Pages

23 November 2016

Belajar Di Kaki Yesus: “Sebuah Studi Untuk Pelatihan Seminari”-4


Merevolusi Misi Strategimu Dan Prioritas-Prioritas Kehidupanmu

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Ilustrasi:Robert L. Plummer, professor of New Testament interpretation at Southern Seminary, uses the award-winning tablet technology developed for his Elementary Greek course.

Bacalah lebih dulu: "bagian 3"

4.Apakah tepat untuk meninggalkan pelayananku saat ini agar dapat masuk seminari? Setiap orang Kristen memiliki pelayanannya sendiri, tepat dimana ia berada—barangkali sebagai seorang guru sekolah minggu, seorang penatua atau diaken, seorang anggota staf gereja, seorang pekerja di parachurch, atau hanyalah seorang yang berupaya memberikan kesaksian bagi Kristus di pekerjaannya. Kadang kamu dapat melanjutkan pelayanan-pelayanan semacam itu bahkan sementara anda di seminari. Mungkin ada seminari di daerah setempatmu dimana anda dapat menjadwalkan kelas-kelas yang tidak berbenturan dengan pekerjaan-pekerjaanmu saat ini. Ada juga sejumlah seminari yang memiliki program-program edukasi jarak jauh yang mana anda dapat tetap di rumah dan mengambil kelas-kelas tersebut melalui kaset atau kelas yang diselenggarakan melalui web atau situs di internet. Tetapi kerap para siswa harus membongkar tendanya dan pindah ke sebuah tempat baru agar dapat masuk ke seminari. Apakah itu bernilai?


Saya tidak dapat menjawab setiap situasi semacam ini. Tetapi saya berpendapat bahwa dalam banyak kasus, jawabannya adalah ya. Apa yang anda pelajari di seminari dapat membuat anda jauh lebih efektif  sebagai sekolah Minggu, penginjil kampus, atau menjadi saksi di tempat kerja, dibandingkan sebelumnya. Itu dapat membuatmu menjadi lebih baik dalam menopang pastor atau gembala lokalmu. Dan itu dapat mengkualifikasikanmu untuk sebuah dunia pelayanan yang lebih besar, dan itu akan menjadi sebuah hal yang baik bagi kerajaan Allah.


Pelayananmu saat ini bisa jadi vital dalam  kehidupan banyak orang, sebab kamu memimpin mereka melalui pertempuran rohani. Tetapi seorang pejuang rohani, seperti seorang prajurit sesungguhnya, haruslah terlatih baik dan diperlengkapi. Anda seharusnya bertanya  apakah kini anda dapat menggunakan pedang Roh, firman Tuhan, cukup baik untuk berhadapan dengan musuh. Kadang di seminari dapat membuatmu menjadi jauh lebih baik meneruskan pelayananmu pada sebuah waktu kelak. Dan untuk saat ini, ingatlah, jika Allah sedang memanggilmu untuk masuk ke seminari, dia secara berdaulat dapat memelihara mereka yang telah anda layani selama ini.



5.Tetapi Aku memiliki kesempatan-kesempatan untuk pelatihan oleh gerejaku atau organisasi pelayananku. Tidakkah itu cukup? Bagi beberapa orang itu bisa jadi memadai. Dan saya berharap bahwa pada suatu hari kelak,  dalam beberapa hal, pelatihan berlevel seminari dapat tersedia melalui setiap gereja local dan organisasi pelayanan. Tetapi, untuk saat ini, kebanyakan tidak pada poin tersebut. Dalam banyak kasus, pelatihan seminari membawamu ke sebuah level pemahaman yang benar-benar baru, melampaui pelatihan pelayanan atau ministri lokal.


