Pages

26 May 2015

Persatuan Dengan Kristus dan Pengangkatan Orang Percaya Menjadi Anak-Anak Allah



 

Bacalah lebih dulu “Justifikasi dan Dilahirkan Kembali


Ini adalah poin akhir dalam  tinjauan aplikasi keselamatan dalam permulaannya. Persatuan orang percaya dengan Kristus dan posisinya oleh pengangkatan atau adopsi menjadi anak-anak Allah harus dianalisa.


I.Persatuan Orang Percaya Dengan Kristus
Jiwa yang telah dilahirkan kembali dibawa masuk ke dalam sebuah persatuan vital dengan Kristus. Ini bukan untuk menyangkal, pertama-tama,  sebuah persatuan yang representatif atau federal, dengan Kristus. Dengan persatuan legal, Kristus sebagai adam kedua (1Kor 15:22), mengambil tanggung jawab mereka yang gagal memenuhi kewajiban-kewajibanya, yang gagal dilakukan oleh Adam pertama, dan memenuhi semua kewajiban-kewajiban tersebut untuk kepentingan semua umat manusia. Hasil-hasil persatuan dengan Kristus ini adalah pengimputasian atau diperhitungkannya dosa-dosa kita kepada Yesus dan diperhitungkannya kebenaran Yesus kepada atau ke dalam diri kita, dan semua manfaat-manfaat turunan terlibat dalam pengimputasian tersebut. Akan tetapi, kita sekarang mengarahkan perhatian pada persatuan   yang sangat penting, orang percaya dengan Kristus.



A.Natur Persatuan Ini
Kitab suci menggambarkan persatuan orang percaya dengan Kristus dalam ragam cara. Pertama, ada analogi-analogi yang ditarik dari  relasi-relasi yang dapat ditemukan di dalam dunia ini. Seperti persatuan sebuah bangunan dengan fondasinya (Efesus 2:20-22; Kolose 2:7; 1 Petrus 2:4dst), persatuan antara suami dengan isteri (Roma 7:4; Efesus 5:31 dst; Wahyu 19:7-9), persatuan antara pokok anggur dengan cabang-cabangnya (Yohanes 15:1-6), persatuan antara kepala dengan tubuh (1Korintus 6:15,19; 12:12; Efesus 1:22 dst; 4:15 dst), dan persatuan antara Adam dengan keturunan-keturunannya ( Roma 5:12,21; 1Kor 15:22,49; bandingkan juga dengan persatuan antara gembala dan domba, Yohanes 10:1-18; Ibrani 13:20;1 Petrus 2:25).

1.Gambaran-Gambaran Kitab Suci. Ada juga banyak pernyataan-pernyataan langsung atas  fakta ini. Sering kali, dikatakan bahwa orang percaya itu “di dalam Kristus.” Yesus telah mengatakan terkait orang-orang percaya sebagai di dalam dia (Yohanes 14:20), dan dalam epistel-epistelnya, Paulus, kembali dan berulang mengatakan bahwa orang-orang percaya sebagai  orang yang berada di dalam Kristus (Roma 6:11; 8:1;2 Kor 5:17; Efesus 2:13; Kolose 2:11 dst). Ini sama juga dengan epistel-epistel  Yohanes (1Yohanes 2:6;4:13; bandingkan dengan 2 Yohanes 9). Kerap juga dikatakan bahwa Kritus berada di dalam orang percaya (Yohanes 14:20; Roma 8:10; Galatia 2:20; Kolose 1:27). Memang Yesus mendeklarasikan bahwa baik dia dan Bapa tinggal di dalam orang percaya (Yohanes 14:23). Orang percaya itu, lebih lanjut, telah digambarkan turut mengambil bagian Kristus ( Yohanes 6:53,56 dst; 1Kor 10:16 dst) dan turut mengambil bagian ilahi (2 Petrus 1:4), dan  orang percaya itu sebagai satu roh dengan Tuhan (1Kor 6:17). Benih Allah tetap di dalam dia ( 1Yohanes 3:9).


