Pages

14 November 2016

Belajar Di Kaki Yesus: “Sebuah Studi Untuk Pelatihan Seminari”

Oleh  John M. Frame

Satu-Satunya Pertanyaan Yang Tersisa Adalah, Bagaimana Anda Akan Duduk Pada Kaki Yesus?


Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu: “bagian 1

Jadi saya meminta anda untuk mempertimbangkan kekhususan yang sungguh istimewa pada duduk di kaki Yesus. Kala ia dahulu hidup di muka bumi ini, Yesus telah mengunjungi sahabat-sahabatnya, saudari-saudarinya Maria dan Marta, di kota kecil Betania. Marta begitu disibukan dengan melayani para tamunya, tetapi Maria “duduk di kaki Tuhan dan telah mendengarkan pengajarannya” (Lukas 10:39). Marta telah kecewa terhadap Maria yang tidak membantu. Hal itu nampak menjadi sebuah keluhan yang pantas. Tetapi Yesus,kapanpun juga, mengejutkan kita oleh pemujian terhadap Maria. Dia telah “memilih bagian yang baik, yang tidak akan dirampas darinya”(ayat 42). Kini, normalnya memang saudari-saudari seharusnya membantu satu sama lain dalam menjalankan tugas-tugas di rumah, maukah anda mengalami kehilangan apapun juga? Marta telah melakukan sebuah hal baik dengan bekerja untuk melayani Yesus dan tamu-tamu lainnya.  Tetapi dia tidak sungguh-sungguh mengerti apa yang  hilang dari dirinya: Anak Allah yang kekal, sedang mengajar tepat di ruang keluarganya sendiri!


Jangan kehilangan kesempatan untuk duduk pada kaki Yesus. Banyak hal lain-lain yang penting, seperti pekerjaan rumah, bekerja  untuk penghidupan, dan pelayanan itu sendiri. Tetapi kita semua harus mengambil waktu menjauhi semua itu untuk merenungkan firman.


Menghadapi godaan-godaan Setan, Yesus bersabda, mengutip Ulangan 8:3,”Manusia tidak akan hidup oleh roti saja, tetapi oleh setiap kata yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Kita harus memahami bahwa firman Allah  pada setiap bagian terkecilnya,bagi kita, sama pentingnya dengan makanan  dan minuman. Itu adalah Allah sendiri yang sedang berbicara kepada kita, kata-kata yang telah dihembuskan (2 Timotius 3:16). Tanpa firman, kita mati. Tetapi  diberkatilah mereka yang bersuka di dalam hukum Tuhan dan merenungkannya siang dan malam (Mazmur 1:2). Mereka seperti pepohonan yang ditanam di sepanjang aliran-aliran air, yang menghasilkan buah dan sukses kokoh dalam semua yang mereka kerjakan (ayat 3).


Sehingga satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah, bagaimana anda akan duduk pada kaki Yesus? Studi Alkitab secara pribadi adalah sebuah cara, dan Allah menghargai itu. Mendengarkan secara cermat pada khotbah-khotbah pendetamu juga sebuah hal baik. Hadir dalam  kelas-kelas sekolah Minggu dan pergi ke konfrensi-konfrensi Alkitab juga akan membawamu lebih jauh. Tetapi jika anda memiliki latar belakang akademik untuk studi yang lebih lanjut, dan anda memiliki peluang, tidakkah seharusnya anda memanfaat keuntunganmu tersebut? Pikirkanlah apa yang akan diberikan dengan menjadi dapat membaca firman Tuhan dalam bahasa-bahasa orisinalnya. Bayangkanlah meluangkan waktu beberapa tahun, mendapatkan sebuah survei sistematik pada semua pengajaran Alkitab dan belajar bagaimana mengkomunikasikannya secara persuasif kepada dunia yang sedang sekarat ini. Dan bayangkanlah mendapatkan sumber-sumber untuk kelangsungan pendidikan- alat-alat yang memampukanmu untuk melanjutkan belajar firman Tuhan dalam kedalaman selama sisa hidupmu.


Pikirkan mengenai hubungan-hubungan yang dapat dikembangkan di seminari: dengan para profesor yang terpelajar dan yang membangun kehidupan dalam pengenalan akan Tuhan yang mewarnai kehidupan keseharian mereka, yang akan menjadi sahabat-sahabat dan mentor-mentor seumur hidup;dengan siswa-siswa lain, yang dengannya kamu akan membandingkan catatan-catatan. Sahabat-sahabat yang kamu jalin di seminari cenderung lebih karib ketimbang teman-temanmu semasa S.M.A. dan kuliah. Kamu kerap berjumpa dengan teman-teman sekelas seminari dalam pertemuan-pertemuan gereja, pelayanan-pelayanan bersama, atau  dimanapun anda akan menjumpai mereka. (komunitas Injili, apakah itu baik atau buruk, merupakan sebuah dunia yang kecil.)


Dalam prosesnya, anda juga akan belajar banyak hal mengenai dirimu sendiri. Anda barangkali akan dikejutkan mendapatkan betapa banyaknya anda tidak tahu tentang firman Tuhan, dan itu akan mengajarkanmu kerendahan hati. Kamu akan belajar lebih banyak tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan rohanimu, dimanakah anda  bertalenta dan dimanakah tidak. Jadi anda akan menjadi lebih baik untuk membidik tempat di dalam Kerajaan, di mana Allah menginginkanmu berada.


Akan dilanjutkan pada bagian ke-3


Segala Kemuliaan  Hanya Bagi Allah

No comments:

Post a Comment