Pages

26 December 2015

“Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya” (3Q-3f)

Oleh: Martin Simamora



Bacalah lebih dahulu bagian 3Q-3e

Apa yang luar biasa pada Yesus Kristus saat ia sedang memvonis para ahli taurat dan orang-orang farisi, dan pada akhirnya semua orang, itu tak dilakukakannya sebagai yang hanya tunduk pada segala ketentuan hukum Taurat,atau bahkan hanya menggenapi dan sedang  melakukan koreksi demi koreksi, namun dilakukannya sebagai sosok yang sedang bersabda sebagaimana Allah sendiri yang bersabda. Perhatikan pola semacam ini:

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita…Tetapi Aku berkata kepadamu- Matius 5:21-22; 33-34;38-39;43-44”


Sehingga Yesus seketika dan tanpa dapat ditahan oleh apapun sudah meletakan dirinya di atas segala guru,di atas segala kebenaran dan di atas segala interpretasi. Ia mengakhiri segala macam potensi kebenaran apapapun di luar dirinya kala berkata semacam ini: “tetapi Aku berkata kepadamu.” Ini mengakhiri semua bias kebenaran di dunia ini, tak hanya melucuti otoritas pengajaran para guru Yahudi, tetapi meletakan dirinya sebagai satu-satunya sumber kebenaran dan hidup. Sabda semacam ini menunjukan kematian manusia  yang  tak hanya legalistik namun terutama pada kerinduan dan kuasa jiwa untuk melakukan kehendak Bapa. Kematian yang tak dapat dikoreksi oleh kitab hukum itu sendiri sebab memang hendak menunjukan ketakberdayaan manusia dan manusia Yesus saja sang Penggenapnya[ ayat 17-20]. Hanya manusia Yesus yang dapat memenuhi tuntutan hukum semacam ini ”Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka- ayat 27-29”


Itulah kehendak Bapa di sorga,  kehendak-Nya sangat sempurna. Bagi Yesus tak pernah akan ada yang dapat disebut nabi-nabi kudus dari Allah, setelah kehadirannya di dunia ini, jika tak dapat mengajar dan melakukan  sebagaimana dirinya!


B.Pohon tidak baik kedua: para nabi palsu


Itulah pohon Yesus Kristus dan buah-buahnya sudah diperlihatkannya, dan kembali ia melakukan hal yang sama. Kali ini kepada  apa yang ia sebut sebagai nabi-nabi palsu. Ini sangat menarik, sebab sangat berbeda bila saja manusia-manusia manapun yang menunjuk pada seseorang lainnya bahwa ia  termauk dalam nabi-nabi palsu. Yesus bukan sekedar menghakimi tetapi ia sendiri membangun kategorial-kategorial berdasarkan kehidupan sejati seorang nabi yang diutus Allah. Seorang  nabi sejati datang hanya untuk menyatakan atau menyampaikan apa yang dikehendaki Allah tanpa sedikit saja menguranginya atau menambahkannya, tak boleh ada keberatan nurani atau pertimbangan manusiawi yang mencemari sebuah sabda atau titah/ketetapan dari Allah, yang bagaimanapun kala seseorang memang sungguh-sungguh nabi Allah. Ia hanya boleh menyampaikan apa yang harus disampaikan sebagaimana diperintahkan padanya. Mari kita melihat sebuah teladan untuk memahami hal ini:

Yesaya 6:2-13 Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam." Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni." Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan! Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh." Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh, sehingga hampir seluruh negeri menjadi kosong. Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!"

[sebetulnya ini adalah nubuat mengenai Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan oleh injil Yohanes sendiri: Yoh 12:37-41. Ayat 41” Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia..”]


Tak hanya nabi itu hanya boleh menyampaikan apa yang diperintahkan baginya untuk dikatakan atau disampaikan, namun juga menyatakan bahwa nabi-nabi Allah pertama-tama harus mengalami pengudusan oleh Allah sehingga ia menjadi pohon yang baik.


Mengapa? Karena pohon yang baik pada hakikatnya bukan pertama-tama ditentukan pada buahnya, namun pada hakikatnya, sekalipun berdasarkan pada buah-buahnyalah kita mengenalinya. Nabi-nabi palsu itu sesungguhnya adalah serigala buas. Allah tak pernah mengenal serigala buas sebagai kepunyaan atau nabi-Nya yang dikenalinya. Jika nabi-nabi perjanjian lama datang dari dan hidupnya telah lebih dulu dikuduskan oleh Allah, maka buahnya pasti baik.


