sejak semula sebelum segala sesuatunya terjadi.

Yohanes 13:21-22 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.

Solus Christus
Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment