Pages

18 November 2018

Siapakah Yesus Kristus Bagimu?



Gagasan-Gagasan Salah Mengenai Yesus Kristus (1)
Oleh: Wayne Jackson
Christian Courier

Tanpa perlu dipertanyakan, Yesus dari Nazaret adalah tokoh yang paling mendominasi dalam sejarah manusia. Siapakah dia Atau dalam kata-kata Sang Rabi itu sendiri saat mengajukan pertanyaan kepada para pemimpin komunitas Yahudi, ”Apakah pendapatmu mengenai Sang Kristus?”

"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?"- Matius 22:42

Setiap refleksi intelektualitas yang dilakukan setiap orang pasti akan berurusan dengan pertanyaan ini.

Data yang tersedia terkait dengan identitas Yesus adalah definitif. Ia adalah sang Kristus, Anak Allah:

Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.- Yohanes 20:30-31

Namun sayangnya, ada sejumlah opini salah mengenai dirinya dalam dunia pemikiran relegius.


Yesus Tidak Pernah Ada

Seaneh hal tersebut terdengar, beberapa pihak, dalam berbagai upayanya yang begitu sukar untuk menyingkirkan Sang Kristus ini, menyangkal bahwa ia pernah hidup di muka bumi ini. Gagasan ini telah diajukan oleh seorang Sejarawan Jerman bernama Bruno Baur, jelang pertengahan abad ke 19. Dalam era kita,pada buku The Great Soviet Encyclopedia (Moscow,1952), dalam dua baris kalimat dibawah “Yesus,” menyebutkan “nama mitologis pendiri Kekristenan.” Satu pakar mencatat bahwa ini menyingkapkan lebih banyak mengenai bias si penulis daripada penilaian historis mereka (Metzger,1965,78).

Lagi, seorang bidat Pentakostal, yang menjadi seorang skeptik, telah mengafirmasikan bahwa ia “diyakinkan bahwa kisah Yesus hanyalah sebuah mitos” (Barker,1992,359-360). Betapa ini merupakan sebuah sudut pandang yang tak mempedulikan informasi. Pandangan semacam ini telah mengabaikan sejumlah bukti berikut ini:

►Ada ribuan salinan manuskrip Yunani Perjanjian Baru (dalam bentuk fragmen atau keseluruhan), beberapa diantaranya berdiri dalam baying-bayang para rasul Kristus sendiri, yang menyaksikan eksistensi Yesus Kristus.

►Sejarawan Yahudi, Josephus dua kali menyebut Kristus (Antiquities 18.3.3;20.9.1). Talmud Babel merujukan pengadilan Yesus oleh Sanhedrin, dan pada eksekusinya pada malam Paskah. Pakar terkemuka Yahudi dari Hebrew University, Joseph Klausner, dalam bukunya yang tenar, Jesus of Nazareth, memiliki sebuah bagian yang ekstensif mendemonstrasikan bukti Ibrani eksistensi Kristus (1989.17-54). Ia sama sekali tidak mempersengketakan semua bukti eksistensi Kristus tersebut.

►Ada beberapa sumber Roma yang mendokumentasikan kesejarahan Yesus. Pliny, gubernur Bithynia, telah menuliskan sebuah surat kepada raja Romawi Trajan (sekitar 112 M) yang didalam surat itu ia merujukan fakta bahwa orang-orang Kristen berkumpul pada sebuah hari tertentu untuk menyembah Kristus seolah ia adalah seorang dewa (Epistle X.96). Sejarawan Tacitus, dalam buku catatan sejarahnya “Annals” (sekitar 115 M), berkomentar terkait satu “Kristus” yang telah dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus (XV.44). Akhirnya, Seutonius (sekitar 120M), sekretaris kaisar Hadrian (sehingga ia memiliki akses pada catatan-catatan resmi kerajaan), menyebutkan penyingkiran orang-orang Yahudi tertentu sehubungan dengan kontroversi sekitar “Chrestus” (Vita Claudii XXV.4)-sebuah insiden yang menguatkan kesaksian pada catatan  Lukas dalam Kisah Para Rasul 18:2 : Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka.

Walaupun ia tidak menerima Yesus sebagai Putera Allah, Klausner menyingkapkan bahwa argumen-argumen yang disampaikan pihak-pihak yang menyangkal bahwa ini adalah referensi-referensi untuk Yesus dari Nazaret; ia berpendapat ada bukti kesejarahan untuk eksistensi Kristus dan pengaruhnya yang begitu luas dlam tahun-tahun perdana sejarah Kristen (1989,60-62).


