Pages

04 September 2018

Seri Raja-Raja Di Bumi & Allah Di Sorga : Belsyazar yang Berkuasa Penuh Dalam Horor Tangan Tanpa Tubuh Di Tembok (3)



Oleh: Martin Simamora


Ketika Kuasa Maha Raja Di Bumi Melangkahi Ketetapan Allah: Ia Mengutus Punggung Tangan Untuk Bersabda

Ketika Pesta Maha Raja Melangkahi Ketetapan Allah
Episode panjang Daniel didalam kerajaan Babel sang penakluk kerajaan-kerajaan, menjadikannya sebagai sosok yang melayani beberapa raja terkemuka dalam kerajaan tersebut. Sejarahnya dalam melayani para raja terdahulu telah membuatnya sebagai seorang Ibrani yang sangat diperhitungkan diantara para ahli jampi dan ahli sihir kerajaan walaupun ia sama sekali bukan kedua-duanya, selain seorang yang mengenal dan mengabdi kepada satu-satunya Yang Mahakuasa (YHWH). Episode kali ini merupakan salah satu episode dalam keseluruhan Alkitab (Kejadian-Wahyu) yang secara frontal menyingkapkan kedaulatan Allah atas seorang maha raja  dalam cara yang sangat keras dan dan memperlihatkan bahwa Ia adalah Allah yang tak surut kemuliaan dan kebenarannya sementara realitas umat Tuhan sangat pilu dalam penjajahan yang merupakan ketetapan. Ketetapan yang jika dilawan akan mendatangkan murka-Nya yang tak main-main, seperti ini:



Dalam zamannya majulah berperang Nebukadnezar, raja Babel, lalu Yoyakim menjadi takluk kepadanya tiga tahun lamanya; tetapi kemudian Yoyakim berbalik dan memberontak terhadap dia. TUHAN menyuruh gerombolan-gerombolan Kasdim, gerombolan-gerombolan Aram, gerombolan-gerombolan Moab dan gerombolan-gerombolan bani Amon melawan Yoyakim; Ia menyuruh mereka melawan Yehuda untuk membinasakannya sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan para hamba-Nya, yaitu para nabi.-II Raja-Raja 24:1-


Sebagai sebuah kerajaan yang begitu digjaya dan maha raja yang memiliki kekuasaan yang melintasi berbagai kekuasaan dan wilayah di muka bumi, maka salah satu momentum yang paling tepat untuk menunjukan kebesarannya adalah pesta. Bukan pesta yang biasa tetapi yang kemegahannya dikemilaukan dengan kehadiran orang-orang yang mulia dan pantas untuk masuk ke dalam pesta sang maha raja:

Daniel 5:1Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.
Ini adalah sebuah pesta selazimnya pesta raja-raja yang pasti akan menggambarkan kemuliaan dan kekuasaannya dimana  segala kesenangan dan segala kemauan apapun juga sejauh dalam jangkauan dan dominasi kekuasaannya akan terwujud tanpa ada manusia yang dapat mencegah dan apalagi menasihatinya terkait etika, moralitas dan apalagi spiritualitas. Inipun diperlihatkan dalam pesta maha raja Belsyazar:

Daniel 5:2-4Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu. Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu; mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.


Sangat lazim para raja, para penakluk, maha raja untuk mengambil apapun juga yang paling berharga, paling dimuliakan, paling disakralkan dan merupakan simbol-simbol religiusitas sebuah penduduk dan wilayah taklukan sebagai bukti keberkuasaan dan keberdaulatan, bahwa tidak ada satu bentuk kekuasaan dan kedaulatan apapun dan siapapun termasuk yang divinitas dapat menahan dan mengalahkan keberkuasaannya. Sehingga bisa dipandang semua perilaku kekuasaan para raja yang semacam itu merupakan bahasa-bahasa kekuasaan yang mengatasi segala kuasa di bumi dan di sorga. Bagi maha raja Belsyazar, sebagaimana ayahnya-Nebukadnezar para tuhan di daerah taklukannya hanyalah sebuah kuasa setinggi isapan jempol saja yang jikapun benar berkuasa pasti tak mahakuasa sehingga mampu secara nyata berkuasa atas dirinya. Ini mencuat dalam pesta tersebut bahwa spiritualitas semacam ini telah menjadi bagian integral dalam pestanya: Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu. Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu; mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.