2.Sisi negatif. Untuk memahami apa yang tidak di dalam persatuan ini, konsep-konsep tertentu harus dibuang. Pertama, persatuan ini  bukanlah persatuan bersifat mistik seperti pada seorang pantheis. Kitab suci  tidak mengenal adanya persatuan antara Allah atau Kristus dan orang-orang yang tidak dilahirkan kembali. Tidak juga persatuan tersebut belaka persatuan moral, sebuah persatuan kasih dan simpati, seperti halnya antara sahabat. Jiwa  Yonatan telah  terjalin dengan jiwa Daud (1Sam 18:1), tetapi persatuan orang percaya dengan Kristus melampaui semua persatuan kepentingan dan tujuan. Juga bukan merupakan persatuan esensi yang mana dalam persatuan itu kepribadian manusia dihancurkan atau diserap kedalam Kritus atau Allah. Pandangan ini dianut oleh sejumlah mistik, tetapi  Kitab suci menggambarkan hubungan antara Kristus dengan orang percaya sebagi hubungan “Aku” dan “engkau”, bahkan dalam kasus mereka yang lebih maju dalam kehidupan Kristen (Filipi 3:7-14). Juga bukan, pada ahirnya, persatuan itu adalah sebuah persatuan fisik dan material, yang mana ini diklaim untuk memilikinya dengan berpartisipasi dalam penetapan-penetapan/ordinansi-ordinansi gereja. Ordinansi-ordinansi menurut kitab suci tidak mengamankan persatuan ini, karena ordinansi-ordinansi digambarkan sebagai telah mengasumsikan sejak dini bahwa persatuan itu telah  ada terjadi atau berlangsung.


3.Sisi Positif. Apakah persatuan itu? (1)Kita dapat berkata secara positif bahwa itu adalah sebuah persatuan rohani. “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia” (1Kor 6:17; bandingkan dengan 12:13; Rom 8:9 dst; Efesus 3:16dst). Roh Kudus adalah pemula persatuan ini. (2)Adalah sebuah persatuan  yang vital. Paulus menulis,” namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Galatia 2:20), dan “Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan” (Kolose 3:3 dst). Hidup Kristus adalah hidup orang percaya. (3)Itu adalah persatuan yang utuh. Kembali Paulus menulis,” Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya” (1Kor 12:27), dan “karena kita adalah anggota tubuh-Nya” (Efe 5:30; bandingkan dengan 1 Kor 6:15). Setiap bagian anggota adalah sebuah sarana dan sebuah  tujuan. Tangan-tangan hadir bagi  sepasang mata, dan sepasang mata bagi tangan. Setiap bagian ada bagi kepala, dan kepala bagi setiap bagian. (4) itu adalah sebuah persatuan yang tidak mudah untuk dipahami. Kitab suci berkata, “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” (Efe 5:32), dan “betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”(Kolose 1:27). Bahwa orang-orang non Yahudi dapat diterima dan disatukan menjadi satu tubuh  adalah sebuah misteri. (5)Dan terakhir,  persatuan itu mustahil diretakan. Yesus telah berkata “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yohanes 10:28). Paulus bertanya,” Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Roma 8:35,37; bandingkan dengan ayat 38 dst). Kristus memberikan kita hidup kekal, yang bermakna bahwa kita tidak akan pernah binasa; menambahkan hal ini, dia memegang kita dalam tangannya, dan penjaminan  bagi kita, bahwa tidak ada yang merampas kita dari tangannya.



B.Metoda Persatuan ini
Bagaimana persatuan antara Kristus dengan orang Kristen itu didirikan? Kitab suci sedikit mengatakan ini secara langsung. Tetapi beberapa hal dapat dicatat. Persatuan ini permulaannya dijumpai dalam tujuan dan rencana Allah. Kitab suci berkata, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan”(Efe 1:4), dan “Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya” (Yohanes 17:2). Persatuan itu mulai di dalam orang-orang Kristen ketika kita dihidupkan bersama dengan Kristus (Efe 2:5). Paulus berkata mengenai kita yang telah menjadi  “satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya”(Roma 6:5). Dan dalam 1 Kor 12:13 kita telah diberitahukan bahwa kita telah dibaptiskan menjadi satu tubuh oleh Roh Kudus. 1 Kor 6:17 merujuk pada fakta keberadaan kita yang telah disatukan dengan Tuhan, tetapi teks itu tidak mengatakan bagaimana kita mengalami menjadi telah disatukan itu. Tentu saja, hanya Allah yang dapat mengambil seserang dan mengimplankannya ke dalam Kristus. Persatuan itu  terkait mereka yang telah dihidupkan sehingga mereka dibuat mengambil bagian dalam hidup persatuan dengan Kristus.