Bukankah Yesus,berkali-kali, menyatakan dirinya berasal dari atas atau datang dari sorga [Mat 28:12, Yoh 8:23, Yoh 3:31]?



Pohon yang datang dari Allah adalah pohon yang baik sebab memberikan kebenaran dari Allah dan kehidupan di dalam penghakiman dari Allah atas manusia-manusia berdosa:


Dan jika di situ masih tinggal sepersepuluh dari mereka, mereka harus sekali lagi ditimpa kebinasaan, namun keadaannya akan seperti pohon beringin dan pohon jawi-jawi yang tunggulnya tinggal berdiri pada waktu ditebang. Dan dari tunggul itulah akan keluar tunas yang kudus!"

Yesus sedang menghakimi pohon-pohon lain, yang memang berbuah atau memiliki pengajaran dan praktiknya atas nama Tuhan, namun sebenarnya tidak berbuah sebagaimana yang dihasilkan oleh pohon yang baik dalam pandangan Allah.



Kepada mereka, Yesus memberikan peringatan yang teramat keras:


Matius 7:15 Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas



Yesus menyebut mereka adalah nabi-nabi  palsu. Ini penghakiman yang sangat  keras dan berdasarkan kebenaran yang hanya ada pada dirinya saja. Perhatikan baik-baik. Khotbah di bukit ini adalah sebuah khotbah pengajaran yang dimulai dengan  penghakiman atas semua guru Yahudi dan  dunia oleh dirinya sebagai  satu-satunya penggenap  hukum Taurat dan sebagai Yang bersabda sebagaimana Allah bersabda. Inilah kedudukan dirinya  sendiri yang telah disingkapkan oleh Yesus, saat ia memberikan penghakiman yang juga sekaligus seruan peringatan bahaya “waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu.”


Perhatikan, ada 2 poin yang Yesus kemukakan, mengapa nabi-nabi palsu ini adalah jenis manusia yang tak dapat dikoreksi sama sekali:


Pertama: Yesus berkata bahwa mereka sesungguhnya serigala buas. Dengan kata lain mereka datang untuk sebuah maksud yang jelas dan kuat: membawa kebinasaan. Sebuah kontras yang begitu tajam dengan  maksud kedatangan Yesus itu sendiri.


Kedua: Yesus  telah memberikan vonis bagi mereka: “setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api – Matius 7:19”


Apakah buah yang sedang Yesus bicarakan? Pengajaran dan perbuatan mereka, itulah yang sedang Yesus tunjukan:

■“Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik- Matius 7:18”
■“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga- Matius 7:21”



Yesus sejak mula telah berkata kepada  para muridnya dihadapan khalayak umum:

Matius 5:17-18 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.


Berbicara pohon yang baik dan buah yang baik, maka inilah yang dimaksudkan  oleh Yesus


Jikalau ada pengajaran yang tidak selaras dengan ini maka para pengajra atau para nabi itu adalah serigala buas. Berbicara “tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik,” maka dirinyalah yang dimaksudkan oleh Yesus.


Yesus bukan satu-satunya guru hukum Taurat saat itu, namun ia satu-satunya yang mengajarkannya sebagai peneguh dan penggenap sempurna hukum taurat itu. Tak heran pengajarannya telah diakui sebagai sungguh amat berbeda:


Yohanes 7:28-29 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.


Yesus telah sejak mula menetapkan sebuah standard yang bukan saja dapat didengarkan namun juga dapat dilihat secara langsung, tekait siapakah pohon-pohon yang baik itu, yang hanya menyampaikan apa yang diperintahkan untuk disampaikan.

Itu sebabnya Yesus berkata:

Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka- Matius 7:16



Adakah Yesus menjumpai satu saja ahli-ahli Taurat Yahudi yang berbuah sebagaimana pada Yesus? Ini adalah sebuah perbandingan atau penghakiman yang jujur dan sebanding; ahli Taurat dihakimi oleh ahli Taurat!


Yesus adalah pohon yang baik itu, sebagaimana telah digambarkannya “tidak mungkin dari dirinya keluar buah yang tak baik.” Maka tidak mungkin juga dari serigala buas yang menyamar seperti domba akan keluar buah yang baik.


Yesus dengan demikian mendeklarasikan dirinya sebagai satu-satunya ahli Taurat yang benar dan sempurna didalam perkataan, tafsir dan kemudian tindakannya.