Sebuah Makhluk Roh, Bukan Daging
Muncul di era purba periode Perjanjian Baru ada pada akhirnya berkembang sebuah gerakan yang dikenal sebagai Gnosticism. Terminologi ini mencakup serangkaian sekte yang menganjurkan sejumlah gagasan-gagasan menyimpang pada kebenaran-kebenaran biblikal. Banyak pakar diyakinkan bahwa ada sejumlah peringatan Perjanjian Baru sehubungan perkembangan kesalahan-kesalahan bidat ini. Bandingkan dengan 1 Timotius 6:20-21:
Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

Satu cabang filsafat ini dikenal sebagai “Doketisme”-berasalh dari terminology Yunami dokein, yang bermakna “terlihat.” Bidat-bidat ini meyakini bahwa Yesus tidak sungguh-sungguh seorang manusia berdaging dan berdarah; ia semata “terlihat” menjadi manusia. Gagasan ini menyerang tepat pada jantung injil. Implikasinya, bidat ini menyangkal kebenaran-kebenaran seperti: inkarnasi (Yohanes 1:14), kebangkitan sang Juruselamat (1Korintus 15:1-4), dan keimamatan agung Anak Allah (Ibrani 2:17-18). Ideologi salah ini, untuk saat ini, tidak lagi dianut secara serius oleh gerakan signifikan manapun.


Kristus, Yang Pertama/Sulung Telah Diciptakan
Mereka yang berafiliasi dengan Masyarakat Menara Pengawas menyatakan bahwa Pribadi kedua Sang Ilahi (Godhead), Yesus Kristus, bukanlah benar-benar Ia kekal. Sebaliknya diklaim, ia adalah “yang pertama dari ciptaan-ciptaan Allah…ia memiliki sebuah permulaan (Reasoning from Scripture,1985,409).

Tidak ada basis bagi teori fanatik ini, sebagaimana fakta-fakta berikut ini menyingkapkannya.

Sejumlah nas Alkitab menyatakan bahwa kekekalan sang Firman yang telah menjadi daging (Yohanes 1:14). Nabi Yesaya mendenominasikannya sebagai “kekal” :

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.- Yesaya 9:6

Nabi Mikha mendeklarasikan  bahwa eksistensinya telah ada “sejak kekekalan” itu ada (Mikha 5:2).

Ketika rasul Yohanes mengafirmasikan: “Pada mulanya adalah Firman” (Yohanes 1:1), ia menuliskan sebuah kalimat bentuk imperfect yang merujukan “keberlangsungan eksistensi sebelum waktu eksis” (Bernard,1928,2).

Kristus dirujukan sebagai “sang Alpa dan sang Omega” (Wahyu 21:6;22:13), yang mana ekspresi tersebut diaplikasikan pada Allah pada mulanya dalam dokumen yang sama:
Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.- Wahyu 1:8

Frasa ini membentuk sebuah “pernyataan kuat akan kebenaran dan kekekalan ketuhanan Yesus Kristus” (Vos 1975,111).

Tetapi “Saksi-Saksi Yehovah” berpendapat bahwa karena Yesus disebut “Yang pertama dari segala ciptaan” (Kolose 1:15), dan “permulaan dari ciptaan” (Wahyu 3:14), ia pasti memiliki sebuah permulaan didalam waktu, karena itu, ia tidak kekal. Argumen-argumen ini invalid.

Pertama, terminologi “permulaan” (arche) dalam teks ini adalah sebuah rujukan bagi Kristus sebagai “penyebab pertama” dari penciptaan (Danker,2000,138; Thayer,1958,77). Sebagaimana telah dicatat Robertson: “not the first of creatures ... but the originating source of creation” (1933, 321). Dalam Wahyu 22:13, Yesus dirujukan sebagai “permulaan” dan “akhir.” Jika “permulaan” bermakna bahwa ia pasti memiliki sebuah permulaan dari sesuatu, maka demikian juga “akhir” bermakna bahwa ia akan disudahi atau diakhiri pada puncaknya. Seperti itukah? 

Kedua, terminologi “yang pertama atau yang sulung” tidak sedang menyiratkan sebuah asal-usul bagi sang Juruselamat. “Yang sulung” digunakan secara sering dalam makna “urutan,” yaitu sang “pemimpin” (Liddell & Scott,1869,1400). Adam Clarke telah menunjukan bahwa orang-orang Ibrani bahkan merujukan Jehovah, Sang Bapa, sebagai “Yang sulung dari semua dunia” untuk menekankan secara tajam fakta bahwa Ia telah menghasilkan segala sesuatu (n.d.,516). Bahkan bukan hanya rekan-rekan Menara Pengawal yang berpendapat bahwa Bapa memiliki sebuah permulaan. Lama setelah Kristus hadir di bumi (sebagaimana diyakini oleh Saksi-Saksi Menara Pengawal), seorang nabi telah menyatakan:” Aku (Bapa) juga akan membuat (future tense) ia [Kristus] sulungku” (Maz 89:27). Begitu nyata bahwa terminologi “yang sulung” merujuk pada ranking, ketimbang sebuah kronologi permulaan atau asal.