C.Konsekuensi Persatuan Ini
Ada empat hal. (1)Persatuan dengan Kristus bermakna keamanan (Yohanes 10:28-30). Tidak ada yang dapat memisahkan orang percaya dari kasih Allah, yang ada didalam Kristus Yesus Tuhan kita (Roma 8:38 dst). Ketika Yesus  berbicara  membuang cabang yang tidak tinggal di dalamnya, dia pasti  bermaksud orang itu hanyalah berstatus dalam Kristus (Yohanes 15:6), karena “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Roma 6:5). (2) Persatuan dengan Kristus juga bermakna keberbuahan (Yohanes 15:5). Ini adalah buah Roh (Galatia 5:22 dst; bandingkan dengan Roma 6:22; 7:4; Efe 5:9). Pemangkasan adalah salah satu  metoda Tuhan meningkatkan produksi buah dalam cabang yang tinggal di dalam dia (Yohanes 15:1dst). (3) Persatuan dengan Kristus bermakna karunia kemampuan untuk melayani. Orang-orang percaya adalah anggota-anggota Kristus dan, dengan demikian, memiliki berbagai  kedudukan dan karunia-karunia kemampuan melayani (1Kor 12:4-30). Kepala yang mengendalikan pelayanan tersebut. Persatuan dengan Kristus ini membawa serta, secara logika, kerjasama di antara anggota-anggota. Persatuan membawa kesatuan dalam tubuh di tengah-tengah keragaman. (4) Paling ahir,  kesatuan dengan Kristus bermakna persekutuan dengan Kristus. Kita dibawa masuk ke dalam  rahasianya dan telah dijadikan mengenali dengan sangat baik maksud-maksud dan rencana-rencananya (Efesus 1:8f).



II.Pengangkatan Orang-Orang Percaya Menjadi Anak-Anak Allah
Doktrin ini  sepenuhnya ditemukan dalam surat-surat Paulus, dan kita akan memperhatikannya pada  bagian akhir. Para penulis Perjanjian Baru lainnya mengaitkan berkat-berkat yang Paulus kaitkan dengan  adopsi, dengan doktrin-doktrin dilahirkan kembali dan pembenaran. Kata Yunani yang diartikan menjadi “adopsi” muncul hanya 5 kali dalam kitab suci. Dan hanya ditemukan dalam tulisan-tulisan Paulus (Roma 8:15,23; 9:4; Galatia 4:5; Efe 1:5). Saat Paulus menerapkan istilah Israel sebagai sebuah bangsa (Roma 9:4); saat dia merujuk pewujudan penuh adopsi pada kedatangan Kristus kedua kali (Roma 8:23); dan 3 kali dia mendeklarasikannya menjadi sebuah fakta saat ini dalam hidup Kristen.



A.Definisi  Adopsi atau Pengangkatan Menjadi Anak-Anak Allah
Seperti diindikasikan kata Yunani mengindikasikan, adopsi atau pengangkatan menjadi anak- anak Allah secara literal adalah “menempatkan sebagai seorang anak.” Evans telah merangkumkannya secara bagus “Dilahirkan kembali  memiliki hubungan dengan perubahan kita dalam tampilnya manusia baru; pembenaran, memiliki hubungan dengan perubahan kita dalam posisi; pengudusan, berhubungan dengan perubahan kita dalam karakter; adopsi, dengan perubahan kita dalam posisi”[1]. Kata ini digunakan orang-orang percaya ketika pertanyaan hak-hak, posisi, dan keistimewaan dilibatkan. Penekanan Yohanes pada hubungan orang-orang percaya sebagai anak-anak Allah; kita dilahirkan Allah dan tumbuh   menuju kedewasaan (Yohanes 1:12f; 1 Yohanes 3:1). Penekanan Paulus lebih pada posisi; kita adalah anak-anak Allah, dan kita telah diadopsi masuk ke dalam keluarga Allah.