Kita harus memahami bahwa perkakas-perkakas bait Allah tersebut bukan saja berharga karena terbuat dari emas murni yang adalah perkakas bait Allah, tetapi sangat terkait dengan seorang raja Israel pilihan Allah yang berhak mendirikan bait Allah (ITawarikh 29) dan yang kesohorannya membahana di kolong langit (I Raja-Raja 10) pada eranya. Nebukadnezar bukan saja berhasil menaklukan  kerajaan Yehuda namun secara simbolik menaklukan kebesaran raja Israel, Salomo. Sekarang mari kita memperhatikan catatan sangat penting berikut ini:

IIRaja-Raja 24:10-13 Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung. Juga Nebukadnezar, raja Babel, datang menyerang kota itu, sedang orang-orangnya mengepungnya. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun yang kedelapan dari pemerintahannya. Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN.

Pada teks ini ada 2 hal yang sangat penting dan sekaligus yang sangat penting namun sama sekali tak memiliki makna apapun juga  bagi Belsyazar bin Nebukadnezar yaitu perkakas emas yang dibuat Salomo berdasarkan instruksi TUHAN. Tak memiliki makna yang bagaimanapun juga karena pada era Nebukadnezar telah dikerat untuk diambil emasnya. Sebagaimana telah saya katakan  pada bagian terdahulu, bahwa orang akan cenderung segera berpikir bahwa dengan perampasan perkakas bait Allah, pasti Allah akan murka, namun tidak sama sekali sepertinya Dia memang tidak berkuasa sama sekali. Salomo dan perkakas yang dibuat berdasarkan firman, inilah yang dalam pesta  Belsyazar telah diperlakukan seperti ini: Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu; mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu, tanpa satupun dan apapun dapat mencegah atau setidaknya menasihati maha raja yang sedang dilanda mabuk itu.

Belsyazar sendiri memiliki dasar kemaharajaan yang tak main-main, karena ia sendiri mewarisi reputasi kuasa kemaharajaan yang di tangan Nebukadnezar, ayahandanya, telah menaklukan Mesir untuk mengakhiri era keadidayaannya:
IIRaja-Raja24:7 Raja Mesir tidak lagi keluar berperang dari negerinya, sebab raja Babel telah merebut segala yang termasuk wilayah raja Mesir mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat.

Sehingga memang pesta yang luar biasa tersebut merupakan selebrasi kemuliaan dan kemahakuasaannya yang sangat berdasar untuk dilakukannya sebagai seorang maharaja di muka bumi ini. Siapakah yang berani melawannya dan siapakah yang sanggup menyentuh hidup sang maha raja?


Sang Maharaja Melangkahi Ketetapan Allah, IA Bersabda Melalui Jari-Jari Tangan Manusia Menulis Di Dinding Untuk Menyatakan Kesudahan Jiwanya
Pesta penuh kuasa dan unjuk kedaulatan itu, sekonyong-konyong berubah menjadi horor yang begitu mencekam jiwa. Siapakah yang akan berpikir dalam sebuah pesta di kerajaan sebuah negara adi daya satu-satunya setelah menghempaskan Mesir berkeping-keping,kini harus menjadi maha raja yang begitu ketakutan melihat  satu hal yang menghempaskan kesukannya dan melucuti kemahakuasaannya. Perhatikan teks berikut ini:

Daniel 5:5-6 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.

Sebagaimana kita telah ketahui, pesta ini tanpa disadari sang Maharaja telah menghadirkan YHWH dalam cara yang mustahil dapat dipahami oleh Belsyazar. Teks di atas ini sangat signifikan untuk menjadi sentral peristiwa yang akan menentukan kesudah hidup sang maha raja: jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dia. Perhatikan bahwa di depan kaku dian adalah penjelas bagi siapakah jari-jari tangan manusia tersebut, bahwa Ia adalah YHWH itu sendiri. Kaki dian sendiri merupakan perkakas suci dalam Bait Allah Salomo:

IRaja-Raja 6:11-13Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Salomo, demikian: Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu, yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel."

