Pages

13 October 2018

Kehendak Allah (2 selesai)


Oleh:P.A.

Pemikiran-Pemikiran Mengenai Kehendak Allah
Peran Doa
Yesus mengajarkan kita untuk berdoa “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Matius6:10). Dan pada malam sebelum dia disalibkan dan mengalami kesengsaraan yang sangat menyiksanya (berada di pusat kehendak Allah tidak berarti kita kebal terhadap kesengsaraan!) dan doa yang tidak mempedulikan dirinya sendiri “tetapi BUKAN KEHENDAKKU tetapi KEHENDAKMU jadilah” (Lukas 22:42, bandingkan dengan Yoh4:34).

Jika kita mau melakukan KEHENDAK ALLAH  secara benar, marilah kita bersedia mengupayakan diri ini menyangkal diri sendiri. Kecuali kita menyangkal diri sendiri, kita tidak akan pernah melakukan kehendak Allah. Kehendak-Nya dan kehendak kita seperti angin dan ombak ketika mereka saling bertolak belakang. Dan tentu saja, Yesus akan membenarkannya “Aku selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan (kehendak Bapa-Nya) bagi Dia (Yoh8:29). Dan juga bila diantara kita ada yang kekurangan hikmat sehubungan dengan apa yang harus dilakukan dalam situasi yang sukar, Yakobus menginstruksikan kita untuk meminta kepada Allah, percaya bahwa Ia akan secara murah hati memberikan kita hikmat (Yakobus1:2-7). Kita juga harus meminta kepada Allah agar kita DIPENUHI DENGAN (dikontrol oleh) pengetahuan KEHENDAK ALLAH dala segala hikmat dan pengertian rohani, sehingga kita dapat berjalan dalam sebuah sikap memuliakan Tuhan, menyenangkan-Nya dalam setiap aspek, menghasilkan buah dalam setiap pekerjaan baik dan meningkat dalam pengetahuan akan Tuhan” (Kolose 1:9-10).

Kita juga dapat berdoa sebagaimana Daud telah berdoa kepada Allah untuk mengajarkan kita untuk melakukan kehendak-Nya dan membiarkan Roh-Nya menuntun kita (Maz143:10)


Peran Roh Kudus
Paulus menulis bahwa orang-orang percaya “tidak menjadi bodoh tetapi memahami (menyusun keping-keping problem sehingga dapat berbicara) apakah kehendak Tuhan  itu (mengindikasikan tidak memahami kehendak Allah adalah bodoh, dan juga bahwa kehendak Allah sementara misterius dapat dikenali)” (Efesus5:17). Dan kemudian apakah yang dikatakan Paulus? “menjadi dipenuhilah dengan Roh” (Efesus5:18). Menjadi jelas ketika kita dipenuhi dengan (dikontrol oleh) Roh, kita akan lebih bisa untuk “memahami apa kehendak Tuhan itu” dalam situasi atau keadaan yang meliputi saya dan anda.

Akan tetapi anda mungkin masih bertanya-tanya” Bagaimana dengan dorongan-dorongan untuk melakukan ini  atau melakukan itu?” Kitab suci mengatakan bahwa Roh yang berdiam di dalam kita akan menuntun kita (Yoh16:13; Rom8:14; Gal5:18; 1Kor2:12-13) dan Ia dapat memberikan kita impresi-impresi pada jiwa kita. Sementara impresi-impresi subyektif kadang dapat memberikan panduan, kita harus sangat hati-hati dan harus ‘minor” pada pendekatan ini, dan sebaliknya “mayor” pada memahami prinsip-prinsip umum biblikal bahwa Roh dapat menggunakan pikiran kita yang telah diperbarui untuk mengetahui apakah sesuatu itu adalah kehendak Allah (Roma12:2).

Pada akhirnya, ingatlah bahwa Allah jarang memberikan kepada kita seluruh gambar kehendak-Nya bagi hidup kita, tetapi menuntun kita langkah demi langkah. Langkah-langkah seorang manusia ditegakan oleh TUHAN (Mazmur37:23)

Addendum
Kehendak Allah
Cara terbaik untuk mempelajari sebuah subyek kerap mulai dengan sebuah definisi sebuah subyek. Apa yang kita maksudkan dengan KEHENDAK ALLAH? Itu adalah tujuan Bapa yang dinyatakan dan kudus untuk membuat anak-anak yang dikasihi-Nya semakin lama semakin seperti Kristus. Tanpa ragu bahwa faktor yang paling penting dalam mendapatkan kehendak Allah adalah Alkitab itu sendiri. Allah sedang berbicara kepada kita tidak dengan suara yang keras, tetapi melalui firman-firman dalam kitab suci.

1)Kitab suci mendeklarasikan bahwa IA memang memiliki sebuah kehendak definitif bagi hidupku. “langkah-langkah seorang manusia diatur oleh Tuhan” (Mazmur 37:23). “Aku akan menginstrusikanmu dan mengajarkanmu dalam cara seharusnya engkau jalani” (Mazmur 32:8)- juga pelajari Efesus 2:10 dan Ibrani 12:1

2)Allah berkeinginan agar kita mengenal kehendak-Nya dalam hidup kita. “karena itu janganlah menjadi bodoh, tetapi mengerti apakah kehendak Tuhan itu” (Efesus 5:17)

3)Kehendak Allah itu berkesinambungan. Itu tidak dimulai kala aku berusia 30 tahun. Allah memiliki sebuah kehendak bagi anak-anak, orang muda, orang dewasa, dan warga lanjut usia. Pelajari Yesaya 58:11.

4)Kehendak Allah itu spesifik. “telingamu akan mendengar sebuah kata dibelakangmu, berkata,”inilah jalan itu, berjalanlah didalamnya” (Yesaya 30:21). “Tetapi jalan orang yang tegak lurus adalah sebuah jalan rata” (Amsal 15:19)

5)Kehendak Allah itu menguntungkan (Yosua 1:8; Mazmur 1;1-3)

Apakah kehendak Allah bagi kita? Sebagaimana telah kita perhatikan, berbeda antar satu orang percaya dengan orang percaya lainnya. Tetapi ada empat aspek dalam kehendak Allah yang berlaku bagi setiap orang Kristen:

-adalah kehendak-Nya agar kita belajar lebih dalam mengenai Tuhan (Kol 1:9)
-adalah kehendak-Nya agar kita bertumbuh dalam kasih karunia (1 Tesalonika 4:3)
-adalah kehendak-Nya agar kita mempelajari firman-Nya (2Tim 3:14-17)
-adalah kehendak-Nya agar kita menceritakan iman kita (KPR 1:8;1Tim2:4; 2Pet3:9)



diterjemahkan dan diedit dari "The Will of God"-Precept Austin oleh: Martin Simamora
Soli Deo Gloria


No comments:

Post a Comment