Nampaknya Paulus telah menilai orang-orang percaya Perjanjian Lama sebagai “anak-anak,” namun demikian sebagai “yang minor”; tetapi orang-orang percaya Perjanjian Baru, dia telah menilainya baik “anak-anak” dan “anak-anak yang telah dewasa.” Keunggulan-keunggulan utama ke-anak-an, menurut Paulus, adalah dilepaskan dari hukum (Galatian 4:3-5) dan kepemilikan Roh Kudus, Roh adopsi dan ke-anak-an ( Galatia 4:6; bandingkan dengan Roma 8:15 dst). Kita dapat merangkumkan: Dalam dilahirkan kembali kita menerima hidup baru; dalam pembenaran, sebuah ciptaan baru tampil berdiri; dalam adopsi, sebuah posisi baru.



B.Waktu Adopsi
Adopsi memiliki 3 bagian hubungan waktu. (1) Dalam sidang –sidang Allah, adopsi adalah sebuah tindakan dalam masa lampau di kekekalan (Efesus 1:5). Sebelum dia pernah sama sekali memulainya dengan ras Ibrani, ya, sebelum penciptaan, dia telah menetapkan sebelumnya (mempredestinasikan) kita pada posisi ini. (2)Dalam pengalaman pribadi, menjadi kenyataan bagi orang percaya pada saat penerimaannya  terhadap Yesus Kristus. Kitab suci mendeklarasikan, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus” (Galatia 3:26), dan “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita” (Galatia 4:6). Sebelum keselamatan, orang-orang non Yahudi merupakan budak dan orang Yahudi adalah anak-anak yang minor; melalui adopsi, keduanya memiliki sebuah posisi berkekuatan hukum sebagai anak-anak Allah (Galatia 4:1-7). (3) Tetapi realisasi  penuh atau utuh ke-anak-an ini menantikan kedatangan Kristus. Itulah saat atau waktu dimana adopsi akan menjadi penuh diwujudkan (Roma 8:23). Kemudian tubuh-tubuh kita akan dibebaskan dari kerusakan dan mortalitas atau kefanaan/kematian dan diubahkan menjadi tubuh kemuliaannya sendiri (Filipi 3:20 dst).



C.Hasil-Hasil Adopsi
Barangkali yang utama diantara yang lainnya adalah dibebaskan dari hukum (Roma 8:15; Galatia 4:4 dst). Orang percaya tidak lagi dibawah pengawasan penjaga-penjaga dan manajer-manajer, tetapi merdeka dari belenggu-belenggu semacam ini. Selanjutnya, adalah sebagaimana  telah telah disebutkan, sebuah janji kokoh akan sesuatu yang diwariskan. Ini adalah Roh Kudus itu sendiri (Galatia 4:6 dst; bandingkan dengan Efe 1:11-14). Sang Bapa mulai menanamkan pada anak-anaknya dengan Roh, menjadi miliknya. Ini adalah pembayaran awal akan warisan sepenuhnya yang akan diterima kala Kristus datang. Kemudian ada  kesaksian Roh, atau jaminan (Roma 8:15 dst; Galatia 4:6). Jika orang percaya menghargai  pemberian atau karunia tinggi ini, dia akan secara spontan masuk ke dalam hubungan dengan Bapa (Roma 8:15; Galatia 4:6). Ini akan secara alami diikuti oleh sebuah berjalan dalam Roh, karena orang percaya akan dituntun oleh Roh (Roma 8:14; bandingkan dengan Galatia 5:18). Hasilnya akan berupa keselarasan yang kian lama kian lebih besar terhadap citra Anak Allah (Roma 8:29). Dan bagi masa depan, orang percaya memiliki prospek   pada suatu saat dijadikan sosok yang memanifestasikan seorang anak (Roma 8:19). Ini adalah hasil-hasil mulia dari keselamatan.

Bab ini selesai.


Lectures In Systematic Theology, Chapter 31 p.282-286|diterjemahkan dan diedit oleh: Martin Simamora


Selanjutnya akan memasuki bab-bab: “Pengudusan” ; “Dipelihara Allah Sejak Awal Hingga Kesudahannya” dan  “Sarana-Sarana Anugerah”




Catatan kaki
1‘Evans, The Great Doctrines of the Bible, p. 161.
 






No comments:

Post a Comment