Yesus bukanlah  pengajar-penjar atau bahkan nabi-nabi yang hanya dapat:

■berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, - Matius 7:21

namun tidak melakukan kehendak Bapa.



Yesus adalah pohon yang baik dengan buah yang baik sebab dialah satu-satunya yang datang  dari sorga untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. 


Perhatikan hal-hal berikut ini:

■"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak- Yoh 5:19


■Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.- Yoh 5:30


■Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku- Yoh 6:38


■Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku – Yoh 8:28


■Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."- Yoh 12:50

■Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."- Yoh 14:31


Ia bahkan bukan jenis pohon yang dapat diperbandingkan dengan pohon-pohon kebenaran manapun, sebab terlalu mulia. Tak heran konsekuensi pembandingan dengan dirinya akan berakhir pada kebinasaan kekal [Mat 7:19]. Setiap kebenaran yang tak selaras dengannya akan berakhir pada kebinasaan.


Ketika Yesus mengajar mengenai pohon yang baik dan pohon yang tidak baik, maka dasar untuk mengatakan bahwa sebuah pohon itu baik atau tak baik adalah dirinya sendiri! Ketika Ia berkata pohon yang baik itu bukan sekedar berseru Tuhan, Tuhan, tetapi yang melakukan kehendak Bapa-Nya, maka dasar ukurannya adalah dirinya. Bagaimanakah untuk mengetahui seorang nabi memang datang  untuk melakukan kehendak Allah, adalah dirinya. Apakah nabi itu akan atau apakah guru itu akan menunjuk pada dirinya atau Sang Kristus: “Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku- Yoh 5:46”


Sehingga inilah dasar kebenaran bagi siapapun untuk mendengarkan dan mempecayai segenap perkataan Yesus: “etapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?-Yoh 5:47"


Apa yang membuat diri Yesus tak dapat disentuh adalah bagaimana ia melakukan kehendak Allah, sebagaimana ia menggambarkannya itu, telah membuat dirinya sebagai satu-satunya nabi yang paling sempurna dan tak akan pernah ada yang seperti dia akan sanggup berkata dan melakukan ini:

■Matius 5:17-18 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.


Semua kesempurnaan dalam praktik, jadi bukan sekedar berbicara kelengkapan perintah yang harus dilakukan, harus sempurna dan kudus. Yesus adalah nabi yang bukan saja mengajarkan dan memerintahkan hukum Taurat  atau kitab-kitab Musa secara lengkap bagaikan ahli Taurat yang sempurna ajaran dan kitabnya, namun ia mahasempurna dan mahasuci dalam melaksanakannya bahkan menggenapinya. Hal terakhir ini bahkan diluar jangkauan nabi-nabi manapun sebab nabi bukan datang untuk menggenapi sabda, namun bersabda. Bahkan Ia berkuasa untuk bersabda terkait bagaimana seharusnya dilakukan atau dipraktikan dan memberikan vonis neraka untuk bahkan kegagalan yang berlangsung didalam pikiran!

Sekalipun nabi itu mengadakan tanda atau mujizat dan sekalipun ia mengatasnamakan Tuhan, termasuk mengusir setan [Mat 7:22], namun ia tak melakukan kehendak Bapa-Nya sebagaimana yang telah Ia nyatakan [ Matius 5:17-18], maka ia adalah nabi-nabi palsu.


Melakukan kehendak Bapa,dengan demikian dalam konteks pengajaran Yesus, adalah melakukan segala apa yang terkandung di dalam kitab Taurat dan kitab nabi-nabi. Bagi Yesus, dialah satu-satunya kebenaran yang harus diacu: mengajarkan kebenaran dan melakukannya secara sempurna.


Para nabi atau pengajar kebenaran Kristus palsu sangat bisa mengklaim sedang membawakan kebenaran dari Allah, sehingga mereka memiliki tempat ditengah-tengah jemaat. Mereka tampil dalam cara sangat tidak berbahaya  sebab  sangat pandai menutupi jati dirinya ”menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala buas.” Mereka  tidak pernah berakhir kepada Yesus sebagai satu-satunya kebenaran dan kehidupan  dari Allah yang harus didengarkan dan dilakukan.