IRaja-Raja 7:48-49 Salomo membuat juga segala perlengkapan yang ada di rumah TUHAN, yakni mezbah emas dan meja emas tempat menaruh roti sajian, kandil-kandil dari emas murni, lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri, di depan ruang belakang; kembang-kembangnya, lampu-lampunya dan sepit-sepitnya, dari emas;mpat menaruh roti sajian; (baca juga II Tawarikh 4:19-22)

Kaki dian atau kandil-kandil atau menorah yang juga dibuat oleh Salomo dan menjadi perkakas bait suci Yerusalem, sejatinya dibuat pertama kali oleh nabi Musa berdasarkan sabda Allah:
Keluaran 25:31-40 Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya—dengan tombolnya dan kembangnya—haruslah seiras dengan kandil itu. Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain. Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu—dengan tombol dan kembangnya—dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain—dengan tombol dan kembangnya--;demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu. Pada kandil itu sendiri harus ada empat kelopak berupa bunga badam—dengan tombolnya dan kembangnya.  Juga harus ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama, yang timbul dari kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan satu tombol di bawah yang ketiga; demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu. Tombol dan cabang itu harus timbul dari kandil itu, dan semuanya itu haruslah dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya. Sepitnya dan penadahnya haruslah dari emas murni. Dari satu talenta emas murni haruslah dibuat kandil itu dengan segala perkakasnya itu. Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”

Dari manakah datangnya tangan itu dan siapakah dia, dengan demikian, terjelaskan oleh kandil atau kaki dian tersebut. Bahwa Allah melalui tangan manusia  itu turun ke dalam kerajaan manusia yang sangat berkuasa, yang tak mengenal Allah yang mahakuasa dan satu-satunya yang benar untuk menyatakan dirinya dan bersabda menyatakan kehendaknya dan pemerintahannya yang kekal dan tak ada yang dapat menahannya. Perhatikan ini:

Daniel 5:17Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.

Daniel 5:25-28Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mene, mene, tekel ufarsin. Dan inilah makna perkataan itu: Mene: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; Tekel: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
Punggung tangan itu menuliskan apa yang hendak dikatakan Allah dan apakah yang menjadi kehendak-Nya. Tetapi apakah yang menjadi latar belakang kedatangan punggung tangan yang tak diundang dan mendatangkan horor ketakutan yang menggentarkan (Daniel 5:5-6) maha raja di muka bumi tersebut, adalah ini sebagaimana dikemukakan Daniel:

Daniel 5:18-Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku. Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya. Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya. Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu. Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini. Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku. Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.

Mengapa Allah sampai perlu mengutus punggung tangan itu kedalam dunia kerajaan Babel sang penguasa segala bangsa? Karena Allah hendak menyatakan bahwa Dialah yang memberikan kuasa sedemikian dahsyat kepada Bebel, termasuk kepada Nebukadnezar, ayah Belsyazar yang mampu menekuk Mesir hingga pupus kemuliannya di muka bumi ini, tapi ketika raja-dalam hal ini Belsyazar- menjadi tinggi hati dan keras kepala sehingga  berlaku terlalu angkuh maka Allah telah memiliki ketetapannya sendiri yang tak dapat dibatasi dan dikekang oleh kehendak bebas sang maha raja. Di hadapan Allah tak ada kehendak bebas untuk menentang Allah dan tak ada semacam demokrasi terhadap kekudusan dan kebenaran-Nya selain ketetapan Tuhan yang akan menjungkirbalikan kemegahan kehendak sang maha raja: menjatuhkannya dari takhta kekuasaan pemerintahannya yang sangat berdaulat mengatasi segala bangsa, dan merampas kemuliannya sebagai maha raja. Itulah inti yang hendak dinyatakan Allah yang tak dapat dilihat itu melalui punggung tangan yang wujudnya dan sabdanya dapat dilihat dan dapat dibaca dihadapan kaki dian tersebut!

Bagaimanakah Allah menunjukan bahwa Dialah pemberi kuasa dan Sang Penentu berdaulat penuh atas batasan-batasan kekuasaannya nyata terlihat dari sabda Allah yang dinyatakan oleh punggung tangan tersebut, pada bagian yang ini:
“Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku”

Pada malam itu sang maha raja Belsyazar tewas sebagai kehendak Tuhan yang dinyatakan melalui punggung tangan tersebut:

Daniel 5:30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.

Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.- Daniel 5:21
Soli Deo Gloria
Catatan-Catatan


-Daniel 5 Commentary- Precept Austin :


-The Sovereignty of God in History: https://bible.org/seriespage/sovereignty-god-history

-The Belshazzar of Daniel And The Belshazzar of History:

-Nabonidus, Belshazzar,And The Book of Daniel: An Update :

-

No comments:

Post a Comment