Anda mungkin bertanya bahwa anda dapat memiliki level pemahaman ini hanya melalui membaca buku-buku yang ditulis oleh para professor seminari. Tetapi jika anda pergi ke seminari, anda akan belajar bersama orang-orang yang menulis buku tersebut. Anda dapat menanyakan mereka, yang akan menolong anda tak hanya untuk mendapatkan jawaban, tetapi juga (dan lebih penting) belajar bagaimana mereka berpikir. Anda akan mendapatkan kerangka berpikir, paradigm-paradigma, cara-cara membawa kebenaran Alkitab menyelurih yang tak hanya tersedia dimanapun. Pertimbangkan contoh-contoh berikut ini (tidak semua poin saya terjemahkan):


b.Ketika para rasul telah dipenuhi Roh Kudus untuk menginjili dunia, mereka telah menghadirkan Yesus sebagau penggenap Kitab suci Perjanjian Lama. Sebagaimana Yesus telah mengajari dua murid dalam Lukas 24, para rasul telah memproklamasikan dari Perjanjian Lama bahwa kematian dan kebangkitan Kristus telah ditetapkan sebelumnya harus terjadi. Itu bukan sebuah kebetulan. Sehingga mereka mengkhotbahkan bahwa siapapun yang benar-benar percaya Perjanjian Lama harus percaya pada Yesus. Dapatkah  kamu melakukannya? Itu adalah sebuah bagian dasar pemberitaan Injil, berdasarkan Kitab Suci, tetapi hampir tidak ada yang mengetahui bagaimana melakukannya, untuk saat ini. Setelah Kebangkitannya, Yesus telah mengajarkan para murid-Nya bagaimana melakukannya (Lukas 24:47). Kamu dapat mempelajari bagaimana melakukannya di seminari, dan mungkin bukan ditempat lain manapun juga.


c.Apakah kamu mengerti bagaimana Yesus menggenapi  jabatan-jabatan Perjanjian Lama: nabi,imam, dan raja, dan apakah perbedaan yang dibuat bagi pemerintahan gereja dan bagi kehidupan pribadi Kristenmu? Apakah anda mengerti mengapa gereja begitu penting bagi Allah, dan umatnya, tubuh Kristus, mempelai Kristus, dan bukan sekedar kumpulan individu-individu? Mempelajari hal ini dapat merevolusi misi strategimu dan prioritas-prioritas kehidupanmu. Tetapi dimana kamu dapat mempelajari ini secara mendalam daripada di seminari?


d.Bagaimana dengan hanya membaca dan mengajar Alkitab? Dapatkah anda membayangkan  betapa banyaknya pengajaranmu menjadi lebih kaya jika kamu dapat membaca Kitab suci dalam bahasa-bahasa aslinya dan mempelajari bagaimana menginterpretasikan teks-teks Yunani dan Ibrani? Kamu dapat mempelajari  tata bahasa dasar melalui buku. Tetapi kamu juga harus mempelajari idiom-idiom dan gaya-gaya tulisan. Kamu harus mempelajari  genre-genre tulisan dalam Alkitab. Kamu juga harus mempelajari perbedaan antara sinonimus dan paralelisme antithesis, dan dimana penekanan jatuh dalam sebuah struktur karakteristik (catatan: itu tidak jatuh pada permulaan dan akhir). Kalau ini, saya tidak tahu dimana kamu dapat mempelajari hal semacam ini kecuali di dalam seminari.


e.Berapa banyak anda mengetahui sejarah gereja? Memang benar bahwa Kitab suci, bukan sejarah gereja, itu adalah otoritas final bagi kita. Tetapi juga benar “mereka tang tidak mengetahui sejarah gereja adalah mengerikan untuk mengulanginya.” Dan “kita tidak seharusnya berupaya membuang-buang waktu untuk menemukan atau menciptakan apa yang sudah eksis.” Banyak bidat atau penyesatan yang muncul pada hari ini merupakan pengulangan-pengulangan bidat yang telah muncul sebelumnya dalam sejarah gereja. Banyak pertanyaan kita mengenai ibadah, pemeliharaan, dan pemberitaan injil juga telah muncul sebelumnya. Baik untuk mengetahui bagaimana gereja berurusan dengan isu-isu ini di masa lampau. Kadang mereka sangat salah, kadang benar. Tetapi kita harus dapat menghindari kesalahan mereka dan membangun di atas dasar pencapaian-pencapaian mereka. Dimanakah kamu dapat memperoleh jenis pengetahuan ini selain daripada di dalam seminari?


Bersambung ke bagian 5

Segala Kemuliaan Hanya Bagi Allah

No comments:

Post a Comment