Para nabi palsu adalah pohon-pohon kebenaran dunia ini, namun buahnya adalah maut atau kematian. Mengapa? Karena mereka menolak Kristus Sang Penggenap Segenap Kitab Musa, Kitab nabi-nabi dan Mazmur, dan segenap nabi Allah yang kudus, yang menunjuk pada Yesus sebagai satu-satunya sumber kehidupan! Bukankah Yesus terkait para nabi Allah yang kudus berkata:

■Lukas 24:44- 46 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,


Yesus pada pokoknya adalah nabi di atas segala nabi, karena ia meneguhkan dan sekaligus menggenapi segala apa yang harus terjadi dan dilakukan sebagaimana dikehendaki Bapa dan sebagaimana terkandung di dalam pemberitaan nabi-nabi, seperti Yesaya, sebelumnya :

■Matius 5:17 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.


Yesus adalah Sang nabi yang meneguhkan nabi-nabi sebelumnya dalam sebuah cara yang menakjubkan:bukan meneruskan atau melanjutkan apa yang belum terjadi dan harus terjadi atau menyampaikan apa yang menjadi kehendak Allah namun senantiasa gagal untuk dipenuhi manusia sekalipun berkeinginan kuat untuk melakukannya, sebaliknya menggenapinya sebagaimana dimaui Bapa dan menuntaskan pada dirinya sendiri pada setiap hal yang tak dapat dilakukan manusia secara sempurna oleh karena ketakberdayaan manusia dihadapan kehendak Bapa yang kudus dan tak boleh bercelah sedikitpun. Dalam hal ini, sebetulnya Ia lebih dari sekedar nabi dalam kemegahan yang bagaimanapun!


Ini adalah posisi yang teramat krusial bagi semua yang mengaku nabi setelah dirinya atau diluar kebenaran diri Yesus dan pengajaran Yesus. Jika semua kitab telah digenapi pada dirinya maka apakah  lagi yang hendak diteruskan dan diberitakan? Tak ada  yang tersisa, selain memberitakan Yesus yang adalah nabi diatas segala nabi dan penggenap segala sabda Allah sehingga memang keselamatan hanya ada di dalam dirinya dan di dalam karya salib keselamatannya. Poin ini telah membuat Yesus bukan sekedar nabi kala ia meneguhkan dan menggenapi, sebab dengan demikian Ia adalah yang berkuasa penuh  untuk melakukan kehendak Bapa secara sempurna dan tanpa ketakberdayaan pada setiap poin kehendak Bapa di sorga untuk terjadi di bumi ini.


Kala Yesus sedang berbicara  mengenai  pohon yang baik dan buah yang baik maka sebetulnya ia sedang membentangkan dirinya dihadapan segenap khalayak bahwa dialah pohon yang baik itu, yang datang dari Allah:

■Matius 7:16-18 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.(18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.


Setiap nabi yang merupakan pohon yang baik pasti akan memiliki buah yang mendatangkan keselamatan yang dapat dipetik dan mendatangkan kehidupan bagi siapapun yang percaya kepada pemberitaan dan pengajarannya. Seperti pada nabi Yohanes Pembaptis:

■Lukas 3:3-6 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

■Lukas 3:15-18 Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.

Nabi yang sejati bukan saja menyampaikan sabda yang diperintahkan Allah baginya untuk disampaikan, namun akan menunjuk kepada Yesus sebagai hakim atas segala kebenaran dan sekaligus keselamatan dan sumber keselamatan dari Allah itu sendiri.


Nabi yang sejati di dunia ini disertai dengan kuasa yang datang dari Allah untuk meneguhkan kenabiannya dan sabda yang disampaikannya:

■Yohanes 1:26-28 Yohanes menjawab mereka, katanya: "Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.


■Yohanes 1:30-34 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel." Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya:"Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."


Nabi Yohanes Pembaptis memiliki buah yaitu pemberitaan  dan kesaksian langsung akan keselamatan dari Allah yang dapat dipetik sebab ia memberitakan keselamatan yang ada pada Kristus,  ia sebagai  nabi menunjuk keselamatan bagi manusia datang dari diri Yesus yang diberitakannya, bukan karena apa yang dapat dilakukan manusia dihadapan Allah:


■Yohanes 3:26-29 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya." Jawab Yohanes: "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.


■Yohanes 3:34-36 Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."


Nabi Yohanes, anak Imam Zakharia yang masih keturunan Harun ini menyatakan bahwa keselamatan terjadi berdasarkan percaya kepada Yesus, bukan melakukan hukum Taurat. Mengapa hal ini adalah kebenaran, Yesuslah yang pada akhirnya menunjukan siapakah dirinya terhadap segenap kesempurnaan Allah didalam  hukum Taurat dan kitab nabi-nabi.