Kristus Adalah Seorang Malaikat
Teori salah lainnya bercorak “Saksi-Saksi Yehovah” adalah klaim bahwa Yesus harus diidentifikasikan dengan Mikael, sang malaikat utama (Reasoning,1985,218). Mempertimbangkan bukti Perjanjian Baru medemonstrasikan  bahwa Kristus bukan sebuah malaikat. Pertimbangkanlah logika yang tak dapat ditolak ini:

Pertama, malaikat-malaikat menolak disembah (Wahyu 22:8,9). Tetapi Yesus menerima untuk disembah (Matius 8:2;9:18;14:33). Yesus, karena itu, bukan seorang malaikat. Menyembah malaikat adalah dosa (Kolose 2:18). Jika Kristus adalah semata malaikat, Ia seharusnya menghardik mereka yang menyembah dirinya, namun ia tidak pernah menghardiknya:

Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."- Matius 14:33


Kedua, seluruh bab pertama Surat Ibrani adalah sebuah argument yang membuktikan bahwa Yesus bukan kelas malaikat. Sebagai contoh: Allah tidak pernah berkata kepada malaikat:”Engkau adalah anak-Ku, pada hari ini Aku telah memperanakan Engkau” (Ibrani 1:5); dan ia membuat pernyataan mengenai Kristus. Secara jelas, Kristus bukan seorang malaikat. Juga, semua malaikat harus menyembah Yesus:

Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."-Ibrani 1:6


Tetapi yang disembah pasti seorang yang superior, bukan dalam kesetaraan (dalam hal ini malaikat tak mungkin menyembah malaikat). Untuk sebuah diskusi yang lebih mendalam terkait gagasan-gagasan salah ini, sebagaimana diusung oleh para penganjur Menara Pengawal, bacalah Jehovah’s Witnesses And The Doctrine Of The Deity Of Christ (1979).


Diterjemahkan dan diedit oleh: Martin Simamora

Solus Chritus
Soli Deo Gloria
Rujukan untuk Artikel ini:
    -Allen, Steve. Steve Allen On The Bible, Religion, & Morality. Buffalo, NY: Prometheus. 1990.
    -Anderson, J.N.D., Editor (1950), The World’s Religions._ Grand Rapids, MI: Eerdmans Publishing Co. 1950.
   -Danker, F. W. A Greek-English Lexicon of the New Testament. Chicago, IL: University of Chicago. 2000.
    -Barker, Dan. Losing Faith in Faith. Madison, WI: Freedom From Religion Foundation. 1992.
    -Bernard, J. H. The Gospel According to John. Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark. 1928.
    -Clarke, Adam Clarke’s Commentary New York, NY: Abingdon Press), VI. n.d.
    -Jackson, Wayne. Jehovah’s Witnesses And The Doctrine Of The Deity Of Christ. Pasadena, TX: Haun. 1979.
    -Jackson,Wayne. The Biblical Doctrine of the Godhead. Montgomery, AL: Apologetics Press. 1994.
    -Klausner, Joseph (1989), Jesus of Nazareth. New York, NY: Bloch Publishing Co. 1989.
    -Liddell, H. G. & Scott, Robert. A Greek-English Lexicon. Oxford, England: Clarendon Press. 1869.
    -Metzger, Bruce. The New Testament—Its Background, Growth, and Content. New York, NY: Abingdon Press. 1965.
    -Reasoning from the Scriptures. Brooklyn, NY: Watch Tower Bible and Tract Society, 1985.
    -Robertson, A. T. Word Pictures in the New Testament. Nashville: Broadman. VI. 1933.
    -Schonfield, Hugh J. The Bible Was Right. New York: Signet Key Books. 1959.
    -Schonfield, Hugh J. The Passover Plot. New York, NY: Bantam Books. 1965.
    -Smith, F. LaGard. After-Life – A Glimpse of Eternity Beyond Death’s Door. Nashville, TN: Cotswold. 2003.
    -Thayer, J.H. A Greek-English Lexicon of the New Testament Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark. 1958.
    -Vos, J. G. Zondervan Pictorial Encyclopedia of the Bible, Merrill Tenney, Ed. Grand Rapids, MI: Zondervan. Vol. 1. 1975.



No comments:

Post a Comment