Ini sebetulnya adalah  gambaran aktual dari apa yang dimaksudkan Yesus kala ia bersabda kepada para ahli Taurat:

■Yohanes 5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.


Para nabi perjanjian lama pada dasarnya menunjuk kepada Yesus sebagai penggenap segala maksud Bapa yang harus jadi di dunia ini. Bahkan terkait hal ini, Imam Zakharia telah mengumandangkannya dalam lantunan yang dikidungkan oleh Roh Kudus didalam dirinya:


■Lukas 1:68-70 Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus [KJ As he spake by the mouth of his holy prophets, which have been since the world began:]—


[terkait hal ini, rasul Petrus  menuliskan ini didalam epistelnya: “Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu – 2Petrus 1:16-19.


Saat Yesus bersabda:
Yoh 5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.


Rasul Petrus menyingkapkan apa sebetulnya yang terjadi dengan para nabi penulis kitab-kitab suci, termasuk Musa:


1Petrus 1:10-12 Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.]


Nabi Yohanes Pembaptis dan para nabi lainnya menunjuk kepada Yesus Kristus sebagai ultimat bagi manusia untuk dapat memenuhi  kehendak sempurna Allah yang senantiasa gagal untuk dipenuhi dan juga menjadi ultimat bagi setiap nabi atau para pengajar Kitab suci, bahwa Yesus adalah sentral pemberitaan bahwa ia adalah keselamatan dari Allah. Sebagaimana yang telah ditunjukan atau dilakukan oleh nabi Yohanes Pembaptis dan juga semua nabi-nabi sebelum dirinya yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya.


Dan bukankah Yesus sendiri berbicara mengenai buah-buah atau perbuatan-perbuatannya yang menunjukan siapakah dia? Bahwa Ia adalah segala sesuatu yang sedang diberitakan oleh para nabi itu? 


Perhatikanlah hal ini:
■Yohanes 5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.


Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka, para nabi palsu? Setiap keberatan dan keraguan pada Yesus, apakah dia memang nabi yang datang dari Allah atau mesias yang datang dari Allah [karena ini adalah pusaran pertanyaan di sekitar Yesus bagi orang banyak kala itu: Lukas 9:18-19] dan dialah keselamatan dari Allah bagi manusia oleh percaya kepadanya saja.


Buah Yesus adalah;
■mengajarkan dan melakukan  secara sempurna segala apa yang dikehendaki Bapa-Nya untuk dikatakan dan dilakukannya terkait keselamatan umat-Nya

■mengajarkan dan melakukan secara sempurna  segala apa yang dikehendaki Bapa-Nya bagi umat-Nya  untuk dilakukan namun yang tak dapat dipenuhi umat Tuhan itu sendiri terkait kehendak-Nya yang kudus dan sempurna akibat  dosa yang membelenggu umat-Nya


Jika Yesus demikian adanya, maka demikian juga dengan mereka yang  menyatakan atau mengaku sebagai nabi, bahwa mereka harus melakukan kehendak Bapa-Nya juga,yaitu memberitakan Yesus dan keselamatan dari Allah di dalam Yesus. Sebagaimana halnya yang telah dilakukan oleh  nabi Yohanes Pembaptis dan semua nabi sebelum dirinya.


Mengapa Yesus berbicara kesudahan para nabi palsu ini  ditebang dan dibuang ke dalam api [Mat 7:19]? Karena mereka membawa maut bagi manusia, sebab pada hakikatnya mereka adalah para pembunuh: tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala buas- Mat 7:15.”


Bagaimana mereka bisa membunuh? Dengan membawa para pendengarnya menjauh dari kebenaran yang Yesus bawakan, mengenai kehidupan.


Perhatikan baik-baik. Jika Yesus adalah pohon baik, maka pertanyaannya apakah buah baik pada dirinya yang sungguh berbeda dengan buah yang dihasilkan oleh para serigala buas itu? Dan itu harus terkait dengan  hukum Taurat atau Kitab-Kitab Musa. Apakah Yesus pernah berbicara mengenai ini, tepat pada poin ini? Mari perhatikan hal berikut ini:
Yohanes 5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Yohanes 5:46-47 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"



Yesus berbicara menyelidiki kitab-kitab Musa atau kitab Taurat, namun  ia berbicara datang kepadanya untuk memperoleh hidup.


Apakah Yesus sedang mereduksi kebenaran  hukum taurat dengan dalih kelemahan atau kemanjaan daging manusia? Tidak, sebaliknya ia sedang menggenapinya dan menyatakan hanya ia saja yang menggenapi dan memperoleh hidup berdasarkan  melakukannya. Tak sama sekali ia mengkompromikan kemanjaan daging manusia atau ketakgigihan manusia dalam hal ini. Ini bukan soal apakah  manusia itu berjuang gigih atau tidak namun hal yang sama sekali tak dapat ditaklukan oleh apa yang disebut sebagai kegigihan seorang manusia yang paling optimal hingga titik darah penghabisan. Musa menuliskan mengenai dirinya sebagai satu-satunya yang dapat menggenapinya [Mat 5:17-19]. Itu sebabnya Yesus dalam hal ini adalah Nabi Penggenap segala apa yang dituliskan oleh para nabi. Untuk itulah aku datang. Sebuah kuasa yang ada didalam diri manusia Yesus namun tak akan pernah ada didalam diri manusia manapun juga, karena kuasa itu datang dari sorga.



Pada Matius 5 Yesus sudah menunjukan jalan sempit yang harus dilalui atau dilakukan jika ingin menuju kehidupan, seperti:


Matius 5:27-29 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.


Faktanya banyak orang yang  berjalan menuju pintu yang lebar sebab jalannya begitu luas bagi  ruang gerak bebas manusia? Mengapa banyak orang menuju pintu yang lebar ini? Karena pada dasarnya masih terlihat begitu rohani. Namun sebetulnya mereka sedang melanggar apa yang disabdkan oleh Yesus:

Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.


Kesempurnaan Allah [bukan manusia sementara sedang membicarakan manusia] adalah standard yang tak dapat digeser bagaimanapun sehingga menjadi sebuah spiritualitas yang dibangun berdasarkan nilai-nilai keluhuran yang lahir dari hati dan kebijaksanaan manusia.


Apakah itu satu iota  atau satu titik itu? Itu adalah kesempurnaan Bapa yang teramat kudus,yang sama sekali tak bercela dan telah digambarkan oleh Yesus dengan sabdanya semacam ini: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.”


Yesus pada hakikatnya sedang bersabda pada manusia yang tak dapat melakukan kehendak Allah, sebagaimana era para nabi sebelumnya pu bersabda kepada manusia yang tak berdaya untuk melakukan kehendak Allah yang sempurna. Seperti era Yesaya yang telah saya sajikan tadi. Dahulu tak berdaya dan sekarang pun tidak. Apa yang membedakan era nabi-nabi sebelum Yesus adalah, sekarang Yesus datang bukan saja untuk menghakimi namun juga menanggung penghakiman itu, saat berkata: “datanglah kepadaku untuk memperoleh hidup.”


Ini bukan ajakan untuk merendahkan hukum kudus Allah, namun sebuah deklarasi Allah bahwa tak ada manusia yang dapat menyelamatkan dirinya berdasarkan melakukan kehendak kudus Allah yang tak boleh bercela selain melalui kasih karunia di dalam Yesus saja: “datang kepada-Nya untuk memperoleh hidup”- Yoh 5:40


Berlandaskan jalan yang sempit itulah [Mat 7:13-14], Yesus berkata: datanglah kepada-Ku untuk memperoleh hidup.” Dengan kata lain, Yesus tak pernah membukakan pintu kemerdekaan imoralitas dengan memberikan dirinya sebagai jalan hidup. Bahkan sama sekali ini bukan jalan lain keselamatan baik pada jalan sempit berdasarkan melakukan hukum taurat atau beriman kepada Kristus, seolah 2 hal yang sama-sama bersanding dan dapat memberikan kehidupan kekal. Tidak sama sekali.






Itu telah ditutup , jalan sempit berdasarkan perbuatan baik atau melakukan kehendak sempurna Bapa telah ditutup oleh Yesus saat Ia telah menggenapinya dalam ia bersabda:
Yohanes 5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.




Siapapun nabi atau guru kitab suci, atau pendeta, atau hamba Tuhan atau para nabi moderen yang mengajarkan diluar atau bertentangan dengan Sang Nabi atau Nabi di atas nabi-nabi, maka ia adalah nabi palsu. Terhadap mereka, Yesus berkata:

■Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.-Matius 7:19



Bersambung ke “Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen”(3Q-3g1):“Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristen Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Kristen”

AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN


The cross
transforms present criteria of relevance: present criteria of relevance do not transform
the cross

[oleh seorang teolog yang saya lupa namanya]




No comments:

Post a Comment